Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut saya, morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-
beluk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan
arti kata , selain itu morfologi bisa dikatakan sebagai ilmu yang memepelajari seluk-
beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik
maupun fungsi semantik.
2. Sama karena sebuah kata dapat didefinisikan sebagai elemen bermakna dari suatu
bahasa. Tidak seperti morfem, ia selalu bisa berdiri sendiri. Sebuah kata dapat terdiri
dari satu morfem tunggal atau sejumlah morfem. Sebagai contoh, ketika kita
mengatakan ‘merekonstruksi,‘ itu adalah kata tunggal, tetapi itu bukan satu morfem
tetapi dua morfem bersama (‘re‘ dan ‘membangun‘). Sama halnya dengan morfem
bebas, morfem bebas merujuk pada yang dapat berdiri sebagai satu kata. Kata benda,
kata sifat dapat dianggap sebagai morfem bebas (kuas, kapur tulis, pena, akting,
temukan). Jadi antara kata dan morfem bebas itu sama-sama bisa berdiri sendiri.
3.
 Keterkaitan antara Morfologi dan Sinteksis
Kaitan antara morfologi dan sinteksis akan menyatu menjadi Morfosinteksis.
Keterkaitan ini terjadi karena masalah morfologi akan ada juga dalam masalah
sinteksis. Misalnya, satuan bahasa yang disebut kata dalam morfologi
merupakan satuan terbesar, sementara itu dalam sinteksis merupakan satuan
terkecil. Jdi, satuan “kata” menjadi bahan kajian morfologi dan sinteksis.
 Keteraitan antara Morfologi dan Sematik
Morfologi lebih memnahas makna secara gramatikal, sedangkan semantik
membahas makna secara leksikal.
 Keterkaitan antara Morfologi dan Leksilogi
Morfoogi adalah ilmu tentang bentuk dan pembentukan kata, sedangkan
leksilogi adalah ilmu mengenai leksikon yang satuannya disebut leksem.
Morfologi lebih mengarah pada masalah proses pembentukan kata ; sedangkan
leksikon lebih mengarah pada kata yang sudah jadi, baik yang terbentuk secara
arbitter maupun yang terbentuk sebagai hasil morfologi.
 Keterkaitan antara Morfologi dan Fonologi
Kaitan antara morfologi dan fonologi akan menyatu menjadi Morfofonemik.
Morfofonemik adalah ilmu yang mengkaji tentang perubahan fenom akibat
proses morfologi, seperti muncuknya fonem /y/ pada kata dasar “hari” bila
diberi sufiks –an. Kata Hari jika diberi sufiks (an) menjadi Hariyan. Atau
pindahnya konsonan /b/ pada kata dasar “jawab” apabila diberi sufiks –an.
Kata jawab diberi sufiks (an) = jawaban
4. Prosen morfologis adalah proses pembentukan kata dari suatu bentuk dasar menjadi
suatu bentuk jadian. Proses ini meliputi afikasi (pengimbuhan), reduplikasi
(pengulangan), dan komposisi (pemajemukan). Bentuk dasar sendiri merupakan
bentuk yangmenjadi dasar dalam proses morfologis, dapat berupa kata dasar, kata
berimbuhan, kata ulang, dan dapat pula berupa kata majemuk.
5. Ada 3 jenis yaitu afikasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi
(pemajemukan).
 Dalam tata bahasa tradisional, afiks disebut imbuhan, yaitu morfem terikat
yang dapat mengubah makna gramatikal suatu bentuk dasar. Misalnya me–
dan –kan, di- dan –kan, yang dapat mengubah arti gramatikal seperti ganti
menjadi menggantikan , digantikan. Proses penambahan afiks pada sebuah
bentuk dasar atau kata dasar inilah yang disebut afikasi.
 Redupliasi merupakan proses pengulangan pada bentuk dasar untuk
mendapatkan makna tertentu. Proses pengulangan merupakan peristiwa
pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya
maupun sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi afiks
atau tidak, misalnya rumah-rumah,berjalan-jalan, bolak-balik, dll
 Komposisi (pemajemukan) adalah gabungan laksem dengan laksem
seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal
dan semantik yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan, pola
khusus tersebut membedakan dari gabungan laksem yang bukan kata
majemuk. Misalnya Rumah Tangga, Lepas Landas, Polisi tidur dll.

Anda mungkin juga menyukai