Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Idarah Al-Shof

Dosen Pengampu:
Wasis Aminullah, M. Ag.

Hilwa Wafin Nur (D92217053)


Rif’atul Fatati (D92217070)

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan rahmat dan pertolongan Allah SWT kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga teta tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, serta keluarga dan para sahabatnya. Makalah ini berjudul “RANCANGAN
PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS” ditujukan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari
mata kuliah Thoroiq Ta’lim Lugho Al-Arabiyah. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada
Wasis Aminullah, M. Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Idarah Al-Shof
Makalah ini telah ditulis sedemikian rupa dengan segenap kemampuan kami. Walaupun
demikian, kami menyadari adanya kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca. Mohon maaf jika ada kesalahan
di dalamnya baik dalam penulisan maupun materi yang disajikan. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk para pembaca.

Surabaya, 12 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II : ISI
2.1. Pengertian Prosedur, Rancangan dan Strategi .......................................................... 3
2.2. Prosedur Pengelolaan Kelas ..................................................................................... 4
2.3. Rancangan Pengelolaan Kelas .................................................................................. 7
2.4. Strategi Pengelolaan Kelas ....................................................................................... 8
2.5. Kendala Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas .............................................. 10
2.6. Solusi Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas ................................................. 10

BAB III : PENUTUP


3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
3.2. Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah pokok yg dihadapi guru, baik pemula maupun yg sudah berpengalaman ialah
pengelolaan kelas dan interaksi yg efektif. Aspek yg paling sering didiskusikan oleh penulis
profesional dan oleh para pengajar ialah juga pengelolaan kelas. Mengapa demikian? Jawabnya
sederhana. Pengelolaan kelas merupakn masalah tingkah laku yg kompleks, dan guru
menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa
sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran efisien dan menggunakn mereka dapat
belajar. Dalam suatu pembelajaran diperlukan adanya pengelolaan kelas, agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Pengelolaan kelas yaitu suatu
keterampilan yang dimiliki guru untuk mengkondisikan kelasnya agar pembelajaran dapat
berlangsung dengan optimal.

Dalam mengelola kelas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru yaitu
seperti prosedur dan rancangan pengelolaan kelas. Sebelum mengelola kelas seharusnya guru
telah memiliki rancangan bagaimana agar kelas dapat berjalan secara optimal dan prosedur yang
baik. Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas
bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata akan tetapi memerlukan kegiatan yang sistematik
berdasarkan langkah-Iangkah bagaimana seharusnya kegiatan itu dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, rumusan masalah dari makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud prosedur, rancangan, strategi, dan pengelolaan kelas?
2. Bagaimana prosedur pengelolaan kelas?
3. Bagaimana rancangan pengelolaan kelas?
4. Apa saja strategi pengelolaan kelas?
5. Apa saja kendala yang terdapat dalam prosedur dan rancangan pengelolaan kelas?
6. Bagaimana solusi prosedur dan rancangan pengelolaan kelas?

1.3. Tujuan
Berdasarkan pembahasan di atas, tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud prosedur, rancangan, strategi, dan pengelolaan kelas
2. Untuk mengetahui prosedur pengelolaan kelas
3. Untuk mengetahui strategi pengelolaan kelas
4. Untuk mengetahui rancangan pengelolaan kelas
5. Untuk mengetahui kendala yang terdapat dalam prosedur dan rancangan pengelolaan kelas
6. Untuk mengetahui solusi prosedur dan rancangan pengelolaan kelas
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Prosedur, Rancangan, Strategi, dan Pengelolaan Kelas


a. Pengertian Prosedur

Prosedur ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat tingkatnya.
Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama
lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan utama dari suatu
organisasi.1

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertiannya prosedur.

Ismail Masya mengatakan “prosedur merupakan suatu rangkaian tugas-tugas yang


saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.
jadi dapat disimpulkan bahwasanya prosedur ialah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah
ditentukan.

b. Pengertian Rancangan

Menurut bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat gambar
bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), menyusun dalam pikiran tentang
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.2 Rancangan berarti apa yang dirancang.
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis
berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.

c. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yang artinya strategos. Strategis sendiri
memiliki arti ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi Athena. Di dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia strategi memiliki arti sebagai ilmu siasat perang; siasat, akal, tipu muslihat
yang digunakan untuk mencapai suatu maksud. 3 Jadi, strategi ialah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

d. Pengelolaan Kelas

Kata Pengelolaan berasal dari Bahasa Inggris yang berarti “management”. Di dalam

1
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006), hal : 110
2
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995), hal: 207
3
Ibid. Hal: 222
Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengelolaan ialah pengurusan, penyelenggaraan. 4 Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang
dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. 5 Di dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia kelas artinya pangkat, tingkat; ruang ; golongan, kalangan. 6 Kelas dalam arti sempit
yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk
mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang
merupakan bagian dari masyarakat sekolah sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja
secara dinamis yang menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai
suatu tujuan. Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pengelolaan kelas adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar
tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang
diharapkan.

2.2 Prosedur Pengelolaan Kelas

a. Prosedur Pengelolaan Kelas

Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan


kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan-kegiatan pemgelolaan kelas mengacu
pada tindakan pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).

b. Prosedur Dimensi Pencegahan

Tindakan pencegahan merupakan tindakan yang dilakukan sebelum munculnya


tingkah laku yang menyimpang. Tindakan pencegahan merupakan terapi yang tepat sebelum
munculnya tingkah laku yang dapat mengganggu kondisi belajar mengajar. Adapun prosedur
pengelolaan kelas dimensi pencegahan sebagai berikut:

a) Peningkatan kesadaran diri sebagai guru

Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang paling


strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri sebagai guru
akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang menjadi
modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menghilangkan sikap
otoriter dan sikap permisif yang dipandang kurang manusiawi dan kurang
realistik. Implikasinya di kelas, akan tampak pada sikap guru yang demokratis,
sikap yang stabil, kepribadian yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap

4
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995), hal: 194
5
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006), hal : 120
6
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995), hal: 143
ini akan menumbuhkan respon positif bag siswa siswa.

b) Peningkatan kesadaran pada siswa.

Kurangnya kesadaran pada siswa akan menumbuhkan sikap suka marah,


mudah tersinggung, yang memungkinkan siswa melakukan tindakan-tindakan
tidak terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal yang telah terbangun pada
proses belajar mengajar. Peningkatan kesadaran pada diri siswa dapat
menanggulangi sikap kemalasan, sikap menyerahkan tanggung jawab, kurang
puas, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kesadaran pada diri siswa, seorang pengajar perlu
memberitahukan hak dan kewajiban siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan
dan dorongan siswa, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati
dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.

c) Sikap polos dan tulus dari guru.

Sikap polos, tulus hati, jujur dan terbuka adalah modal penting untuk
menciptakan kondisi yang optimal untuk memberikan pengajaran pada siswa.
Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannya tidak boleh
berpura-pura dalam bersikap dan harus bertindak apa adanya. Guru dengan
segala sikap dan kepribadiannya sangat mempengaruhi lingkungan belajar,
karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang
akan direspon oleh para siswa.

d) Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan kelas

Seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai penyimpangan


tingkah laku siswa yang sifatnya individual maupun kelompok, termasuk
penyimpangan yang disengaja maupun tidak disengaja. Guru juga harus
mengenal berbagai pendekatan yang paling tepat. Selain itu, sebagai guru juga
perlu belajar dari pengalaman guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini
dimaksudkan agar guru dapat mencari alternatif yang bervariasi dan tepat dalam
menangani berbagai masalah pengelolaan kelas.

e) Menciptakan kontrak sosial

Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan standar


tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta
keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mengelola kelas,
norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib dengan sanksinya yang
mengatur kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau
disetujui bersama oleh guru dan siswa. Jadi, dengan kata lain perumusan dari
kontrak sosial tidak dibenarkan jika hanya disepakati oleh satu pihak saja,
misalnya hanya disetujui oleh pihak guru saja. 7

c. Prosedur Dimensi Penyembuhan

a) Mengidentifikasi Masalah

Pada tahapan ini seorang guru harus melakukan kegiatan untuk mengenal dan
mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam suatu kelas.
Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan, sekaligus mengetahui latar
belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan perilaku.

b) Menganalisis Masalah

Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan menyimpulkan


latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah laku dan sumber-sumber dari
penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menentukan alternatif-
alternatif penanggulangan atau penyembuhan dari penyimpangan tersebut.

c) Menilai Alternatif-Alternatif Pemecahan

Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan
berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun. Sesudah terpilih alternatif
pemecahan yang dianggap tepat, selanjutnya guru mengaplikasikan alternatif pemecahan
itu.

d) Mendapatkan Balikan

Pada tahapan keempat ini guru melakukan kegiatan kilas balik. Tujuannya untuk
menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai
sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan oleh guru
dalam bentuk pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh ketulusan, semata-mata
untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah. Selain itu, perlu disikapi perilaku
guru pada saat pertemuan tersebut. Agar diantara kedua pihak dapat saling memperbaiki
dan saaling mengingatkan untuk kepentingan bersama. 8

2.3 Rancangan Pengelolaan Kelas

Rancangan merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan


pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini berkaitan dengan tugas guru

7
[Online].http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi%5B20]
8
[Online].http://pakdesofa.blog.plasa.com/archives/24%5B20
dimana seorang guru harus menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah
pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk
tujuan menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang optimal bagi siswa. Dalam
penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
:

a) Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan memberikan arah
kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat dalam manajemen kelas.

b) Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya, maksudnya setiap siswa pada
setiap saat, dalam lingkungan tertentu akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku
tertentu.

c) Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan


penyimpangan yang dilakukan seorang siswa melalui identifikasi bentuk
penyimpangan dilakukanya.

d) Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam


pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam
menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan
oleh siswa.

e) Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur


pengelolaan kelas.9

Faktor-faktor di atas merupakan hal yang patut dipertimbangkan dalam


penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas. Setelah rancangan prosedur
pengelolaan kelas disusun, hal yang paling penting adalah bagaimana proses
pelaksanaan rancangan tersebut. Peranan dan pengaruh guru menjadi sangat
penting, karena di samping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan
rencangan tersebut, sikap, tingkah laku, kepribadian, serta kemampuan berinteraksi
merupakan aspek yang perlu mendapatkan perhatian.

Sedangkan proses pengelolaan kelas dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut:

1) Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas.


2) Menentukan permasalahnya baik dari segi prevenrtif atau kuratif.
3) Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki pertumbuhan dan
perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyataan penyimpangan perilaku
yang ada.

9
Tim Dosen PK. (2010). Pengelolaan Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
4) Menentukan pemasalahan dari segi individu maupun kelompok.
5) Menyusun rancangan prosedur pengelolaan kelas dari segi preventis individul
atau kelompok.
6) Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan prosedur pengelolaan
kelas.
7) Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan peranan guru
sangat menentukan.
8) Melakukan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil pemecahan
masalah itu dilaksanakan dan ditaati atau telah terjadi perkembangan baru.

2.4 Strategi Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas yang telah dikuasai seorang guru akan sangat efektif dan efisien jika
seorang guru mengenahui strategi pengelolaan kelas, dimana strategi pengelolaan kelas meliputi
:

a. Pengorganisasian kelas.

Pengorganisasian kelas meliputi :

1) Mengatur tempat duduk dalam bentuk letter U atau lingkaran. Hal ini
memudahkan siswa untuk memandang maupun berpindah.
2) Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya setiap pagi apabila ada beberapa
perubahan.
3) Para siswa diberi penjelasan singkat sampai guru benar-benar memaparkan
secara jelas kegiatan yang akan datang.
4) Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak
mengerjakan dan mencontek tugas-tugas siswa lainnya.
5) Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah, memberikan
kertas-kertas soal, dan sebagainya.
6) Berkeliling di dalam ruangan dan memperhatikan kebutuhan individual setiap
siswa.
7) Mengingatkan siswa tentang materi belajar selanjutnya yang kaitannya dengan
pelajaran yang akan datang.
8) Melakukan kompetisi kelompok untuk merangsang transisi yang lebih banyak
lagi

b. Kegiatan komunikasi

Di dalam strategi komunikasi terdapat sending skills dan receiving skills.


Sending sklills berupa keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa,
sedangkan receiving skills dalam bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa.
Sending skills terdiri dari: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung
dengan siswa, berbicara dengan santun, bertanggung jawab dalam membuat
pernyataan melalui kata “saya”, membuat pernyataan daripada membuat pertanyaan.
Receiving skills terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik,
agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan
tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan
yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.

c. Kegiatan monitoring

Beberapa teknik sangat berguna untuk merespon beberapa gangguan yang


terjadi di kelas, diantaranya: Amatilah secara periodik, Tangani secara tenang dan
cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas, Ingatkan kembali
kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas, Ciptakan agar siswa-siswa patuh
terhadap prosedur dan aturan kelas, Berikan penjelasaan kepada siswa bahwaa akibat
gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus, Lakukan konsekuensi
untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten, Berikan informasi kepada siswa bahwa
mereka akan memilih konsekuensi-konsekuensi sesuai perilakunya, Gunakan
konsekuensi yang bernuansa edukatif, Tatkala terdapat satu atau dua siswa yang
mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya di kelas tersebut fokus terhadap tugas.

d. Menyampaikan pembelajaran.

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan ini, yaitu:

1) Libatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran.


2) Buatlah hand-out, definisi atau petunjuk belajar untuk membantu siswa
mengorganisir cara berpikir dan memusatkan perhatian.
3) Ajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh
menjawab.
4) Gunakan berbagai gaya untuk melayani perbedaan individu siswa dalam
belajar.
5) Sediakan tugas-tugas sesuai dengan tingkat kesukarannya agar mampu
melayani variasi tingkat kecakapan siswa.
6) Apabila mungkin bahan pembelajaran sesuaikan dengan kehidupan siswa.
7) Berikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang
mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam
belajar.
8) Libatkan pembelajaran siswa melalui kerjasaama kelompok, kompetisi dalam
kelompok, diskusi kelompok, debat dan bermain peran.
2.5 Kendala Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas

Berbagai konsep mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas telah
dibahas pada subbab sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha tersebut bukan
merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada kendala/rintangan yang akan
dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat
berpengaruh dalam merealisasikan konsep-konsep tersebut.

Kendala-kendala yang biasa dijumpai diantaranya:

a. Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai prosedur, rancangan dan
strategi pengelolaan kelas secara global.
b. Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru.
c. Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas, sehingga guru tidak
dapat memilih pengelolaan yang tepat pada pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
d. Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur, rancangan dan strategi yang
telah disusun.

2.4 Solusi Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas

Solusi dari berbagai kendala di atas adalah sebagai berikut:

a. Pengajar harus selalu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya mengenai prosedur,


rancangan dan strategi pengelolaan kelas.
b. Pengajar harus dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru dan kepribadian
yang dimiliki guru harus disenangi siswa.
c. Pengajar harus mendalami konsep-konsep berbagai pendekatan pengelolaan kelas.
d. Pengajar harus melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan prosedur, rancangan dan
strategi yang telah disusunnya agar pengelolaan kelas berjalan lancar dan efektif.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Prosedur ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur
merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan
prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi. Sedangkan
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis
berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. pengelolaan ialah
pengurusan, penyelenggaraan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah
penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar,
efektif dan efisien. Setiap kegiatan pasti memiliki kendala-kendala atau permasalahan yang
dihadapi begitu juga dengan prosedur dan rancangan pengelolaan kelas. Namun disetiap
permasalahan akan selalu ada solusi untuk mengatasinya.

3.2 Saran
Setelah mempelajari prosedur dan pengelolaan kelas, sebagai calon pendidik sudah
seharusnya bagi kita untuk dapat memahami prseudr dan pengelolaan kelas dengan baik agar
dapat diaplikasikan dilapangan nantinya. Karena hal ini sangat penting bagi kelangsungan proses
belajar mengajar.

Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis yakin dalam pembuatan makalh ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenarkan, maka dari itu saran dan kritikan dari
pembaca yang bersifat membangun selalu penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006)

Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995)

http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi%5B20 (Diakses tanggal 23 April 2019)

http://pakdesofa.blog.plasa.com/archives/24%5B20 (Diakses tanggal 23 April 2019)

Tim Dosen PK. (2010). Pengelolaan Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai