Oleh :
Ainun Denik Handanrini ( 17860600120 )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Etika Guru dalam Pembelajaran ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Finna Rahma Hijria, M.Pd selaku
Dosen mata kuliah Microteaching yang telah memberikan tugas ini kepada kami
serta bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun makalah ini..Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Etika Guru dalam Pembelajaran. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
KATA PEGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masih terdapat anggapan di masyarakat bahwa siapapun dapat mengajar
sehingga tidak merasa perlu untuk mendalami ilmu mengajar. Hal ini ada
benarnya bagi mereka yang dapat mengajar dengan sendirinya tanpa
mempelajarinya, tapi tidak jarang individu yang tidak dapat mengajar namun
karena satu dan lain hal dituntut untuk mengajar. Selain itu, pengajar tidak peduli
apakah peserta didik dapat memahami apa yang diajarkan atau tidak. Tujuan dari
pembelajaran sendiri dapat tercapai atau tidak. Hal yang demikian tidak dapat
dikatagorikan dalam mengajar ataupun pengajar yang professional.
Mengajar selalu berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, maka mengajar
harus dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, untuk melakukan kegiatan
pembelajaran diperlukan suatu patokan atau pedoman dalam penyelenggaraannya
sehingga dapat dinilai dan dapat dipertanggung jawabkan. Melalui pedoman
tersebut pengajar dapat mengetahui bagaimana mengajar yang seharusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika ?
2. Bagaimana etika guru dalam proses pembelajaran ?
3. Bagaimana etika guru di Indonesia ?
4. Apa saja sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru ?
5. Bagaimana pengetahuan dan penguasaan teknis dasar guru professional ?
6. Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari etika
2. Untuk mengetahui etika guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk mengetahui etika guru di Indonesia
4. Untuk mengetahui sikap apa saja yangharu sdimiliki oleh seorang guru
5. Untuk mengetahui pengetahuan dan penguasaan teknis dasar guru
professional
6. Untuk mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang bearti
adat istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk,tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan
sebagai kumpulan asas / nilaiyang berkenaan dengan akhlak, nilai yang
mengenai yang benar dan salah yang dianutmasyarakat.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan oleh para ahli
denganungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut
para ulama etikaadalah ilmu yang menelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnyadilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.Berikutnya, etika dinyatakan
1
Sastrapradja, 1981:144
2
dalam filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenaisifat dasar dari
konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya.Sementara
itu, etika dikelompokkan menjadi 2 definisi :
2
Hamzah Ya’cub,1991:13
3
menciptakan situasi belajar yang sehat, suara yang jelas dan diadakan variasi
sehingga suara yang simpatik akan selalu menarik perhatiananak-anak.
4
berpenampilan baik dan sopan akanmempengaruhi sikap murid demikian
juga sebaliknya. Selain itu di dalam memberikancontoh kepada murid, guru
harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif danterbuka pada
kritikan serta menghargai pendapat orang lain.Guru harus bisa
mempengaruhi dan mengendalikan muridnya. Perilaku dan pribadi guru
akan menjadi bagian yang ampuh untuk mengubah perilaku murid. Guru
hendaknya menghargai potensi yang ada di dalam keberagaman murid.
Seorang guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan ilmu
pengetahuan atau perkembangan intelektual saja, namun juga harus
memperhatikan perkembangan pribadi anak didiknya baik perkembangan
jasmani atau rohani.
2. Etika guru terhadap pekerjaan
Sebagai seorang guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru harus
melayanimasyarakat di bidang pendidikan secara profesional. Supaya bisa
memberikan layananyang memuaskan pada masyarakat maka guru harus
bisa menyesuaikan kemampuan serta pengetahuannya dengan keinginan dan
permintaan masyarakat.
3. Etika guru terhadap tempat kerja
Suasana yang baik ditempat kerja bisa meningkatkan produktivitas.
Kinerja guruyang tidak optimal bisa disebabkan oleh lingkungan kerja yang
tidak memberi jaminan pemenuhan tugas dan kewajiban guru secara
optimal.Pendekatan pembelajaran kontekstual bisa menjadi pemikiran bagi
guru supayalebih kreatif. Strategi belajar yang membantu guru untuk
mengaitkan materi pelajarandengan situasi akan mendorong murid
mengaitkan pengetahuan yang sudah dimilikidengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sikap profesional guru pada tempatkerja adalah
dengan cara menciptakan hubungan yang harmonis di lingkungan
tempatkerja dan lingkungan. Etika guru sangat dibutuhkan dalam rangka
untuk meningkatkanmutu pendidikan nasional.
5
D. Sikap yang Harus dimiliki Oleh Seorang Guru
6
Kompetensi tersebut tertuang dalam Undang-UndangDosen dan
Guru, yakni :
1) kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik
2) kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian
yang mantap, berakhlakmulia, arif, dan berwibawa serta
menjadi teladan peserta didik
3) kompetensi profesional adalah kamampuan penguasaan
materi pelajaran luas mendalam
4) kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksisecara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar
7
didik memenuhi standar kompetensi. Kemampuan mengajar guru yang
sesuai dengan tuntutan standar tugas yang diemban memberikan efek positif
bagi hasil yang ingin dicapai seperti perubahan hasil akademik siswa, sikap
siswa, keterampilan siswa, dan perubahan pola kerja guru yang makin
meningkat, sebaliknya jika kemampuan mengajar yang dimiliki guru sangat
sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar siswa tetapi
juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri. Untuk itu kemampuan
mengajar guru menjadi sangat penting dan menjadi keharusan bagi guru
untuk dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Pengetahuan tentang karakteristik/perkembangan belajar
Setiap siswa dan kelompok kelas memiliki karakter dan kemampuan
yang berbeda, sehingga perlakuan yang sama terhadap semua siswa dan
kelompok kelas justru akan mengakibatkan kurang maksimalnya proses
pembelajaran. Oleh karenanya salah satu tahap penting dalam proses
perencanaan pembelajaran oleh guru adalah melakukan analisis
karakteristik siswanya masing-masing
4. Pengetahuan tentang berbagai model teori belajar
Guru harus memahami berbagai model tata cara pengaplikasian
kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
5. Pengetahuan dan penguasaan berbagai proses belajar
Didalam proses belajar terdapat sebuah tahapan yang harus dilalui yaitu :
Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi), Storage (tahap
penyimpanan informasi), dan Retrieval (tahap mendapatkan kembali
informasi)
6. Pengetahuan tentang karakteristik dan kosdisi sosial, ekonomi, budaya,
politik sebagai latar belakang dan konteks berlangsungnya proses belajar.
Guru menganalisis dengann cara yang sederhana yaitu dengan
observasi, wawancara, dan pretes. Cara ini telah terbukti efektif untuk
digunakan dalam mengetahui profil siswa yang akan menempuh
pembelajaran. Percakapan secara informal, observasi, dan pre-tes. Misalnya
dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang karakteristik siswa.
Seorang guru sekolah dasar dapat ikut serta dalam pembicaraan informal
8
dengan memahami dunia anak-anak untuk mendapatkan informasi tentang
etnis dan latar belakang budaya individu, sosial ekonomi, sikap terhadap
materi pelajaran, dan juga usia siswa.
7. Pengetahuan tentang proses sosialisasi dan kulturalisasi
Pengetahuan mengenai sebuah proses sosial yang timbul dari sebuah
kebudayaan asing di lingkungan sekitar yang menyebabkan kebudayaan
asing tersebut lambat laun diterima ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
8. Pengetahuan dan penghayatan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sering disebut juga "Way of
Life" , pedoman hidup , pegangan hidup , atau petunjuk hidup. Jadi
pancasila harus di hayati karena pancasila sebagai petunjuk kehidupan
sehari-hari masyarakat indonesia baik dari segi sikap ataupun perilaku
haruslah selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur pancasila.
9. Pengetahuan dan penguasaan berbagai media sumber belajar.
Sumber belajar sangat berperan untuk menunjang guru dan siswa yang
terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. AECT juga menguraikan bahwa
sumber belajar meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan.
10. Pengetahuan tentang berbagai jenis informasi kependidikan dan
manfaatnya.Informasi jenis ini antara lain ialah:
a. Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: sebuah
kejadian dan pendidikan.
b. informasi yang mengajari pembaca, sebagai contoh misalnya
sebuah makalah yang isinya adalah sebuah tutorial atau cara
memasak, sebuah artikel tentang bagaimana cara memasak yang
baik.
c. Informasi berdasarkan format penyajian, yakni informasi yang
dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Contohnya:
informasi dalam bentuk tulisan (isinya bisa dalam bentuk kolom,
baris, gambar dll).
11. Penguasaan teknik mengamati proses belajar mengajar.
12. Penguasaan berbagai metode mengajar
Guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didiknya. Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan
menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk
itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran.
13. Penyusunan teknik menyusun instrument penilaian kemajuan belajar.
9
14. Penguasaan teknik perencanaan dan pengembangan teknik belajar
mengajar.
15. Pengetahuan tentang dinamika hubungan interaksi antara manusia, terutama
dalam proses belajar mengajar
16. Pengetahuan tentang sistem pendidikan sebagai bagian terpadu dari sistem
sosial negara-bangsa
17. Penguasaan teknik memperoleh informasi yang diperlukan untuk
kepentingan proses pengambilan keputusan.
3
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
10
Berperan sebagai demonstrator maksudnya disini bukanlah turun
ke jalan untuk berdemo. Namun yang dimaksudkan disini adalah guru itu
sebagai sosok yang berperan untuk menunjukkan sikap-sikap yang akan
menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik.
Peran seorang guru tak akan dapat terganti oleh canggihnya teknologi.
Teknologi memang bisa memberi berbagai macam kemudahan kepada siswa.
Namun teknologi tidak dapat memberikan pendidikan karakter, nilai, dan moral
kepada siswa. Sehingga gurulah yang memiliki peran penting untuk dapat
menciptakan generasi muda bangsa yang beretika, berpendidikan, bermoral, dan
berkarakter.
4
Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta.
Kencana
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Sastrapradja, 1981:144
Hamzah Ya’cub,1991:13
13