Disusun Oleh :
3I – PGSD
SEMESTER GASAL
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas kehadiratnya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunianya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah Menjunjung Tinggi Etika Guru Profesional dengan tepat
waktu. Tak lupa solawat dan salam kita curahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad
SAW, serta para keluarga, sahabat dan seluruh umatnya.
Kami berterima kasih kepada dosen pengampu Ibu Fajar Sri Utami, S.Pd.,M.Pd.
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Isi dari makalah yang kami tulis ini
adalah mengenai materi memahami lebih dalam materi tersebut.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca, menambah wawasan ilmu
pendidikan khususnya bagi kita sebagai calon guru SD dan dapat di pahami oleh para
pembaca. Kami juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang
tertuang dalam makalah yang penulis buat ini. Untuk itu, kami meminta maaf atas
kekurangan tersebut, kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepanya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………....1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………........2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….......3
A. Latar Belakang…………………………………………………………............4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….…..…....5
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………..….5
A. Kesimpulan………………………………………………………………….…….15
B. Saran……………………………………………………………………………….15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara operasional, tujuan pendidikan prajabatan guru adalah pemilikan
wawasan, sikap, dan keterampilan sebagai warga Negara yang berpendidikan
tinggi. Penguasaan bahan ajaran, penguasaan dan pemahaman tentang segala hal
yang berhubungan dengan peserta didik, penguasaan teori dan keterampilan
keguruan, pemilikan kemampuan melaksanakan tugas professional dalam
hubungannya dengan latar kerjanya secara organisatoris.
Peranan profesi guru dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah
diwujudkan oleh mencapai tujuan pendidikan yang berupa perkembangan siswa
secara optimal. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang seorang pendidik tidak
melakukan kewajibannya sebagai mana mestinya, seharusnya seorang guru
tugasnya sesuai UU Negara kita yang ada tujuh perannya yaitu mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi anak
didik. Namun dalam kenyataannya terkadang beberapa pendidik hanya
melakukan dua tugasnya yaitu mengajar dan mengevaluasi, hal ini cenderung
terjadi dan sangat meresahkan bagi seluruh lapisan anak didik baik di tingkat
SD, SMP, SMA, maupun tingkat yang lebih tinggi yaitu perkuliahan.
A. Disini peran etika profesi keguruan sangat penting yaitu yang memiliki
sasaran terhadap sikap keprofesionalan seorang guru yang harus mempunyai
empat kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran yang ahli dalam menyampaikannya. Berdasarkan hal tersebut,
penulis akan membahas terkait dengan guru professional yaitu; Etika Profesi
Guru, Etika dalam Profesi Keguruan, kompetensi guru profesional, Karakteristik
Guru Professional serta upaya meningkatkan profesionalisme guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Etika guru professional?
2. Bagaimana Etika dalam Profesi Keguruan?
3. Apa saja kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru profesional?
4. Bagaimana karakteristik guru professional?
5. Bagaimana upaya meningkatkan profesionalisme guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi guru professional
2. Untuk mengetahui Etika dalam Profesi Keguruan
3. Untuk mengetahui kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru profesional
4. Untuk mengetahui karakteristik guru professional
5. Untuk mengetahui upaya meningkatkan profesionalisme guru
BAB II
PEMBAHASAN
6. Secara etimologis
istilah etika berasal
dari bahasa Yunani
7. ethos
8.
9. yang artinya
kebiasaan, salah satu
cabang filsafat yang
dibatasi dengan
10. dasar nilal moral
menyangkut apa yang
diperbolehkan atau
tidak, yang
11. baik atau tidak
baik, yang pantas atau
tidak pantas pada
perilaku
12. manusia (Ismani,
2001). Burhanuddin
(2000), berpendapat
bahwa etika
13. ialah suatu ilmu
yang membicarakan
masalah perbuatan atau
tingkah
14. laku manusia, mana
yang dapat dinilai baik
dan mana yang jahat.
Octavia
15. (2020: 2) juga
berpendapat bahwa
etika merupakan
seperangkat sistem
16. nilai atau moral
manusia yang meliputi
tugas atau kewajiban
dan standar
17. perilaku seseorang,
kelompok dan profesi.
18. Menurut Mulyasana
(2019: 100) tujuan
etika adalah untuk
19. membentuk pribadi
anak, agar menjadi
manusia yang baik,
warga
20. masyarakat, dan
warga negara yang
baik. Adapun kriteria
manusia yang
21. baik, warga
masyarakat yang baik,
dan warga negara
yang baik bagi
22. suatu masyarakat
atau bangsa, secara
umum adalah nilai-
nilai sosial
23. tertentu, yang
banyak dipengaruhi
oleh budaya
masyarakat dan
24. bangsanya.
25. Berdasarkan uraian
di atas, dapat
disimpulkan bahwa
etika
26. merupakan filsafat
moral terkait nilai,
tingkah laku yang
menyelidiki mana
27. yang baik dan mana
yang benar. Yang
mana etika merupakan
sistem
28. prinsip-prinsip
kesusilaan dan moral
yang merupakan
“standard” atau
29. norma-norma
bertindak bagi orang-
orang dalam suatu
profesi, misalnya
30. dalam profesi
kedokteran, keguruan,
dan sebagainya.
31. Secara etimologis
istilah etika berasal
dari bahasa Yunani
32. ethos
33.
34. yang artinya
kebiasaan, salah satu
cabang filsafat yang
dibatasi dengan
35. dasar nilal moral
menyangkut apa yang
diperbolehkan atau
tidak, yang
36. baik atau tidak
baik, yang pantas atau
tidak pantas pada
perilaku
37. manusia (Ismani,
2001). Burhanuddin
(2000), berpendapat
bahwa etika
38. ialah suatu ilmu
yang membicarakan
masalah perbuatan atau
tingkah
39. laku manusia, mana
yang dapat dinilai baik
dan mana yang jahat.
Octavia
40. (2020: 2) juga
berpendapat bahwa
etika merupakan
seperangkat sistem
41. nilai atau moral
manusia yang meliputi
tugas atau kewajiban
dan standar
42. perilaku seseorang,
kelompok dan profesi.
43. Menurut Mulyasana
(2019: 100) tujuan
etika adalah untuk
44. membentuk pribadi
anak, agar menjadi
manusia yang baik,
warga
45. masyarakat, dan
warga negara yang
baik. Adapun kriteria
manusia yang
46. baik, warga
masyarakat yang baik,
dan warga negara
yang baik bagi
47. suatu masyarakat
atau bangsa, secara
umum adalah nilai-
nilai sosial
48. tertentu, yang
banyak dipengaruhi
oleh budaya
masyarakat dan
49. bangsanya.
50. Berdasarkan uraian
di atas, dapat
disimpulkan bahwa
etika
51. merupakan filsafat
moral terkait nilai,
tingkah laku yang
menyelidiki mana
52. yang baik dan mana
yang benar. Yang
mana etika merupakan
sistem
53. prinsip-prinsip
kesusilaan dan moral
yang merupakan
“standard” atau
54. norma-norma
bertindak bagi orang-
orang dalam suatu
profesi, misalnya
55. dalam profesi
kedokteran, keguruan,
dan sebagainya.
56. Secara etimologis
istilah etika berasal
dari bahasa Yunani
57. ethos
58.
59. yang artinya
kebiasaan, salah satu
cabang filsafat yang
dibatasi dengan
60. dasar nilal moral
menyangkut apa yang
diperbolehkan atau
tidak, yang
61. baik atau tidak
baik, yang pantas atau
tidak pantas pada
perilaku
62. manusia (Ismani,
2001). Burhanuddin
(2000), berpendapat
bahwa etika
63. ialah suatu ilmu
yang membicarakan
masalah perbuatan atau
tingkah
64. laku manusia, mana
yang dapat dinilai baik
dan mana yang jahat.
Octavia
65. (2020: 2) juga
berpendapat bahwa
etika merupakan
seperangkat sistem
66. nilai atau moral
manusia yang meliputi
tugas atau kewajiban
dan standar
67. perilaku seseorang,
kelompok dan profesi.
68. Menurut Mulyasana
(2019: 100) tujuan
etika adalah untuk
69. membentuk pribadi
anak, agar menjadi
manusia yang baik,
warga
70. masyarakat, dan
warga negara yang
baik. Adapun kriteria
manusia yang
71. baik, warga
masyarakat yang baik,
dan warga negara
yang baik bagi
72. suatu masyarakat
atau bangsa, secara
umum adalah nilai-
nilai sosial
73. tertentu, yang
banyak dipengaruhi
oleh budaya
masyarakat dan
74. bangsanya.
75. Berdasarkan uraian
di atas, dapat
disimpulkan bahwa
etika
76. merupakan filsafat
moral terkait nilai,
tingkah laku yang
menyelidiki mana
77. yang baik dan mana
yang benar. Yang
mana etika merupakan
sistem
78. prinsip-prinsip
kesusilaan dan moral
yang merupakan
“standard” atau
79. norma-norma
bertindak bagi orang-
orang dalam suatu
profesi, misalnya
80. dalam profesi
kedokteran, keguruan,
dan sebagainya.
81. Secara etimologis
istilah etika berasal
dari bahasa Yunani
82. ethos
83.
84. yang artinya
kebiasaan, salah satu
cabang filsafat yang
dibatasi dengan
85. dasar nilal moral
menyangkut apa yang
diperbolehkan atau
tidak, yang
86. baik atau tidak
baik, yang pantas atau
tidak pantas pada
perilaku
87. manusia (Ismani,
2001). Burhanuddin
(2000), berpendapat
bahwa etika
88. ialah suatu ilmu
yang membicarakan
masalah perbuatan atau
tingkah
89. laku manusia, mana
yang dapat dinilai baik
dan mana yang jahat.
Octavia
90. (2020: 2) juga
berpendapat bahwa
etika merupakan
seperangkat sistem
91. nilai atau moral
manusia yang meliputi
tugas atau kewajiban
dan standar
92. perilaku seseorang,
kelompok dan profesi.
93. Menurut Mulyasana
(2019: 100) tujuan
etika adalah untuk
94. membentuk pribadi
anak, agar menjadi
manusia yang baik,
warga
95. masyarakat, dan
warga negara yang
baik. Adapun kriteria
manusia yang
96. baik, warga
masyarakat yang baik,
dan warga negara
yang baik bagi
97. suatu masyarakat
atau bangsa, secara
umum adalah nilai-
nilai sosial
98. tertentu, yang
banyak dipengaruhi
oleh budaya
masyarakat dan
99. bangsanya.
100. Berdasarkan
uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa
etika
101. merupakan filsafat
moral terkait nilai,
tingkah laku yang
menyelidiki mana
102. yang baik dan
mana yang benar.
Yang mana etika
merupakan sistem
103. prinsip-prinsip
kesusilaan dan moral
yang merupakan
“standard” atau
104. norma-norma
bertindak bagi orang-
orang dalam suatu
profesi, misalnya
105. dalam profesi
kedokteran, keguruan,
dan sebagainya.
106. Secara etimologis
istilah etika berasal
dari bahasa Yunani
107. ethos
108.
109. yang artinya
kebiasaan, salah satu
cabang filsafat yang
dibatasi dengan
110. dasar nilal moral
menyangkut apa yang
diperbolehkan atau
tidak, yang
111. baik atau tidak
baik, yang pantas atau
tidak pantas pada
perilaku
112. manusia (Ismani,
2001). Burhanuddin
(2000), berpendapat
bahwa etika
113. ialah suatu ilmu
yang membicarakan
masalah perbuatan atau
tingkah
114. laku manusia,
mana yang dapat dinilai
baik dan mana yang
jahat. Octavia
115. (2020: 2) juga
berpendapat bahwa
etika merupakan
seperangkat sistem
116. nilai atau moral
manusia yang meliputi
tugas atau kewajiban
dan standar
117. perilaku seseorang,
kelompok dan profesi.
Secara etimologis istilah
etika berasal dari bahasa
Yunani
ethos
yang artinya kebiasaan,
salah satu cabang filsafat
yang dibatasi dengan
dasar nilal moral
menyangkut apa yang
diperbolehkan atau tidak,
yang
baik atau tidak baik, yang
pantas atau tidak pantas
pada perilaku
manusia (Ismani, 2001).
Burhanuddin (2000),
berpendapat bahwa etika
ialah suatu ilmu yang
membicarakan masalah
perbuatan atau tingkah
laku manusia, mana yang
dapat dinilai baik dan mana
yang jahat. Octavia
(2020: 2) juga berpendapat
bahwa etika merupakan
seperangkat sistem
nilai atau moral manusia
yang meliputi tugas atau
kewajiban dan standar
perilaku seseorang,
kelompok dan profesi.
Secara etimologis istilah etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang artinya
kebiasaan, salah satu cabang filsafat yang dibatasi dengan dasar nilal moral
menyangkut apa yang diperbolehkan atau tidak, yang baik atau tidak baik, yang
pantas atau tidak pantas pada perilaku manusia. Burhanuddin (2000),
berpendapat bahwa etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah
perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana
yang jahat. Octavia (2020: 2) juga berpendapat bahwa etika merupakan
seperangkat sistem nilai atau moral manusia yang meliputi tugas atau kewajiban
dan standar perilaku seseorang, kelompok dan profesi.
Menurut Mulyasana (2019: 100) tujuan etika adalah untuk membentuk
pribadi anak, agar menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga
negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang
baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara
umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya
masyarakat dan bangsanya.
2. Etika profesi
Etika profesi (professionalethics) adalah prinsip-prinsip atau norma-
norma kesusilaan dan moral yang merupakan “pedoman” bagi sikap dan
perilaku anggota-anggota profesi. Yang tercakup dalam perilaku etika
melingkupi segi-segi: 1) Pertanggungjawaban (responsibility), 2) Pengabdian
(dedication), 3) Kesetiaan (loyalitas), 4) Kepekaan (sensitivity), 5)
Persamaan (equality), 6) Kepantasan (equity).
Mengacu uraian di atas, maka dapatlah dirumuskan bahwa etika profesi
keguruan adalah ketentuan-ketentuan moral atau kesusilaan yang merupakan
“pedoman” bertindak bagi para anggota profesi di bidang keguruan, dalam
hal ini adalah para guru. Yang dimaksudkan dengan “guru” di sini, ialah
semua orang yang memiliki wewenang keguruan, yang bertanggung jawab
dalam pendidikan.
3. Prinsip Dasar Etika Profesi
1. Prinsip Universalistik
Yang dimaksudkan dengan prinsip etika ini, adalah yang sifatnya
universal bagi semua orang. Prinsip ini bertolak dari pandangan tentang
hakikat manusia itu. Secara filosofis dikatakan, bahwa manusia itu adalah
makhluk individu yang keberadaannya tidak terlepas daripada sesamanya
dari Tuhan Penciptanya. Inti dari manusia itu adalah kata-hati (conscience)
yang berfungsi sebagai instansi yang menimbang dan memutuskan apakah
sesuatu perbuatan itu baik atau buruk, benar atau salah di hadapan
sesamanya maupun dengan Tuhannya. Hal ini menyangkut tanggung
jawab, bukan hanya terhadap diri sendiri, melainkan juga terhadap sesama
manusia dan pada akhirnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Prinsip Nasionalistik
Prinsip etika profesi keguruan nasionalistik, adalah yang sifatnya
nasional bagi guru-guru se Indonesia. Prinsip etika yang dimaksudkan
adalah “Pancasila”, dasar dan falsafah Negara serta “way of life” Bangsa
Indonesia termasuk para guru Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia,
para guru Indonesia dalam praktek profesionalnya haruslah Pancasilais,
berbuat atau bertindak sesuai dengan sila-sila Pancasila, yaitu (1)
Berketuhanan yang Maha Esa, (2) Berperikemanusiaan, (3) Berjiwa
nasional, dan (4) Demokratis, serta (5) Berkeadilan sosial.
A. Simpulan
Etika profesi guru adalah ketentuan-ketentuan moral atau kesusilaan yang
merupakan “pedoman” bertindak bagi para guru. Ketentuan-ketentuan moral
atau kesusilaan inilah yang mengatur bagaimana seharusnya guru itu bersikap,
bertindak atau berbuat secara profesional. Selain itu, Sebagai tenaga profesional,
guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya guru
harus memiliki etika.
B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah yang telah saya buat ini,
diharapkan mahasiswa lebih berpikir kritis terhadap realitas dalam pembelajaran
dan semoga berguna bagi kita semua dengan baik dan benar. Apabila ada salah
kata atau salah ketik saya mohon maaf, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, S. (2000). Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: Rineka
Cipta
Dr. Umar Sidiq, M.Ag,(2018). Etika Dan Profesi Keguruan. STAI Muhammadiyah
Tulungagung
Mulyasana, D. (2019). Konsep Etika Belajar dalam Pemikiran Pendidikan Islam Klasik