Anda di halaman 1dari 19

ESENSI DAN TUJUAN KODE ETIK GURU INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan


Profesi Guru

Disusun oleh:
Kelompok 10

Fhirley (2120202146)
Ade Ariana (2120202148

Kelas : PAI 2102 E

Dosen Pengampu : Dr. Baldi Anggara, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Esensi dan Tujuan Kode Etik Guru Indonesia” tepat pada waktunya. Adapun
tujuan makalah ini untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah pengembangan
profesi guru serta menambah wawasan pembaca dan penulis terhadap materi
pengembangan profesi guru itu sendiri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Baldi Anggara, M.Pd.I,
selaku dosen mata kuliah pengembangan profesi guru yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan serta pengetahuan dalam
bidang studi kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagikan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesailkan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palembang, 29 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 1

BAB I .................................................................................................................. 2

PENDAHULUAN ............................................................................................... 2

A. Latar Belakang .......................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 3

BAB II ................................................................................................................. 4

PEMBAHASAN .................................................................................................. 4

A. Pengertian Esensi Kode Etik Guru ............................................................. 4

B. Esensi Kode Etik Guru .............................................................................. 5

C. Kode Etik Guru di Indonesia ..................................................................... 6

D. Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru Indonesia ........................................... 9

E. Hubungan Etika Profesi Pendidik dengan Etika Peserta Didik ................. 11

BAB III.............................................................................................................. 15

PENUTUP ......................................................................................................... 15

A. Simpulan ................................................................................................. 15

B. Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTKA ........................................................................................... 16

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru yang profesional sangat besar peranannya di dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu bentuk meningkatkan
professional guru ialah dengan menjadi kode etik guru sebagai arah atau pedoman
dalam menjalankan tugasnya. Kode etik guru sebenarnya merupakan pedoman
bagi guru untuk tetap profesional. Penegakan etika jabatan atau profesi menjadi
sebuah ukuran atas tinggi rendahnya citra, martabat, wibawa, dan integritas
profesi dalam dunia modern atau global. Adanya kode etik dan penegakkan kode
etik guru merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Titik berat penilaian etika ialah pada perbuatan baik atau buruk, susila
atau tidak asusila, perbuatan atau tingkah laku seseorang yang menjadi sifat
mendarah daging. 1 Kode etik guru tersebut merupakan standar perilaku guru
dalam melaksanakan profesinya maupun tingkah laku kehidupan pribadinya
selama memegang jabatan profesinya. Implementasi kode etik guru adalah suatu
penerapan norma-norma dan asas-asas yang mengatur sikap dan tingkah laku
seorang guru. Kode etik guru diartikan sebagai suatu aturan tata-susila keguruan
yang mengatur sikap dan perilaku sesorang guru baik sikap terhadap atasan,
maupun masyarakat. Kode etik sebagai kerangka bagi guru dalam melaksanakan
profesi, tugas, dan tanggung jawab yang diembannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang ditemukan dalam makalah ini, yaitu:
1. Pengertian esensi kode etik guru?
2. Bagaimana esensi kode etik guru?
3. Bagaimana kode etik guru di Indonesia?
4. Apa tujuan dan fungsi kode etik guru Indonesia?
5. Bagaimana hubungan etika profesi pendidik dengan etika peserta didik?

1
Shiphy A. Octavia, Etika Profesi Guru, ( Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 3.

2
C. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian esensi kode etik guru
2. Untuk mengetahui esensi kode etik guru
3. Untuk mengetahui kode etik guru di Indonesia
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi kode etik guru Indonesia
5. Untuk mengetahui hubungan etika profesi pendidik dengan etika peserta
didik

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Esensi Kode Etik Guru


Kode adalah tanda, simbol yang dapat berupa kata, tulisan, serta benda yang
disepakati sebagai maksud tertentu. Etika secara etimologis berasal dari kata
yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethosyang mengandung arti sifat, watak, kelakuan,
kebiasan. Sedangkan, ethikos berarti adab, susila, kelakuan dan perbuatan yang
baik. Etika adalah ilmu yang melihat perbuatan manusia mana yang baik dan
mana yang buruk. Etika merupakan sistem, prinsip standar norma-norma manusia
dalam bertindak didalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara. 2
Kode etik ialah norma-norma yang harus diamalkan dalam pelaksanaan tugas
dan pergaulan didalam kehidupan sehari-hari dilingkungan bermasyarakat.
Didalam norma-norma tersebut berisikan petunjuk dalam melaksanakan tugasnya
dan larangan apa saja yang tidak boleh dilakukan, bukan hanya dalam
menjalankan tugasnya tetapi didalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
bermasyarakat.3 Guru adalah tenaga pendidik yang memiliki kewajiban untuk
mengawasi dan membantu peserta didik didalam proses pembelajaran. Guru
diharapkan memiliki kemampuan yang optional dalam meningkatkan pendidikan
watak dan budi pekerti peserta didik, keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari
penguasaan peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru didalam
kelas selama proses pembelajaran berlangsung. 4 Etika atau budi pekerti sudah
dituliskan didalam surah al-Qalam ayat 4 (empat), Allah berfirman:

‫َواِ لَعَ ٰلى نَّ َك ُخلُق َع ِظيْم‬


Artinya: Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.

2
Umar Sulaiman, Etika Profesi Keguruan, (Makassar: Alauddin University Press, 2021),
hlm. 1-2.
3
Umar Sidiq, Etika dan Profesi Keguruan, (Tulungagung: STAI Muhammadiyah
Tulungagung, 2018), hlm. 50-51.
4
Akhmad Zaky, “Kode Etik Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Pendidik;
Reaktulisasi dan Pengembangan Kode Etik Guru di Madrasah Aliyah Darul Amin Pamekasan,”
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Media Neliti Vol. 4, no. 2 (2016), hlm. 273-275.,
https://media.neliti.com/media/publications/118007-ID-kode-etik-guru-dalam-meningkatkan-
profes.pdf. Diakses pada 29 Oktober 2023 pukul 22.30 WIB.

4
(QS. Al-Qalam/68:4)5
Jadi, dapat disimpulkan kode etik guru adalah serangkaian norma-norma,
aturan-aturan, sistem-sistem dan nilai-nilai yang menjadi pedoman seorang tenaga
pendidik yang harus diamalkan didalam menjalakan tugasnya dan didalam
kehidupan sehari-hari.

B. Esensi Kode Etik Guru


Kode etik merangkum nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang disepakati dan
diterima sebagai pedoman berperilaku dan bertingkah laku dalam menjalankan
tugas profesionalnya sebagai guru, anggota masyarakat, dan warga negara. Asas
etika dan moral yang dimaksud adalah asas etika yang membedakan sifat-sifat
guru yang baik dan buruk, yang dapat diterapkan atau tidak dalam pelaksanaan
tugas profesinya mengajar,membimbing, melatih, memahami, dan mengevaluasi.
GPM menghormati standar etika bagi guru. Kepatuhan terhadap Kode Etik Guru
merupakan bagian penting dari upaya GPM untuk memberdayakan dirinya
sendiri. Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan pendidik menyatakan
bahwa kekuatan profesi guru memerlukan pengembangan pribadi yang dilakukan
secara demokratis, adil, tidak diskriminatif dan berkelanjutan, menghormati hak
asasi manusia, nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya, hak-hak nasional
keberagaman dan etika profesional. Sebagai pedoman etika dan perilaku, Kode
Etik ini berupaya untuk menjaga pengajaran sebagai profesi yang terhormat,
bermartabat dan dihormati, serta dilindungi undang-undang. Bagi GPM, Kode
Etik merupakan seperangkat etika dan standar yang mendukung pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab profesional guru terhadap siswa, orang tua/wali, sekolah dan
organisasi profesi, organisasi profesi dan pemerintah, sesuai dengan hukum
agama. Dan pendidikan, hubungan sosial, etika dan kesejahteraan manusia. Kata
norma di sini mengacu pada apa yang baik atau buruk dari sudut pandang
komunitas profesional atau masyarakat secara keseluruhan.6

5
Al-Qur’an Indonesia online, https://quran-id.com. Diakses pada 29 Oktober 2023 pukul
22.00 WIB.
6
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan Induksi
Keprofesional Madani, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 257-258.

5
Guru dalam menjalankan tugasnya harus mengikuti etika profesi. Mereka
mengabdikan diri untuk mencerdaskan kehidupan negara dan meningkatkan
karakter masyarakat Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu,
teknologi dan seni menciptakan kemajuan, masyarakat berkeadilan, dan
peradaban. Guru merupakan sosok yang patut ditiru dalam kehidupan
bermasyarakat, berkota, dan bernegara, khususnya oleh siswa. Dalam
melaksanakan tugasnya harus berpegang pada prinsip “ing ngarso sung tulodho,
ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Oleh karena itu, pihak-pihak yang
berkepentingan tidak boleh mengabaikan peran para guru, agar negara ini bisa
tumbuh sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Dalam melaksanakan tugas
profesionalnya guru Indonesia menyadari betul pentingnya menetapkan Kode Etik
Guru Indonesia (KEGI) sebagai pedoman sifat dan sifat yang termasuk dalam
jenis etika dan moral dalam situasi pengajaran yang menunjukkan perilaku yang
baik itulah yang disebut dengan etika profesi atau melakukan pekerjaan dengan
benar. 7
Jadi, dapat disimpulkan bahwa esensi kode etik guru Indonesia memuat dua
unsur pokok, yaitu etika dan perilaku/tingkah laku guru, yang menjadi pedoman
bagi guru dalam menjalankan profesinya.Etika, yang berisi nilai-nilai dan prinsip-
prinsip etika yang harus dijunjung tinggi oleh guru. Sedangkan perilaku/tingkah
laku, yang mengatur perilaku guru dalam berbagai hubungan untuk menjaga
martabat profesi guru.

C. Kode Etik Guru di Indonesia


Kode etik guru Indonesia adalah prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang diterima
dan diterima oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman tingkah laku dan
perilaku kerja para profesional seperti guru, anggota masyarakat dan warga
negara. Kode etik adalah suatu tanda atau simbol yang berupa kata-kata, tulisan
atau hal-hal yang disepakati untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk menyetujui
laporan, resolusi atau kesepakatan suatu organisasi. Kode juga bisa berarti

7
Musnadi, Profesi Kependidikan Secara Teoretis dan Aplikatif Panduan Praktis bagi
Pendidik dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm.180-182.

6
seperangkat aturan. Kode etik adalah seperangkat prinsip atau nilai yang dianut
oleh suatu kelompok sebagai landasan perilaku sehari-hari di masyarakat dan di
tempat kerja. 8
Guru Indonesia memahami bahwa pendidikan adalah suatu pengabdian yang
mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, negara, dan umat manusia
seutuhnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada undang-undang
1945 juga bertanggung jawab memahami konsep proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia 17 Agustus 1945.9 Sebagai seorang profesional, sudah saatnya
guru Indonesia menerapkan etika dan sumpah profesi. Guru juga berhak
memenuhi standar minimal agar tidak terjadi “kesalahan” dalam mengajar. 10
Menurut Achmad Sanusi, sumpah profesionalisme dan etika guru berfungsi
sebagai penanda, rem dan pedoman perilaku guru khususnya dalam proses
pengajaran. Pasalnya, guru harus bertanggung jawab atas pekerjaannya dan hasil
pengajaran yang diberikannya kepada siswa. Sistem etika guru Indonesia dapat
digolongkan sebagai seperangkat prinsip dan nilai-nilai profesi guru yang tersusun
secara menyeluruh dan terpadu. Peran Kode Etik Guru Indonesia adalah sebagai
landasan moral dan pedoman perilaku setiap guru PGRI dalam mengajar di dalam
dan di luar sekolah serta dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Perumusan Kode Etik Guru merupakan proses pembinaan guru dalam tugas
dan tanggung jawabnya sebagai hasil Kongres PGRI XIII yang terdiri dari 9
(Sembilan) poin sebagai berikut:
1. Guru yang berdedikasi membimbing siswa membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Sesuai dengan tugasnya, guru
hendaknya mengabdikan dirinya untuk membimbing dan membimbing
siswa secara utuh, baik jasmani maupun rohani, baik jasmani maupun
rohani, sehingga menjadi pengembang yang menghayati, mengamalkan,
dan melaksanakan berbagai tugas berdasarkan prinsipPancasila.

8
Marjuni, "Peran dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru Dalam Pengembangan
Pendidikan,” Jurnal Pendidik Kreatif, UIN Alauddin Vol. 1, No.1 (2020), hlm. 3.,
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:ecU3DipWIfcJ:scholar.google.com/+Kode
+Etik+Guru+Di+Indonesia+&hl=id&as_sdt=0,5. Diakses pada 29 oktober 2023 pukul 13.00 WIB.
9
Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), hlm. 42.
10
Ali Imron, Kebijakan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 98.

7
2. Guru menyajikan fakta profesional dan menerapkannya. Mereka akan
melaksanakan program ini dengan hati-hati, berdasarkan kebutuhan
masing-masing siswa.
3. Guru berusaha mendapatkan informasi dari siswa sebagai pedoman dalam
mengajar. Guru hendaknya mempunyai komunikasi dan hubungan yang
baik dengan siswa sehingga dapat memperoleh informasi yang lengkap
tentang siswa.
4. Guru menciptakan lingkungan sekolah terbaik yang mendorong
keberhasilan pengajaran dan pembelajaran.
5. Guru menciptakan kondisi yang terbaik agar anak dapat merasakan arti
belajar, belajar, diajar dan dibimbing.
6. Guru mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan martabat pekerjaan
mereka secara individu dan kolektif.
Guru harus selalu meningkatkan kualitas pekerjaannya, baik yang
dilakukan secara individu maupun kolektif, karena baik atau buruknya
pekerjaan akan mempengaruhi citra guru di masyarakat.
7. Guru menjaga hubungan profesional, semangat kekeluargaan dan
persatuan.
Guru harus membangun hubungan dengan sesama guru secara
keseluruhan, termasuk guru di luar tempat kerja, untuk memaksimalkan
pengalaman setiap guru.
8. Guru bersinergi menjaga dan meningkatkan kualitas organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
Untuk meningkatkan kinerja industri jasa maka organisasi harus terus
menjaga, mengembangkan bahkan meningkatkan kualitas dan
kesatuannya, karena dengan meningkatkan kualitas organisasi berarti akan
mampu merencanakan dan melaksanakan program-program yang ada
dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi
pertemuan negara.

8
9. Guru melaksanakan seluruh kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. 11
Guru menurut penerapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
melakukan kegiatan khusus dalam proses belajar mengajar harus memahami dan
melaksanakan ketentuan yang telah dijelaskan oleh pemerintah tentang cara
mengatasi permasalahan pendidikan.Agar dapat melaksanakan tugasnya secara
efektif, guru mempunyai tanggung jawab, antara lain, untuk berkomunikasi.
Penyelenggara, motivator, penyelenggara, mediator, konsultan dan analis. Dalam
menjalankan segala tugasnya, guru sebagaimana halnya para profesional
memerlukan kode etik akademik. Kode etik guru merupakan pedoman perilaku
guru dalam hubungannya dengan siswa.12
Jadi, dapat disimpulkan kode etik guru Indonesia berisi nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang menjadi pedoman perilaku guru dalam menjalankan tugas
profesionalnya. Kode etik ini mencakup hubungan guru dengan berbagai pihak
terkait pendidikan seperti siswa, sekolah, organisasi profesi, pemerintah dan
masyarakat. Guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan
profesionalismenya serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
siswa. Selain itu, guru juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD
1945, dan peraturan pendidikan yang berlaku. Dengan berpegang pada kode etik
ini, guru Indonesia diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan
bermartabat.

D. Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru Indonesia


Setiap profesi atau jabatan dalam bermasyarakat yang dimiliki seseorang
harusnya mempunyai kode etik guna menjamin pekerjaan keprofesian terwujud.
Pada dasarnya tujuan adanya kode etiksecara umum,sebagai berikut:
1. Menjunjung tinggi martabat profesi. Dengan adanya kode etik dapat
pandangan masyarakat sehingga tidak memandang rendah terhadap suatu
profesi tertentu. Oleh sebab itu, kode etik akan melarang berbagai macam

11
Syarifah Normawati, dkk, Etika dan Profesi Guru, (Riau: PT. Indragiri Dot Com, 2019),
hlm. 170-172.
12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004), hlm. 152-159.

9
bentuk prilaku profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi
tersebut.
2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Kesejahteraan
yang dimaksud ialah kesejahteraan secara lahir dan batin. Dalam
kesejahteraan lahir, kode etik memuat larangan untuk melakukan tindakan-
tindakan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya contohnya,
menetapkan tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya sehingga siapa saja yang mengadakan tariff
dibawah minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan-rekan
seprofesi. Sedangkan, kesejahteraan batin, kode etik memberikan
peraturan-peraturan yang bertujuan untuk membatasi prilaku yang tidak
sesuai atau tidak jujur bagi anggota profesi dalam bersosialisasi dengan
sesame rekan seprofesi.
3. Meningkatkan pengabdian para anggota seprofesi. Kode etik memuat
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi bertujuan
untuk meningkatkan pengabdian profesi dalam menjalankan tugasnyasi.
4. Meningkatkan mutu profesi. Kode etik memuat norma-norma dan anjuran
untuk para anggota profesi agar selalu berusaha meningkatkan mutu
pengabdiannya.
5. Meningkatkan mutu organisasi profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi,
maka anggota profesi diwajibkan untuk berperan aktif dalam membina
organisasi profesi dan kegiatan yang akan dirancang organisasi.
Adapun, tujuan kode etik secara khusunya, sebagai berikut:
1. Menanamkan kesadaran kepada para anggota profesi bahwa kode etik
merupakan pedoman bagi para anggota profesi yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
2. Mewujudkan terciptanya individualism yang professional di bidang
pendidikan yang dapat tampil secara professional sesuai dengan
kompetensinya.
3. Membentuk sikap professional di kalangan tenaga kependidikan ataupun
masyarakat umum.

10
4. Meningkatkan kualitas professional tenaga pendidikan guna
pengembangan kode etik itu sendiri. 13
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan kode etik guru ialah untuk menjadi
pedoman seorang guru dan sebagai peningkatan dan pengembangan professional
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai seorang guru yang professional haruslah menerapkan kode etik dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Adapun, fungsi kode etik guru,14 sebagai berikut:
1. Agar seorang guru terhindar dari penyimpangan-penyimpangan dalam
menjalankan tugasnya.
2. Mengatur hubungan guru dengan peserta didik, teman seprofesi,
masyarakat, dan instansi pemerintah.
3. Agar pendidik memiliki arah dan petunjuk yang benar dalam menjalankan
tugasnya.
4. Sebagai pedoman tingkah laku seorang guru agar lebih bertanggung jawab
dengan profesinya.
5. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan perselisihan.
6. Agar seorang guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam
menjalankan tugas-tugasya.
Jadi, dapat disimpulkan fungsi kode etik guru ialah agar seorang guru
menjalankan norma-norma yang telah ditetapkan dalam menjalankan profesinya
sehingga kualitas dan kewibawaan seorang guru tetap terjaga.

E. Hubungan Etika Profesi Pendidik dengan Etika Peserta Didik


Etika profesi guru dan etika peserta didik saling bergantung dan
mempengaruhi. Guru hendaknya menjadi guru dan contoh yang baik kepada siswa
tentang perilaku yang baik. Disisi lain, siswa harus menghormati dan menaati
peraturan dan ketentuan yang berlaku di sekolah/kelas.15 Guru mempunyai

13
Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan, (Mataram, IAIN Jember Press, 2018), hlm. 98-
110.
14
Nurhuda dan Agus Baskara, Etika Profesi Guru, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm.
99-100.
15
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
(Jakarta: Grasindo,2010), hlm. 87-90.

11
tanggung jawab untuk membentuk karakter dan mengembangkan nilai moral
siswa melalui keteladanan dan tindakan berperilaku baik. Pada saat ini, siswa
hendaknya menghormati guru dan menaati peraturan sekolah yang mencerminkan
nilai-nilai baik.16 Guru harus berpegang pada standar profesional, seperti tanggung
jawab, kejujuran, disiplin dan keadilan terhadap siswa. Hal ini akan membentuk
perilaku dan karakter siswa menjadi lebih baik.17
Alinea ke-7 kode etik guru disebutkan bahwa “guru memelihara hubungan
profesional, semangat kekeluargaandan hubungan sosial”. Artinya guru harus
menciptakan dan memelihara hubungan antar guru di lingkungan kerjanya, dan
Guru harus menciptakan dan memelihara semangat rasa memiliki dan hubungan
sosial di dalam dan di luarlingkungan kerjanya. Dalam hal ini Kode Etik Guru
Indonesia menunjukkan betapa pentingnya menciptakan hubungan yang harmonis
dengan memahami rasa persaudaraan yang mendalam antar anggota lainnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa suasana yang baik di tempat kerja
meningkatkan produktivitas, setiap guru mengetahui hal ini dengan kemampuan
terbaiknya, hendaknya guru menciptakan situasi seperti itu di lingkungannya.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik ada dua hal yang perlu
diperhatikan yaituguru itu sendiri, hubungan guru dengan orang tua dan
masyarakat sekitar.18 Guru melaksanakan dan menerapkan etika sesuai nilai-nilai
moral Ketuhanan Yang Maha Esa. Penerapan prinsip etika sila Ketuhanan Yang
Maha Esa dilakukan dalam sisitem etika terhadap beberapa hal atau lapisandalam
sistem pendidikan sekolah yang meliputi hubungan antara guru dengan teman
sekelasnya, tempat kerja, tempat kerja, tempat kerja, lingkungan, kebijakan
masyarakat dan pemerintah.
Berikut ini hubungan etika profesi pendidik dengan peserta peserta didik:

16
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. l56.
17
Zuchdi dan Darmiyati, Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Komprehensif,
(Yogyakarta: UNY Press, 2010), Hal 12-14.
18
Abdul Hamid, "Guru Profesional,” Jurnal Al Falah Vol. XVII, no. 32 (2017), hlm. 281-
282., https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:nKNnuLBfxeIJ:scholar.google.c
om/++Hubungan+Etika+Profesi+pendidik+dan+Peserta+Didik+&hl=id&as_sdt=0,5. Diakses pada
29 oktober 2023 pukul 10.00 WIB.

12
1. Guru berperilaku baik dalam melaksanakan tugasnya mengajar, mengajar,
membimbing, membimbing, melatih, meneliti dan mengevaluasi proses
dan masalah pembelajaran.
2. Guru membimbing siswa untuk memahami. Menghargai dan menjalankan
wewenang dan tanggung jawab sebagai individu, anggota sekolah, dan
anggota masyarakat.
3. Guru mengetahui bahwa setiap siswa mempunyai karakteristik secara
individual dan masing-masing mempunyai potensi karya pendidikan.
4. Guru mengumpulkan informasi tentang siswa dan menggunakannya untuk
kepentingan proses pembelajaran.
5. Guru, baik secara individu maupun kolektif, berupaya menciptakan,
mendukung dan mengembangkan lingkungan sekolah yang baik sebagai
lingkungan belajar yang efektif dan aman bagi siswa.
6. Guru menjalin hubungan dengan siswa berdasarkan kasih sayang dan
menghindari hinaan dan kekerasan fisik yang melebihi batas aturan
akademik.
7. Guru berusaha mencegah segala gangguan yang dapat merugikan
perkembangan siswa.
8. Guru terlibat langsung dalam upaya profesionalnya dalam membantu
siswa mengembangkan kepribadiannya secara utuh, termasuk
kreativitasnya.
9. Guru mempunyai harga diri dan integritas, serta tidak mengkompromikan
harkat dan martabat siswanya.
10. Guru bertindak dan mengukur segala tindakan siswanya secara adil.
11. Guru berperilaku sesuai dengan hukum dan menghormati kebutuhan dan
hak siswanya.
12. Guru terpanggil oleh hati nurani dan perilakunya untuk tekun dan
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
13. Guru melakukan upaya wajar untuk melindungi siswanya dari situasi yang
menghambat proses pembelajaran dan menimbulkan gangguan kesehatan
dan kesehatan manusia.

13
14. Guru tidak diperbolehkan mengungkapkan privasi siswauntuk alasan yang
tidak ada hubungannya dengan kepentingan akademis, sastra, kesehatan
dan hiburan.
15. Guru tidak dapat menggunakan hubungan dan perilaku profesionalnya
terhadap siswa dengan cara yang bertentangan dengan norma sosial,
budaya, moral, dan agama.
16. Guru tidak boleh menggunakan hubungan profesional dan etika mereka
dengan siswanya untuk keuntungan pribadi. 19
Jadi, dapat disimpulkan hubungan etika profesi pendidik dan pesertadidik
saling berhubungan erat. Guru harus menerapkan etika profesi dengan baik dalam
mengajar dan membimbing siswa. Guru juga berperan membentuk karakter dan
etika siswa melalui teladan dan pembiasaan perilaku baik. Sementara itu, siswa
dituntut menghormati guru dan mentaati peraturan sekolah yang baik. Guru wajib
membina hubungan harmonis dengan siswa, melindungi siswa, dan menciptakan
lingkungan belajar kondusif. Dengan demikian, etika profesi guru dan etika siswa
saling melengkapi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan bermartabat.

19
Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2014), hlm. 59-60.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Esensi kode etik guru ialah berisikan pedoman-pedoman ataupun peraturan-
peraturan yang harus diterapkan dalam tingkah laku seorang guru dalam
menjalankan tugasnya maupun di lingkungan masyarkat. Guru dalam
menjalankan tugasnya harus mengikuti etika profesi yang sudah ditetapkan.
Mereka mengabdikan diri untuk mencerdaskan kehidupan negara dan
meningkatkan karakter masyarakat Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, berilmu, teknologi dan seni menciptakan kemajuan, masyarakat
berkeadilan, dan peradaban. Dengan adanya kode etik guru dapat menjaga
kualitas dan kuantitasnya dalam melaksanakan tugasnya agar dapat profesional
dalam menjalankan profesinya.
Kode etik guru Indonesia berisikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
diterima dan diterima oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman tingkah laku
dan perilaku kerja para profesional seperti guru, anggota masyarakat dan warga
negara. Selanjunya, hubungan etika profesi pendidik dan peserta didik memiliki
hubungan yang sangat erat. Guru sebagai pengajar dan pembimbing peserta didik
sebagai pembentuk karakter dan etika peserta didik melalui keteladanan dan
pembiasaan perilaku baik. Guru wajib membina hubungan harmonis dengan siswa
dan melindungi siswa agar dapat menciptakan lingkungan belajar nyaman dan
kondusif.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Semoga dapat bermanfaat sebagai suatu
pengermbangan ilmu pengetahuan bagi pembaca. Dalam penulisan makalah ini,
tentu saja banyak terdapat kekurangan, baik dari segi substansi, maupun dari segi
penulisannya, maka dari itu penulis sangat membutuhkan saran dari pembaca
supaya makalah ini bisa lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTKA

Arifin Muhammad dan Barnawi. 2014. Etika dan Profesi Kependidikan.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Baskara, Agus dan Nurhuda. 2017. Etika Profesi Guru. Yogyakarta: Deepublish.

Danin, Sudarwan. 2011. Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan Induksi


Keprofesional Madani. Jakarta: Kencana.

Darmiyati dan Zuchdi. 2010. Pendidikan Karakter dengan Pendekatan


Komprehensif. Yogyakarta: UNY Press.

Fauzi, Imron. 2018. Etika dan Profesi Keguruan. Mataram: IAIN Jember Press.

Hamid, Abdul. 2017. "Guru Profesional.” Jurnal Al Falah Vol. XVII, no. 32 hlm.
281-282.,
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:nKNnuLBfxeIJ:sc
holar.google.com/++Hubungan+Etika+Profesi+pendidik+dan+Peserta+Di
dik+&hl=id&as_sdt=0,5. Diakses pada 29 oktober 2023 pukul 10.00 WIB.

Imron, Ali. 1996. Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Koesoema A, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di


Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Marjuni. 2020. “Peran dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru dalam
Pengembangan Pendidikan.” Jurnal Pendidik Kreatif, UIN Alauddin Vol.
1, no. 1. hlm. 3.,
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:ecU3DipWIfcJ:sc
holar.google.com/+Kode+Etik+Guru+Di+Indonesia+&hl=id&as_sdt=0,5.
Diakses pada 29 oktober 2023 pukul 13.00 WIB.

Mujtahid. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Malang: UIN-Mailiki Press.

16
Musnadi. 2018. Profesi Kependidikan Secara Teoretis dan Aplikatif Panduan
Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Deepublish.

Normawati, Syarifah, dkk. 2019. Etika dan Profesi Guru. Riau: PT. Indragiri Dot
Com.

Octavia, Shilphy A. 2020. Etika Profesi Guru. Yogyakarta: Deepublish.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Siddiq, Umar. 2018. Etika dan Profesi Keguruan. Tulungagung: STAI


Muhammdiyah Tulungagung.

Sulaiman, Umar. 2021. Etika Profesi Keguruan. Makassar: Alauddin University


Press.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter


Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zaky, Akhmad. 2016. “Kode Etik Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme


Pendidik: Reaktulisasi dan Pengembangan Kode Etik Guru di Madrasah
Aliyah Darul Amin Pamekasan.” Jurnal Pendidikan Agama Islam, Media
Neliti Vol. 4, no. 2. hlm. 273-275.,
https://media.neliti.com/media/publications/118007-ID-kode-etik-guru-
dalam-meningkatkan-profes.pdf. Diakses pada 29 Oktober 2023 pukul
22.30 WIB.

17

Anda mungkin juga menyukai