Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ADMINISTRASI KURIKULUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Siti Maulidah, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 3

M.HELDY YAIS 2211306077

LATIFA NUR 2211306084


RIZKY MAFTUHAH 2211306101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

SAMARINDA

2023
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang sudah

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas

Administrasi dan Supervisi Pendidikan ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti

yang sudah kita tahu “Administrasi Kurikulum” itu sangat penting untuk dibahas

agar kita mengetahui apa pengertian, prinsip, organisasi, komponen, pelaksanaan,

dan kegiatan operasional administrasi kurikulum. Itulah mengapa makalah ini layak

untuk dijadikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberi ringkasan mengenai administrasi

kurikulum yang akan dibahas. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa

menaikan wawasan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari jika

masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini mengingat kemampuan

yang dimiliki penulis.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami

harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih untuk

Dosen Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Atas perhatian serta

waktunya , kami ucapkan banyak terimakasih.

Samarinda, 05 Oktober 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

DASAR TEORI ...................................................................................................... 3

A. Pengertian Administrasi Kurikulum ......................................................... 3

B. Prinsip-prinsip Administrasi Kurikulum .................................................. 4

C. Organisasi Administrasi Kurikulum ......................................................... 5

D. Komponen Administrasi Kurikulum ........................................................ 7

E. Pelaksanaan Kurikulum .......................................................................... 10

F. Kegiatan Operasional Administrasi Kurikulum ......................................... 11

BAB III ................................................................................................................. 13

PENUTUPAN ....................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan aturan yang membahas tentang

isi, materi pembelajaran, dan metode yang dapat digunakan untuk mengarahkan

atau membantu proses pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum mempunyai peran

dan pengaruh yang signifikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Gagasan

tentang kurikulum ini dapat berubah seiring berjalannya waktu. Kurikulum

dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik dan menitikberatkan pada

tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensukseskan program

pembangunan nasional. Seiring perkembangan waktu, tidak dapat dipungkiri lagi

bahwa Indonesia sudah sering melakukan proses perubahan dalam kurikulum.

Misalnya saja peralihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 ke

Kurikulum 2013.1

Pendidikan global saat ini memerlukan adanya perbaikan pada sistem

pendidikan, perbaikan tersebut meliputi perbaikan pada manajemen pendidikan.

Oleh karena itu, lembaga pendidikan diharapkan memiliki kapasitas dan dedikasi

untuk menjalankan perannya secara utuh dan komprehensif. Misalnya dalam hal

kepemimpinan, staf dan administrasi, proses pembelajaran, pencapaian tujuan

pendidikan, proses administrasi kurikulum, penilaian diri, dan partisipasi orang tua

1
Trisni Handayani. Sri Astuti, Onny Fitriana, MODUL ADMINISTRASI DAN
SUPERVISI PENDIDIKAN (Feniks Muda Sejahtera, 2022).

1
atau masyarakat dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi lembaga

pendidikan, baik guru maupun siswa, untuk menyadari dan memahami berbagai

aspek manajemen kurikulum. Baik dari pengertian, prinsip, perorganisasian,

pelaksanaannya, kegiatan operasional, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, kami mengambil beberapa rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa pengertian dari administrasi kurikulum?

2. Apa saja prinsip-prinsip administrasi kurikulum?

3. Bagaimana organisasi administrasi kurikulum?

4. Apa saja komponen administrasi kurikulum?

5. Bagaimana pelaksanaan kurikulum?

6. Bagaimana kegiatan operasional administrasi kurikulum?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian administrasi kurikulum.

2. Mengetahui pinsip-prinsip kurikulum.

3. Mengetahui organisasi kurikulum.

4. Mengetahui komponen administrasi kurikulum.

5. Mengetahui pelaksanaan kurikulum.

6. Mengetahu kegiatan operasional administrasi kurikulum.

2
BAB II

DASAR TEORI

A. Pengertian Administrasi Kurikulum

Dalam pengertian sempit, kurikulum merupakan seperangkat rencana,

peraturan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar disekolah. Dalam pengertian yang lebih

luas, seperti yang disebutkan dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003

bahwa kurikulkum adalah: “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu”.2

Selanjutnya pengertian administrasi kurikulum seperti yang dikutip oleh

Khairatunnisa, administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta

pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan

efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.3

Dalam kaitannya dengan hal ini, pada tingkat sekolah apapun yang menjadi

tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik

bagi peserta didik. Karena pada dasarnya pengelolaan atau manajemen pendidikan

fokus terhadap segala usahanya pada praktek belajar mengajar (PBM). Hal ini

2
Nadia Natasya, ‘Pengertian Dan Proses Administrasi Kurikulum’, Studia Didaktika:
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10.1 (2020), 52–62.
3
Mohamad Mustari, Administrasi Dan Manajemen Pendidikan Sekolah, ed. by M Taufiq
Rahman Asep Iwan Setiawan (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2022).

3
nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan

didalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya

PBM.

B. Prinsip-prinsip Administrasi Kurikulum

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam

perumusan dan pelaksanaan kurikulum adalah sebagai berikut :4

1). Prinsip relevansi

Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan,

isi, dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan

masyarakat dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau

konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses

penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.

2). Prinsip efektivitas

Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik

secara kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari

perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam

pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu

tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam

bidang pendidikan.

3). Prinsip efisiensi

4
Arif Rahman Prasetyo and Tasman Hamami, ‘Prinsip-Prinsip Dalam Pengembangan
Kurikulum’, Palapa, 8.1 (2020), 42–55 <https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.692>.

4
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat

sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu

dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,

alat, maupun personalia.

4). Prinsip continuitas

Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung

secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum

juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,

antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang

pendidikan dengan pekerjaan.

5). Prinsip fleksibelitas

Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan

yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang

dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-

hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya

penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan,

dan latar belakang anak.

C. Organisasi Administrasi Kurikulum

Organisasi kurikulum adalah bahan pelajaran yang akan diajarkan pada

peserta didik. Organisasi kurikulum termasuk dasar yang penting dalam pembinaan

kurikulum.5 Organisasi kurikulum memiliki ikatan kuat dengan tujuan pendidikan

5
Wahyu Aprilia, ‘Organisasi Dan Desain Pengembangan Kurikulum’, Islamika, 2.2
(2020), 208–26 <https://doi.org/10.36088/islamika.v2i2.711>.

5
yang ingin diraih. Hal ini dikarenakan organisasi kurikulum ikut menentukan

aspek-aspek yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan

pengembangan kurikulum, organisasi memiliki peran sebagai cara atau Langkah

untuk menentukan pemilahan dan pengorganisasian berbagai pengalaman belajar

yang diadakan oleh lembaga pendidikan.

Suatu organisasi sangat diperlukan untuk memulai proses manajemen,

yaitu:

1. Organisasi perencanaan dilaksanakan oleh Lembaga Pengembang

Kurikulum atau suatu tim pengembang kurikulum.

2. Organisasi dalam rangka pelaksanaan.

3. Organisasi dalam evaluasi kurikulum

Setiap organisasi kurikulum memiliki ciri khusus sendiri, memiliki

tuntutan sendiri seperti tuntutan terhadap pendidik, media, administrasi sekolah,

dan tuntutan lain untuk melaksanakan kurikulum itu.

Sejumlah faktor yang musti dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum,

pertama, ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran. Kedua, organisasi kurikulum,

kontinuitas kurikulum terutama yang berkaitan dengan substansi bahan yang

dipelajari peserta didik perlu untu diperhatikan. Ketiga, dalam organisasi

kurikulum, keseimbangan bahan pelajaran perlu dipertimbangkan juga.

Semakin dinamis perubahan dan perkembangan dalam ilmu pengetahuan,

sosial budaya, maupun ekonomi mempengaruhi dimensi kurikulum. Keempat.

6
alokasi waktu yang dibutuhkan dalam kurikulum harus menjadi bahan

pertimbangan dalam proses pengorganisasian kurikulum.

D. Komponen Administrasi Kurikulum

Komponen kurikulum secara umum dalam dunia pendidikan yang luas

teridentifikasi dalam unsur atau anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah terdiri

dari bagian-bagian sebagai berikut yaitu: tujuan, isi atau materi, proses atau

sistem penyampaian dan media, dan evaluasi yang keempatnya berkaitan erat

satu dengan lainnya.6

Sedangkan Hamid Syarief menguraikan kurikulum secara struktural

terbagi menjadi beberapa komponen diantaranya adalah:

1. Komponen Tujuan.

Komponen tujuan berhubungan erat dengan arah atau hasil yang

diharapan secara mikro maupun makro. Tujuan pendidikan memiliki

klasifikasi dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus

yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang kemudian dinamakan

dengan kompetensi. Pembahasan lebih lanjut tujuan pendidikan

nasional diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)

b. Tujuan Intstitusional (TI) atau lembaga

c. Tujuan Kurikuler (TK)

6
Mohammad Bisri, ‘Komponen-Komponen Dan Model Pengembangan Kurikulum’,
Prosiding Nasional, 3 (2020), 107
<http://prosiding.iainkediri.ac.id/index.php/pascasarjana/article/view/42>.

7
d. Tujuan Intruksional atau Tujuan Pembelajaran

2. Komponen Isi.

Komponen isi adalah komponen yang didesain untuk mencapai

komponen tujuan. Komponen materi adalah bahan-bahan kajian yang

terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai, pengalaman, dan keterampilan yang

dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna mencapai komponen

tujuan. Komponen materi harus dikembangkan untuk mencapai komponen

tujuan, oleh karena itu, komponen tujuan dengan komponen materi atau

dengan komponen-komponen yang lainnya haruslah dilihat dari sudut

hubungan yang fungsional. Pada hakekatnya materi kurikulum adalah isi

kurikulum. Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional

telah ditetapkan bahwa “Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan

pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan

yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan

nasional”.

3. Komponen Strategi

Komponen strategi dan metode merupakan komponen yang memiliki peran

yang sangat penting dikarenakan berhubungan dengan implementasi

kurikulum. Strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum

perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain strategi

memiliki dua hal yang penting yaitu rencana yang diwujudkan dalam

bentuk kegiatan dan strategi disusun untuk mencapai tujuan terentu.

8
Sedangkan metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam kegiatan belajar nyata agar tujuan yang telah

disusun tercapai secara optimal. Strategi menuju pada pendekatan, metode

serta peralatan mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Pada

hakekatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja,

tetapi menyangkut berbagai macam yang diusahakan oleh guru dalam

membelajarakan siswa tersebut. Dengan kata lain mengatur seluruh

komponen, baik pokok maupun penunjang dalam sistem pengajaran.

4. Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat

diperbandingkan seperti halnya penjaga gawang dalam permainan sepak

bola, memfungsikan evaluasi berarti melakukan seleksi terhadap siapa yang

berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum berhak diluluskan, karena

itu siswa yang dapat mencapai targetlah yang berhak untuk diluluskan,

sedangkan siswa yang tidak mencapai target (perilaku yang diharapkan)

tidak berhak untuk diluluskan. Dilihat dari fungsi dan urgeni evaluasi

yang demikian, Dari sudut komponen evaluasi misalnya, berapa banyak

guru yang mengerjakan suatu mata pelajaran yang sesuai dengan latar

belakang pendidikan guru dan ditunjang pula oleh media dan sarana

belajar yang memedai serta murid yang normal. Evaluasi ditujukan untuk

menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai

proses pelaksaan mengajar secara keseluruhan. Setiap kegiatan akan

memberikan umpan balik demikian juga dalam pencapaian tujuan-tujuan

9
belajar dan proses pelaksanaan mengajar. Umpan balik tersebut digunakan

untuk mengadakan berbagai usaha penyempurnaan baik bagi

penentuan dan perumusan tujuan mengajar, penentuan sekuens bahan

ajar, strategi, dan media mengajar.

E. Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum:7

1. Pengawasan dan Penilaian.

Dalam pelaksanaan kurikulum, perlu dilakukan pengawasan dan penilaian

untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu pendidikan. Tujuannya adalah

untuk memastikan bahwa kurikulum yang disediakan dapat mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2. Perancangan Kurikulum.

Pelaksanaan kurikulum memerlukan perancangan atau rencangan kegiatan.

Perancangan kurikulum mencakup pemilihan matlamat dan objektif,

pemilihan dan penyusunan pengalaman pembelajaran, pemilihan kaedah

penilaian, dan penilaian formatif.

3. Pelaksanaan Kurikulum.

7
Satrio and others, ‘Administrasi Kurikulum, Kesiswaan, Pendidikdan Tenaga
Kependidikandalam Tinjauan Administasi Sekolah’, Indonesian Journal of Islamic Educational
Management, 4.2 (2021), 92–101 <http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/IJIEM/article/view/13057>.

10
Pelaksanaan kurikulum mencakup kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Kegiatan ini

meliputi penyampaian materi, tugas, ujian, dan evaluasi.

4. Penilaian.

Penilaian kurikulum dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum

yang telah disediakan. Penilaian ini melibatkan penilaian sumatif.

5. Pengembangan Kurikulum.

Pengembangan kurikulum dilakukan untuk memperbaharui atau

meningkatkan kurikulum yang telah ada. Kegiatan ini meliputi analisis

kebutuhan, penyusunan rencana pengembangan, dan implementasi

pengembangan kurikulum.

Semua hal di atas harus dilakukan dengan baik untuk memastikan

pelaksanaan kurikulum berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.

F. Kegiatan Operasional Administrasi Kurikulum

Kegiatan operasional administrasi kurikulum mencakup beberapa hal yang

harus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kurikulum berjalan dengan baik.

Berikut adalah beberapa kegiatan operasional administrasi kurikulum yang dapat

dilakukan:

1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau pendidik, seperti

penyusunan program pengajaran semesteran/caturwulan, penyampaian

materi, tugas, ujian, dan evaluasi.

11
2. Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik, seperti pengawasan dan

pembinaan terhadap siswa dalam pelaksanaan kurikulum, penilaian, dan

pengembangan potensi siswa.

3. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau warga

sekolah, seperti penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru,

penyusunan jadwal pelajaran, dan penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler.8

4. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum, seperti pedoman

penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan

jadwal pelajaran, dan lain-lain.

5. Pelaksanaan pengajaran, termasuk strategi pengelolaan kelas. Strategi

merupakan pola umum rentetan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam

mengelola kelas agar tercipta suasana belajar yang kondusif.

6. Pengaturan jadwal, penataan sistem program di sekolah, dan lain-lain yang

berhubungan dengan ketatausahaan.

Semua kegiatan di atas harus dilakukan dengan baik untuk memastikan

pelaksanaan kurikulum berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.

8
Sherlywaty, ‘Peran Tata Usaha Dalam Administrasi Kurikulum’, Jurnal Ilmiah
Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 13.E-ISSN 2623-0208 (2019), 281–92
<https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PERAN+TATA+USAHA+DALA
M+ADMINISTRASI+KURIKULUM+Sherlywat&btnG=>.

12
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari pemaparan materi di atas dapat disimpulkan beberapa hal, di antaranya:

1. administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta

pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif

dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan.

2. Prinsip-prinsip administrasi kurikulum yaitu:

1. Prinsip relevansi

2. Prinsip efektivitas

3. Prinsip efisiensi

4. Prinsip continuitas

3. Organisasi kurikulum meliputi:

1. Organisasi perencanaan dilaksanakan oleh Lembaga Pengembang

Kurikulum atau suatu tim pengembang kurikulum.

2. Organisasi dalam rangka pelaksanaan.

3. Organisasi dalam evaluasi kurikulum

13
4. Komponen administrasikurikulum ada 4, yaitu: tujuan, isi atau materi,

proses atau sistem penyampaian dan media, dan evaluasi yang

keempatnya berkaitan erat satu dengan lainnya.

5. Pelaksanaan kurikulum adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

oleh siswa dan tenaga pendidik sesuai dengan kurikulum yang telah

ditetapkan dan harus memperhatikan beberapa hal agar mencapai tujuan

Pendidikan.

6. Kegiatan operasional kurikulum ada berbagai macam, yaitu: Kegiatan yang

berhubungan dengan tugas guru atau pendidik, Kegiatan yang berhubungan

dengan peserta didik, Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas

akademika atau warga sekolah, Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan

kurikulum, Pelaksanaan pengajaran, dan Pengaturan jadwal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Wahyu, ‘Organisasi Dan Desain Pengembangan Kurikulum’, Islamika, 2.2


(2020), 208–26 <https://doi.org/10.36088/islamika.v2i2.711>

Bisri, Mohammad, ‘Komponen-Komponen Dan Model Pengembangan


Kurikulum’, Prosiding Nasional, 3 (2020), 107
<http://prosiding.iainkediri.ac.id/index.php/pascasarjana/article/view/42>

Mohamad Mustari, Administrasi Dan Manajemen Pendidikan Sekolah, ed. by M


Taufiq Rahman Asep Iwan Setiawan (UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
2022)

Nadia Natasya, ‘Pengertian Dan Proses Administrasi Kurikulum’, Studia


Didaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10.1 (2020), 52–62

Prasetyo, Arif Rahman, and Tasman Hamami, ‘Prinsip-Prinsip Dalam


Pengembangan Kurikulum’, Palapa, 8.1 (2020), 42–55
<https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.692>

Satrio, Lias Hasibuan, Kasful Anwar Us, and Ahmad Fadhil Rizki, ‘Administrasi
Kurikulum, Kesiswaan, Pendidikdan Tenaga Kependidikandalam Tinjauan
Administasi Sekolah’, Indonesian Journal of Islamic Educational
Management, 4.2 (2021), 92–101 <http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/IJIEM/article/view/13057>

Sherlywaty, ‘Peran Tata Usaha Dalam Administrasi Kurikulum’, Jurnal Ilmiah


Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 13.E-ISSN 2623-0208
(2019), 281–92
<https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PERAN+TA
TA+USAHA+DALAM+ADMINISTRASI+KURIKULUM+Sherlywat&btn
G=>

Sri Astuti, Onny Fitriana, Trisni Handayani., MODUL ADMINISTRASI DAN


SUPERVISI PENDIDIKAN (Feniks Muda Sejahtera, 2022)

15

Anda mungkin juga menyukai