Anda di halaman 1dari 13

HALAMAN SAMPUL

MUATAN DAN TUJUAN KODE ETIK GURU


MATA KULIAH KODE ETIK GURU
Dosen pengampu: Prof. Dr. Muhyadi

Disusun Oleh :

1. Dina Agustina ( 17802241014 )


2. Jundiati ( 17802241018 )
3. Nita Ervida ( 17802244010 )
4. Ilham Mashudi ( 17802244019 )
5. Priska Ramadhani ( 17802244009 )

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Muatan dan
Tujuan Kode Etik Guru” sebagai tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan dengan
baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dengan
penyusunan makalah kami terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi
Keguruan Bapak Prof. Dr. Muhyadi yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan demikian penyusun berharap agar makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca dalam memahami Muatan dan Tujuan Kode Etik Guru
. Namun, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami dari
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Selasa, 12 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. iv
A. Latar Belakang ......................................................................................... iv
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... v
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... v
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. vi
A. Muatan Kode Etik Profesi ....................................................................... vi
B. Tujuan Kode Etik Profesi ........................................................................ ix
BAB III PENUTUP ......................................................................................... xii
A. Kesimpulan ............................................................................................. xii
B. Saran ....................................................................................................... xii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... xiii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Fungsi
kode etik seperti itu sesuai dengan apa yang dikemukakan Gibson dan Mitchel
yang lebih menekankan pada pentingnya kode etik sebagai pedoman pelaksanaan
tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna
suatu profesi dalam meminta pertanggung jawaban jika ada anggota profesi yang
bertindak di luar kewajaran sebagai seorang profesional. Etika merupakan cakupan
dari analisis dan penerapan konsep seperti benar – salah, baik-buruk, dan tanggung
jawab. Dimana etika merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani. Yang berati
dari kebiasaan.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakn teknik ilmiah, serta dedikasi
yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus. Dimana
setiap seseorang yang menekuni suatu profesi bisa dikatakan dia adalah seseorang
yang profesional. Sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat
(Suhrawandi Lubis,1994:6-7).
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada
umumnya. Dalam menjalankan tugasnya, guru diharapkan senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, baik secara
pribadi maupun bersama-sama. Pengembangan dan peningkatan mutu ini mengacu
pada kualitas profesional berupa peningkatan dan pengembangan keterampilan
khusus dalam bidang pendidikan.

iv
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana muatan yang terdapat di dalam kode etik guru?
2. Apa tujuan dari adanya kode etik guru?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini ialah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui muatan yang terdapat di dalam kode etik guru.
2. Untuk mengetahui tujuan dari adanya kode etik guru.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Muatan Kode Etik Profesi

Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan. Guru


bertugas untuk mengajar, dimana mengajar merupakan pelaksanaan proses
pembelajaran dan menjadi proses yang paling penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pengabdian guru dalam dunia pendidikan yang sangat besar tersebut
sangat memberikan kontribusi yang tinggi dalam rangka mencapai tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang tertera pada pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945.
Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan
kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang digeluti. Hak guru merupakan
apa-apa saja yang didapatkan oleh seseorang yang memiliki profesi guru, dan
kewajiban guru adalah apa-apa saja yang harus dilaksanakan seorang guru dalam
menjalankan profesinya. Hak dan kewajiban guru ini dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sehingga setiap guru
mandapatkan perlindungan terhadap hak yang dimiliki dan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Sebagai pedoman perilaku guru Indonesia dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan perlu ditetapkan kode etik guru Indonesia. Pelaksanaan
tugas guru Indonesia terwujud dan menyatu pada semboyan “ing ngarsa sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”
Kode etik yang menjadi landasan guru Indonesia yaitu kode etik yang
menjadi keputusan kongres XXI PGRI No: VI/KONGRES/XXI/PGRI/2013
tentang Kode Etik Guru Indonesia. Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari
kode etik guru yang disusun pada tahun 2008. Kode etik guru terdiri dari 8 pasal,
diantaranya :

vi
Kewajiban umum
Pasal 1
1. Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah/janji guru.
2. Melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

Kewajiban guru terhadap peserta didik


Pasal 2
1. Bertindak profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil
belajar peserta didik.
2. Memberikan layanan pembelajaran berdasarkan karakteristik individual serta
tahapan tumbuh kembang kejiwaan peserta didik.
3. Mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
4. Menghormati martabat dan hak-hak serta memperlakukan peserta didik secara adil
dan objektif.
5. Melindungi peserta didik dari segala tindakan yang dapat mengganggu
perkembangan, proses belajar, kesehatan dan keamanan bagi peserta didik.
6. Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik, kecuali dengan alasan yang dibenarkan
berdasarkan hukum, kepentingan pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan.
7. Menjaga hubungan profesional dengan peserta didik dan tidak memanfaatkan
untuk pribadi dan/atau kelompok dan tidak melanggar norma yang berlaku.

Kewajiban guru terhadap orang tua/ wali murid


Pasal 3
1. Menghormati hak orang tua/ wali murid untuk berkonsultasi dan memberikan
informasi secara jujur dan objektif mengenai kondisi dan perkembangan belajar
peserta didik.

vii
2. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua/wali peserta didik dalam
melaksanakan proses pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan.
3. Menjaga hubungan profesional dengan orang tua/wali murid dan tidak
memanfaatkan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Kewajiban Guru Terhadap Masyarakat


Pasal 4
1. Menjalin komunikasi yang efektif dan kerjasama yang harmonis dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Mengakomodasi aspirasi dan keinginan masyarakat dalam pengembangan dan
peningkatan kualitas pendidikan.
3. Bersikap responsif terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat dengan
mengindahkan norma dan sistem nilai yang berlaku.
4. Bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif untuk menciptakan lingkungan
sekolah yang kondusif.
5. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat, serta menjadi panutan bagi
masyarakat.

Kewajiban Guru Terhadap Teman Sejawat


Pasal 5
1. Membangun suasana kekeluargaan, solidaritas, dan saling menghormati antar
teman sejawat didalam maupun diluar satuan pendidikan.
2. Saling berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, keterampilan, dan pengalaman,
serta saling memotivasi untuk meningkatkan profesionalitas dan martabat guru.
3. Menjaga kehormatan dan rahasia pribadi teman sejawat.
4. Menghindari tindakan yang berpotensi menciptakan konflik antar teman sejawat.

Kewajiban Guru terhadap Profesi


Pasal 6
1. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai profesi.

viii
2. Mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan sesuai kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3. Melakukan tindakan dan/atau mengeluarkan pendapat yang tidak merendahkan
martabat profesi.
4. Dalam melaksanakan tugas tidak menerima janji dan pemberian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tugas keprofesian.
5. Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab terhadap kebijakan pendidikan.

Kewajiban Guru terhadap Organisasi Profesi


Pasal 7
1. Menaati peraturan dan berperan aktif dalam melaksanakan program organisasi
profesi.
2. Mengembangkan dan memajukan organisasi profesi.
3. Mengembangkan organisasi profesi untuk menjadi pusat peningkatan
profesionalitas guru dan pusat informasi tentang pengembangan pendidikan.
4. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat organisasi profesi.
5. Melakukan tindakan dan/atau mengeluarkan pendapat yang tidak merendahkan
martabat profesi.

Kewajiban Guru terhadap Pemerintah


Pasal 8
1. Berperan serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Berperan sera dalam melaksanakan program pembangunan pendidikan.
3. Melaksanakan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

B. Tujuan Kode Etik Profesi

Kode etik merupakan sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis
yang menyatakan apa yang baik dan benar, dan apa yang tidak baik dan tidak benar
bagi profesional khususnya profesi guru. Pada dasarnya, tujuan dari adanya kode

ix
etik dalam suatu profesi ialah untuk kepentingan anggota dan untuk kepentingan
organsiasi profesi. Secara khusus, tujuan dari merumuskan kode etik yaitu sebagai
berikut:
1. Menjunjung tinggi martabat profesi
Dengan dirumuskannya kode etik profesi, diupayakan agar orang luar tidak
memandang rendah atau meremehkan profesi tersebut. Dalam setiap kode etik
suatu profesi, akan melarang berbagai bentuk yang dapat mencemarkan nama
baik profesi di dunia luar.
2. Menjaga dan memelihara kesejahreraan anggota organisasi profesi
Kesejahteraan yang dimaksud ialah kesejahteraan dalam bentuk materil dan
spiritual (mental). Kesejahteraan materil, kode etik melarang kepada
anggotanya untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan para
anggota. Sedangkan kesejahteraan spiritual (mental), kode etik umumnya
memberikan petunjuk kepada anggotanya untuk melakukan tugas profesinya.
3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung
jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugas profesinya.
4. Meningkatkan mutu profesi
Kode etik memuat norma-norma tentang anjuran agar para anggota profesi
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu para anggotanya sesuai bidang
pengabdiannya.
Dalam sebuah profesi keguruan, diperlukan sebuah kode etik untuk
melindungi guru dari perbuatan yang tidak profesional dari berbagai pihak
(Soetjipto dan Kosasi, 1994: 34-35). Kode etik guru Indonesia merupakan
standar etika kerja bagi penyandang profesi guru dan menjadi pedoman bersikap
dan berperilaku dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika jabatan guru sebagai
profesi.
Adapun maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik ialah untuk
menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagai mana mestinya
dan kepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana layaknya. Pihak penerima

x
layanan keprofesian diharapkan dapat terjamin haknya untuk memperoleh jasa
pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kewajibannya untuk memberikan
imbalannya, baik yang bersifat finansial, maupun secara sosial, moral, kultural dan
lainnya. Pihak pengemban tugas pelayanan keprofesian juga diharapakan terjamin
martabat, wibawa dan kredibilitas pribadi dan keprofesiannya serta hak atas
imbalan yang layak sesuai dengan kewajiban jasa pelayanannya.
Berikut tujuan kode etik profesi menurut Isnanto (2009):
1. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
7. Untuk meningkatkan mutu profesi.
8. Menentukan baku standarnya sendiri

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya


memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik ilmiah, serta dedikasi
yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus. Guru
merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan. Guru bertugas untuk
mengajar, dimana mengajar merupakan pelaksanaan proses pembelajaran dan
menjadi proses yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam
sebuah profesi keguruan, diperlukan sebuah kode etik untuk melindungi guru dari
perbuatan yang tidak professional dari berbagai pihak. Kode etik yang menjadi
landasan guru Indonesia yaitu kode etik yang menjadi keputusan kongres XXI
PGRI No: VI/KONGRES/XXI/PGRI/2013 tentang Kode Etik Guru Indonesia.
Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik guru yang disusun pada
tahun 2008. Kode etik guru terdiri dari 8 pasal.

B. Saran

Setelah membahas isi dari makalah ini, diharapkan semua dari kita menjadi
seorang guru yang profesional di bidangnya, serta memahami dan menerapkan
kode etik yang telah dibuat agar tercipta suatu tatanan kependidikan yang baik.

Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangatlah
diharapkan demi perbaikan makalah ini.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Fikri, Zul. Kode Etik Profesi Keguruan. Diakses pada 12 Oktober 2018 di
https://www.academia.edu/23685750/Kode_Etik_Profesi_Keguruan .
Isnanto, Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. E-jurnal UNDIP prodi Ilmu Komputer
diunduh di http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf .
Rugaiyah dan Sismiati Atiek. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Syagala, Syaiful. 2013. Etika dan Moralitas Pendidikan. Jakarta: Kencana.

xiii

Anda mungkin juga menyukai