MAKALAH
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Profesi & Etika Keguruan
Disusun Kelompok 8
Nurhamidah (11910322263)
Yusrizal (11810313555)
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah –Subhanahu wa ta’ala- yang hingga
saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk menikmati
segala karunia- Nya dan hanya berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul,Hakikat Kode Etika Guru. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Profesi dan Etika Keguruan.
Dalam pelaksanaan makalah ini, penulis telah mendapat banyak batuan dari berbagai
pihak,baik bantuan yang berupa materi maupun dukungan moril. Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan
datang agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan masalah................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah masalah yang tak pernah ada hentinya untuk selalu
menjadi topik yang ramai diperbicarakan, melalui berbagai media.berbicara mengenai
pendidikan berarti berbicara tentang murid maupun profesi guru dan kode etik guru. Saat
menjadi predikat sebagai guru, tentunya tugas seorang guru bukan hanya sekedar
menerangkan pelajaran saja, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat
menentukan masa depan generasi muda bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas tentu
mempunyai etika yang baik, guru yang tidak berkualitas akan menjadi generasi muda
bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah
lagi.
Sekrang ini, kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam
menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun
pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah
menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di
indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan makalah di atas, makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan
memahami apa itu etika,apa itu kode etika guru, tujuan dari rumusan kode etik guru, dan
bagaimana penerapan kode etik guru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas
menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan
yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Etika berasal dari bahasa yunani ethos yang artinya karakter atau adat. bentuk
jamaknya yaitu ta,etha yang berarti adat istiadat. Kata etika sama pengertiannya dengan
kata moral.moral berasal dari kta latin Mos (bentuk tunggal), atau Mores (bentuk jamak)
yang berarti adat istiadat,kebiasaan,kelakuan,watak,akhlak.
1
Cicih Sutarsih, Etika Profesi, (jakarta:2012), hlm-17
3
C. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh
seluruh utusan cabang dan pengurusan PGRI dari seluruh pelosok tanah air, pertama
dalam kongres XIII di Jakarta tahun 1973, kemudian disempurnakan dalam kongres
PGRI XVI tahun 1989 juga di Jakarta. Isi teks memuat sembilan poin, yakni :2
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidika.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
Pada kode etik butir 1 di atas, guru berbakti memimbing peserta didik untuk
membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Dasarini mengandung
beberapa prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari, yakni : tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing , dan prinsip
2
Nasrul Hd, profesi dan etika keguruan, (yogyakarta ), hlm 73-37
4
pembentukan manusia indonesia seutuhnya. Tujuan pendidikan nasional dengan jelas
dapat di baca dalam UU No.2/1989 tentang sistem pendidikan Nasional, yakni
membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Prinsip lain adalah
membimbing peserta didik, bukan mengajar, atau mendidik saja. Penfertian membimbing
seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam sistem amongnya.
Tiga kalimat padat yang terkenal dari sistem itu adalah ing ngarso sung tulodo,
ing madyo mangun karso, dan tut wuru bandayani. Ketiga kalimat itu mempunyai arti
bahwa pendidikan harus dapat membberi contoh, harus dapat memberikan pengaruh , dan
harus dapat mengendalikan peserta didik. Prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik
memandang manusia sebagai kesatuan yang bulat , utuh, baik jasmani maupun rohani ,
tidak hanya berilmu tinggi tetapi juga bermoral tinggi.
1. Agar guru terhindar dari penyimpangan profesi, karena sudah adanya landasan yang
digunakan mereka sebagai acuan.
5
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan peserta didik, teman sejawat/sekerja dan
masyarakat,jabatan profesi dan pemerintah.
3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab
terhadap profesinya.
kode etik guru pada hakekatnya merupakan suatu sistem peraturan atau perangkat
prinsip-prinsip keprilakuan yang telah diterima oleh kelompok orang-orang yang
bergabung dalam himpunan organisasi guru.pedoman tersebut diharapkan nantiknya bisa
membedakan perilaku baik atau buruk seeorang guru, dan memilih mana hal yang boleh
dan yang tidak boleh dilakukan slama menjalankan tugas seebagai seorang pendidik
keberadaaan kode etik ini bertujuan untuk menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang
terhomat, mulia, dan bermartabat.
Isi Kode Etik Guru Adapun isinya adalah sebagai berikut.
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing- masing.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
nasional.
6
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi
guru sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma
moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya
dengan peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan
kemanusiaan.
3
Lilis setiyorini, penerapan kode etik pada profesi guru, (2013). Hlm 5
7
Dengan adanya persyaratan profesionalisme guru ini, perlu adanya paradigma
baru untuk melahirkan profil guru Indonesia yang profesional di abad 21 yaitu;
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang;
2. Penguasaan ilmu yang kuat;
3. Keterampilan untuk membangkitkan peserta didik kepada sains dan teknologi; dan
F. Pandangan Islam
Guru merupakan peran penting dalam pendidikan. Guru atau pendidik juga
merupakan sosok yang akan memberi pengaruh kepada murid atau anak didiknya. Karena
itu, seorang guru atau pendidik haruslah orang yang dapat ditiru sebagai panutan baik
dari segi pribadi, ilmu dan tingkah lakunya. Adapun guru yang ideal seharusnya memiliki
kualifikasi-kualifikasi tertentu, baik menyangkut jasmani, etika atau akhlak maupun
4
keilmuannya.
Kata guru atau pendidik dalam bahasa Indonesia berarti orang yang mengajar,
dalam bahasa Arab antara lain disebut Mu’allim, artinya orang yang banyak mengetahui
dan juga mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan
hakikat ilmu yang diajarkannya, serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya serta
membangkitkan anak didik untuk mengamalkannya. Kata mu’allimini biasanya
digunakan para ahli pendidikan sebagai sebutan untuk guru.
Selain itu juga terdapat istilah yang juga berarti guru atau pendidik seperti,
mudarris, muaddib, murabbiy, ustadz, al-Syaikh atau mursyid.Selain itu seorang pendidik
atau guru dia adalah manusia pilihan, yang bukan hanya memilih kelebihan ilmu
pengetahuan, melainkan juga memiliki tanggung jawab yang berat dalam melaksankan
tugas dan fungsinya sebagai pendidik, contohnya seperti ilmu pengetahuan yang
diamanah kan oleh allah SWT, yang harus disampaikan bagi pendidik kepada anak
didiknya, dan juga saling memberi ilmu pengetahuan.
4
Abdul mujib dan yusuf muzakkir, opcit.,hlm 90
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa tujuan suatu profesi menyusun
kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan
meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi. Dengan adanya kode etik guru,
maka akan ada majelis kehormatan yang akan mengawal pelaksanaan kode etik tersebut.
Jika ada guru yang melanggar kode etiknya, maka yang berwenang ini yang akan
memberi sangsi kepada guru yang melanggar.
Dari pihak guru sendiri, pengakuan bahwa pekerjaan guru merupakan sebuah
profesi akan memiliki beberapa arti.dengan diakui sebagai sebuah profesi tentu akan
meningkatkan kemampuan.
B. Saran
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan banyak hal yang belum kami
bahas tentang “Hakikat kode etika guru” dan kami harapkan kepada pembaca agar
mengkritik serta membenahi kekurangan dari makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10