Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KURIKULUM

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Manajemen Pendidikan SD

Yang diampu oleh Wahyu Nugroho, M.Pd.

Disusun Oleh

Kelompok 3

1. Yanuar Annisa (2086206009)


2. Devid Elvan Nurcahya (2086206014)
3. Dany Cahyaningtyas (2086206065)
4. Yuliana Puji Astutik (2086206019)
5. Renita Rizky Wulandari (2086206082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji bagi


Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas matakuliah Manajemen Pendidikan SD
dengan judul “Manajemen Kurikulum”.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan banyak bantuan


dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Wahyu Nugroho, M.Pd. selaku dosen pengampu matakuliah Manajemen
Pendidikan SD yang telah memberikan bimbingan juga arahan.
2. Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan waktu, doa serta jiwa
raganya untuk kebaikan kami.
3. Rekan-rekan Mahasiswa STKIP PGRI TRENGGALEK program Studi
“Pendidikan Guru Sekolah Dasar” yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada penyusun.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu yang
telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil. Sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh


karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya.

Trenggalek, 19 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

KATA PENGANTAR ..........................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................... 2
D. Manfaat .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3

A. Konsep Pengolahan Kurikulum ............................................... 3


B. Prinsip dan Fungsi Pengolahan Kurikulum ............................. 4
C. Komponen dan Tahapan pengolahan Kurikulum .................... 7
D. Menjelaskan Silabus , RPP, Analisis Kompetensi dan
Kurikulum Muatan Lokal ...................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................. 13

A. Kesimpulan ............................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................... 14

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena
manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan
dalam pendidikan. Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan
ataupun kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga
pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi
tujuan daripada pendidikan tersebut seoptimal mungkin.
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama
untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha
meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya – upaya
tersebut diperlukan adanya evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang
merupakan satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan
manajemen pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-komponen
yang saling berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta
didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi
pembelajaran. Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran
saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.Manajemen kurikulum salah satu aspek yang
berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional.
Di samping itu, kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran
untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga
kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang
bermutu atau berkualitas. Untuk menunjang keberhasilan kurikulum,
diperlukan upaya pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan
kurikulum. Pengelolaan kurikulum pada tingkat lembaga atau sekolah perlu di
koordinasi oleh pihak pimpinan (manajer) dan pembantu pimpinan (manajer)
yang dikembangkan secara integral dalam konteks Manajemen Berbasis

1
Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta
disesuaikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Berdasarkan hal tersebut, makalah ini ditulis untuk membantu
mempersiapkan manajemen sekolah bermutu terutama berkenaan dengan
manajemen kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan
di sekolah, baik itu dilakukan oleh para guru, komite sekolah, kepala sekolah,
dan pihak pihak yang terkait dengan mengembangkan kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep pengelolahan kurikulum ?
2. Apa prinsip dan pengelolahan kurikulum ?
3. Bagaimana kompenen dan tahapan kurikulum ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk menjelaskan konsep pengelolahan kurikulum
2. Untuk menjelaskan prinsip dan pengelolahan kurikulum
3. Untuk menjelaskan kompenen dan tahapan kurikulum sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan
D. Manfaat Makalah
1. Secara teoritis
Sebagai pelengkap bidang ilmu pendidikan tentang Manajemen
Pendidikan SD khususnya materi tentang “Manajemen Berbasis
Sekolah”
2. Secara Praktis
a Bagi calon guru
Sebagai calon guru harus mampu mengetahui dan memahami
dasar-dasar pendidikan tentang Manajemen Pendidikan SD
khususnya materi tentang “Manajemen Kurikulum”.
b Bagi pembaca
Dengan dituliskan makalah ini, diharapkan dapat memahami
dasar-dasar pendidikan tentang Manajemen Pendidikan SD
khususnya materi tentang “Manajemen Kurikulum”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pengelolaan Kurikulum

Pengelolaan berasal dari kata "kelola" dan iatilah lainnya, yaitu


"manajemen", yang berarti cara untuk mengelola suatu program, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sedangkan kurikulum berkaitan dengan
pendidikan. Manajemen pembelajaran adalah proses pengorganisasian interaksi
antara siswa, pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar. Kurikulum
dikaitkan dengan sesuatu yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan
pendidikan, termasuk kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Manajemen
kurikulum terkait dengan mengelola pengalaman belajar bahwa strategi tertentu
perlu menciptakan produktivitas pembelajaran untuk siswa. Manajemen
kurikulum harus diarahkan, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik,
dengan tolok ukur untuk mencapai tujuan siswa, sehingga tujuan pendidikan dapat
dicapai.

Salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan pendidikan nasional


adalah kurikulum. Kurikulum adalah komponen dengan peran strategis dalam
sistem pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu sistem program
pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan,
sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang
bermutu. Adanya beberapa program pembaharuan dalam pendidikan nasional
merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia
yang mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantap dalam
memasuki era globalisasi dan informasi sekarang ini.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan Program nasional adalah


sebagaimana ditunjukkan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 (1) " Pengelolaan satuan pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan
standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis

3
sekolah/madrasah". MBS merupakan paradigma baru pendidikan yang
memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dengan maksud agar sekolah
leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya
sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah. Dengan demikian tanggung jawab
pengelolaan pendidikan bukan hanya oleh pemerintah tapi juga oleh sekolah dan
masyarakat dalam rangka mendekatkan pengambilam keputusan ke tingkat
grassroots (yang paling dekat dengan peserta didik). Dengan diberlakukannya
MBS tentu dalam pengelolaan kurikulum disetiap sekolah dan satuan pendidikan
memiliki warna yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan kemampuan kepala
sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam melakukan inovasi
pengelolaan kurikulum di wilayah dan daerah masing-masing, sesuai dengan
karakteristik sekolah dan kemampuan peserta didik. Perbedaan tersebut terlihat
dalam manajemen atau pengelolaan kurikulumnya dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan kurikulum di setiap
satuan pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di
sekolah sangat bergantung pada guru dan kepala sekolah, karena merupakan kunci
yang menggerakkan dan mengatur berbagai komponen dan dimensi sekolah yang
lain

.
B. Prinsip Dan Fungsi Pengelolaan Kurikulum
Prinsip dan fungsi kurikulum yang wajib dicermati dalam melakukan
pengelolaan kurikulum merupakan beberapa hal, yaitu:
a. Prinsip Manajemen Kurikulum
1) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum ialah aspek
yang wajib dipertimbangkan dalam pengelolaan kurikulum. Pertimbangan
bagimana supaya siswa bisa menggapai tujuan hasil belajar sesuai dengan
tujuan kurikulum harus jadi target pengelolaan kurikulum.
2) Demokratisiasi, penerapan pengelolaan kurikulum harus berasaskan pada
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana serta subjek didik pada
posisi yang sepatutnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.

4
3) Kooperatif, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dalam kegiatan
pengelolaan kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari bermacam
pihak yang ikut serta.
4) Efektifitas dan Efesiensi, rangkaian aktivitas pengelolaan kurikulum wajib
memikirkan efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum,
sehingga aktivitas pengelolaan kurikulum tersebut memberikan hasil yang
bermanfaat dengan biaya, tenaga serta waktu yang relatif singkat.
5) Mengarahkan Visi, Misi, serta Tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses pengelolaan kurikulum harus bisa memperkuat serta memusatkan visi,
misi, serta tujuan kurikulum.

Dalam proses pembelajaran perlu dilaksanakan pengelolaan kurikulum


untuk memberikan hasil kurikulum yang lebih efisien, efesien serta maksimal
dalam memberdayakan bermacam sumber ataupun komponen kurikulum.
Kilpatrick menawarkan 3 prinsip utama dalam sesuatu kurikulum. Pertama, wajib
mampu meningkatkan kualitas anak didik pada tiap jenjang sekolah. Kedua, wajib
menjadikan kehidupan aktual anak ke arah pertumbuhan dalam satu kehidupan
yang integral. Ketiga, meningkatkan aspek kreatif kehidupan sebagai suatu uji
coba atas keberhasilan sekolah sehingga anak didik mampu tumbuh dalam
meningkatkan kemampuan pribadinya.
b. Beberapa Fungsi dari Pengelolaan Kurikulum di antara lain:
H. Siagian mengungkapkan pandangan dari dari beberapa fungsi, yaitu:
1) Tingkatkan efesiensi pemanfaatan sumber energi kurikulum, pemberdayaan
sumber ataupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan lewat pengelolaan
yang terencana serta efisien.
2) Menigkatkan keadilan (equity) serta peluang pada siswa untuk menggapai hasil
yang optimal, keahlian yang optimal dapat dicapai partisipan didik tidak hanya
melalui aktivitas intrakulikuler, namun juga perlu melalui aktivitas ekstra serta
kulikuler yang dikelola secara integritas dalam menggapai tujuan kurikulum.
3) Meningkatkan relevansi serta efektivitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan
siswa ataupun lingkungan sekitar siswa, kurikulum yang dikelola secara efektif
bisa membagikan peluang serta hasil yang relevan dengan kebutuhan siswa
ataupun lingkungan sekitar.

5
4) Meningkatkan efesiensi serta efektifitas proses belajar mengajar, proses
pendidikan senantiasa dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain
yang sudah direncanakan dengan penerapan pendidikan. Dengan demikian
ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi bisa dihindarkan.
Disamping itu, guru ataupun siswa senantiasa termotivasi buat melakukan
pembelajaran yang efisien serta efesien, sebab terdapatnya dukungan keadaan
positif yang diciptakan dalam aktivitas pengelolaan kurikulum.
5) Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu meningkatkan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan
masyarakat dalam mengisi bahan ajar ataupun sumber belajar perlu disesuaikan
dengan karakteristik khas serta kebutuhan pembangunan wilayah setempat.

Menurut Gram. R. Terry dalam bukunya yang berjudul Implementasi


Manajemen Kurikulum Pembelajaran ada 4 fungsi manajemen kurikulum:
1) Perencanaan (Plannning), merupakan pemilihan ataupun penetapan tujuan
organisasi serta penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
tata cara, sistem, anggaran serta standar yang diperlukan buat menggapai
tujuan. Makna berarti perencanaan paling utama adalah membagikan kejelasan
arah untuk tiap aktivitas, sehingga setiap aktivitas bisa diusahakan serta
dilaksanakan seefisien serta seefektif bisa jadi. T. Hani Handoko
mengemukakan 9 manfaat perencanaan kalau perencanaan:
a) Menolong manajemen buat membiasakan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan.
b) Menolong dalam kristalisasi persesuaian pada masalah- masalah utama.
c) Membolehkan manajer menguasai totalitas gambaran.
d) Menolong penempatan tanggug jawab lebih cepat.
e) Membagikan metode pemberian perintah buat beroperasi.
f) Mempermudah dalam melaksanakan koordinasi diantara berbagai bagian
organisasi gram)
g) Membuat tujuan lebih spesial, terperinci serta lebih mudah dipahami.
h) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
i) Mengirit waktu, usaha, serta dana.

6
2) Pengorganisasian (organizing), George R. Terry mengemukakan jika
pengorganisasian merupakan aksi mengusahakan hubungan-hubungan tindakan
yang efisien antara orang- orang, sehingga mereka bisa berkolaborasi secara
efektif, serta mendapatkan kepuasan individu dalam melakukan tugas- tugas
tertentu, dalam kondisi area tertentu guna menggapai tujuan ataupun target
tertentu.
3) Penerapan (actuating), dari segala rangkaian proses manajemen, penerapan
ialah fungsi manajemen yang sangat utama. Fungsi ini lebih menekankan pada
aktivitas yang berhubungan langsung dengan orang- orang dalam organisasi.
4) Pengawasan (controlling), ialah fungsi pengelolaan yang tidak kalah
pentingnya dalam suatu organisasi. Seluruh fungsi terdahulu, tidak akan efisien
tanpa diiringi pengawasan.

C. Komponen dan Tahapan Pengelolahan Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen–komponen


tertentu. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan memiliki
komponen pokok yang saling berkaitan, berinteraksi dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan.

 Komponen Pokok Kurikulum

Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu:


a) Tujuan
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala
kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program
pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan seberapa
banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum
lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang
akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

b) Materi/ Isi

7
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi
kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program
tiap-tiap bidang studi tersebut. Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan
dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.

c) Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merujuk pada pendekatan dan metode serta
peralatan mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Pembicaraan
strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan
strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam
melaksanakan pengajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan
dan mengatur kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang
bersifat khusus dalam pengajaran.

d) Media ( sarana dan prasarana )


Media merupakan sarana perantara dalam pengajaran. Media merupakan
perantara untuk menjabarkan isi kurikulum agar lebih mudah dipahami
oleh
peserta didik. Oleh karena itu, pemanfaatan dan pemakaian media dalam
pengajaran secara tepat terhadap pokok bahasan yang disajikan pada
peserta
didik akan mempermudah peserta didik dalam menanggapi, memahami isi
sajian guru dalam pengajaran

e) Proses Belajar Mengajar


Komponen ini sangat penting dalam sistem pembelajaran, sebab
diharapkan melalui proses belajar mengajar akan terjadi perubahan
perubahan tingkah laku pada diri peserta didik. Keberhasilan pelaksanaan
proses belajar mengajar merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan
kurikulum

8
Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa
dipisahkan.

 Tahap-tahap Manajemen Kurikulum

Sebuah kurikulum yang dipertimbangkan dengan baik dengan tidak


meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa dan disusun berdasarkan situasi dan
kondisi masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
kependidikan dalam proses lembaga pendidikan. Karena sebuah satuan
pendidikan yang baik, ia akan melaksankan kurikulum berkoordinasi dengan
semua lapisan kependidikan. Pengelolaan kurikulum di sekolah harus melalui
beberapa tahapan, dimana Nanang Fattah membagi paling tidak ada 4 tahapan
didalamnya yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan merupakan proyeksi tentang apa yang harus dipenuhi untuk
mencapai tujuan dengan berbagai pertimbangan sistemik, terarah, dan
disengaja.Perencanaan bertujuan untuk mencapai seperangkat operasi
yang konsisten dan terkoordinasi guna memperoleh hasil-hasil yang
diinginkan. Secara mendasar, perencanaan adalah suatu proses intelektual
yang melibatkan pembuatan keputusan. Pada tahap ini guru melakukan
persiapan dari mulai tujuan pembelajaran, materi yang akan disampaikan,
metode yang tepat yang akan digunakan, media dan alat yang mendukung
proses pembelajaran buku sumber atau referensi, dan alat evaluasi yang
akan diterapkan.
2. Tahap pengorganisasian dan pengkoordinasi
Pengorganisasian dapat dilihat dari 2 pendekatan, yakni secara struktural
dalam konteks manajemen, dan secara fungsional. Kepala sekolah dalam
tahapan ini mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan jadwal
pelajaran, dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler. Pada tahap perencanaan
seluruh aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran dipersiapkan
secara matang dan menyeluruh agar pada tahap pengorganisasian dan
3. Tahap pelaksanaan

9
Dalam tahap ini tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi
untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang
dihadapi. Dengan cara itu, guru akan merasa didampingi pimpinan
sehingga akan menambah semangat kerjanya. Pada tahap ini merupakan
tahap yang paling menentukan apakah sekolah dibawa kepemimpinan
kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak.
Perencanaan, pengoragnisasian, dan pengkoordinasi telah disusun akan
dibuktikan keberhasilan dalam tahap pelaksanaan ini.Mutu pembelajaran
dapat dilaksanakan dengan baik apabila guru dan kepala sekolah bersam-
sama untuk membuka diri terhadap masukan atau kritikan yang
meembangun.
4. Tahap pengendalian
Didalam tahap ini paling tidak dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu
jenis evaluasi yang dikaitkan dengan tujuan dan pemanfaatan hasil
evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif atau tidak
dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi ini penting dilakukan
secara benar karena bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan berjalan atau tidak sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Disamping itu evaluasi yang dilakukan
oleh guru dapat menjadi masukan untuk mengetahui kesulitan yang
dihadapi oleh siswa. Dari sekian banyak siswa tentunya ada diantara
mereka yang menemui kesulitan dalam belajar. Siswa yang mengalami
kesulitan belajar dapat dilakukan pemantapan atau perhatian khusus agar
tidak ketinggalan dan dapat menyesuaikan diri dengan siswa lain. Dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa perlu dicarikan solusinya, disalurkan
dengan remidial, pemantapan, belajar dengan teman sejawat yang lebih
pandai, atau membentuk kelompok belajar yang dibimbing oleh
guru.Dengan demikian evaluasi juga dapat menjadi umpan balik bagi
guru untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Agar evaluasi
yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan perlu diperhatikan
dari mulai persiapan awal, menyiapkan bahan-bahan evaluasi yang
diperlukan, menyusun kisi-kisi evaluasi, menyusun bentuk tes, menyusun

10
butir-butir soal, movalidasi, menyiapkan jawabannya, mebuat jadwal
pemeriksaan serta penyerahan hasil evaluasi dengan tepat waktu.

D. Menjelaskan Silabus, RPP,Analisis Kompetensi dan Kurikulum Muatan


Lokal
Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok-pokok dan uraian
materi yang perlu dipelajari peserta didik. Pendidik mengkaji dan
mengembangkan silabus secara berkelanjutan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran melalui refleksi maupun melalui
penelitian tindakan kelas dan evaluasi hasil belajar melalui tes dengan prosedur
yang benar dan standar. Sesuai Pasal 17 ayat (2) PP No. 19 Tahun 2005
menyatakan sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD,
SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK. Jelaslah bahwa pengembangan
silabus dan kurikulum dilakukan oleh sekolah, dan
pihak yang terdepan dalam pengembangan silabus adalah pendidik, oleh karena
itu profesionalisme pendidi dipertaruhkan untuk menentukan apakah silabus yang
dikembangkan itu berkualitas atau tidak.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus (Kunandar, 2011: 263). Perencanaan pembelajaran merupakan langkah
yang sangat penting sebelum pelaksanaanpembelajaran. Perencanaan yang matang
diperlukan supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan
pembelajaran dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
atau beberapa istilah lain seperti desain pembelajaran, skenario pembelajaran.
RPP memuat KI, KD, indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari,
langkah pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar serta penilaian.

11
Pengertian analisis kompetensi secara sederhana adalah segala bentuk
pendekatan analisis sistematis yang menjelaskan muatan-muatan atau tugas
pekerjaan seseorang baik kegiatan aktivitas maupun perilakunya, konteks
pekerjaan pada lingkungan kerja dan segala tuntutannya serta persyaratan
pekerjaan tersebut, yang terdiri atas pengetahuan knowledge, keahlian skill, dan
kemampuan ability secara detail dan menyeluruh Moeheriono, 2009. Adapun
tujuan dan sasaran analisis kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:
a Menjamin pelaksanaan sistem personalia yang digunakan benar - benar
berfokus dan sangat produktif
b Terciptanya perekat untuk membentuk suatu sistem personalia yang
terpadu dan terarah.
Menurut surat keputusan tersebut yang dimaksud dengan kurikulum muatan
lokal ialah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan
dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib
dipelajari oleh murid didaerah tersebut. Menurut sejarah, sebelum ada sekolah
formal, pendidikan yang berprogram muatan lokal telah dilaksanakan oleh para
orang tua peserta didik dengan metode drill dan dengan trial and error serta
berdasarkan berbagai pengalaman yang mereka hayati. Tujuan pendidikan mereka
terutama agar anak-anak mereka dapat mandiri dalam kehidupan. Bahan yang
diajarkan ialah bahan yang diambil dari berbagai keadaan yang ada dialam sekitar.
Sedang kriteria keberhasilannya ditandai mereka telah dapat hidup mandiri.
Adapun prngrtian muatan local oleh beberapa ahli diantaranya yaitu :
 Menurut Dirjen Kurikulum Muatan Lokal adalah kurikulum yang di
perkaya dengan materi pelajaran yang ada di lingkungan setempat.
 Menurut Kurikulum 1994 Kurikulum Muatan Lokal adalah materi
pelajaran yang diajarkan secara terpisah, menjadi kajian tersendiri.
 Menurut Soewardi Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran dan
pengenalan berbagai ciri khas daerah tertentu, bukan saja yang terdiri dari
keterampilan, kerajinan, tetapi jaga manifestasi kebudayaan daerah
legenda serta adat istiadat.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pembelajaran adalah proses pengorganisasian interaksi
antara siswa, pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar.
Kurikulum dikaitkan dengan sesuatu yang digunakan sebagai pedoman
dalam kegiatan pendidikan, termasuk kegiatan pendidikan dan
pembelajaran. Manajemen kurikulum terkait dengan mengelola
pengalaman belajar bahwa strategi tertentu perlu menciptakan
produktivitas pembelajaran untuk siswa. Manajemen kurikulum harus
diarahkan, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan
tolok ukur untuk mencapai tujuan siswa, sehingga tujuan pendidikan dapat
dicapai.
Prinsip dan fungsi kurikulum yang wajib dicermati dalam
melakukan pengelolaan kurikulum merupakan beberapa hal salah satunya
yaitu:Prinsip Manajemen Kurikulum
Komponen dan Tahapan Pengelolahan Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen–komponen
tertentu. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
memiliki komponen pokok yang saling berkaitan, berinteraksi dalam
rangka mendukung tercapainya tujuan.
Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok-
pokok dan uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus .
kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yang isi dan
media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan
budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid didaerah

13
tersebut. Menurut sejarah, sebelum ada sekolah formal, pendidikan yang
berprogram muatan lokal telah dilaksanakan oleh para orang tua peserta
didik dengan metode drill dan dengan trial and error serta berdasarkan
berbagai pengalaman yang mereka hayati.

B. Saran
Sebagai seorang guru maupun calon guru alangkah baiknya kita
memahami materi materi terkait Manajemen Pendidikan SD tak terkecuali
materi terkait Manajemen Berbasis Sekolah. Dalam penulisan makalah ini
pemakalah menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun dari segi materi. Maka dari itu, pemakalah mengharapkan kriti
dan saran yang membangun dari pembaca, terutama dari dosen pengampu
mata kuliah Manajemen Pendidikan SD ini agar makalah ini menjadi
makalah yang lebih baik. Atas kritik dan saran dari pembaca terutama dari
dosen pengampu, pemakalah mengucapkan terima kasih.

14
DAFTAR RUJUKAN

Herlyna.R dan H. Afriansyah. 2019. Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran.


Padang : Judul Artikel.

Wijayani Emi. 2016. Inovasi Pengelolaan Kurikulum. Ketahun:Manajer


Pendidikan

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.


Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Sujana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru.

Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum, teori dan Praktek. Yogyakarta: Ar-


Ruzz Media.

Mustofa , 2010 . Modul mata kuliah kurikulum dan buku teks ekonomi.Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai