Anda di halaman 1dari 18

ADMINISTRASI KURIKULUM PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Administrasi


Pendidikan

Dosen Pengampu: Jaminah, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 4 Dewi Sartika


1. Nova 23.08.227
2. Nur Aisyah 23.08.235
3. Okti Ariani 23.08.245
4. Zelta Yulianti 23.08.242

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
KOTA PAGAR ALAM
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan kita
kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah tentang
“Administrasi Kurikulum Pendidikan” ini. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
Baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke
zaman yang terang benderang ini, tanpa beliau dan tanpa izin Allah kita tidak mungkin
mengetahui tentang banyak nya ilmu pengetahuan baik yang besifat umum maupun religi.

Pembuatan makalah ini disusun dengan sebaik- baiknya, namun masih banyak juga
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangatlah berarti bagi penulis untuk membangun semua pihak yang diharapkan, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta mendapat ilmu pengetahuan bagi
pembaca.

Pagar Alam, 18 Maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ I

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1


2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 2
3. TUJUAN ............................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

1. ADMINISTRASI KURIKULUM ...................................................................... 4


2. PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM ...................................................... 6
3. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KURIKULUM ............................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 14

1. KESIMPULAN ................................................................................................... 14

2. SARAN ............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan
manusia. Dalam konteks Indonesia, pendidikan menjadi sumber utama
peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga tidak mengherankan jika
menjadi suatu pemikiran para pemimpin untuk membuat suatu garis kebijakan
nasional. Salah satu perwujudan akan hal ini adalah lahirnya Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu disusun
pula kurikulum yang berlaku secara nasional oleh pemerintah pusat melalui
Departemen Pendidikan Nasional, yang memuat hal-hal pokok yang harus
dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan formal tertentu.
Pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar-mengajar, lazim juga disebut
sebagai administrasi kurikulum. Bidang pengadministrasian ini sebenarnya
merupakan pusat dari semua kegiatan-kegiatan di sekolah. Ada beberapa fihak
yang tidak begitu setuju dengan istilah administrasi kurikulum. Di luar negeri
disebutnya sebagai "administration of the instructional program". Memang,
administrasi kurikulum agak kurang tepat, jika kurikulum diartikan dalam arti
sempit sebagai "bahan pelajaran" atau subject matter" yang harus disampaikan
kepada pelajar.
Kurikulum merupakan salah satu aspek terpenting dalam penentu
keberhasilan pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program
pembelajran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan,
sehingga kurikulum memegang peran penting dalam mewujudkan sekolah yang
bermutu dan berkualitas.

1
Demi mewujudkan mutu dan kualitas pendidikan yang baik, pemerintah
sampai saat ini terus melakukan perubahan dan perombakan terhadap kurikulum
pendidikan. Tercatat enam kali pergantian terhadap kurikulum. pergantian ini
bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu
mengembangkan kehidupan demokrasi yang mantap dalam memasuki era
globalisasi.
Untuk menentukan keberhasilan kurikulum dipengaruhi oleh
pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Jadi administrasi kurikulum dalam pendidikan
sangatlah penting untuk kita pahami sebagai calon pendidik

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Administrasi Kurikulum?
2. Bagaimana Proses Administrasi Kurikulum?
3. Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Tentang Administrasi Kurikulum
2. Untuk Mengetahui Proses Administrasi Kurikulum
3. Untuk Mengetahui peran guru dalam administrasi pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI ADMINISTRASI KURIKULUM


Kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin Curriculum, semula
berarti a running course, specially a chariot race course, dan terdapat pula dalam
bahasa perancis “Courier” artinya “to run” (berlari). Sedangkan secara terminologi
berarti rancangan program pendidikan yang berisi serangkaian pengalaman yang
diberikan kepada peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai
melalui serangkaian pengalaman belajar
Kurikulum dapat didefinisikan secara luas atau sempit. Secara luas, kurikulum
mencakup semua materi pendidikan yang diberikan sekolah kepada siswa pada
jenjang pendidikan tertentu. Dalam arti sempit, kurikulum mencakup sejumlah mata
pelajaran yang harus dipelajari atau diambil siswa untuk dapat menyelesaikan
pendidikan mereka di lembaga tertentu. Untuk memberikan pengalaman belajar
kepada siswa, baik di dalam maupun di luar kelas, baik yang ditulis maupun tidak
ditulis, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam
UU No.20 th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Afriansyah, (2019, hlm. 2).
Ditinjau dari segi administrasi, kurikulum adalah kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang pendidikan artinya cita-cita, harapan dan tuntutan masyarakat terhadap
pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya telah ditampung dalam kebijaksanaan
pendidikan pemerintah. Kebijaksanaan tersebut lalu dijabarkan dalam landasan dan
program kurikulum yang dapat dilaksanakan di lembaga pendidikan.
Kurikulum jadinya bukan sekedar dokumen tentang mata pelajaran tapi
mengandung amanat/misi kehendak rakyat dalam pendidikan. Jika dilihat, konsep
3
penting dari sebuah kurikulum adalah tujuan bahan pelajaran, pengalaman dan aspek
perencanaan. Salah satu ciri kurikulum adalah landasan tujuan. Landasan berfungsi
sebagai tempat tumpuan dan sebagai titik tolak kurikulum. Sedang tujuan
menunjukkan apa yang akan dicapai dalam kurikulum itu kurikulum pada dasarnya
berlandaskan pada Pancasila sebagai landasan Ideal dan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional sedang arah pendidikan berkiblat pada undang-undang.

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-


komponen tertentu, yaitu Natasya, (2020, hlm. 2) diantaranya :
1. Komponen tujuan
Menurut Taksonomi Bloom, tujuan kurikulum terdiri dari tiga domain:
domain kognitif, domain afektif, dan domain psikomotorik.
2. Komponen isi/mata pelajaran
Isi kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang digunakan
sebagai bahan diskusi selama proses pembelajaran. Melibatkan banyak materi,
yang mencakup bukan hanya pengetahuan tetapi juga konsep, sikap, dan
keterampilan yang diinginkan siswa.
3. Komponen metode
Metode adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Memilih metode sesuai dengan tujuan yang, seperti metode ceramah dan
diskusi, berkaitan dengan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
4. Komponen evaluasi
Evaluasi atau penilaian harus dilakukan secara bertahap,
berkesinambungan, dan terbuka. Penilaian ini mengumpulkan informasi
tentang kegiatan belajar dan kemajuan siswa. Rohmaniah, (dalam Natasya,
2020, hlm. 2).

4
Seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan terus-menerus terhadap situasi belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan disebut
administrasi kurikulum. Satrio et all, (2021, hlm. 94).
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Administrasi adalah
kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua
kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Administrasi kurikulum adalah semua
kegiatan yang dirancang oleh sekolah bagi semua murid demi perkembangan mereka
selama mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.
Dalam administrasi kurikulum kegiatan dititik beratkan kepada kelancaran
pembinaan situasi belajar mengajar. Kurikulum berisi berbagai macam hal, seperti
masalah apa yang harus di kembangkan pada diri siswa, evaluasi untuk menafsirkan
hasil belajar, bahan dan peralatan yang dipergunakan, kualitas guru yang dituntut dan
sebagainya.
Administrasi kurikulum adalah administrasi yang ditujukan untuk kegiatan
belajar mengajar secara maksimal, dengan dititik beratkan pada usaha meningkatkan
kualitas, interaksi belajar mengajar tersebut. Ruang lingkup administrasi kurikulum
meliputi : kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan, dan kegiatan penilaian.

Ada beberapa fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai berikut


Mustopa, (2021) :
1. Pengelolaan yang terencana dan efektif dapat meningkatkan pemanfaatan sumber
daya kurikulum dan pemberdayaan sumber dan komponen kurikulum.
2. Meningkatkan keadilan (equity) dan memberi siswa kesempatan yang lebih besar
untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan. Ini berarti bahwa kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler harus dilakukan dengan benar untuk
mencapai tujuan kurikulum.

5
3. Kurikulum yang dikelola dengan baik dapat memberikan kesempatan dan hasil
yang relevan dengan kebutuhan dan lingkungan sekitar peserta didik. Ini akan
meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
dan lingkungan sekitar peserta didik.
4. Pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan terpadu dapat mendorong
kinerja guru dan aktivitas siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, proses pembelajaran
selalu dipantau untuk memastikan bahwa desain yang direncanakan dan
implementasi pembelajaran konsisten. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara
desain dan implementasi dapat dihindari. Selain itu, karena kegiatan pengelolaan
kurikulum menciptakan lingkungan yang mendukung, baik guru maupun siswa
selalu termotivasi untuk melakukan pembalajaran yang efektif dan efisien.
6. Kurikulum yang dikelola secara profesional harus melibatkan masyarakat dalam
pembuatan kurikulum, terutama dalam menyediakan bahan ajar atau sumber
belajar. Ini akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembuatan
kurikulum.

2. PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM


Ada beberapa proses administrasi kurikulum sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah
dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum yang
dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal
berikut:
1. Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
a. Landasan, program dan pengembangan kurikulum,
b. Garis-garis besar program pengajaran, dan
6
c. Pedoman pelaksanaan kurikulum.
2. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman
penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal
pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan
pengajaran.

Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum


tingkat satuan pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah
negara dan Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-
prinsip umum yang berlaku dalam pengembangan dan perumusan kurikulum itu
sendiri yaitu:
1. Prinsip relevansi.
2. Prinsip efektifitas.
3. Prinsip efisiensi.
4. Prinsip continuitas dan.
5. Prinsip fleksibelitas.
Di samping itu, perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender
pendidikan untuk setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah.
2. Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di
sekolah meliputi:
A. Penyusunan Program Pengajaran Semester-an/Caturwulan.
Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah
untuk:
1. Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses
belajar mengajar.

7
2. Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat
dilakukan secara bertahap dan tepat.

Fungsi program pengajaran semester atau catur wulan ini adalah:

1. Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu


semesteran dan caturwulan.
2. Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan
terhadap guru.

B. Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh


guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
C. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.
D. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler.

Sebelum kurikulum benar-benar dilaksanakan, harus terlebih dahulu


memperhatikan perbedaan-perbedaan individual. Yang dimaksud disini adalah
masalah penyesuaian program pengajaran terhadap perbedaan- perbedaan di antara
anak-anak. Jawaban terhadap persoalan ini macam- macam. Kurikulum yangn
berorientasikan kumpulan mata pelajaran berasal dari zaman sebelum ada
pengetahuan tentang perbedaan-pebedaan individu dan kemapuan pada murid.

3. Pengawasan

Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan.


Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan
penjagaan, jadi pengawasan berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik.
Menurut winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak
manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan.

8
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk
memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.
Pengawasan itu meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana
yang dibuat, instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.

Menurut Simbolon (2004: 62) Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan


pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari pengawasan,
Simbolon (2004: 62) mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:

a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan
kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

4. Evaluasi
A. Dasar-dasar Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting di


antaranya ialah:
1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah tujuan yang
telah ditentukan.
2) Melalui efektivitas kurikulum.

3) Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.


4) Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis.

9
Jika evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum
diganti seluruhnya, akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan disempurnakan
serta disesuaikan dengan perkembangan zaman.

B. Desain Evaluasi
Desain evaluasi menguraikan tentang
1) Data yang harus dikumpulkan,
2) analisis data untuk “membuktikan” nilai dan efektivitas kurikulum
C. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi
evaluasi hasil belajar adalah:
1) memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk
memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan
bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi belajar mengajar yang
tepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
2) memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam
belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas
pelajaran.
3) menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian
laporan kepada orang tu, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.
D. Evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta
faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan program tersebut.

10
3. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KURIKULUM
Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis
dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki
kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan,
bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari
pendidikan itu sendiri. Sangat sulit dibayangkan bagaimana bentuk pelaksanaan
suatu pendidikan di suatu lembaga pendidikan yang tidak memiliki kurikulum.

Sementara itu, ada beberapa Peran guru dalam administrasi kurikulum, seperti :
1. Implementasi
Guru bertanggung jawab untuk menerapkan kurikulum yang sudah ada.
Dalam menjalankan tugas mereka, guru hanya diizinkan untuk mengikuti
berbagai kebijakan perumus kurikulum. Guru dianggap sebagai tenaga teknis
dalam pengembangan kurikulum, dan mereka hanya bertanggung jawab untuk
menerapkan berbagai peraturan yang ada. Akibatnya, kurikulum memiliki sifat
yang seragam di antara wilayah. Oleh karena itu, guru hanyalah pelaksana
kurikulum, dan mereka kurang kreatif dan inovatif dalam merekayasa
pembelajaran. Meskipun mengajar dianggap sebagai pekerjaan profesional, guru
tidak terpacu untuk melakukan banyak pembaruan. Sebaliknya, mereka melihat
mengajar sebagai pekerjaan sehari-hari.
2. Adapters
Tidak hanya berfungsi sebagai kurikulum, tapi juga berfungsi sebagai
penyelaras kurikulum untuk karakteristik dan kebutuhan siswa serta kebutuhan
daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada
dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
3. Devlopers
Dalam peran mereka sebagai pengembang kurikulum, guru bertanggung
jawab untuk mendesain kurikulum. Mereka tidak hanya memiliki kemampuan

11
untuk menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan diajarkan, tetapi mereka
juga memiliki kemampuan untuk memilih pendekatan yang paling sesuai untuk
proses pembelajaran.
4. Rescarchers
Guru bertindak sebagai peneliti, artinya mereka adalah profesional guru yang
bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerja mereka sebagai guru. Mereka
bertanggung jawab untuk menguji berbagai elemen kurikulum, bahan-bahan
kurikulum, efektifitas program, strategi dan model pembelajaran, dan
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa. Afriansyah. (2019, hlm. 3)

Senada dengan itu, peran guru yang sangat penting dalam pengembangan
kurikulum, sebagai berikut:

1. Pengelolaan administratif
2. Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum
3. Guru sebagai tenaga profesi kependidikan
4. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum
5. Meningkatkan keberhasilan sistem instruksional

6. Pendekatan kurikulum
7. Meningkatkan pemahaman konsep diri
8. Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis dengan siswa.

Tugas kewajiban guru yang utama adalah mendidik atau mengajar. Tetapi agar
tugas tersebut mampu mencapai tujuan pendidikan, maka guru harus melibatkan diri
dalam masalah administrasi. Dalam hubungannya dengan kegiatan
pengadministrasian sebagai mana pendapat E. Mulyasa bahwa dalam pelaksanaan
administrasi kurikulum mencakup di dalamnya program tahunan, program semester,
program modul, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial
12
dan perencanaan silabus. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto bahwa hal-hal
yang diserahkan kepada guru untuk direncanakan sehubungan dengan administrasi
kurikulum adalah penyusunan program pengajaran, penyusunan satuan acara
pelajaran, perencanaan nilai hasil belajar. Penyusunan program pengajaran yang
dimaksud Suharsimi Arikunto adalah program semester.
Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang diserahkan
kepala sekolah untuk dilaksanakan guru-guru sehubungan dengan administrasi
Kurikulum adalah :
a. Membuat Perencanaan Program Tahunan
b. Membuat Perencanaan Program Semester
c. Membuat Perencanaan Program Modul
d. Membuat Perencanaan Program Mingguan Dan Harian
e. Membuat Perencanaan Program Pengayaan Dan Remedial
f. Membuat Perencanaan Program Kegiatan Program Ekstra Kurikuler
g. Membuat Perencanaan Silabus
h. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
i. Membuat Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar.

Begitu pentingnya peranan guru sehingga menurut Nana Syaudiah,


Sukmadinata dan Syafruddin Nurdin menyatakan bahwa : Kurikulum nyata atau
actual curriculum merupakan implementasi dari official curriculum oleh guru di
dalam kelas. Beberapa ahli mengatakan bahwa betapapun bagusnya kurikulum,
tetapi hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan oleh guru dan juga murid
dalam kelas. Dengan demikian guru memegang peranan penting baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaan (implementasi) kurikulum.

13
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi kurikulum adalah


serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
serta evaluasi terhadap kurikulum pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta
didik. Dengan tujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien
sehingga tujuan utama dari pendidikan itu dapat tercapai.
Jadi kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang
bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga
kurikulum dapat dijadikan sebagai instrument dalam mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip administrasi, kurikulum
kemudian di kembangkan, sehingga dalam pelaksanaannya kurikulum dapat
mencapai sasaran pendidikan yang di harapkan. Setidaknya, kegiatan
administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan kurikulum benar-benar
terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan
baik pula.
2. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini, penulis mengharapkan pembaca dapat
mengetahui kajian mengenai “Administrasi Kurikulum Pendidikan” untuk
mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasaan ini,
pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang,
karena kami hanya membahas garis besarnya.
Disini kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
sekali kesalahan dan jauh dari kesempurna. Oleh sebab itu kami mengaharapkan
kritik dan sarannya mengenai pembahasaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuaan bagi pembaca. Sekian dari kami,
kami ucapkan terimah kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). 2. ADMINISTRASI KURIKULUM

Mustopa, L. (2021). Administrasi Kurikulum, diakses dari


https://lilismustofa.wordpress.com/2 018/05/15/administrasi-kurikulum/ Pada
tanggal 16 Maret 2024

Natasya, N. (2020). Pengertian Dan Proses Administrasi Kurikulum. Studia


Didaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan.

Satrio, S., Hasibuan, L., Us, K. A., & Rizki, A. F. (2021). Administrasi Kurikulum,
Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Tinjauan Administasi
Sekolah. Indonesian Journal of Islamic Educational Management, 4(2), 92-
101.

Mardiana, Sarli, dkk. 2017. Pengertian dan Proses Administrasi


Kurikulum.Universitas Negeri Padang: Padang.

Kusrini, Sri. 2011. Implementasi Administrasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Islam
Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuansing. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarief
Kasim Riau: Pekanbaru.

Nurgiyantoro, Burhan, 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah;


Sebuah Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan, Yogyakarta: BPFE.

Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan


Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2012) h. 1-2.

(2) ADMINISTRASI KURIKULUM | Riski Azizi - Academia.edu DIAKSES


PADA HARI SENIN 18/03/2024

15

Anda mungkin juga menyukai