“MANAGEMENT KURIKULUM”
Disusun Oleh :
2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “MANAGEMENT KURIKULUM“dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Nurhayati Dina,
M.Pd. selaku dosen pengampuh mata kuliah Management Pendidikan. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan juga
bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................…….................i
Kesimpulan .................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
4
dengan manjemen kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan
pendidikan di sekolah, baik itu dilakukan oleh para guru, komite sekolah, kepala
sekolah, dan pihak pihak yang terkait dengan mengembangkan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan
B . Rumusan Masalah
C . Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1 . Pengertian Kurikulum
1. Ralph Tyler
2. James B McDonald
3. Mauritz Johnson
6
Mauritz Johnson (1967) mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat
tujuan belajar yang terstruktur sehingga dalam arti tersebut kurikulum
berkenaan dengan tujuan bukan dengan kegiatan. Adapun unsur
kurikulum di antaranya struktur output pembelajaran, aspek formulasi,
struktur karakteristik, instruksi, evaluasi, dan kriteria instruksi evaluasi
kurikulum.
4. Jack R Frymier
5. Murray Print
7. Harold Alberty
7
2. . Organisasi Kurikulum
8
diberikan dalam waktu tertentu. Hanya bertujuan pada penguasaan
sejumlah ilmu pengetahuan dan mengabaikan perkembangan aspek
tingkah laku lainnya.Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan
masalah yang dihadapi para siswa.Bentuk kurikulum yang tidak
mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan tuntutan dalam masyarakat
yang senantiasa berubah dan berkembang.Pendekatan metodologi
mengajar yang digunakan adalah sistem penuangan (imposisi) dan
menciptakan perbedaan individual dikalangan para siswa.Guru berperan
paling aktif, dengan pelaksanaan sistem guru mata pelajaramdan
mengabaikan unsur belajar aktif dikalangan para siswa.Para siswa sama
sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum secara kooperatif.
9
akan datang.Proses dan bahan pelajaran sangat kurang memerhatikan
bakat, minat, dan kebutuhan siswa.
10
Bahan pelajaran yang diberikan kurang sistematis serta kurang begitu
mendalam.
Kurikulum ini kurang menggunakan bahan pelajaran yang aktual yang
langsung berhubungan dengan kehidupan nyata siswa.
Apabila prinsip penggabungan belum dipahami, kemungkinan bahan
pelajaran yang disampaikan masih terlampau abstrak
Ditinjau dari ujian akhir atau tes masuk yang uniform, maka
kurikulum ini akan banyak menimbulkan keberatan.
Kurikulum dan bahan pelajaran tidak memiliki urutan yang logis dan
sistematis.
Diperlukan waktu yang banyak dan bervariasi sesuai dengan
kebutuhan siswa maupun kelompok.
Guru belum memiliki kemampuan untuk menerapkan kurikulum
bentuk ini.
Masyarakat, orang tua, dan siswa belum terbiasa dengan kurikulum
ini.
Kurikulum dibuat oleh guru dan siswa sehingga memerlukan kesiapan
dan kemampuan guru secara khusus dalam pengembangan kurikulum
seperti ini.
Bahan pelajaran tidak bersifat sederhana.
Dapat memungkinkan kemampuan yang dicapai siswa akan berbeda
secaramencolok
kemungkinan akan memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang
banyak. Oleh karena itu, perlu adanya pengorganisasian yang lebih
optimal sehingga dapat mengurangi kekurangan-kekurangan tersebut.
11
Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan
bakat, minat, dan potensi yang dimilikinya secara individu.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan
permasalahan secara komprehensif dan dapat mengembangkan
belajar secara bekerja sama (cooperative)
Mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara maksimal
Memberikan kepada siswa untuk belajar berdasarkan pada
pengalamanlangsung.
Dapat membantu meningkatkan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat
Dapat menghilangkan batas-batas yang terdapat dalam pola
kurikulum yang lain.
A . Konsep
Yaitu definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala. Konsep
merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan
adanya hubungan empiris. Hampir setiap bentuk organisasi
kurikulum dibangun berdasarkan konsep, seperti peserta didik,
masyarakat, kebudayaan, kuantitas, dan kualitas,ruangan, dan evolusi.
B. Generalisasi
Membuat kesimpulan-kesimpulan yang jelas dari suatu fenomena di
sekitarnya.
C. Keterampilan
12
berhubungan dengan keterampilan komprehensif, keterampilan dasar
untuk mengerjakan matematika, dan keterampilan
menginterpretasikan data.
D. Nilai Nilai
13
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu
satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum
menggambarkan posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur
ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan
berbagai pilihan.
14
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum, perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai
pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbngkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurukulum tersebut sehingga
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang
relative singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi, misi,
dan tujuan kurikulum (Rusman, 2009: 4).
15
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional,
efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan
demikian,ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat
dihindarkan. Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya
dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu
pengembangan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan
melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber
belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan
daerah setempat (Rusman, 2009: 5).
16
bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan proses administrasi
kurikulum.evaluasi kurikulum dan evaluasi pendidikan memiliki
karakteristik yang tak terpisahkan. Karakteristik itu adalah lahirnya
berbagai defenisi untuk suatu istilah teknis yang sama. Demikian juga
dengan evaluasi yang diartikan oleh berbagai pihak dengan berbagai
pengertian.hal tersebut disebabkan oleh filosofi keilmuan seorang yang
berpengaruh terhadap metodologi evaluasi, tujuanevaluasi, dan pada
gilirannya terhadap pengertian evaluasi. Rumusan evaluasi menurut
Gronlund adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis
dan interpretasi informasi/ data untuk menentukan sejauhamana siswa
telah mencapai tujuan pembelajaran. Sementara itu, Hopkins dan Antes
mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk
mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan
proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan
ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program.
Menurut Tyler, evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat
perubahan yang terjadi pada hasil belajar. Hasil belajar tersebut biasanya
diukur dengan tes. Tujuan evaluasi menurut tyler, untuk menentukan tingkat
perubahan yang terjadi, baik secara statistic, maupun secara edukatif (Ibid).
Sementara itu McDonald berpendapat bahwa evaluation is the process of
conceiving, obtaining and communicating information for the guidance of
educational decision making with regard to a specified programme (John D.
McNeil,1990: 210). Hal senada dikemukakan oleh Stake tentang konsep
responsive evaluation, yaitu pada hakikatnya evaluasi yang responsive,
apabila secara langsung berorientasi pada kegiatan-kegiatan program,
memberikan sambutan terhadap informasi yang diperlukan oleh audiens,
dan nilai perspektifnya disajikan dalam laporan tentang keberhasilan
program/kurikulum (Stake E Robert, 1967: 115). Berdasarkan beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi lebih bersifat
komperhensif yang di dalamnya meliputi pengukuran. Disamping itu,
evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan
tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi hanya didasarkan pada hasil
pengukuran,dapat pula didasarkan pada suatu hasil pengamatan.
17
BAB III
PENUTUP
18
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/viewFile/4274/3936
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/392/287
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6964874/12-pengertian-kurikulum-
menurut-para-ahli-ayo-pelajari/amp
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/57966/lamp%201b
%20Struktur%20kur_13-%20bu%20titik.pdf?sequence=4
http://digilib.iainkendari.ac.id/183/3/BAB%20II.pdf
http://repository.iainkudus.ac.id/2702/5/5.%20BAB%20II.pdf
https://ejournal.unugha.ac.id/index.php/pancar/article/download/196/161
19