Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ulfatin Masudah

NIM: 042233939

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul: TUGAS 1 PBIN4106

1. Para ahli bahasa membedakan morfologi dari dua perspektif. Pertama, morfologi merupakan bagian
dari bahasa. Kedua, morfologi merupakan cabang ilmu bahasa. Berdasarkan perspektif tersebut, berikan
penjelasan yang cukup tentang morfologi sebagai bagian dari bahasa dan morfologi sebagai cabang ilmu
bahasa!

Jawab:

Morfologi, dalam konteks bahasa, dapat dipahami dari dua perspektif yang berbeda: sebagai bagian dari
bahasa itu sendiri dan sebagai cabang ilmu bahasa.

- Morfologi Sebagai Bagian dari Bahasa:


Sebagai bagian dari bahasa, morfologi merujuk pada aturan dan struktur internal kata-kata. Ini
mencakup cara kata-kata dibentuk, perubahan bentuk kata-kata, dan bagaimana elemen-elemen
seperti akar kata, imbuhan, dan infiks digunakan untuk membentuk kata-kata. Artinya morfologi
adalah aspek internal bahasa yang memungkinkan kita untuk memahami struktur kata-kata dan
bagaimana kata-kata ini membentuk makna dalam sebuah kalimat.
- Morfologi Sebagai Cabang Ilmu Bahasa:
Morfologi juga merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur internal kata-kata
dalam berbagai bahasa. Sebagai cabang ilmu bahasa, morfologi melibatkan analisis dan penelitian
tentang bagaimana kata-kata dibentuk, pola pembentukan kata, dan perubahan bentuk kata dalam
bahasa-bahasa berbeda. Ahli morfologi mempelajari hubungan antara akar kata, afiks, kata dasar,
dan kata turunan dalam bahasa tertentu. Mereka juga memeriksa bagaimana kata-kata diubah
untuk mengekspresikan berbagai makna.

Jadi, dalam intinya, morfologi sebagai bagian dari bahasa berfokus pada struktur kata-kata dalam bahasa
sehari-hari kita, sementara morfologi sebagai cabang ilmu bahasa adalah studi yang mendalam tentang
cara kata-kata dibentuk dan bagaimana mereka digunakan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia.
Keduanya penting dalam memahami dan menganalisis bahasa.

2. Jika dilihat secara makro, tampak bahwa morfologi berhubungan dengan bidang ilmu yang lain.
Artinya, morfologi memiliki hubungan dengan, misalnya, leksikon, fonologi, dan sintaksis. Berkaitan
dengan hal tersebut, jelaskan hubungan antara morfologi dengan leksikon, fonologi, dan sintaksis!

Jawab:

Morfologi adalah salah satu aspek penting dalam studi bahasa, dan memiliki hubungan yang erat dengan
leksikon, fonologi, dan sintaksis, ketiga aspek utama lainnya dalam analisis bahasa.
- Morfologi dan Leksikon:

Leksikon adalah kumpulan kata-kata dalam bahasa yang mencakup semua kata, frasa, dan kosakata yang
digunakan dalam bahasa tersebut. Morfologi dan leksikon berhubungan karena morfologi membantu
menggambarkan bagaimana kata-kata dalam leksikon dibentuk dan diubah. Dalam leksikon, kita
menyimpan kata-kata dasar dan kata-kata turunan yang dibentuk melalui proses morfologis, seperti
penggunaan afiks.Contoh: Dalam bahasa Inggris, kita menyimpan kata dasar "happy" di leksikon. Dalam
morfologi, kita tahu bahwa kita dapat membentuk kata turunan seperti "happiness" dengan menambahkan
sufiks "-ness.

- Morfologi dan Fonologi:

Fonologi adalah studi tentang sistem bunyi dalam bahasa, termasuk suara-suara bahasa dan aturan-
aturan mereka. Morfologi dan fonologi saling berhubungan karena struktur morfologis kadang-kadang
mempengaruhi perubahan bunyi dalam kata-kata. Dalam beberapa bahasa, perubahan morfologis dapat
memengaruhi tata letak aksen atau fonem dalam kata-kata.

- Morfologi dan Sintaksis:

Sintaksis adalah studi tentang struktur kalimat dan cara kata-kata digabungkan untuk membentuk
makna dalam kalimat. Morfologi dan sintaksis saling berhubungan karena struktur morfologis
memengaruhi bagaimana kata-kata ditempatkan dan digabungkan dalam kalimat. Morfologi membantu
menentukan peran kata dalam kalimat, seperti apakah kata tersebut merupakan subjek, objek, atau kata
kerja.

Contoh: Dalam bahasa Indonesia, perubahan morfologis pada kata kerja dapat mengubah peran dalam
kalimat, seperti "makan" (kata kerja) menjadi "makanan" (kata benda) atau "dimakan" (kata kerja pasif).

Artinya : dalam analisis bahasa, morfologi adalah komponen penting yang memengaruhi bagaimana kata-
kata dibentuk, diubah, dan digunakan dalam struktur bahasa. Ini berdampak pada leksikon, fonologi, dan
sintaksis, dan ketiganya saling terkait dalam membentuk bahasa yang kompleks dan ekspresif.

3. Sebagai sebuah bidang ilmu, morfologi memiliki elemen-elemen pembentuknya. Elemen tersebut
meliputi token dan tipe, leksem dan kata, serta morfem, morf, dan alomorf. Berikan penjelasan tentang
masing-masing konsep tersebut!

Jawab:

- Token dan Tipe:

Token mengacu pada setiap unit individual atau kasus dari sebuah kata atau bentuk dalam teks yang
sebenarnya. Token adalah bentuk konkret yang ditemukan dalam teks dan dapat dihitung secara fisik.

Tipe, di sisi lain, adalah bentuk leksikal atau kata yang unik yang mewakili semua token yang sama
dalam bahasa atau teks tertentu. Tipe adalah abstraksi dari token. Misalnya, jika dalam teks tertentu kata
"buku" muncul empat kali, maka ada empat token "buku," tetapi hanya satu tipe "buku.
Contoh :

Token: Dalam kalimat "Dia memiliki dua buah buku," terdapat enam token, termasuk "Dia," "memiliki,"
"dua," "buah," "buku," dan "buah.

Tipe: Dalam kalimat tersebut, terdapat lima tipe, yaitu "Dia," "memiliki," "dua," "buah," dan "buku.

- Leksem dan Kata:

Leksem adalah konsep dalam linguistik yang merujuk pada unit makna dasar atau kata dasar. Ini
adalah bentuk dasar dari kata yang memiliki makna inti. Leksem dapat memiliki variasi morfologis atau
bentuk yang berbeda.

Kata adalah bentuk konkret yang mewakili leksem dan dapat memiliki variasi morfologis. Kata
adalah bentuk yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Contoh: Leksem "buku" mewakili kata "buku" dalam kalimat tersebut.

- Morfem, Morf, dan Alomorf:

Morfem adalah unit terkecil yang membawa makna dalam bahasa. Morfem bisa berupa kata dasar
atau imbuhan (afiks) yang digunakan untuk membentuk kata-kata baru. Ada dua jenis morfem: morfem
bebas (kata dasar) dan morfem terikat (afiks).

Morf adalah bentuk alternatif dari morfem. Morfem yang sama dapat memiliki beberapa bentuk,
tergantung pada konteks atau perubahan morfologis.

Alomorf adalah salah satu bentuk alternatif dari morfem yang sama yang digunakan dalam berbagai
konteks. Alomorf adalah bagian dari morfem terikat dan muncul dalam situasi tertentu. Contoh umum
adalah sufiks "-s" dalam bahasa Inggris yang memiliki alomorf seperti "-s," "-es," dan "-ies" tergantung
pada kata yang diikuti oleh sufiksnya.

4. Proses pembentukan kata dapat dilakukan melalui proses morfologis, baik yang bersifat derivasional
maupun inflektif. Salah satu proses pembentukan kata yang sangat produktif dalam bahasa Indonesia
adalah afiksasi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan afiksasi dan berikan contohnya!

Jawab:

Afiksasi adalah salah satu proses morfologi dalam bahasa yang melibatkan penambahan afiks
(imbuhan) ke dalam kata dasar untuk membentuk kata-kata baru dengan makna yang berbeda. Afiks
adalah elemen bahasa yang ditempatkan di awal (prefiks), tengah (infiks), akhir (sufiks), dan awal dan
akhi (konfiks) dari kata dasar. Penggunaan afiks dalam pembentukan kata adalah konsep dasar yang
penting dalam morfologi bahasa.
Contoh:

Prefiks (imbuhan awalan):


- Meng-:
Menambahkan prefiks "meng-" ke kata dasar "ambil" menghasilkan kata "mengambil," yang berarti
"mengambil sesuatu.
- Berpakaian:
Prefiks "ber-" ditambahkan ke kata "pakaian" untuk membentuk kata "berpakaian," yang berarti
"mengenakan pakaian.

sufiks (akhiran):
- -kan:
Penambahan akhiran "-kan" pada kata "tidur" menghasilkan kata "dormir", yang berarti "menyebabkan
kantuk".
- -an:
Penambahan akhiran "-un" pada kata "makan" menghasilkan kata "nutrisi" yang artinya "makanan".

Infiks:
- -el-:
Penambahan infiks "-el-" pada kata "cinta" akan menghasilkan kata "cintai" yang berarti "mencintai
seseorang".
- -um- :
Akhiran "uh -" ditambahkan pada kata "menerima" sehingga membentuk kata "menerima", yang berarti
"menerima sesuatu".

Konfiks (awalan dan akhiran):


- Penge-:
Konfiks “penge-” merupakan gabungan dari awalan “pen-” dan akhiran “-e-. Menambahkan "penge-" ke
kata "cerah" menghasilkan kata "pencerahan," yang berarti "proses membuat sesuatu menjadi lebih cerah.

5. Melalui afiksasi, bisa diciptakan kata derivasional yang meliputi verba, nomina, adjektiva, adverbia,
numeralia, dan interogativa yang bersifat derivasional atau turunan. Jelaskan tentang penggunaan afiks
dalam proses pembentukan kata derivasional tersebut!

Jawab:
Penggunaan afiks dalam proses pembentukan kata derivasional adalah salah satu aspek penting
dalam morfologi bahasa. Sifat derivasional dalam afiksasi ditandai oleh adanya perbedaan kategorial
antara kategorileksem dasar dan kategori bentuk turunannya. Jadi, afiksasi derivasional adalah
penambahan afiks pada leksem dasar untuk menciptakan leksem baru yang berbeda kategori dengan
kategori leksem dasar.

Anda mungkin juga menyukai