PROFESI PENDIDIKAN
KASUS DALAM ORGANISASI DAN KODE ETIK PROFESI KEPENDIDIKAN
KELOMPOK 3
PUTRI RAHMADANI LUBIS : 6211121007
RIO RASMANA TARIGAN : 6211121013
RIZKY TRI WIBOWO : 6211121025
GABE SIRINGORINGO : 6211121006
Medan,Maret 2022
Kelompok 3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR MASALAH
Menjadi guru adalah menghayati profesi. Apa yang membedakan sebuah profesi, dengan
pekerjaan lain adalah bahwa untuk sampai pada profesi itu seseorang berproses lewat belajar.
“Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan dalam suatu hierarki
birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan itu serta
pelayanan baku terhadap masyarakat profesi, lembaga pendidikan hanya akan diisi orang-orang
yang bernafsu memuaskan kepentingan diri dan kelompok.
Tanpa etika profesi, nilai kebebasan dan individu tidak dihargai. Untuk inilah, tiap lembaga
pendidikan memerlukan keyakinan normatif bagi kinerja pendidikan yang sedang diampunya.
Sekolah dan guru tidak lagi percaya dan dipercaya sebagai pendidik dan pengajar.
Tugas mereka telah digantikan lembaga bimbingan belajar atau bimbel. Etika profesi gurupun
digadaikan demi uang. Silap terhadap uang akan membuat sebuah pemerintahan hancur. Jika
mereka yang bertanggung jawab dalam mengurus pendidikan di negeri ini silap uang, mulai
dari pejabat di tingkat pusat sampai guru di tingkat sekolah negeri, akhir dunia pendidikan kita
ada di depan mata. Kehadiran lembaga bimbel di sekolah negeri adalah tanda paling jelas
tentang hancurnya moralitas dan matinya etika profesi.
Dalam bahasan kali ini, guru adalah pelaku utama yang akan dibahas lebih jauh tentang
bagaimana seorang guru seharusnya memberikan ilmu dan bekerja pada bidangnya. Karena
seorang guru adalah tumpuan dasar dimana generasi-generasi bangsa terbentuk. Sehingga tugas
guru tidaklah pernah mudah untuk dijalani dan selalu memiliki kesulitan tersendiri namun
seseorang yang berjiwa guru harus mampu menangani masalah tersebut terutama didalam kelas
dan dilingkungan sekolah. Guru harus bersikap sebagaimana seorang pendidik atau pengajar.
Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru
juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.
Faktanya, banyaknya individu yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan
profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau
norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik
Guru”. Dengan adanya Kode Etik Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya
dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut dan menjadi
landasan pengajaran Guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kode etik profesi ( keguruan ) ?
2. Bagaimanakah pentingnya etika profesi ?
3. Bagaimanakah perkembangan etika profesi dan kode etik profesi
4. Apakah pengertian organisasi keguruan ?
5. Apa sajakah yang termasuk dalam organisasi keguruan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kode etik keguruan
2. Mengetahui bagaimana pentingnya etika profesi
3. Mengetahui bagaimana perkembangan etika profesi dan kode etik profesi
4. Mengetahui pengertian tentang organisasi keguruan
5. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam organisasi keguruan
BAB II
PEMBAHASAN
F. Organisasi Keguruan
Organisasi profesi adalah suatu organisasi, yang biasanya bersifat nirlaba, yang
ditujukan untuk suatu profesi tertentu dan bertujuan melindungi kepentingan publik dan
atau anggotanya maupun profesional pada bidang tersebut. Beberapa contoh organisasi
profesi adalah PGRI, MGMP, ISPI, IPBI ABKIN, ISPI, ISMaPI, dan lain – lain.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Guru dan calon guru perlu mengetahui apa arti sebuah profesi keguruan, syarat-
syarat untuk menjadi seorang guru yang profesional karena mereka adalah calon tenaga
pengajar yang akan memberikan ilmu mereka kepada anak-anak bangsa. Seorang guru
adalah contoh bagi semua murid-muridnya, karena itu mereka harus benar-benar
mengerti bagaimana arti dari sebuah profesi keguruan yang mereka lakukan sekarang
atau nanti agar mereka tidak salah mengartikan profesi untuk mengajar tersebut dan
agar mereka bisa menyadari pentingnya menjadi guru yang profesional.
Menjadi seorang guru juga harus memiliki sikap yang profesional di bidangnya tersebut
yakni mengajar. Karena seorang guru akan berdiri sendiri di depan kelas untuk
memberikan ilmu kepada murid-muridnya tanpa bantuan seorang asisten atau
sejenisnya. Jadi segala sikap yang baik dan buruk akan dilihat oleh para murid, karena
seorang guru adalah panutan dari semua murid.
DAFTAR PUSTAKA
Atiek Sismiati dan Rugaiyah. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Barnawi dan Mohammad Arifin. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Dwintapuspa. 2014. Peran Etika Dalam Profesi dan Pentingnya Etika Profesional
Bagi Organisasi Profesi.(online).
(https://dwintapuspa.wordpress.com/2014/11/09/peran-etika-dalam-profesi-dan-
pentingnya-etika-profesional-bagi-organisasi-profesi/, diakses 28 November 2015).
Made Pidarta. 2014. Landasan Pendidikan edisi III. Jakarta: Rineka Cipta.