MAKALAH
Disusun Oleh:
2023
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada pembaca umumnya dan kepada penyusun
khususnya, sehingga makalah berjudul “KOMPONEN ORGANISASI, JENIS, DAN
FAKTOR-FAKTORNYA” dapat rampung kami selesaikan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya, kurikulum yang ada menetapkan mata pelajaran harus disusun
secara terpisah, dengan waktu yang dibatasi. Akibatnya, terdapat berbagai macam
disiplin ilmu yang tidak akan mungkin seluruhnya dapat dikuasai oleh siswa. Akan
tetapi, model kurikulum tersebut dianggap kurang relevan ketika diterapkan pada
suatu pembahasan tertentu. Sehingga jenis kurikulum kini mulai berkembang dengan
menawarkan konsep yang berbeda. Hingga saat ini terdapat beberapa model
kurikulum dalam pendidikan.
Proses pendidikan dipengaruhi oleh begitu banyak hal, salah satunya bagaimana
pola atau cara penyampaian materi yang disampaikan oleh guru kepada para peserta
didiknya. Bagaimana agar proses pendidikan yang menyenangkan (enjoyable),
efektif, efisien dan mampu mencapai tujuan secara optimal menjadi persoalan
tersendiri yang harus dipecahkan.
Organisasi merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan
kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, karena hal itu untuk
menentukan isis bahan pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan
pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang akan disiapkan untuk peserta
didik dan menentukan peran pendidik dalam hubungan atau implementasi kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Organisasi kurikulum?
2. Apa sajaa Jenis-jenis Kurikulum?
3. Apa saja Faktor-faktor dalam Organisasi kurikulum?
4. Apa saja organanisasi kurikulum PAI?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Organisasi Kurikulum.
2. Untuk mengetahui Jenis-jenis Kurikulum.
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor dalam Kurikulum.
3
BAB II
PEMBAHASA
Kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi dan pengalaman
belajar membutuhkan pengorganisasian sedemikian rupa sehingga berguna bagi
tujuan- tujuan pendidikan. Materi dan pengalaman belajar dalam kurikulum
diorganisasikan untuk mengefeksikan pencapaian tujuan. Namun demikian, perlu
kita sadari bahwa
1
Nasution, Asas-asas Kurikulum (Jakarta: bumi Aksara, 1995), 176.
2
Sukiman, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik pada Pendidikan Tinggi (Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan UIN Sunan Kalijaga, 2013), 75-76.
3
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), 136-
137.
4
Menurut S. Nasution (1989: 80) organisasi kurikulum terdapat tiga tipe atau
bentuk kurikulum, yaitu:
Kurikulum ini disebut demikian karena segala bahan pelajaran disajikan dalam
subject atau mata pelajaran yang terpisah. Sehingga banyak mata pelajaran
menjadi sempit ruang lingkupnya. Jumlah mata pelajaran yang diberikan cukup
bervariasi bergantung pada tingkat dan jenis sekolah yang bersangkutan. Dalam
praktek pencapaian pengajarannya, tanggung jawab terletak pada masing-masing
guru atau pendidik yang menangani suatu mata pelajaran yang dipegangnya.
Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpisah ini lebih bersifat subject
centered, berpusat ada bahan pelajaran dari pada child centered yang berpusat
pada minat dan kebutuhan anak.
1) Insidental artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran yang
satu dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya mata pelajaran IPA disinggung
tentang mata pelajaran geografi dan sebagainya.
2) Menghubungkan secara lebih erat jika terdapat suatu pokok bahasan yang
dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya masalah moral dan etika
dibicarakan dalam mata pelajaran agama.
3) Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan dengan menghilangkan
batasan masing-masing mata pelajaran. Penggabungan antara beberapa mata
peajaran menjadi satu disebut sebagai broad field. Misalnya mata pelajaran
bahasa merupakan peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa,
menulis, mengarang,menyimak dan pengetahuan bahasa.
3. Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu)
Integrated Curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran
dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan
kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu membentuk kepribadian murid
yang integral, selaras dengan kehidupan sekitarnya, apa yang diajarkan
disekolah disesuaikan dengan kehidupan anak-anak diluar sekolah, (Drs. S.
Nasution, hal 92). Bebera manfaat kurikulum yang integrated ini dapat disebutkan
sebgai berikut:
1. Segala sesuatu yang dipelajari anak merupakan unit yang bertalian erat, bukan
fakta yang terlepas satu sama lain.
2. Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat, kesangupan dan kematangan
murid.
3. Aktifitas anak-anak meningkat karena dirangsang untuk berfikir sendiri dan
bekerja sendiri, atau bekerja sama dengan kelompok.4
4
Drs. B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum. (Jakarta, PT. RINEKA CIPTA, 2005). Hal. 1
6
BAB III
KESIMPULA
A. Kesimpulan
1. Organisasi Kurikulum merupakan suatu kelompok sosial yang sifatnya
tertutup atau terbuka dari terhadap pihak luar yang berada di bawah aturan
tertentu, dipimpin oleh seorang pimpinan staf adminitratif yang dapat
melaksanakan bimbingan secara tertentu dan bertujuan
2. Organisasi kurikulum terdapat tiga tipe atau bentuk kurikulum, yaitu:
a) Separated Subject Curriculum
b) Correlated Curriculum
c) Integreted Curriculum
3. beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum, yaitu:
a. Ruang Lingkup
b. Keseimbangan (Balance)
c. Waktu
d. Urutan
4. Sebagaimana dikemukakan bahwa setiap organisasi kurikulum memiliki
kelebihan dan kekurangannya, hal tersebut untuk menentukan organisasi
kurikulum Pendidikan Agama Islam harus benar -benar dipertimbangkan
sesuai dengan jenis lembaga pendidikan, visi dan misinya, serta tujuan
lembaga pendidikan agar organisasi kurikulum PAI yang kita tetapkan benar-
benar bermanfaat dan dapat mencapai sasaran atau target yang diinginkan dalam
visi dan misi sekolah.
Kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah terdiri dari beberapa apek
yaitu, aspek al-Qur'an Hadits, Keimanan atau Aqidah, Akhlak, Fiqh (Hukum
Islam), dan aspek Tarikh (Sejarah).
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, kami sebagai penulis menyadari bahwa
makalah ini sangatlah jauh dari sempurna. Maka dari itu kami sebagai penulis
memohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan
1
maupun pencetakan, untuk itu kami mengharap kritik dan saran demi
menyempurnakan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan
kitab isa mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Amiin.
1
DAFTAR PUSTAKA