Anda di halaman 1dari 16

ORGANISASI GURU DAN KODE ETIK GURU INDONESIA

Makalah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu : Singgih Aji Purnomo M.Pd

Disusun oleh :

Alya Syarifatul Arsy ( 220010200032)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AMANAH AL-GONTORY

PERIGI BARU PONDOK AREN TANGERANG SELATAN

1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT yang melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah “Mahasiswa Memahami Arti Penting
PemahamanInduvidu Dan Mampu Mengidentifikasi Kebu – kebu Induvidu
(Siswa)” ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sarana penunjang
makalah ini saya susun berdasarkan referensi yang bermacam-macam. Hal ini
dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk mengetahui,
memahami, bahkan menerapkannya.
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai
pihak sangat di harapkan. Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat
memberikan bantuan kepada para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses
belajar mengajar di kampus.
Aamiin.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Tangerang selatan, 15 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................3
ISI....................................................................................................................3

A. Organisasi Guru dan Pengertian Kode Etik Guru Indonesia..................3


B. Sejarah Lahirnya Kode Etik Guru Indonesia...........................................5
C. Tujuan Kode Etik Guru Indonesia............................................................7
D. Bunyi Sumpah Atau Janji Guru Indonesia...............................................7
E. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia........................................................8
F. Sanksi Pelanggar Kode Etik Guru...........................................................10
BAB III......................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................12

A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan khusus
pembangunan manusia Indonesia melalui proses pendidikan dituntut untuk
memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi sehingga
dapat berperan aktif serta efektif dalam menghasilkan manusia indonesia
yang dapat membangun bangsa dan negara menjadi bangsa yang sejahtera
dan berkarakter.

Untuk itu maka guru harus memiliki integritas dan karakter yang
baik sehingga dapat menjadi contoh teladan bagi murid-muridnya.
Karakter ini diwujudkan etika yang harusnya menjadi kepribadian sehari-
hari oleh para guru. Bagi tenaga guru di Indonesia etika tersebut
dirumuskan dalam bentuk kode etik yang menjadi pedoman bagi guru
Indonesia dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru..

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi guru dan apa pengertian kode
etik guru indonesia?
2. Bagaimana sejarah lahirnya kode etik guru indonesia?
3. Apa tujuan kode etik guru indonesia?
4. Bagaimana bunyi sumpah atau janji guru Indonesia ?
5. Bagaimana rumusan kode etik guru Indonesia?
6. Apa sanksi pelanggaran kode etik guru Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui organisasi guru dan pengertian kode etik guru indonesia
2. Memahami sejarah lahirnya kode etik guru indonesia
3. Mengetahui tujuan kode etik guru Indonesia
4. Mengetahui sumpah atau janji guru Indonesia

1
5. Mengetahui rumusan kode etik guru Indonesia
6. Mengetahui sanksi pelanggaran guru indonesia

2
BAB II
ISI
A. Organisasi Guru dan Pengertian Kode Etik Guru Indonesia
Organisasi profesi keguruan adalah wadah yang berfungsi sebagai
penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan
dengan pendidikan dan diselesaikan secara bersama. Sebagai suatu
organisasi, organisasi profesi keguruan mempunyai suatu sistem yang
senatiasa mempertahankan keadaan yang harmonis. la akan menolak
komponen sistem yang tidak mengikuti atau meluruskannya. Dalam
praktek keorganisasian, anggota yang mencoba melanggar aturan main
organsasi akan diperingatkan, bahkan dipecat.

organisasi profesı keguruan adalah sebuah wadah perkumpulan


orang-orang yang memiliki suatu keahlian dan keterampilan mendidik
yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan yang relatif lama,
serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang dapat dipertanggung
jawabkan (Wau, 2014: 44) . Salah satu tujuan organisasi ini adalah
mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan dalam PP No.
38 tahun 1992, pasal 61, ada lima misi dan tujuan organisasi kependidikan,
yaitu meningkatkan dan(atau mengembangkan karier, kemampuan,
kewenangan, dan Profesional martabat dan kesejahteraan seluruh tenaga
kependidikan sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga
kependidikan yang profesional ( pidarta 2007.292 )

rganisasi profesi keguruan dijelaskan dalam Undang-Undang


nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dalam pasal 41 dijelaskan
bahwa: “Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen dan
berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karir,
wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan

3
pengabdian kepada masyarakat.” Dalam pasal ini dijelaskan juga bahwa
guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.

Jenis jenis organisasi keguruan yang ada di Indonesia:

1. Persatuan guru republic Indonesia (PGRI)


2. Ikatan guru Indonesia (IGI)
3. Persatuan guru seluruh Indonesia (PGSI)
4. Federasi serikat guru Indonesia (FSGI)
5. Persatuan guru nahdlatul ulama (PERGUNU)
6. Perkumpulan guru madrasah penulis (PERGUNAPI)
7. Perkumpulan guru madrasah Indonesia (PGM Indonesia)

Ditinjau dari segi etimologi, pengertian kode etik ini telah dibahas
dan dikembangkan oleh beberapa tokoh yang mempunyai jalan pikiran
yang berbeda- beda. Namun pada dasarnya mempunyai pengetian yang
sama. Socrates seorang filosof yang hidup di zaman Romawi yang
dianggap sebagai pencetus pertama dari etika yang telah menguaraikan
etika secara ilmu tersusun. Bahkan sampai sekarang perkembangan etika
semakin berkembang. Hal ini dapat dirasakan dengan adanya fenomena-
fenomena yang realita dalam masyarakat.

Dalam buku ensiklopedia disebutkan bahwa etika berasal dari kata


Eticha yang berarti ilmu kesopanan, ilmu kesusilaan. dan kata Ethica
(etika, ethos, adat, budi pekerti, kemanusiaan).

Kode etik disusun untuk memberikan batasan pada para


professional tentang tingkah laku yang etis. Kode etik penting dan sangat
dibutuhkan dalam berbagai profesi, dipergunakan Untuk membedakan
baik dan buruk atau apakah perilaku profesi tersebut bertanggung jawab
atau tidak. Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode
etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum dan
dirumuskan dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah
sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci

4
tentang apa yang baik dan tidak baik. Maka dari itu kode etik profesi
Sangat penting untuk suatu profesi

Pembahasan selanjutnya yang dimaksudkan dalam kajian ini adalah


guru profesional yang secara khusus mempunyai tugas dan tanggung
jawab membimbing dan membina anak didik dalam proses belajar
mengajar di negara Indonesia. Jadi, “kode etik guru” diartikan sebagai
aturan tata-susila keguruan. Maksudnya aturan-aturan tentang keguruan
(yang menyangkut pekerjaan guru) dilihat dari segi susila. Kata susila
adalah hal yang berkaitan dengan baik dan tidak baik menurut ketentuan-
ketentuan umum yang berlaku. Dalam hal ini kesusilaan diartikan sebagai
kesopanan, sopan-santun dan keadaban. Dengan demikian yang dimaksud
dengan Kode Etik Guru Indonesia adalah pedoman atau aturan-aturan atau
norma-norma tingkah laku yang harus ditaati dan diikuti oleh guru
profesional di Indonesia dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sehari-hari sebagai guru profesional.

B. Sejarah Lahirnya Kode Etik Guru Indonesia


Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi
yang berlaku dan mengikat para anggota. Penetapan kode etik lazim
dilakukan pada suatu kongres organisasi profesi. Dengan demikian,
penetapan kode etik tidak boleh dilakukan oleh orang secara perorangan,
melainkan harus dilakukan oleh orang orang yang diutus untuk dan atas
nama anggota-anggota profesinya dari organisasi tersebut. Dengan
demikian, orang orang yang bukan anggota profesi tidak dapa dikenakan
aturan yang ada dalam kode etik tersebut. Bagi guru-guru di indonesia,
PGRI merupakan wadah bagi yang mempunyai jabatan profesi guru,
sebagai perwujudan cita-cita perjuangan bangsa. PGRI didirikan di
Surakarta pada tanggal 25 november 1945.1

1
https://www.azid45.web.id/2018/06/sejarah-perkembangan-kode-etik-etika.html
diakses pada tanggal 14 februari 2023. Pukul 14.50 WIB.

5
Kode etik guru indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang
dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan pengurus daerah PGRI dari
seluruh penjuru tanah air, pertama dalam kongres XIII di Jakarta tahun
1973. Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat semua sikap
dan perbuatan guru. Berikut akan di kemukakan kode etik guru Indonesia
sebagai hasil rumusan kongres PGRI XIII pada tanggal 21 sampai dengan
25 November 1973 di Jakarta.

Kemudian dalam kongres PGRI XVI tahun 1989 juga dijakarta,


kode etik guru indonesia telah disempurnakan, yaitu: Guru indonesia
menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan
YME, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru
indonesia yang berjiwa pancasila dan setia pada undang undanh dasar
1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita cita proklamasi
kemerdekaan republik indonesia 17 agustus 1945.2

Jaja Suteja dalam bukunya Etika Profesi Keguruan menyebutkan,


kode etik guru dikembangkan dalam empat tahapan yakni:

1. Tahap pembahasan atau perumusan pada tahun 1971-1973.


2. Tahap pengesahan yang dilakukan pada Kongres PGRI ke XIII
November 1973.
3. Tahap penguraian yakni pada Kongres PGRI XVI Juni 1979.
4. Tahap penyempurnaan pada Kongres PGRI XVI, Juli 1989.

Kode etik tersebut selalu disosialisasikan kepada setiap guru atau


anggota PGRI. Selain itu, rumusan dan isi kode etik guru selalu diperbaiki
dan disesuaikan dalam setiap kongres.

C. Tujuan Kode Etik Guru Indonesia


2
Uus Ruswandi, Pengembangan Kepribadian Guru, (Penerbit : CV. Insan Mandiri,
2010). hlm 25

6
Pada dasarnya, fungsi utama dan pertama dari kode etik guru
adalah menjadi satu paket lengkap terkait prinsip dan norma moral yang
mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru. Hal ini dalam
kaitannya tentu adalah hubungannya dengan peserta didik, orang tua/wali
murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Adapun secara lebih luas, fungsi kode etik guru antara lain:

1. Sebagai pedoman bagi setiap anggota profesi, dalam hal ini


guru, tentang prinsip profesionalitas.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan, dalam hal ini adalah guru.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.3
D. Bunyi Sumpah Atau Janji Guru Indonesia

Adapun lingkup kode etik guru di Indonesia mencakup dua hal


utama. Pertama, pernyataan prinsip dasar pandangan terhadap posisi,
tugas, dan tanggung jawab guru. Kedua, pernyataan berupa rujukan teknis
operasional yang termuat dalam sembilan butir.

Adapun rumusan lengkap kode etik guru Indonesia adalah sebagai


berikut:

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk


manusia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru harus dapat menciptakan suasana yang dapat diterima
peserta didik untuk berhasilnya proses belajar mengajar.

3
https://kumparan.com/berita-hari-ini/kode-etik-guru-di-indonesia-beserta-fungsi-dan-
tujuannya-1wtFP4P3t6H/full diakses pada tanggal 16 februari 2023. Pukul 13.50 WIB.

7
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitar, supaya terjalin hubungan dan kerjasama yang
baik dalam pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan se-profesi, semangat kekeluargaan
dan kesetiakawanan sosial.
8. Guru bersama-sama meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.4
E. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia

Berdasarkan paparan mengenai penerapan kode etik guru di dunia


pendidikan, dapat dirumuskan kode etik guru alternatif untuk
melengkapikode etik guru etik yang sudah ada sebelumnya. adapun
rumusan kode etik guru alternatif adalah sebagai berikut:

1. Bertindak profesional dalam melaksanakan tugas dan


kewajibannya sebagai guru serta melakukan pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan evaluasi
proses dan hasil belajar peserta didik.
Penjelasan:
Kode etik ini dirumuskan karena dalam prakteknya, guru masih
banyak yang belum memiliki kemampuan dalam melakukan
pengembangan rencana proses pembelajaran dan pengembangan
evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik.
2. Memberikan layanan pembelajaran secara maksimal berdasarkan
karakteristik individual serta tahapan tumbuh kembang kejiwaan
peserta didik.

4
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005) hlm 126

8
Penjelasan:
Adanya penambahan kata “secara maksimal” dengan tujuan guru
dapat berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan layanan
pembelajaran kepada peserta didik.
3. Mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan serta melakukan inovasi dalam kegiatan
pembelajaran.
Penjelasan:
Adanya penambahan kalimat “melakukan inovasi dalam kegiatan
pembelajaran”. Penambahan kalimat ini dimaksudkan agar guru
terus melakukan inovasi dalam melakukan pembelajaran di kelas
sehingga pembelajaran tidak terkesan itu-itu saja dan
membosakan bagi peserta didik.
4. Menghormati martabat dan hak-hak serta memperlakukan peserta
didik secara adil dan objektif seperti memperlakukan diri sendiri.
Penjelasan:
Adanya penambahan kalimat “memperlakukan diri sendiri”
dengan maksud agar guru dapat memperlakukan peserta didik
seperti memperlakukan diri sendiri. Diharapkan dengan
penambahan kalimat ini, guru dapat lebih menyanyagi peserta
didiknya dan mengurangi hal-hal yang melanggar martabat dan
hak-hak peserta didik.
5. Menjaga hubungan profesional dan mempertegas jarak dengan
peserta didik dan tidak memanfaatkan untuk keuntungan pribadi
dan/atau kelompok dan tidak melanggar norma yang berlaku.
Penjelasan:
Adanya penambahan “mempertegas jarak” hubungan dengan
peserta didik. Mempertegas jarak di sini bukan berarti membuat
penghalang hubungan antara guru dan peserta didik, tetapi

9
memberikan pedoman apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh guru terhadap siswa maupun sebaliknya.
Usulan perumusan kode etik alternatif hanya menyoroti lima aspek
yang sudah dipaparkan karena dirasa kelima aspek tersebut membutuhkan
modifikasi demi peningkatan kualitas guru. Aspek lainnya dirasa masih
sesuai dan bisa diterapkan dengan baik oleh guru yang ada di Indonesia.
Perumusan kode etik alternatif ini tidak menutup kemungkinan untuk
dirubah seiring berjalannya waktu.5
F. Sanksi Pelanggar Kode Etik Guru

Sering kita jumpai, bahwa ada kalanya negara mencampuri urusan


profesi, sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode etik dari
suatu profesi tertentu dapat meningkatkan menjadi peraturan hukum atau
undang-undang. Apabila demikian, aturan yang mulanya sebagai landasan
moral dan pedoman tingkah laku meningkat menjadi aturan yang
memberikan yang memberikan sanksi-sanksi hokum yang sifatnya
memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun sanki pidana.6

Dalam melaksanakan tugas profesinya guru indonesia menyadari


sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk
nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-
puteri bangsa. Dari kode etik tersebut penulis hanya akan membahas
masalah pelanggaran dan sanksi yang diberikan jika ada guru yang
melanggar kode etik guru.

Sanksi pelanggaran kode etik tersebut adalah sebagai berikut :

5
https://www.academia.edu/30484773/USULAN_PERUMUSAN_KODE_ETIK_GUR
U diakses pada tanggal 16 februari 16.30 WIB.
6
Manpan Drajat dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung. Alfabeta, 2014),
hlm. 110-113

10
1. Sanksi moral, berupa celaan dari rekan-rekannya dan
Teguran, karena pada umumnya kode etik merupakan
landasan moral, pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan.
Contoh : Guru tidak menunjukkan kejujuran sehingga tidak
pantas untuk ditiru, misalnya: suka ingkar janji, pilih kasih,
memanipulasi nilai, mencuri waktu mengajar, dan lain
sebagainya.
2. Sanksi yang dikeluarkan dari organisasi, merupakan sanksi
yang dianggap terberat. Negara sering kali mencampuri urusan
profesi, sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode
etik suatu profesi tertentu dapat meningkat menjadi
peraturan hukum atau undang-undang. Dengan demikian, maka
yang mulanya sebagai landasan moral dan pedoman tingkah
laku meningkat menjadi aturan yang memberikan sanksi-
sanksi yang sifatnya memaksa, baik berupa aksi perdata
maupun pidana. Berupa Pemberhentian dengan hormat dan
Pemberhentian tidak dengan hormat Sebagai contoh dalam hal
ini Hubungan antar guru yang tidak harmonis. misal : saling
menjatuhkan.
Jika seseorang anggota profesi bersaing secara tidak jujur atau
curang dengan sesama anggota profesinya, dan jika dianggap
kecurangan itu serius, maka dituntut di muka pengadilan.7

7
Purwanto Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2005) hlm 115

11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan demikian yang dimaksud dengan Kode Etik Guru
Indonesia adalah pedoman atau aturan-aturan atau norma-norma tingkah
laku yang harus ditaati dan diikuti oleh guru profesional di Indonesia
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari sebagai
guru profesional.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih meluas tentang disiplin bagi peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ruswandi, Uus. Pengembangan Kepribadian Guru, (Penerbit : CV. Insan
Mandiri, 2010).

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005)

Drajat, Manpan dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung. Alfabeta,
2014)

Ngalim, Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung : PT


Remaja Rosdakarya Offset, 2005)

https://www.azid45.web.id/2018/06/sejarah-perkembangan-kode-etik-
etika.html diakses pada tanggal 14 februari 2023. Pukul 14.50 WIB.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/kode-etik-guru-di-indonesia-beserta-
fungsi-dan-tujuannya-1wtFP4P3t6H/full diakses pada tanggal 16
februari 2023. Pukul 13.50 WIB.

https://www.academia.edu/30484773/
USULAN_PERUMUSAN_KODE_ETIK_GURU diakses pada
tanggal 16 februari 16.30 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai