Anda di halaman 1dari 13

“HAKIKAT KODE ETIKA GURU”

MAKALAH

Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Profesi & Etika Keguruan

Dosen Pengampu : Ade Irma, S.Pd., M.Pd.

Disusun Kelompok 8

Nurhamidah (11910322263)
Yusrizal (11810313555)

PROGRAM SI JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


KONSENTRASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARiF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah –Subhanahu wa ta’ala- yang hingga
saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk menikmati
segala karunia- Nya dan hanya berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul,Hakikat Kode Etika Guru. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Profesi dan Etika Keguruan.
Dalam pelaksanaan makalah ini, penulis telah mendapat banyak batuan dari berbagai
pihak,baik bantuan yang berupa materi maupun dukungan moril. Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan
datang agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis.

PEKANBARU, 7 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan masalah................................................................................................... 2

C. Tujuan penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian Etika ..................................................................................................... 3

B. Kode Etik Guru ...................................................................................................... 3

C. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia ....................................................................... 4

D. Penjabaran Kode Etik Guru Indonesia .................................................................... 6

E. Penerapan Kode Etik Guru Indonesia...................................................................... 7

F. Pandangan Islam .................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9

B. Saran ...................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sebuah masalah yang tak pernah ada hentinya untuk selalu
menjadi topik yang ramai diperbicarakan, melalui berbagai media.berbicara mengenai
pendidikan berarti berbicara tentang murid maupun profesi guru dan kode etik guru. Saat
menjadi predikat sebagai guru, tentunya tugas seorang guru bukan hanya sekedar
menerangkan pelajaran saja, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat
menentukan masa depan generasi muda bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas tentu
mempunyai etika yang baik, guru yang tidak berkualitas akan menjadi generasi muda
bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah
lagi.

Seorang guru adalah seorang pendidik.pendidik ialah “orang yang memikul


tanggung jawab untuk membimbing ’’.pendidikan tidak sama degan pengajar,sebab
pengajar itu hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada murid. Prestasi yang
tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang pengajar apabila ia berhasil membuat pelajaran
memahami dan menguasai materi pengajaran yang diajarkan kepadanya. Tetapi seorang
pendidik bukan hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran kepada
murid saja tetapi juga membentuk kepribadian seorang anak didik bernilai tinggi.

Sekrang ini, kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam
menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun
pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah
menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di
indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahannya,sebagai


berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan etika?

2. Apa saja kode etik guru?

3. Apa tujuan dari rumusan kode etik guru indonesia?

4. Apa saja penjabaran kode etik guru indonesia

5. Bagaimana penerapan kode etik guru indonesia?

6. Bagaimana pandangan islam?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan makalah di atas, makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan
memahami apa itu etika,apa itu kode etika guru, tujuan dari rumusan kode etik guru, dan
bagaimana penerapan kode etik guru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas
menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan
yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Etika berasal dari bahasa yunani ethos yang artinya karakter atau adat. bentuk
jamaknya yaitu ta,etha yang berarti adat istiadat. Kata etika sama pengertiannya dengan
kata moral.moral berasal dari kta latin Mos (bentuk tunggal), atau Mores (bentuk jamak)
yang berarti adat istiadat,kebiasaan,kelakuan,watak,akhlak.

Etika didefinisikan sebagai Seperangkat aturan yang menentukan pada perilaku


benar dan salah. Etika merupakan suatu studi moralitas .kita dapat mendefinisikan
moralitas sebagai pedoman atau standar bagi individu atau masyarakat tentang tindakan
benar dan salah atau baik dan buruk.dengan perkataan lain bahwa moralitas merupakan
standar atau pedoman bagi individu atau kelompok itu dapat dipakai sebagai landasan
untuk mengukur perilaku benar dan salah,baik dan buruk atas perilaku orang atau
kelompok orang di dalam interaksinya dengan orang lain atau lingkungan dan
masyarakat.1

B. Kode Etik Guru

Secara harfiah “kode” artinya aturan, dan “etik” artinya kesopanan.dengan


demikian, kode etik guru pada hakekatnya merupakan suatu sistem peraturan atau
perangkat prinsip-prinsip keprilakuan yang telah diterima oleh kelompok orang-orang
yang bergabung dalam himpunan organisasi guru tertentu.

1
Cicih Sutarsih, Etika Profesi, (jakarta:2012), hlm-17

3
C. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia

Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh
seluruh utusan cabang dan pengurusan PGRI dari seluruh pelosok tanah air, pertama
dalam kongres XIII di Jakarta tahun 1973, kemudian disempurnakan dalam kongres
PGRI XVI tahun 1989 juga di Jakarta. Isi teks memuat sembilan poin, yakni :2

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia


seutuhnya yang berjiwa pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan


melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya


proses belajar mengajar.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidika.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan


sosial.

8. Guru secara besama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI


sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Pada kode etik butir 1 di atas, guru berbakti memimbing peserta didik untuk
membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Dasarini mengandung
beberapa prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari, yakni : tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing , dan prinsip

2
Nasrul Hd, profesi dan etika keguruan, (yogyakarta ), hlm 73-37

4
pembentukan manusia indonesia seutuhnya. Tujuan pendidikan nasional dengan jelas
dapat di baca dalam UU No.2/1989 tentang sistem pendidikan Nasional, yakni
membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Prinsip lain adalah
membimbing peserta didik, bukan mengajar, atau mendidik saja. Penfertian membimbing
seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam sistem amongnya.

Tiga kalimat padat yang terkenal dari sistem itu adalah ing ngarso sung tulodo,
ing madyo mangun karso, dan tut wuru bandayani. Ketiga kalimat itu mempunyai arti
bahwa pendidikan harus dapat membberi contoh, harus dapat memberikan pengaruh , dan
harus dapat mengendalikan peserta didik. Prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik
memandang manusia sebagai kesatuan yang bulat , utuh, baik jasmani maupun rohani ,
tidak hanya berilmu tinggi tetapi juga bermoral tinggi.

Guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan pengetahuan dan


perkembangan intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan seluruh
pribadi peserta didik, baik jasmani, rohani, sosial maupun lainnya yang sesuai dengan
hakikat pendidikan. Ini dimaksudkan agar peserta didik pada akhirnya akan dapat
menjadi manusia yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupannya
sebagai insan dewasa. Kode etik yang ke enam, Guru secara pribadi dan bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Dasar ini sangat tegas
mewajibkan kepada seluruh anggota profesi guru untuk selalu meningkatkan mutu dan
martabat profesi guru itu sendiri. Siapa lagi , kalau tidak anggota profesi itu sendiri, yang
akan mengangkat martabat suatu profesi serta meningkatkan mutunya.

Untuk meningkatkan mutu suatu profesi ,khususnya profesi keguruan dapat


dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan penataran, pendidikan
lanjutan, pendidikan dalam jabatan, studi perbandingan, dan berbagai kegiatan akademik
lainnya.

Manfaat kode etik bagi guru :

1. Agar guru terhindar dari penyimpangan profesi, karena sudah adanya landasan yang
digunakan mereka sebagai acuan.

5
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan peserta didik, teman sejawat/sekerja dan
masyarakat,jabatan profesi dan pemerintah.

3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab
terhadap profesinya.

4. Pemberi arah yang benar kepada penggunaan profesinya.

D. Penjabaran Kode Etik Guru Indonesia

kode etik guru pada hakekatnya merupakan suatu sistem peraturan atau perangkat
prinsip-prinsip keprilakuan yang telah diterima oleh kelompok orang-orang yang
bergabung dalam himpunan organisasi guru.pedoman tersebut diharapkan nantiknya bisa
membedakan perilaku baik atau buruk seeorang guru, dan memilih mana hal yang boleh
dan yang tidak boleh dilakukan slama menjalankan tugas seebagai seorang pendidik
keberadaaan kode etik ini bertujuan untuk menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang
terhomat, mulia, dan bermartabat.
Isi Kode Etik Guru Adapun isinya adalah sebagai berikut.
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing- masing.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
nasional.

6
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi
guru sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.

Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma
moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya
dengan peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan
kemanusiaan.

E. Penerapan Kode Etik Guru Indonesia


1. Profesional
Menurut para ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu
pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister
mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan
manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari
seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu
tingkah laku yang dipersyaratkan.3
Arifin mengemukakan guru Indonesia yang profesional dipersyaratkan
mempunyai;
a. dasar ilmu yang kuat terhadap masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu
pengetahuan di abad 21;
b. penguasaan dalam bidang profesi berdasarkan penelitian pendidikan yaitu
ilmu pendidikan sebagai ilmu pendidikan bukan hanya merupakan konsep-
konsep. Pendidikan merupakan proses yang terjadi di lapangan dan bersifat
ilmiah, serta riset pendidikan hendaknya diarahkan pada praksis pendidikan
masyarakat Indonesia;
c. pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan, profesi guru
merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan berkesinambungan
antara LPTK dengan praktek pendidikan.

3
Lilis setiyorini, penerapan kode etik pada profesi guru, (2013). Hlm 5

7
Dengan adanya persyaratan profesionalisme guru ini, perlu adanya paradigma
baru untuk melahirkan profil guru Indonesia yang profesional di abad 21 yaitu;
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang;
2. Penguasaan ilmu yang kuat;
3. Keterampilan untuk membangkitkan peserta didik kepada sains dan teknologi; dan

4. Pengembangan profesi secara berkesinambungan. Keempat aspek tersebut merupakan


satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dan ditambah dengan usaha lain yang
ikut mempengaruhi perkembangan profesi guru yang profesional.

F. Pandangan Islam

Guru merupakan peran penting dalam pendidikan. Guru atau pendidik juga
merupakan sosok yang akan memberi pengaruh kepada murid atau anak didiknya. Karena
itu, seorang guru atau pendidik haruslah orang yang dapat ditiru sebagai panutan baik
dari segi pribadi, ilmu dan tingkah lakunya. Adapun guru yang ideal seharusnya memiliki
kualifikasi-kualifikasi tertentu, baik menyangkut jasmani, etika atau akhlak maupun
4
keilmuannya.

Kata guru atau pendidik dalam bahasa Indonesia berarti orang yang mengajar,
dalam bahasa Arab antara lain disebut Mu’allim, artinya orang yang banyak mengetahui
dan juga mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan
hakikat ilmu yang diajarkannya, serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya serta
membangkitkan anak didik untuk mengamalkannya. Kata mu’allimini biasanya
digunakan para ahli pendidikan sebagai sebutan untuk guru.

Selain itu juga terdapat istilah yang juga berarti guru atau pendidik seperti,
mudarris, muaddib, murabbiy, ustadz, al-Syaikh atau mursyid.Selain itu seorang pendidik
atau guru dia adalah manusia pilihan, yang bukan hanya memilih kelebihan ilmu
pengetahuan, melainkan juga memiliki tanggung jawab yang berat dalam melaksankan
tugas dan fungsinya sebagai pendidik, contohnya seperti ilmu pengetahuan yang
diamanah kan oleh allah SWT, yang harus disampaikan bagi pendidik kepada anak
didiknya, dan juga saling memberi ilmu pengetahuan.

4
Abdul mujib dan yusuf muzakkir, opcit.,hlm 90

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa tujuan suatu profesi menyusun
kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan
meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi. Dengan adanya kode etik guru,
maka akan ada majelis kehormatan yang akan mengawal pelaksanaan kode etik tersebut.
Jika ada guru yang melanggar kode etiknya, maka yang berwenang ini yang akan
memberi sangsi kepada guru yang melanggar.
Dari pihak guru sendiri, pengakuan bahwa pekerjaan guru merupakan sebuah
profesi akan memiliki beberapa arti.dengan diakui sebagai sebuah profesi tentu akan
meningkatkan kemampuan.

B. Saran
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan banyak hal yang belum kami
bahas tentang “Hakikat kode etika guru” dan kami harapkan kepada pembaca agar
mengkritik serta membenahi kekurangan dari makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nasrul. (2012). Profesi dan etika. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Setiyorini, l. (2013). Penerapan Kode Etik Pada Profesi Guru.

Sutarsih, c. (2012). Model rtika profesi. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai