Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KODE ETIK GURU MADRASAH SEKOLAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PROFESI KEGURUAN

DOSEN PENGAMPU: SULISTYOWATI M,Pd.MH.

PENYUSUN :

ARDELIA FIRNANDA AYU W.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NURUL ISLAM

TUNGGALPAGER – PUNGGING – MOJOKERTO

TAHUN PELAJAR 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah
sederhana ini dibuat sebagai tugas untuk mata kuliah “Etika Profesi”. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami akui Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar...............................................................................................

Daftar isi..........................................................................................................

Bab I Pendahuluan.........................................................................................

Bab II Pembahasan.........................................................................................

a. Pengertian Kode Etik.................................................................................

b. Isi Kode Etik...............................................................................................

c. Hakikat Kode Etik......................................................................................

d. Tujuan Kode Etik.......................................................................................

e. Fungsi Kode Etik.........................................................................................

Bab III Penutup..............................................................................................

Kesimpulan......................................................................................................

Daftar pustaka................................................................................................

                                       

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan.Berbicara


mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesiguru. Pada saat ini profesi guru
merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal
tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini,
guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang
berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa
yang terjajah lagi, selain itu  saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh
karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi
seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara
lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus
memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.

Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan


profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau
norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan
“Kode Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik Guru ini, diharapkan para guru dapat
menjalankan tugasnya dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian Kode Etik Guru?
2) Apakah isi dari kode etik guru?
3) Apakah hakikat kode etik guru terhadap guru di Indonesia?

4
4) Apakah tujuan kode etik guru?
5) Apakah fungsi kode etik terhadap guru di Indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian  Kode Etik Guru

Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan
nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku
anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan
pengabdian kepada masyarakat.

Berikut beberapa pengertian kode etik :

1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Pasal 28


menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap,
tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan Undang-
undang tersebut dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah
laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari-
hari. Selanjutnya dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula prinsip-
prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian
ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari.
2. Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode
Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga
PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973).

5
Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia
terdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman
tingkah laku.
B. Isi Kode Etik Guru

Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil kongres PGRI XIII,
yang terdiri dari Sembilan item berikut:

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak
didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan
mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.

B. Hakikat Kode Etik Guru

6
Pada dasarnya guru adalah tenaga professional di bidang kependidikan yang
memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing anak didik agar menjadi manusia
yang berpribadi (pancasila).Dengan demikian, guru memiliki kedudukan yang sangat
penting dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menangani berhasil atau tidaknya
program pendidikan.Kalau boleh dikatakan sedikit secara ideal, baik atar buruknya suatu
bangsa di masa mendatang banyak terletak di tangan guru.

Sehubungan dengan itu guru sebagai tenaga professional memerlukan pedoman atau
kode etik guru agar terhidar dari segala bentuk penyimpangan. Kode etik menjadi
pedoman baginya untuk tetap professional (sesuai dengan tuntutan dan persyaratan
profesi). Setiap guru yang memegang keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu
berpegang kepada kode etik guru. Sebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang
harus ada pada profesi itu sendiri.

            Kode etik yang memedomani setiap tingkah laku guru senantiasa sangat
diperlukan. Karena dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan
terus bertambah baik. Ia akan terus menerus memperhatikan dan mengembangkan profesi
keguruannya. Kalau kode etik yang merupakan pedoman atau pegangan itu tidak
dihiraukan berarti akan kehilangan pola umum sebagai guru. Jadi postur kepribadian guru
akan dapat dilihat bagaimana pemanfaatan dan pelaksanaan dari kode etik yang sudah
disepakati bersama tersebut. Dalam hubungan ini jabatan guru yang betuk-betuk
professional selalu dituntut adanya kejujuran professional. Sebab kalau tidak ia akan
kehilangan pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup diluar lingkup keguruan.

C. Tujuan Kode Etik Guru

Pada dasarnya tujuan merumuskankode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan
mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau
masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remes terhadap profesi

7
akan melarang. Oleh karenya, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai
bentuk tindak-tanduk atauk kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama
baik profesi terhadap dunia luar. Dari segin ini, kode etik juga sering kali disebut kode
kehormatan.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya

Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau material)
maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir para
anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan kepada para anggotanya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan kesejahteraan para anggotanya.

Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorium anggota profesi


dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa-siapa yang mengadakan tarif di bawah
minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan-rekan seprofesi. Dalam hal
kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk
para anggotanya untuk melaksanakan profesinya.

Kode etik juga sering mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan membatasi


tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi
dengan sesama rekan anggota profesi.

2. Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi

Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabian
profesi, sehingga bagi anggota profesi daapat dengan mudah megnetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik
merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.

3. Untuk meningkatkan mutu profesi

Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran
agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para
anggotanya.

8
4. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota
untuk secara aktif berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan
yang dirancang organisasi.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun
kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejateraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan
mutu profesi dan mutu organisasi profesi.

E. Fungsi  Kode Etik Guru

Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan bagi
profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu
profesi. Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional
anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam
meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaaran.
Secara umum, fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:

1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
2. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.
3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
4. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
5. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
6. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.

  

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah tersebut adalah :

1. Bahwa Kode Etik Guru merupakan aturan tata-susila keguruan. Aturan-aturan tentang
keguruan (yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha.
2. Aturan yang terdapat dalam Kode Etik Guru dirumuskan oleh PGRI dan para guru di
Indonesia
3. Kode etik sangatlah penting bagi para guru di Indonesia karena dengan kode etik
penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan terus bertambah baik. Dan akan
terus menerus memperhatikan dan mengembangkan profesi keguruannya.
4. Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga
dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, pedoman berperilaku, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan mutu profesi dan
meningkatkan mutu organisasi profesi.
5. Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas
dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, terhindar dari
perpecahan dan pertentangan internal,  meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan,
membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri dan terhindar dari campur
tangan profesi lain dan pemerintah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sardiman A.M.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT Raja Grafindo


Persada:Jakarta

Putra Herdiananta. 2011. Sanksi dan Pelanggaran Kode Etik Guru.


http://herdiananantaputra.blogspot.com/2011/04/sanksi-dan-pelanggaran-kode-etik-
guru.html.Diakses pada tanggal 25 Februari 2013

Muklis. 2011. Kendala-Kendala yang Dialami Guru. http://muklis-


superband.blogspot.com/2011/04/kendala-kendala-yang-dialami-guru-
dalam.html.Diakses pada tanggal 25 Februari 2013

Elvisa husna. 2008. Pentingnya menjalankan profesi secara etis.


http://udhiexz.wordpress.com/2008/05/27/etika-guru/.Diakses pada tanggal 25 Februari
2013

Anonim. 2009. Etika profesional dalam pendidikan.


http://e3l.blogspot.com/2009/05/makalah-kode-etik-profesi.html.Diakses pada tanggal 25
Februari 2013

Syadia.2011.Kode Etik Guru di Indonesia. http://syadiashare.com/kode-etik-guru-di-


indonesia. Diakses pada tanggal 26 Februari 2013

file.upi.edu/.../ETIKA.../pert_4_dan_5_kode_etik_guru. Diakses pada tanggal 26


Februari 2013

Tugas : Profesi Kependidikan

11
12

Anda mungkin juga menyukai