Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INFAQ DAN SHADAQAH


Diajukan untuk memenuhi saƖah satu tugas mata kuƖiah AIK IV yang diampu oƖeh :
M. Amin Umar, S.Ag., M.Ag.

Oleh :
Kelompok IV

Andi Nurfadillah (105401114520)


Dewi Fajriani (105401114720)
Sri Wahyuni Lestari (105401112720)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021-2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Infaq dan shadaqah.
Makalah infaq dan shdaqah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang infaq dan shadaqah
adminitrasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bone, 31 Maret 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
BAB II
A. Pengertian Infaq dan Shadaqah .................................................................... 5
B. Perbedaan serta Persamaan Infaq dan Shadaqah ......................................... 8
C. Hikmah Infaq dan Shadaqah ........................................................................ 9
D. Adab dan Etika Infaq dan Shadaqah .......................................................... 11
E. Keutamaan Infaq dan Shadaqah ................................................................. 11
BAB III
A. Simpulan .................................................................................................... 14
B. Saran ........................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri bahwa ummat Islam saat ini tengah mengalami
kemunduran di berbagai bidang. Kemunduran ini antara lain disebabkan oleh
kerusakan di bidang aqidah dan akhlaq ummatnya sendiri. Tentu saja hal ini selain
merupakan kesalahan ummat Islam sendiri, juga karena strategi global musuh-
musuh Islam terhadap ummat Islam di dunia. Selain itu kemunduran ini juga
disebabkan oleh kurang kuatnya perekonomian ummat Islam. Padahal, dalam
sumber daya manusia, Islam memegang jumlah terbesar, terutama Indonesia.

Menurut Nuryufa dalam Ishlah (1995), besarnya jumlah penduduk muslim


tidak berarti apa-apa tanpa dibarengi dengan kesadaran akan kewajibannya untuk
ikut menegakkan perekonomian ummat Islam baik melalui zakat, infaq, maupun
shadaqah. Padahal zakat merupakan soko guru dalam mu‟amalat, baik secara
nafsiyah (spiritual) maupun secara nadiyah (material), karena zakat berperan
sangat mendasar dan bersifat permanen dalam menjawab masalah kemiskinan.
Sebab itulah zakat, infaq, dan shodaqoh seringkali dipandang sebagai solusi yang
paling penting bagi pengentasan kemiskinan, sehingga perlu kesadaran yang
menyeluruh dari ummat Islam akan arti penting zakat, infaq, maupun shodaqoh
bagi tegaknya perekonomian ummat. Dengan demikian ummat Islam akan mampu
menjadi subyek dalam perekonomiannya sendiri.

Sesungguhnya apabila ditarik benang merah dari seluruh persoalan ekonomi


ummat Islam adalah bagaimana agar kekayaan bumi ini dapat dikelola dan
terdistribusi dengan adil, pada seluruh ummat, sehingga tidak ada persaingan yang
tidak sehat serta egoisme yang berlebihan yang akan semakin memperlebar jurang
pemisah antara si kaya dengan si miskin. Atau dengan kata lain yang harus
dilakukan adalah upaya pendistribusian kekayaan dengan menumbuhkan rasa
kesetiakawanan sosial. Dana sosial yang berasal dari infaq dan shadaqah juga bisa

3
diterapkan dalam dunia investasi, karena dengan berinvestasi akan memutarkan
uang untuk keperluan konsumsi selanjutnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Infaq dan Shadaqah?
2. Bagaimana perbedaan serta persamaan Infaq dan Shadaqah?
3. Apa saja hikmah Infaq dan Shadaqah?
4. Apa saja adab dan etika dalam berinfaq dan bershadaqah?
5. Bagaimana keutamaan melaksanakan Infaq dan Shadaqah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Infaq dan
Shadaqah
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perbedaan Infaq dan Shadaqah
3. Untuk mengetahui apa saja hikmah melaksanakan infaq dan shadaqah
4. Untuk mengetahui dan memahami adab dan etika infaq dan etika
5. Untuk mengetahui apa saja keutamaan melakukan Infaq dan Shadaqah

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infaq dan Shadaqah
1. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk
kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan ajaran agama islam.
Jika zakat ada nisabnya, Infaq tak mengenal nishab.Infaq dikeluarkan oleh
setiap orang yang beriman baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan
sempit (Qs. Ali Imran: 143). Infaq boleh diberikan kepada siapapun, misalnya
untuk kedua orang tua, anak yatim dan sebagainya.(QS 2:215)
Infaq adalah suatu kewajiban yang harus tetap dilakukan dalam keadaan
apapun. Dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang maupun
sempit. Allah berfirman: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang berbuat
kebajikan.”(Q.S Ali-Imran 134) Jika umat Islam sudah melaksanakan
kewajiban Infaq serta dana yang terhimpun dikelola secara baik dan
bertanggungjawab, maka banyak persoalan sosial dan keummatan bias diatasi.
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran surah Ali „Imran ayat 134
tentang Infaq yang berbunyi :

ُّ‫ّٰللاُ ي ُِحب‬ َ َ‫ظ َو ْالعَافِيْه‬


ِۗ ِ َّ‫ع ِه الن‬
‫اس َو ه‬ ِ ‫اء َوالض َّۤ ََّّر‬
َ ‫اء َو ْال ٰك ِظ ِميْهَ ْالغَ ْي‬ ِ ‫س َّۤ َّر‬
َّ ‫الَّ ِذيْهَ يُ ْن ِفقُ ْونَ فِى ال‬
ۚ َ‫س ِنيْه‬ ِ ْ‫ْال ُمح‬
Terjemahan : (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat
kebaikan.(QS. Ali „Imran : 134).

5
 Jenis Infaq
1. Infaq Wajib
Infaq wajib adalah memberikan harta kepada orang – orang yang
menjadi tanggungannya. Seperti Infaq untuk biaya hidup sendiri, istri dan
anak – anak.
Firman Allah swt, “Kaum laki – laki adalah pemimpin bagi kaum
wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki – laki) atas
sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki – laki) telah
mengInfaqkan (nafkah) sebagian dari harta mereka.” (An – nisa [4]:34)
Termasuk dalam kategori Infaq yang wajib adalah kewajiban untuk
menunaikan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat harta (dalam arti ini,
Infaq sinonim dengan zakat).
2. Infaq Sunnah
Infaq sunnah adalah memberikan harta kepada orang atau pihak
yang membutuhkan seperti berInfaq kepada anak yatim, fakir dan miskin.
Seperti memberikan hadiah dan hibah, memberikan donasi pada lembaga –
lembaga sosial, dll.
3. Kata Infaq juga terkadang disebutkan dalam al – qur‟an untuk harta yang
dialokasikan oleh orang – orang kafir dalam memerangi Allah dan
Rosulnya.
2. Shadaqah
Shadaqah Secara etimologi, berasal dari bahasa Arab ash-shadaqah. Pada
awal pertumbuhan Islam, shadaqah diartikan dengan pemberian yang
disunahkan (shadaqah sunah). Secara terminologi, shadaqah adalah
memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya karena mengharapkan pahala dari
Allah SWT.
Shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang
membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah,
tanpa disertai imbalan..
Jika ditinjau dari segi terminology syari‟at, pengertian shadaqah sama
dengan Infaq termasuk juga ketentuan dan hukumnya. Hanya saja, shadaqah

6
memiliki arti luas, tak hanya menyangkut hal uang namun juga yang bersifat
non materil.
Selain harta, shadaqah juga bisa diberikan dalam bentuk lainnya, seperti
senyum, membantu kesulitan orang lain, menyingkirkan rintangan di jalan,
dan berbagai macam kebaikan lainnya. Layaknya Infaq, shadaqah juga sangat
dianjurkan dalam agama Islam dan apabila dilakukan akan mendapatkan
pahala yang besar dari Allah SWT.
Hadits Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika
tak mampu bershadaqah dengan harta maka membaca tasbih, takbir, tahmid,
tahlil dan melakukan amar ma‟ruf nahi munkar adalah shadaqah.
Berikut dalil yang menjelaskan bahwa Allah akan Melipatgandakan Harta
Orang yang bersedekah, maka dari itu jangan takut untuk bersedekah.

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-


Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
peinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS. Al hadid: 18)
 Jenis Shadaqah
1. Shadaqah Wajib (bisa berarti zakat dan Infaq yang berupa nafkah)
Firman Allah swt, “Ambillah zakat (Shadaqah) dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.”
(At – taubah [9]:103)
2. Shadaqah Sunnah
Pada dasarnya hukum shadaqah adalah sunah. Berpahala bila
dilakukan dan tidak berdosa bila ditinggalkan. Sabda nabi Muhammad
saw, “Segala bentuk kebajikan adalah Shadaqah.” (Shahih Bukhari,
5/5675; Muslim, 2/1005).

7
 Pentingnya Infaq dan Shadaqah
1. Indikator utama ketundukan sesorang terhadap ajaran Islam (QS. 9:5 &
11)
2. Ciri orang yang mendapatkan kebahagiaan (QS. 23:4)
3. Mendapatkan pertolongan-Nya (QS. 9:71 dan QS. 22:40-41)
4. Memperhatikan hak fakir dan Miskin serta para mustahik (QS. 9:60)
5. Membersihkan diri dan hartanya, menyuburkan, mengembangkan dan
mensucikan jiwanya (QS. 9:103 dan QS. 30:39)
 Ancaman bagi yang enggan infaq dan shadaqah
1. Berhak untuk diperangi (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
2. Harta bendanya hancur dan rusak (HR. Imam Bazzar danBaihaqi)
3. Jika keengganan itu telah memasal, maka Allah SWT akan menurunkan
azab-Nya dalam bentuk kemarau panjang (HR. Imam Thabrani)

B. Perbedaan serta Persamaan Infaq dan Shadaqah


1. Perbedaan antara Infaq dan Shadaqah
 Dari Segi Wujud
Infaq Yaitu memberikan sebagian harta atau penghasilan milik kita kepada orang
lain atau untuk perintah yang dianjurkan dalam agama Islam. Sementara shadaqah,
bisa berupa harta maupun non-harta.
 Dari Segi Hukum nya
Perbedaan infaq dan shadaqah berikutnya juga bisa kita lihat melalui
hukumnya.Dimana Infaq Dari Segi Hukum Dibagi Menjadi 3 bagian Yaitu
Mubah,Wajib,Haram Dan Sunnah, Sedangkan hukum shadaqah adalah
sunnah muakkad. Namun, hukum ini juga dapat berubah menjadi makruh,
wajib, bahkan haram tergantung konteksnya.

Infaq Dari Segi Hukum :

 Mubah, jika harta yang dikeluarkan ditujukan untuk hal-hal yang mubah
seperti berdagang.

8
 Wajib, jika harta yang dikeluarkan ditujukan untuk hal-hal yang wajib
seperti nazar, dan lain sebagainya.
 Haram, jika harta yang dikeluarkan ditujukan untuk hal-hal yang haram
seperti orang kafir yang berinfaq dengan tujuan menghalangi syiar Islam.
 Sunnah, jika harta yang dikeluarkan diniatkan untuk jihad dan untuk
orang-orang yang membutuhkan.

Shadaqah Dari Segi Hukum :

 Makruh, jika shadaqah yang diberikan adalah berupa barang yang buruk
dan tidak bermanfaat.
 Wajib, jika shadaqah yang diberikan memang ditujukan untuk mereka
yang benar-benar membutuhkan.
 Haram, jika shadaqah yang diberikan ternyata digunakan untuk hal-hal
yang haram.

2. Persamaan Infaq dan Shadaqah


 Infaq dan Shadaqah yang hukumnya wajib adalah sinonim dengan zakat.
Sehingga zakat, Infaq dan Shadaqah dalam arti ini pengertiannya sama.
Nabi bersabda, “Satu dinar yang engkau Shadaqahkan kepada orang
miskin, dan satu dinar yang engkau Infaqkan kepada keluargamu, lebih
besar pahalanya yang engkau Infaqkan kepada keluargamu.” (Muslim,
2/995).
 Infaq dan Shadaqah yang hukumnya sunnah adalah sinonim dengan
Shadaqah dalam istilah umum. Yaitu mengeluarkan sebagian harta yang
halal dalam perkara yang sunnah sebagai ibadah kepada Allah swt.

C. Hikmah Infaq dan Shadaqah


1. Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda
Setiap kita mengInfaqkan atau menshodaqahkan harta kita, maka Allah
SWT akan memberinya ganti lebih banyak dan berlipat. Dimana saat kita
mengeluarkan harta untuk bershadaqah, jangan pernah ragu dan khawatir
untuk mengeluarkan dalam jumlah yang besar. Pasalnya, Allah SWT sudah

9
menjanjikan bahwa akan melipatgandakan berapapun jumlah yang telah kita
keluarkan. Jangan pernah berfikiran bahwa dengan kita berinfaq dan
bershodaqah harta kekayaan kita akan berkurang.
2. Menghindarkan Diri Dari Sikap Kikir
Sifat kikir merupakan sikap yang tidak terpuji. Hikmah infaq dan
shadaqah yang satu ini akan menghindarkan kita semua dari sifat tercela ini.
Kita tidak akan mendapatkan semua harta yang kita miliki saat ini tanpa
campur tangan Allah. Meskipun kita sudah berusaha, tetapi kita tidak berdoa
sama halnya kita menantang kekuatan dan kekuasaan Allah. Kita sudah terlalu
bangga dengan kemampuan kita, namun jika Allah tidak mengizinkan hanya
sebuah kesombongan saja yang ada pada diri kita.
Misalnya kita hanya berdoa mati-matian tapi jika tidak diimbangi sama
usaha sangatlah mustahil. Allah SWT selalu mewajibkan semua hambanya
untuk berusaha, masalah hasil itu sudah menjadi urusan Sang Pemberi Rezeki.
Jangan pernah mengambil hak Allah dalam menentukan.
3. Meringankan Sakaratul Maut
Tak hanya menambahkan pahala dan melipatgandakan harta. Tetapi
hikmah infaq dan shadaqah juga meringankan kita saat sakaratul maut nanti
tiba
Betapa sakitnya saat sakaratul maut itu. Nah, jika semasa hidup kita
banyak melakukan shadaqah, amal kebajikan itulah yang akan memberikan
kita pertolongan.
Rasulullah SAW telah bersabda: “shadaqah seorang muslim itu
meningkatkan harta pada masa kehidupannya. Dan meringankan saat tiba
sakaratul maut, Allah akan menghilangkan rasa tersebut dengan amal
shadaqahnya” (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, halaman 97).
4. Memperpanjang Umur
Hadits riwayat Thabrani menjelaskan bahwa: “Sungguh shadaqahnya
seorang muslim dapat memanjangkan umur, mencegah suul khotimah, Allah
juga akan menghilangkan sifat sombong, fakir dan bangga pada dirinya” (HR.
Thabrani).

10
D. Adab dan Etika Infaq dan Shadaqah
Berikut beberapa adab dan etika dalam melaksanakan infaq dan shadaqah, yakni :

1. Niat Ikhlas bershadaqah dan tidak bersikap pamer (riya‟). Dimana sifat riya ini
dapat menghapuskan pahala dari shadaqah.
2. Infaq dan Shadaqah dengan sembunyi – sembunyi lebih baik dan lebih bisa
menjaga keikhlasan dibandingkan dengan Infaq dan Shadaqah secara terang –
terangan. Nabi Muhammad saw bersabda, “Seseorang yang bershadaqah
dengan sembunyi – sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diInfaqkan tangan kanannya,” (Shahih Bukhari, 1/629; Muslim, 2/1031).
3. Tidak memaki orang yang di beri, atau mengungkit – ungkit pemberiannya
sehingga menyakitkan bagi orang yang di beri shadaqah.
4. Bershadaqah dengan harta yang halal dan baik (barang berkualitas, tidak cacat
dan disukai pemiliknya).
5. Tidak berlebihan dalam berInfaq dan berShadaqah.
6. Shadaqah diberikan setelah menunaikan tanggungan yang wajib dan masih
ada yang tersisa.
7. Mendahulukan keluarga, anak – anak, kerabat dekat, tetangga dekat.
Kemudian shadaqah diberikan kepada orang yang betul – betul membutuhkan.
8. Infaq yang paling utama adalah harta yang diberikan untuk kepentingan umum
atau fi sabilillah.
9. Segera bershadaqah terutama ketika sehat dan kaya.
Allah swt memerintahkan mengInfaqkan (bershadaqah) harta bukan saja
dalam keadaan senang akan tetapi juga dalam keadaan susah. Namun orang
yang sehat dan memiliki harta benda hendaknya segera mengInfaqkannya
sebelum dia menyaksikan tanda – tanda kematian. Sehingga dia tidak
menyesal dan tidak kehilangan kesempatan untuk berInfaq dan bershadaqah

E. Keutamaan Infaq dan Shadaqah


Berikut beberapa keutamaan melaksanakan Infaq dan Shadaqah, antara
lain sebagai berikut :

1. Memudahkan seseorang masuk ke dalam surga.

11
2. Ahli Shadaqah akan dipanggil untuk masuk surga dari pintu Shadaqah. Nabi
Muhammad saw bersabda, siapa yang ahli Shadaqah, dia akan dipanggil
(masuk surga) dari pintu Shadaqah.” (Shahih Bukhari 2/1798).
3. Terjaga dari api neraka.
4. Menghapuskan dosa – dosa.
5. Memperbanyak kebaikan dan melipatgandakan pahala di sisi Allah swt.
6. Mensucikan jiwa dan mengikis sifat bakhil (kikir).
Cara mensucikan jiwa manusia dari sifat bakhil (kikir) adalah dengan
menanamkan sifat pemurah dengan cara senang bershadaqah. Jika hati dan
jiwa sudah bersih maka ia akan mendapatkan kelapangan dan kemudahan
untuk beribadah kepada Allah swt. Melalui shadaqah, Islam mengajarkan
umatnya agar memiliki kepekaan dan keperdulian sosial.
7. Memberkahi dan menumbuhkan harta (melapangkan rezeki).
Shadaqah tidak mengurangi harta, justru sebaliknya shadaqah akan
melipatgandakan harta tersebut. Dasarnya adalah firman Allah swt (QS At –
Taubah [9]:99). Allah akan mempercayakan distribusi rezeki nya kepada
orang – orang yang dermawan, sebab orang yang dermawan secara tidak
langsung berarti telah memperlancar laju distribusi rezeki Allah swt dan
menyalurkannya menuju tempat – tempat yang semestinya.
8. Membuat seseorang mendapatkan perlindungan Allah swt di terik matahari di
padang mahsyar pada hari kiamat.
9. Shadaqah akan melapangkan dada, mengobati dan melenturkan hati yang
keras.
10. Harta yang diShadaqahkan adalah harta sejati yang dimiliki untuk selamanya.
11. Membersihkan harta.
Manusia tidak luput dari kesalahan, mungkin saja tanpa disadari dalam
harta yang dimiliki tercampur dengan sesuatu yang haram atau sabhat. Hal ini
harus segera dibersihkan. Salah satu cara untuk membersihkan harta adalah
dengan bershadaqah.
12. Menolak musibah

12
Setiap orang telah ditentukan kapan ia akan terkena bala atau musibah
dalam hidupnya. Menurut rasulullah, ada satu amalan yang dapat menolak
bala (musibah). Artinya bala itu diangkat oleh Allah swt. Amalan tersebut
adalah shadaqah.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk
kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan ajaran agama islam.
Shadaqah Secara etimologi, berasal dari bahasa Arab ash-shadaqah. Pada
awal pertumbuhan Islam, shadaqah diartikan dengan pemberian yang disunahkan
(shadaqah sunah). Secara terminologi, shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa
ada tukarannya karena mengharapkan pahala dari Allah SWT
Dari segi wujud, perbedaan infaq dan sedeqah yakni, Infaq Yaitu memberikan
sebagian harta atau penghasilan milik kita kepada orang lain atau untuk perintah
yang dianjurkan dalam agama Islam. Sementara shadaqah, bisa berupa harta
maupun non-harta.
Adapun hikmah berinfaq dan bersedaqah antara lain yaitu Mendapatkan
Pahala yang Berlipat Ganda, Menghindarkan Diri Dari Sikap Kikir, Meringankan
Sakaratul Maut, serta memperpanjang umur.
Terdapat pula beberapa keutamaan melaksanakan infaq dan shadaqah antara
lain yakni Memudahkan seseorang masuk ke dalam surga, Ahli Shadaqah akan
dipanggil untuk masuk surga dari pintu Shadaqah. Nabi Muhammad saw
bersabda, siapa yang ahli Shadaqah, dia akan dipanggil (masuk surga) dari pintu
Shadaqah.” (Shahih Bukhari 2/1798). Selain itu juga akan Terjaga dari api neraka,
Menghapuskan dosa – dosa, Memperbanyak kebaikan dan melipatgandakan
pahala di sisi Allah swt. Serta Mensucikan jiwa dan mengikis sifat bakhil (kikir).

14
B. Saran
Kepada para pembaca agar dapat memahami ataupun mengembangkan
materi makalah ini yakni tentang Infaq dan Shadaqah. Semoga makalah ini dapat
memberikan setitik manfaat baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Penulis
sadar akan banyaknya kekurangan dari makalah ini, maka dari itu diharapkan
adanya saran maupun kritik yang sifatnya membangun agar kedepannya lebih
baik lagi.

15
Daftar Pustaka

Ahmad Hatta, Abas Mansur Tamam dan Ahmad Syahirul Alim. 2014. Bimbingan
Islam untuk Hidup Muslim: Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya
dari Lahir sampai Mati Berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah. Jakarta:
Maghfirah Pustaka

Saadiyah Binti Syekh Bahmid. 2014. Shadaqah dalam pandangan Al – Quran.


Rausyan Fikr, Vol. 10, No. 2 Juli –Desember 2014

https://www.bankjim.com/2018/04/keutamaan-Infaq-dan-shadaqah.html?m=1
(Diakses pada 2 April 2022)

https://m.merdeka.com/jabar/memahami-perbedaan-infaq-dan-shadaqah-amalan-
penting-untuk-kesejahteraan-umat-kln.html?page=5 (diakses pada 31
Maret 2022)

16

Anda mungkin juga menyukai