Disusun oleh :
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................3
ISI....................................................................................................................3
A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan khusus
pembangunan manusia Indonesia melalui proses pendidikan dituntut untuk
memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi sehingga
dapat berperan aktif serta efektif dalam menghasilkan manusia indonesia
yang dapat membangun bangsa dan negara menjadi bangsa yang sejahtera
dan berkarakter.
Untuk itu maka guru harus memiliki integritas dan karakter yang
baik sehingga dapat menjadi contoh teladan bagi murid-muridnya.
Karakter ini diwujudkan etika yang harusnya menjadi kepribadian sehari-
hari oleh para guru. Bagi tenaga guru di Indonesia etika tersebut
dirumuskan dalam bentuk kode etik yang menjadi pedoman bagi guru
Indonesia dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru..
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi guru dan apa pengertian kode
etik guru indonesia?
2. Bagaimana sejarah lahirnya kode etik guru indonesia?
3. Apa tujuan kode etik guru indonesia?
4. Bagaimana bunyi sumpah atau janji guru Indonesia ?
5. Bagaimana rumusan kode etik guru Indonesia?
6. Apa sanksi pelanggaran kode etik guru Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui organisasi guru dan pengertian kode etik guru indonesia
2. Memahami sejarah lahirnya kode etik guru indonesia
3. Mengetahui tujuan kode etik guru Indonesia
4. Mengetahui sumpah atau janji guru Indonesia
1
5. Mengetahui rumusan kode etik guru Indonesia
6. Mengetahui sanksi pelanggaran guru indonesia
2
BAB II
ISI
A. Organisasi Guru dan Pengertian Kode Etik Guru Indonesia
Organisasi profesi keguruan adalah wadah yang berfungsi sebagai
penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan
dengan pendidikan dan diselesaikan secara bersama. Sebagai suatu
organisasi, organisasi profesi keguruan mempunyai suatu sistem yang
senatiasa mempertahankan keadaan yang harmonis. la akan menolak
komponen sistem yang tidak mengikuti atau meluruskannya. Dalam
praktek keorganisasian, anggota yang mencoba melanggar aturan main
organsasi akan diperingatkan, bahkan dipecat.
3
pengabdian kepada masyarakat.” Dalam pasal ini dijelaskan juga bahwa
guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.
Ditinjau dari segi etimologi, pengertian kode etik ini telah dibahas
dan dikembangkan oleh beberapa tokoh yang mempunyai jalan pikiran
yang berbeda- beda. Namun pada dasarnya mempunyai pengetian yang
sama. Socrates seorang filosof yang hidup di zaman Romawi yang
dianggap sebagai pencetus pertama dari etika yang telah menguaraikan
etika secara ilmu tersusun. Bahkan sampai sekarang perkembangan etika
semakin berkembang. Hal ini dapat dirasakan dengan adanya fenomena-
fenomena yang realita dalam masyarakat.
4
tentang apa yang baik dan tidak baik. Maka dari itu kode etik profesi
Sangat penting untuk suatu profesi
1
https://www.azid45.web.id/2018/06/sejarah-perkembangan-kode-etik-etika.html
diakses pada tanggal 14 februari 2023. Pukul 14.50 WIB.
5
Kode etik guru indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang
dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan pengurus daerah PGRI dari
seluruh penjuru tanah air, pertama dalam kongres XIII di Jakarta tahun
1973. Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat semua sikap
dan perbuatan guru. Berikut akan di kemukakan kode etik guru Indonesia
sebagai hasil rumusan kongres PGRI XIII pada tanggal 21 sampai dengan
25 November 1973 di Jakarta.
6
Pada dasarnya, fungsi utama dan pertama dari kode etik guru
adalah menjadi satu paket lengkap terkait prinsip dan norma moral yang
mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru. Hal ini dalam
kaitannya tentu adalah hubungannya dengan peserta didik, orang tua/wali
murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Adapun secara lebih luas, fungsi kode etik guru antara lain:
3
https://kumparan.com/berita-hari-ini/kode-etik-guru-di-indonesia-beserta-fungsi-dan-
tujuannya-1wtFP4P3t6H/full diakses pada tanggal 16 februari 2023. Pukul 13.50 WIB.
7
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitar, supaya terjalin hubungan dan kerjasama yang
baik dalam pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan se-profesi, semangat kekeluargaan
dan kesetiakawanan sosial.
8. Guru bersama-sama meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.4
E. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
4
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005) hlm 126
8
Penjelasan:
Adanya penambahan kata “secara maksimal” dengan tujuan guru
dapat berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan layanan
pembelajaran kepada peserta didik.
3. Mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan serta melakukan inovasi dalam kegiatan
pembelajaran.
Penjelasan:
Adanya penambahan kalimat “melakukan inovasi dalam kegiatan
pembelajaran”. Penambahan kalimat ini dimaksudkan agar guru
terus melakukan inovasi dalam melakukan pembelajaran di kelas
sehingga pembelajaran tidak terkesan itu-itu saja dan
membosakan bagi peserta didik.
4. Menghormati martabat dan hak-hak serta memperlakukan peserta
didik secara adil dan objektif seperti memperlakukan diri sendiri.
Penjelasan:
Adanya penambahan kalimat “memperlakukan diri sendiri”
dengan maksud agar guru dapat memperlakukan peserta didik
seperti memperlakukan diri sendiri. Diharapkan dengan
penambahan kalimat ini, guru dapat lebih menyanyagi peserta
didiknya dan mengurangi hal-hal yang melanggar martabat dan
hak-hak peserta didik.
5. Menjaga hubungan profesional dan mempertegas jarak dengan
peserta didik dan tidak memanfaatkan untuk keuntungan pribadi
dan/atau kelompok dan tidak melanggar norma yang berlaku.
Penjelasan:
Adanya penambahan “mempertegas jarak” hubungan dengan
peserta didik. Mempertegas jarak di sini bukan berarti membuat
penghalang hubungan antara guru dan peserta didik, tetapi
9
memberikan pedoman apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh guru terhadap siswa maupun sebaliknya.
Usulan perumusan kode etik alternatif hanya menyoroti lima aspek
yang sudah dipaparkan karena dirasa kelima aspek tersebut membutuhkan
modifikasi demi peningkatan kualitas guru. Aspek lainnya dirasa masih
sesuai dan bisa diterapkan dengan baik oleh guru yang ada di Indonesia.
Perumusan kode etik alternatif ini tidak menutup kemungkinan untuk
dirubah seiring berjalannya waktu.5
F. Sanksi Pelanggar Kode Etik Guru
5
https://www.academia.edu/30484773/USULAN_PERUMUSAN_KODE_ETIK_GUR
U diakses pada tanggal 16 februari 16.30 WIB.
6
Manpan Drajat dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung. Alfabeta, 2014),
hlm. 110-113
10
1. Sanksi moral, berupa celaan dari rekan-rekannya dan
Teguran, karena pada umumnya kode etik merupakan
landasan moral, pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan.
Contoh : Guru tidak menunjukkan kejujuran sehingga tidak
pantas untuk ditiru, misalnya: suka ingkar janji, pilih kasih,
memanipulasi nilai, mencuri waktu mengajar, dan lain
sebagainya.
2. Sanksi yang dikeluarkan dari organisasi, merupakan sanksi
yang dianggap terberat. Negara sering kali mencampuri urusan
profesi, sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode
etik suatu profesi tertentu dapat meningkat menjadi
peraturan hukum atau undang-undang. Dengan demikian, maka
yang mulanya sebagai landasan moral dan pedoman tingkah
laku meningkat menjadi aturan yang memberikan sanksi-
sanksi yang sifatnya memaksa, baik berupa aksi perdata
maupun pidana. Berupa Pemberhentian dengan hormat dan
Pemberhentian tidak dengan hormat Sebagai contoh dalam hal
ini Hubungan antar guru yang tidak harmonis. misal : saling
menjatuhkan.
Jika seseorang anggota profesi bersaing secara tidak jujur atau
curang dengan sesama anggota profesinya, dan jika dianggap
kecurangan itu serius, maka dituntut di muka pengadilan.7
7
Purwanto Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2005) hlm 115
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan demikian yang dimaksud dengan Kode Etik Guru
Indonesia adalah pedoman atau aturan-aturan atau norma-norma tingkah
laku yang harus ditaati dan diikuti oleh guru profesional di Indonesia
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari sebagai
guru profesional.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih meluas tentang disiplin bagi peserta didik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ruswandi, Uus. Pengembangan Kepribadian Guru, (Penerbit : CV. Insan
Mandiri, 2010).
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005)
Drajat, Manpan dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung. Alfabeta,
2014)
https://www.azid45.web.id/2018/06/sejarah-perkembangan-kode-etik-
etika.html diakses pada tanggal 14 februari 2023. Pukul 14.50 WIB.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/kode-etik-guru-di-indonesia-beserta-
fungsi-dan-tujuannya-1wtFP4P3t6H/full diakses pada tanggal 16
februari 2023. Pukul 13.50 WIB.
https://www.academia.edu/30484773/
USULAN_PERUMUSAN_KODE_ETIK_GURU diakses pada
tanggal 16 februari 16.30 WIB.
13