Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEMBELAJARAN PKN MI/SD

Pengembangan Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Disusun Oleh Kelompok III:


Ella yupita : 1711240075
Peni tasia : 1711240098
WiwinAngelina:1711240089

Dosen pembimbing :
Novianto Bhakti Putra Utama, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020

i
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah. karena
tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan rampung tepat pada waktu yang ditentukan. lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Novianto bhakti putra utama, M. Pd sekaligus dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
tentang Pengembangan, paling tode pembelajaran.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.

Bengkulu, April 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. Tujuan .............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran Pkn...........................................................................................3

1. Pendekatan Sumber Belajar Audio-Visual.........................................................................4

2. Pendekatan Studi Kasus.....................................................................................................4

3. Pendekatan Narasumber Masyarakat.................................................................................5

4. Pendekatan Kooperatif Learning........................................................................................5

5. Pendekatan Debat...............................................................................................................6

6. Pendekatan Pemungutan Suara, Wawancara dan Survey..................................................6

7. Pendekatan Pengadilan Tiruan...........................................................................................6

8. Pendekatan Bermain Peran dan Simulasi...........................................................................7

9. Pendekatan Menulis Surat Kepada Pejabat........................................................................7

B. Pengembangan metode pembelajaran PKn......................................................................8


iii
1. Pembelajaran Langsung....................................................................................................8

2. Pembelajaran Interaktif......................................................................................................8

3. Pembelajarn Tidak Langsung...........................................................................................10

4. Pembelajaran Melalui Pengalaman..................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Simpulan..........................................................................................................................12

B. Saran................................................................................................................................12

Daftar Pustaka. 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada setiap
guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata
lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi
mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis tentang
pengembangan,pendekatan berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar
disamping kemampuan - kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada
kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang berbagai Pengembangan,
pendekatan dan metode belajar meng,ajar agar mampu melaksanakan tugas utama guru yaitu
mengajar.

Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah akan menyebabkan
siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena
itu, guru di harapkan mampu menguasai Pengembangan, pendekatan dan metode–metode yang
playing pakati pembelajaran PKN agar siswa lebih tertarik pada pelejaran tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran PKn?


2. Bagaimana pendekatan pembelajaran PKN SD?
3. Bagaimana pengembangan metode pembelajaran PKN SD ?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran PKN SD


2. Untuk mengetahui macam2 pendekatan dalam pembelajaran PKn SD
3. Untuk mengetahui pengembangan metode pembelajaran PKN SD

BAB II

PEMBAHASAN
2
A. Pendekatan Pembelajaran PKn

Pendekatan diartikan sebagai cara memandang sesuatu (away of viewing), cara


mendekati suatu persolaan/fenomena/proses. Dalam konteks pembelajaran, pendekatan
berarti cara mendekati suatu persoalan, objek, dan unsur-unsur pembelajaran, antara lain
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya, agar siswa mau dan mampu
berkomunikasi atau berbicara dalam suatu diskusi, maka seorang guru dapat berupaya
mendekati siswa dengan menggali informasi tentang apa yang menjadi kesenangan, hobi,
harapan, dan cita-cita siswa tersebut. Selanjutnya, guru berupayamencaricara yang
dapatmerangsang/mendorongsiswaberbicara, menumbuhkanminat/ perhatiandengan media
stimulus, sepertigambar, cerita, film, pemodelan, pencontohan, kasus, dansebagainya.

Kemudian mengenai pendekatan pembelajaran PKn, bahwa inovasi pembelajaran PKn


dalam komponen pendekatan harus selalu dilakukan oleh semua praktisi pendidikan
khususnya guru. Salah satu tindakan inovasi itu adalah pergeseran dalam penerapan
pendekatan pembelajaran PKn dari pendekatan yang berorientasi pada tujuan dan isi
(content based curriculum) kearah yang lebihmenekankanpada proses (process based
curriculum) bahkan sekarang telah bergeser pada inovasi yang lebih terkini, yakni
pendekatan yang beroriantasi pada kompetensi (competency based curriculum). Gagasan ini
dimaksudkan agar melalui pendidikan kewarganegaraan dapat terbentuk warga Negara yang
lebih mandiri dalam memahami dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi serta
mampu mengambil keputusan-keputusan yang terbaik bagi dirinya, lingkungan serta
masyarakatnya.

Untuk itu pendekatan-pendekatan yang bersifat desentralisasi atau pemberian hak


kewenangan kepada guru dalam kerangka otonomi pendidikan sangat baik bagi sekolah
sebagai satuan pendidikan maupun individu guru. Pendekatan pembelajaran PKn seyogianya
sejalan dengan tujuan PKn yakni membagun siswa sebagai warga Negara yang baik dan
cerdas secara intelektual, emosional, social, spiritual, mau bertanggung jawab, dan mampu
berpartisipasi dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.1

Turner dkk (1990) mengidentifikasi pendekatan pembelajaran PKn sebagai berikut:


1 Arikunto , S. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Hlm. 35

3
1. Pendekatan sumber belajar audio-visual

Bahan-bahan materi pembelajaran berupa audiovisual meliputi berbagai ragam


film, film strip, video tape, slide, video camera, cassete recording, compact disk, DVD
dan lain-lain. Saat ini bahan-bahan audiovisual sudah banyak yang diproduksi baik oleh
suatu perusahaan, instansi pemerintah maupun pribadi. Dengan perkembangante knologi
camera, para guru dapat mengembangkan sendiri sumber pembelajaran audiovisual untuk
PKn dengan cara merekam berbagai peristiwa politik, hukum, dan kewarganegaraan yang
penting untuk pembelajaran di kelas.

Bahan materi Audio visual merupakan pendekatan yang menarik dan efisien
dalam menyampaikan informasi. Presentasi menggunakan audiovisual dapat
menyederhanakan gagasan atau informasi yang abstrak menjadi konkret/nyata sehingga
mudah diserap oleh siswa.

2. Pendekatan Studi Kasus

Pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang menyajikan kejadian situasi


konflik atau dilema. Siswa menganalisis masalah berdasarkan fakta kasus untuk
menghasilkan keputusan menurut langkah-langkah secara bertahap serta
mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil tersebut.

Studi kasus mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, menetapkan


komponen-komponen yang dianggap penting dalam situasi, menganalisis,
menyimpulkan, dan membandingkan serta mempertentangkan komponen-komponen
tersebut dan membuat penilaian terhadap kasus tersebut , singkatnya, siswa
melaksanakan semua jenjang berpikir dari tingkatan yang paling sederhana (recall)
hingga tingkatan yang paling tinggi.

3. Pendekatan narasumber masyarakat

Setiap komunitas masyarakat memiliki narasumber yang dapat dihadirkan di kelas


untuk berbagi pengetahuan/informasi yang terkait dengan politik, ekonomi, hukum, atau
masalah-masalah internasional. Narasumber yang dapat dihadirkan di kelas adalah juru

4
kampanye, calon pemimpin, pejabat yang bekerja pada institusi pemerintahan, polisi,
guru besar ilmu politik atau ekonomi, pimpinan perusahaan, dan lain-lain.

Narasumber biasanya adalah orang yang berpengetahuan dan pandangan luas


yang akan memeperkaya mata pelajaran. Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan
politik, misalnya, seseorang tidak selalu harus memebaca buku. Mengundang ahli politik
kelas akan lebih menarik bagi siswa untuk meningkatkan kompetensi tentang politik.
Dengan menambah pengetahuan melalui narasumber, pendekatan ini akan membantu
siswa mengaitkan proses politik secara teoritis dengan kehidupan nyata dan sekaligus
mengenai bagaimana mesin politik itu bekerja di masyarakat.

4. Pendekatan Cooperative Learning

Pendekatan Cooperative Learning dimaksudkan untuk mendorong siswa


bekerjasama dalam sebuah tim sesuai dengan tujuan yang telah disepakati. Setiap anggota
kelompok atau tim diberi tugas khusus yang harus diselesaikan. Siswa dijanjikan akan
diberi hadiah seperti nilai (point) tambahan bila mau dan mampu membantu anggota lain
dalam menyelesaikan pekerjaantim. Penilaian didasarkan atas hasil pekerjaan tim, bukan
pekerjaan individu meskipun ada pula nilai khusus untuk individu.

Pendekatan Cooperative Learning mendorong siswa agar terlibat dalam belajar


mandiri. Bekerja dalam kelompok memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
dalam kemampuan akademik dan sekaligus social (academic and social skills).

5. Pendekatan Debat

Debat merupakan cara pengungkapan atau pembahasan pendapat mengenai


sesuatu hal dengan saling memberi argument untuk mempertahankan argument masing-
masing yang telah berlangsung selama berabad-abad. Sebagai pendekatan pembelajaran,
debat merupakan cara klasik bagi guruuntu mendorong siswa agar memiliki kemampuan
berargumen sesuai dengan posisinya. Peserta debat dalam proses pembelajaran di kelas
dapat memilih posisi dan topik debat. Tujuan peserta debat adalah untuk meyakinkan
lawannya bahwa posisi dirinya yang benar atau yang paling meyakinkan.

5
Pendekatan pembelajaran debat memberi kesempatan kepada siswa untuk
meneliti dan mengartikulasikan argumen secara jelas dan logis agar tercapai simpulan
yang rasional. Debat yang baik memerlukan kemapuan dan pengetahuan yang luas hasil
kajian reflekti, berpikir kritis, dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Para siswa yang
tidak terlibat langsung dalam proses debat masih dapat berpartisispasi dalam proses
belajar seperti mendengarkan informasi (mungkin) baru/aktual, menilaiargumen-argumen
yang dikemukakan peserta debat, menilai kualitas penyajiannya, dan membuat keputusan
atau simpulan alternatif.

6. Pendekatan pemungutan suara, wawancara dan survey

Pemungutan suara, wawancara, dan survey merupakan pendekatan pembelajaran


yang mendorong siswa untuk mengumpulkan data primer dan informasi dari tangan
petama (firsthand) tentang pandangan atau penapat kelompok masyarakat. Kegiatan
pembelajaran insangat efektif untuk mengeksplorasi ranah (afektif) tentang isu atau
tentang peran sesorang dalam proses politik.

Menerapkan pendekatan pemungutan suara, wawancara, dan survey memberi


kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan sejumlah keterampilan berpikir kritis.
Mampu mengajukan pertanyaan merupakan suatu keterampilan bagi siswa dalam
berkomunikasi , mengumpulkan informasi, dan menilai data. Selain itu, pendekatan ini
dapat melati para siswa untuk menumbuhkan kesadarannya terhadap lingkungan hidup.

7. Pendekaan pengadilan tiruan (mock trials)

Pendekatan pegadilan tiruan sebenarnya merupakan simulasi proses peradilan


yang diperankan olehsiswa. Melalui langkah-Dosen ah yang harus ditempuh dalam
proses peradilan yang dimulai oleh proses penuntutan oleh jaksa, proses pembelaan oleh
pengacara dan pembuktian dengan alat bukti serta mendatangkan dan mendengarkan
keterangan saksi sampai proses pengambilan putusan oleh hakim.

6
pendekatan pengadilan tiruan merupakan pendekatan yang bermanfaat karena
dapat membantu siswa mengembangka pertanyaan, pengambilan keputusan, berpikir
kritis, dan keterampilan berkomunikasi dengan benar.

8. Pendekatan bermain peran dan simulasi

Bermain peran merupakan pendekatan yang memfasilitasi siswa berperan dalam


melakukan perbuatan atau perilaku oran yang dipersepsikan orang lain itu berbicara an
melakukan sesuai dengan peran dan situasinya. Esensi bermain peran adalah orang yang
memiliki keyakinan dan bagaimana ereka menjawab. Oleh karena itu, bermain peran
merupakn acara yang sangat bermanfaat untuk mengeksplorasi perilaku politik karena
mereka membantu siswamemahami pentingnya individu dalam proses politik.

Simulasi termasuk bermain peran tetapi situasinya tertruktur sehingga lebih


muendekati kejadian yang sebenarnya. Para sswa dapan mensimulasikan tentang keiatan
rapat di badan legislatif, proses dengar pendapat, rapat komisi, atau interaksi di
lingkungan birokrasi.

9. Pendekatan menulis surat kepada pejabat publik

Menulis surat kepada pejabat publik merupakan salah satu caradalam partisipasi
politik. Surat untuk pimpina pemerintahan banyak menyerupai surat bisnis. Aturan
penulisan surat tentu perlu diterapkan. Surat ang ditulis seyogianya berisi pesan yang
dapat dipertanggung jawabkan misalnya gasil penelitian, dikembangkan secara logis, dan
ditulis secara jelas.

Dalam sistem pemerntahan demokrasoi perwakilan, para siswa harus berpaisipasi


dalam proses politik sebanyak mungkin. Bekomunikasi dengan pejabat publik melalu
surat merupakan cara bagi siswa untuk mengungkapkan pendapatnya tentang berbagai
isu.2

B. Pengembangan Metode Pembelajaran PKn

2 Afifudin. 2012. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat jendral pendidikan islam kementrian agama RI. Hlm. 105-107

7
Ada beberapa jenis strategi dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran
PKn sebagai berikut:

1. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Beberapa strategi dan metode yang termasuk ke dalam jenis ini meliputi: gambaran
ikhtisar terstruktur (structured overview), ceramah (lecture), demonstrasi,
membandingkan dan mengontraskan/mempertentangkan (compare and contrast). Secara
umum, pembelajaran langsung ini menggunakan pendekatan ekspositori, bersifat satu
arah, dan peran guru sangat dominan.

2. Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)

Beberapa strategi dan metode yang termasuk ke dalam jenis pembelajarn interaktif
meliputi: debat, bermain peran (role playing), curah pendapat (brainstorming), diskusi,
kelompok belajar kooperatif (cooperative learning groups), jigsaw, pemecahan masalah,
kelompok tutorial, wawancara, dan konferensi. Secara umum, pembelajaran interaktif ini
menggunakan pendekatan siswa aktif, bersifat dua arah, dan peran siswa lebih dominan.
Metode pembelajaran interaktif sangat tepat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam
belajar. Berikut adalah uraian beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
dalam pembelajaran PKn di madrasah ibtidaiyah.

a. Debat
Debat adalah beradu argumen secara terstruktur antara dua pihak (individu atau
tim atau kelompok) yang berlawanan dengan cara mempertahankan dan/atau
menyerang dalil atau pendapat yang dikemukakan. Langkah dan aturan main
debat bermacam-macam tergantung pada tempat dan peserta. Proses debat
dipimpin dan pemenangnya ditentukan oleh wasit atau hakim. Debat merupakan
aspek yang fundamental darimasyarakat demokratis. Oleh karena itu, metode ini
sangat cocok dikembangkan dalam mata pelajaran PKn.
b. Bermain peran atau role playing

8
Bermain peran atau role playing adalah metode pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk memerankan karakter dalam situasitertentu.
Artinya, bahwa siswa harus memainkan satu peran tertentu sehingga yang
bermain tersebut harus mampu berbuat (berbicara atau bertindak) sesuai dengan
perannya. Misalnya, jika peran yang dimainkan adalah polisi, maka ia harus
mampu berperan sebagaipolisi. Bermain peran terjadi dalam situasi buatan
(tiruan) atau simulasi.
c. Curah pendapat (brainstorming)
Metode curah pendapat atau brainstorming merupakan metode pembelajaran yang
melibatkan kelompok besar atau kecil yang mendorong para siswa untuk
memecahkan masalah tertentu. Aktivitas dalam curah pendapat terdiriatas dua
tahap, yaknipertama adalah tahap identifikasi gagasan; dan kedua adalah tahap
menilai gagasan. Metode ini dimulai dengan mengajukan pertanyaan atau masalah
atau dengan memperkenalkan tema. Kemudian, siswa memberikan respon atau
jawaban atau gagasan/pendapat yang relevan. Selanjutnya, guru harus menerima
jawaban siswa tanpa kritik atau tanggapan terhadap jawaban siswa. Mungkin pada
awalnya, banyak siswa yang engggan berbicara dalam kelompok, tetapidengan
kegiatan curah pendapat diharapkan semua siswa mau berpartisipasidalam
menyampaikan pendapat. Dengan mengungkapkan gagasan dan mendengarkan
apa yang dikemukakan oleh siswa lain, maka para siswa akan menyesuaikan
pengetahuan dan pemahaman sebelumnya dengan menerima informasi baru.

3. Pembelajaran tidak langsung

Secara umum, pembelajaran tidak langsung inimenggunakan pendekatan siswa


aktif, bersifat dua arah, dan peran siswa lebih dominan. Metode pembelajaran tidak
langsung sangat tepat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar. Berikut adalah
uraian beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn di
madrasah ibtidaiyah.

9
a. Pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah digunakan untuk membantu siswa berpikir


tentang masalah tanpa menerapkan gagasan yang dimiliki sebelumnya.
Merumuskan masalah yang dihadapiberbeda dengan akibat darimasalah untuk
mencegah pendapat yang gegabah. Sebagai metode pembelajaran, pemecahan
masalah merupakan bentuk seni berpikir yang paling murni. Dikelas, pemecahan
masalah untuk membantu siswa memahamimasalah etika yang dilematis,
membantu merencanakan strategi masa depan.

b. Inkuiri

Bertanya adalah inti dari belajar inkuiri. Siswa harus mengajukan


pertanyaan yang relevan dan mengembangkan bagaimana cara menjawab dan
menjelaskannya. Inkuiri menempatkan proses berpikir dalam interaksiantar
sesama siswa dalam menganalisis persoalan, data, topik, konsep, bahan dan
masalah. Teknik berpikir yang dapat diterapkan antara lain berpikir divergen,
berpikir deduktif, dan berpikir induktif. Dalam melatih berpikir divergen, guru
memfasilitasidan mendorong siswa agar menyadaribahwa suatu pertanyaan atau
masalah dapat memiliki lebih dari satu jawaban dan/atau solusi yang benar dan
baik.

c. Peta konsep

Peta konsep adalah bentuk khusus dari diagram jaring untuk


mengeksplorasi pengetahuan dan mengumpulkan dan berbagiinformasi. Peta
konsep adalah strategiuntuk mengembangkan konsep yang terdiri atas sejumlah
sel yang didalamnya ada konsep, pertanyaan yang terkait dengan sel konsep atau
pertanyaan lain. Keterkaitan antar sel konsep dihubungkan oleh tanda panah yang
diberi label. Label ini menjelaskan hubungan antar sel konsep. Tanda panah
10
menunjukkan arah keterkaitan antar sel konsep dan bila dibaca dapat membentuk
kalimat.

4. Pembelajaran melalui pengalaman (experiential learning)

Secara umum, pembelajaran melalui pengalaman ini menggunakan pendekatan


siswa aktif, bersifat interaksi multi arah, dan peran siswa lebih dominan. Metode
pembelajaran melalui pengalaman sangat tepat digunakan untuk mengaktifkan siswa
dalam belajar. Berikut adalah uraian salah satu metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran PKn di madrasah ibtidaiyah, yakni simulasi.

Simulasi adalah bentuk belajar melalui pengalaman atau belajar dengan


mengalami. Sebagai metode pembelajaran, simulasi memerlukan skenario apa yang akan
diperankan oleh siswa. Simulasi berarti pula pekerjaan tiruan atau meniru perilaku
pekerjaan, profesi, atau kegiatan tertentu. Simulasi bertujuan meningkatkan penguasaan
konsep melalui praktik pengalaman sehingga dapat membantu siswa memahaminuansa
sebuah konsep atau lingkungan sekitar. Para siswa akan lebih menghayatiartikehidupan
bila sering terlibat dalam simulasi. Oleh karena itu, para guru dianjurkan untuk
menerapkan metode ini dalam kegiatan pembelajaran PKn. 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru atau dosen dalam


menciptakan suasana atau situasi siswa belajar. Tujuan utama pembelajaran adalah agar
siswa belajar. (Sukmadinata, 2007) mengatakan bahwa belajar merupakan proses mental
yang dinyatakan dalam berbagai perilaku, baik perilaku fisik-motorik maupun psikis.
3 Amri, S. 2016. pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013. Jakarta: prestasi puspakarya. Hlm. 67-69

11
Kualitas belajar mengajar yang baik akan mendorong tercapainya hasil belajara
yang memadai dan bermakna bagi siswa. Dalam konteks inilah perlu diketahui dan
dipahami oleh guru adanya sejumlah prinsip pembelajaran yaitu perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, dan
perbedaan individu.

Agar pembelajaran dilaksanakan berhasil dengan baik, maka penting bagi guru
untuk memperhatikan secara cermat beberapa prinsip dalam penentuan/ pemilihan
pendekatan pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan
artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan demikian model pembelajaran merupakan
pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Saran

Bahwa untuk manjalankan proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sangat perlu Mengetahui Pengembangan,
pendekatan dan metode-metode pembelajaran. Dengan ini perlunya bagi kita sebagai
calon seorang pendidik untuk dapat memahami berbagai pendekatan dan metode yang
telah dijelaskan sebelumnya. Karena keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari
bagaimana seorang pendidik menyampaikan materi tersebut sehingga dapat tercipta
proses kegiatan pembelajaran yang komunikatif .

Daftar Pustaka

Afifudin. 2012. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat jendral


pendidikan islam kementrian agama RI

Amri, S. 2016. pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013. Jakarta: prestasi
puspakarya

Arikunto , S. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

12

Anda mungkin juga menyukai