Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Microteaching yang di
ampu oleh :
Oleh : Kelompok 7
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perseorangan”.
Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan
maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak terhadap makalah kami.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan
digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ................................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran sebagai bagian integral dari pendidikan harus mampu
melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas yang dinikmati oleh
setiap warga. Konsep pendidikan untuk semua (education for all),
mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu melayani dan
mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang
dimilikinya.
Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, memiliki
makna bahwa proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus
bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap warga belajar
(siswa) baik untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kelompok maupun
kebutuhan individual. Salah satu implikasi untuk mewujudkan pelayanan
yang dapat memenuhi karakteristik siswa yang berbeda-beda itu adalah
dengan menerapkan model mengajar secara berkelompok atau perseorangan
atau disebut dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan.
Pendidikan dan pembelajaran di satu sisi harus dapat mengantarkan
manusia (siswa) dalam kebersamaan, artinya mengembangkan kehidupan
sosial. Di sisi lain bahwa setiap manusia (siswa) juga memiliki kebutuhan
yang bersifat individual. Pendidikan dan pembelajaran yang efektif tentu
saja adalah yang dapat memenuhi atau memfasilitasi adanya kebersaam
disamping terpenuhinya kebutuhan secara individual.
Dalam pengajaran klasikal, kebutuhan siswa secara induvidu belum
dapat terlayani secara maksimal. Guru biasanya hanya memperhatikan
kebutuhan siswa pada umumya di kelas yang dia ajarkan. Adapun sifat-sifat
atau karakteristik yang bersifat individual belum dapat terlayani secara
optimal. Oleh karena itu, guru secara profesional disamping guru harus
1
melayani siswa secara klasikal juga jangan mengabaikan kebutuhan siswa
secara individual.
Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perseorangan
adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem
pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun
individu. Oleh karena itu keterampilan ini harus dilatih dan dikembangkan,
sehingga para calon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk
dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Mengkaji latar belakang di atas dapat diambil beberapa
permasalahan sebagai kajian dari pembuatan makalah ini yakni di antaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan?
2. Seperti apa unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan
peseorangan?
3. Apa saja komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan?
4. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok
kecil dan peseorangan?
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perbedaan yang dimilikinya secara adil dapat dilayani secara optimal oleh
guru. Guru tidak hanya senang melayani anak yang memiliki kecerdasan
tinggi, tapi secara demokratis bagaimana mampu melayani siswa yang
tergolonh sedang maupun rendah.
Melihat kenyataan bahwa siswa itu sangat heterogen, maka salah
satu keterampilan yang harus dimiliki olah guru adkah keterampilan
mengajar kelompok kecil dan Perseorangan. Belajar pada dasarnya adalah
bersifat individual, walau pun dilakukan secara klasikal sekalipun. Hal ini
mengingat antara siswa yang satu dengan yang lainnya, selain memiliki
tingkat kecerdasan yang berbeda juga memiliki cara tersendiri dalam
proses pembelajarannya.
Misalnya Ani dalam belajarnya lebih kuat mengandalkan segi
pendengaran dibandingkan penglihatannya. Sementara Helmi, cenderung
lebih kuat melalui penglihatan, dan Haikal lebih cepat memahami materi
pembelajaran jika dilakukan melaui perbuatan atau aktivitas yang bersifat
tindaka atau keterampilan. Jika diklasifikasikan perbedaan cara atau gaya
belajar dari ketiga siswa tadi, Ani tergolong siswa bertipe Auditif, Helmi
bertipe Visual, dan Haikal bertipe Kinestetik.
Oleh karena itu jika ditemukan adanya siswa yang lambat menguasai
meteri pembelajaran yang diberikan, tidak cepat menyimpulkan siswa
sebagai anak yang bodoh. Tapi mungkin cara mengajar yang dilakukan
oleh guru tidak sesuai dengan cara atau gaya belajar yang diinginkan oleh
siswa tersebut.
Memang bukan cara yang mudah untuk dapat mengajar yang
menyesuaikan dengan setiap karakteristik siswa yang berbeda-beda itu,
karena guru sebagai manusia tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan.
Paling tidak dengan profesionalisme, guru harus berusaha dalam mengajar
siswa tersebut dengan memperhatikan perbedaan siswa secara individu.
Disinalah keterampilan mengajar kelompok kecil dan Perseorangan
solusinya.
4
Sesuai dengan makna yang tersirat dari kata “ kelompok kecil dan
Perseorangan”, maka secara fisik guru ketika mengajar hanya menghadapi
siswa dalam jumlah yang terbatas, berbeda dengan rata-rata jumlah siswa
yang dihadapi dalam kelas pada umumnya yang berkisar antara 35 sampai
dengan 40 orang siswa. Dalam pembelajaran kelompok kecil dan
Perseorangan, guru hanya melayani siswa antara 3 sampai dengan 8 orang,
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk Perseorangan.
1. Peran Guru
5
siswa tidak hanya sebagai pendengar atau penerima informasi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, akan tetapi
dilakukan melalui proses komunikasi dari siswa ke guru, siswa
dengan siswa lainnya dan lingkungan pembelajaran yang lebih
luas lagi.
6
potensi yang dimilikinya.
7
e. Mengembangkan bahan belajar mandiri, yaitu untuk melayani
kebutuhan belajar secara Perseorangan guru harus terampil
mengembangkan bahan pembelajaran untuk individual. Seperti
dengan bahan belajar mandiri, paket-paket pembelajaran, dsb
yang memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan caranya
masing-masing.
8
terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah yang
dihadapinya.
d. Mengkoordinasikan kegiatan,
9
Perseorangan dan kelompok kecil adalah menciptakan sebuah
pembelajran efektif, yang mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi
siswa baik secara Perseorangan maupun secara kelompok dalam
proses pembelajaran. Target tersebut akan tercapai apabila guru
memiliki keterampilan berikut :
10
bimbingan secara individual sangat membantu murid untuk dapat
berkembang dan mencapai prestasi belajar secara optimal. Misalnya
ada murid yang cepat dan mudah mengerti apa yang disajikan guru,
ada pula yang sedang-sedang, dan ada pula yang agak lambat dalam
menangkap materi pelajaran. Guru yang baik akan memberikan
layanan secara khusus kepada murid yang agak lambat menangkap
materi pelajaran. Demikian dalam menghadapi perbedaan individual
dapat dilakukan melalui pembelajaran kelompok kecil. Misalnya
siswa yang berkembampuan kurang dijadikan satu kelompok, atau
siswa yang tampak agresip jadi satu kelompok, kemudian diberikan
layanan bimbinga belajar secara khusus. Cara ini juga membantu
meningkatkan keterampilan sosial siswa melalui belajar kelompok.
11
diri murid terjadi proses belajar secara aktif dan efektif. Hal ini yang
diutamaka dalam pembelajaran, bukan bagaimana guru mengajar,
tetapi yang lebi penting adalah bagaimana guru mengajar agar murid
melakukan tinda belajar secara aktif dan efektif. Kalau hanya sekedar
mengajar tanpa memperhatikan bagaimana terjadi pembelajaran pada
diri murid, dapat dilakukan oleh semua orang tanpa
mempersyaratkan pendidikan formal khususnya pendidikan calon
guru sekolah dasar. Untuk mengaktifkan dan mengektifkan murid
belajar dalam proses belajar mengajar, guru juga harus berusaha
secara aktif memberikan bimbingan belajar. Tidak seperti yang
dikonotasikan murid aktif guru pasif atau yang penting murid aktif
sendiri sedang aktivitas guru tidak dipersoalkan. Contoh, saat guru
memberi tugas, atau diskusi kelompok, guru harus selalu berada
ditengah kelompok untuk memberikan bimbingan atau bantuan
kepada murid dan memperhatiikan kelompok atau murid yang
mengalami kesulitan mengerjakan tugas.
12
sesuai tingkat perkembangan murid maupun penggunaan bahasa
yang baik dan benar. Tumbuh-kembang aspek fisik terutama
dilakukan oleh guru pendidikan jasmani maupun oleh guru kelas
melalui kegiatan-kegiatan lain seperti senam pagi, berbaris, kegiatan
hari-hari besar dan sebagainya. Contoh, di sekolah sebelum jam
pelajaran di mulai dilakukan senam pagi setiap hari, kecuali hari
senin/upacara. Sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dalam
bentuk kegiatan Olah raga. Kemudian setiap siswa diharuskan
mengikuti salah satu jenis oleh raga, yang diberikan pada sore hari
(kegiatan ekstrakurikuler).
13
berupa rangkuman, pemantapan, atau laporan. Dalam pengajaran
Perseorangan guru harus mengenal murid secara pribadi sehingga
kondisi belajar dapat diatur. Kegiatan dalam pengajaran
Perseorangan dapat dilakukan melalui paket belajar atau bahan yang
telah disiapkan oleh guru. Contoh, murid yang mengalami kesulitan
soal matematika, perlu diberika bimbingan belajar secara
Perseorangan. Sedang siswa yang tidak mengalami kesulitan diminta
mengerjakan sendiri atau diperbolehkan bertanya pada teman.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan Perseorangan
merupakan salah satu cara yang dapat di lakukan untuk dapat memfasilitasi
system pembelajaran yang di butuhkan oleh siswa baik secara klasikal
maupun individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini harus di latih
dan di kembangkan, sehingga para calon guru atau guru dapat memiliki
banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses
pembelajaran.
Adapun Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan
Perseorangan yaitu Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi,
Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, Keterampilan
membimbing dan memberi kemudahan belajar, dan Keterampilan
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengajar Kelompok Kecil
dan Perseorangan yaitu Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan
individual, Memperhatikan dan melayani kebutuhan murid, Mengupayakan
proses belajar mengajar yang aktif dan efektif, Merangsang tumbuh-
kembangnya kemampuan optimal murid, Pergeseran dari pengajaran
klasikal ke pengajaran kelompok kecil dan Perseorangan, Langkah
pengajaran kelompok kecil dan Perseorangan, dan Menggunakan berbagai
variasi dalam pengorganisasiannya.
B. Saran
Kepada para pembaca agar dapat mengembangkan ataupun
mengaplikasikan materi makalah ini yakni keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perseoranga dalam kehidupan sehari-hari.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
http://elinady.blogspot.com/2014/02/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html
17