Dosen Pengampu:
Dra. Aas Saraswati, M.Pd.
Dr. Siti Maryam Rohimah, M.Pd.
Disusun Oleh
Kelas 5A, Kelompok 5:
1. Diyan Mayasari (205060163)
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga sholawat
dan salam selalu terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta
keluarga, sahabatnya, dan kita semua sebagai umat yang ta’at dan turut terhadap
ajaran yang dibawanya. Atas Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang di beri judul tentang “Kode Etik Keguruan dan
Organisasi Asosiasi Profesi Keguruan.” Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Profesi Pendidikan SD.
Penulis harap semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai
pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Pendidikan tidak lepas dari peran seorang guru, karena tanpa guru
siapa yang akan mengajar anak-anak di sekolah. Menjadi seorang guru tidaklah
mudah karena guru akan menjadi contoh bagi anak didiknya.Banyak yang belum
kita ketahui tentang bagaimana menjadi seorang guru. Seiring dengan
berkembangnya zaman banyak seorang guru yang melakukan hal-hal yang tidak
sepantasnya dilakukan, memberikan contoh yang tidak baik sehingga anak didiknya
meniru apa yang dilakukan oleh gurunya. Oleh sebab itu sebagai calon guru kita
harus mempelajari bagaimana mejadi seorang guru yang baik, harus mengetahui
apa pengertian profesi keguruan dan kode etik keguruan. Sehingga nantinya kita
bisa menjadi guru yang benar-benar menggunakan profesi tersebut dengan baik
sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebagai calon guru kita harus memiliki sikap
dan perilaku yang benar-benar mencerminkan seorang guru yang nantinya akan
menjadi contoh bagi anak didik kita. Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu
proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar mampu memenuhi
kebutuhan perkembangan dan memenuhi tuntutan sosial, kultural, serta religius
dalam lingkungan kehidupannya.Pengertian pendidikan seperti ini
mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang dilakukan dalam konteks pendidikan
terfokus pada upaya memfasilitasi proses perkembangan individu sesuai dengan
nilai agama dan kehidupan yang dianut. Melalui organisasi tersebut, profesi
dilindungi dari kemungkinan penyalahgunaan yang dapat membahayakan
keutuhan dan kewibawaan profesi tersebut. Kode etikpun disusun dan disepakati
oleh para anggotanya. Maka organisasi profesi menyerupai suatu sistem yang
senantiasa mempertahankan keadaan yang harmonis. Ia akan menolak keluar
komponen sistem yang tidak mengikuti arus atau meluruskannya. Dalam praktek
keorganisasian, anggota yang mencoba melanggar aturan main organisasi akan
1
diperingatkan, bahkan dipecat. Jadi dalam suatu organisasi profesi, terdapat aturan
yang jelas dan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, terdapat tujuan penulisan yaitu :
2. Untuk mengetahui isi dan tujuan dari kode etik profesi guru
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Secara harfiah "kode" artinya aturan, dan “etik” artinya kesopanan (tata susila),
atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara
atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam
standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan
untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
3
kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam
melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari.
Sedangkan pengertian kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang
disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan
perilaku dalam melaksanakan tugas dan profesi sebagai pendidik, anggota
masyarakat, dan warga negara.
Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil kongres
PGRI XIII, yang terdiri dari Sembilan item berikut :
4
f. Guru secara sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
Pada dasarnya tujuan merumuskankode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum
tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut :
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar
atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remes
terhadap profesi akan melarang. Oleh karenya, setiap kode etik suatu profesi akan
melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atauk kelakuan anggota profesi yang dapat
mencemarkan nama baik profesi terhadap dunia luar. Dari segin ini, kode etik juga
sering kali disebut kode kehormatan.
5
Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya memberi
petunjuk-petunjuk para anggotanya untuk melaksanakan profesinya.
Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan
pengabian profesi, sehingga bagi anggota profesi daapat dengan mudah megnetahui
tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena
itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota
profesi dalam menjalankan tugasnya.
Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma dan
anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
pengabdian para anggotanya.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi
menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan
memelihara kesejateraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi,
dan meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.
6
profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu
profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di
luar kewajaaran. Secara umum, fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:
1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
6. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
Adapun fungsi kode etik guru di Indonesia yaitu dalam peraturan tentang kode
etik guru di Indonesia bagian satu pasal 2 ayat 2 dijelaskan bahwa kode etik guru
Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi
pelaksanaan tugas dan layanan professional guru dalam hubungannya dengan
peserta didik, orang tua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi
dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusiaan. Selain itu fungsinya ialah menempatkan guru sebagai profesi
terhormat, mulia dan bermartabat yang dilindungi Undang-Undang.
7
Profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian seseorang dan
didapat melalui adanya proses pendidikan. Sedangkan Guru adalah pendidik
dengan tugas utamanya mendidik' mengajar' membimbing' melatih dan
mengevaluasi.
a) Motif intrinsik
Motif intrinsik adalah pekerjaan yang bersangkutan atas dasar dorongan dari
dalam diri mereka sendiri. Yaitu solidaritas diantara pengemban bidang pekerjaan
yang bersangkutan serta yang bertalian erat dengan permasalahan nasib, dalam arti
kesadaran atas kebutuhan untuk berkehidupan secara layak sesuai dengan bidang
pekerjaan yang diembannya, baik secara sosial-psikologis maupun secara
ekonomis-kultural.
b) Motif ekstrinsik
8
Motif ekstrinsik adalah pekerjaan yang bersangkuatn berdasarkan tuntutan dari
lingkungannya, yaitu dorongan terdorong oleh masyarakat pengguna jasanya
adanya persaingan, perkembngan atau perubahan dalam dunia kerjanya.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan suatu wadah organisasi yang secara
teoritis memiliki wibawa (authority) dan kekuatan (power) untuk menentukan arah
dan kebijakan dalam melakukan tindakan bersama guna melindungi dan
memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi dan kepentingan para
pengguna jasanya serta masyarakat pada umumnya.
B. Misi
C. Fungsi
9
Untuk berkembangnya fungsi dan peran suatu profesi guru membutuhkan
pengakuan dari bidang-bidang profesi lain yang berada di masyarakat, terutama
yang wilayah bidang garapan pelayanannya sangat mirip dan bertautan. Karena
para pengemban suatu profesi sebagiannya sangat memahami dan menyadari batas
dan keunikan bidang profesinya serta menghindari sikap arogansi (an antidote for
arrogance).
10
b. Wadah pembinaan dan pengembangan sikap profesional guru dan
perlindungan atas haknya.
c. Mitra pemerintah dan perguruan dalam peningkatan kualitas pembelajaran
pendidikan.
d. Sebagai sarana untuk melakukan perubahan-perubahan dan inovasi
pendidikan di sekolah-sekolah ke arah yang lebih baik.
D. Peranan
1. Guru
3. Siswa
a) Merencanakan
Meliputi :
1. Faktor Guru
11
2. Faktor Siswa
3. Faktor Kurikulum
4. Faktor Lingkungan
b) Memberikan Balikan
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2009:85), secara umum fungsi dan peranan
organisasi asosiasi keprofesian itu, sebagaimana telah disinggung terdahulu, selain
melindungi kepentingan para anggota dan kemandirian dan kewibawaan
kelembagaannya secara keseluruhan (dengan membina dan menegakkan kode etik),
juga berupaya meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan,
kewenangan profesional, martabat dan kesejahteraan para anggotanya.
12
Secara ringkas layanan bimbingan yang di maksud akan dibahas dalam uraian
berikut ini.
13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di
dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari harí. Kesimpulan Kode
etik adalah Himpunan nilai dan norma profesi guru yang tersusun dengan
baik, sistematis dalam suatu system yang utuh.
Ketaatan guru pada Kode Etik akan mendorong mereka berperilaku sesuai
dengan norma- norma yang dibolehkan dan menghindari norma-norma
yang dilarang oleh etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi atau
asosiasi profesinya selama menjalankan tugas-tugas profesional dan
kehidupan sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Dengan
demikian, aktualisasi diri guru dalam melaksanakan proses pendidikan dan
pembelajaran secara profesional, bermartabat, dan beretika akan terwujud.
14
B. Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang pembahasan kode etik profesi guru
dan organisasi Asosiasi keprofesian dan penyusun makalah ini menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh para
pembaca dalam khususnya pembimbing dapat menjadi perbaikan bagi penulis
untuk penulisan makalah-makalah mata kuliah keprofesian keguruan.Oleh karena
itu penulis mengharap kepada para pembaca saran dan kritikanyang sifatnya
membangun, agar selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Haris. 2009. Organisasi Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah
Gardon, Thomas dan Mudjito, 1990. Guru yang Efektif. Jakarta: CV Rajawali.
Ulin Na'mah, 2013. Eksistensi, Misi, Fungsi dan Peranan Organisasi Asosiasi
Keprofesian.http://ulin-linna.blogspot.com/2013/03/eksistensi-misi-fungsi-
dan-peranan.html?m=1
Fauzi, Haris. 2009. Organisasi Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatulla
16