ADMINISTRASI PENDIDIKAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok 2
MERIANA (20.446)
RISA RINDI ANINGSIH (20.459)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Ruang Lingkup, Tujuan, Prinsip dan Fungsi Administrasi
Pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Administrasi Supervisi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang ruang lingkup, tujuan, prinsip dan
fungsi administrasi pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abd Rahman BP,dkk, PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU PENDIDIKAN DAN UNSUR-
UNSUR PENDIDIKAN, Volume2, Al Urwatul Wutsqa : Kajian Pendidikan Islam, 2022, Hal. 1
2
Ibid, Hal. 2
3
Dr. SITI Maisaroh, M. Pd, Danuri, M.Pd, ADMINISTRASI & SUPERVISI PENDIDIKAN ,
Palembang, Tunas Gemilang Press, 2020, Hal. 9
1
2
4
Yaman La Ndibo, “Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan Sekolah”, Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Vol.18 No.3 (2018), Hal.323.
3
4
5
M.Prawiro: “Maxmanroe” https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/administrasi-
pendidikan.html diakses pada tanggal: 11 Maret 2023.
6
H.M.Daryanto, “Administrasi Pendidikan”, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998, Hal.26.
5
Menurut Daryanto (dalam Azis, 2016, hlm. 11) tujuan dari administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut.
1) Berusaha agar tujuan pendidikan tampil secara formal dengan jalan
merumuskan, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan
yang akan dapat dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan
yang bersangkutan secara formal.
2) Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada
anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan
pendorong kerja para anggota lembaga.
7
Ibid, Hal. 27.
8
Ibid, Hal. 28.
6
9
Gamal Thabroni: “Serupa,id” https://serupa.id/administrasi-pendidikan-pengertian-tujuan-ruang-
lingkup-komponen-dll/ : diakses pada tanggal 12: Maret 2023.
10
Ahmad Qurtubi, “Administrasi Pendidikan (Tinjauan Teori dan Implementasi)”, Surabaya,
CV.Jakad Media Publishing, 2019, Hal.33.
7
11
Ibid, Hal 34.
12
Nurochim, “Administrasi Pendidikan”, Bekasi, Gramat Publishing, 2016, Hal.17
8
bekerja pada seluruh anggota organisasi. Dengan usaha berbagai sumber kerja
yaitu, pikiran, tenaga, waktu dana yang tersedia.13
13
Aris Kurniawan: “Guru Pendidikan.com” https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
adminitrasi-pendidikan/ : diakses pada tanggal: 12 maret 2023.
14
Yusuf Hadijaya, “Administrasi Pendidikan”, Medan, Perdana Publishing, 2012, Hal.14.
9
Menurut Child (1977) yang dikutip oleh Lubis (2008: 271), terdapat empat
komponen dasar yang berperan sebagai kerangka dari definisi struktur organisasi,
yaitu:
a. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas-tugas
serta tanggung jawab kepada individu maupun bagianbagian pada suatu
organisasi.
b. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang
ditetapkan secara resmi dalam suatu organisasi. Tercakup dalam hubungan
15
Ibid, Hal 15.
10
pelaporan yang resmi ini banyaknya tingkatan hirarki serta besarnya rentang
kendali dari semua pimpinan di seluruh tingkatan dalam organisasi.
c. Struktur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian
organisasi, dan pengelompokan bagian-bagian organisasi menjadi suatu
organisasi yang utuh.
d. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi, yang
memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan pengintegrasian
segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun horisontal.16
16
Ibid, Hal.18.
17
Ibid, Hal.21.
11
membentuk rantai komando menurut hirarki organisasi antara atasan dan bawahan
di sepanjang jalur interaksi vertikal yang dilengkapi dengan jalur komunikasi
yang mampu menghasilkan hubungan timbal balik yang saling menunjang dan
rumit di antara anggota organisasi yang berada dalam posisi rantai komando yang
setingkat dalam interaksi horizontalnya. Di sini terjadi pengkoordinasian dan
sinkronisasi dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai bidang atau
bagian yang berbeda dalam organisasi untuk mencapai tujuannya. Prinsip
pengkoordinasian dan sinkronisasi tersebut mengatasi masalah komunikasi
horisontal di antara anggota organisasi dengan tingkat hirarki yang sama yang
mana pengaruhnya sepintas akan terlihat seperti memutus rantai skalar (rantai
komando vertikal). Prinsip ini kemudian lebih dikenal dengan “jembatan Fayol”
sesuai dengan nama ahli yang memperkenalkan mekanisme dasar namun juga
tergolong vital tersebut.18
4. Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
Kemudian didalam komunikasi diperlukan motivasi dengan memperhatikan
unsur-unsur sebagai berikut:
1) Adanya keinginan untuk berhasil.
2) Kejelasan tindakan yang harus diambil/dianjurkan.
3) Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan akan membawa hasil positif.
4) Keyakinan adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota.
5) Keinginan akan adanya kebebasan untuk menentukan ,menolak ataupun
menerima apa yang dianjurkan.
6) Adanya tendensi untuk menilai (berdasarkan moral dan etika yang dianutnya)
apa yang dianjurkan sebelum melaksanakan.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan
atau supervisi, dimana pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan
18
Ibid, Hal.21.
12
program. Oleh karena itu supervisi haruslah meneliti ada tidaknya kondisi-kondisi
yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Dengan kata
kata lain fungsi terpenting supervisi adalah sebagai berikut:
1) Menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat apakah yang diperlukan.
2) Memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang di perlukan
6. Kepegawaian
Masalah yang diperlukan dalam didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian
ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat,
kesejahteraan pegawai, insentif dan penghargaan atau jasa-jasa mereka. Kondite
dan bimbingan untuk dapat lebih maju. kemudian adanya kesempatan untuk
mengupgrade diri, masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.
7. Pembiayaan
Pembiayaan ini dapat diibaratkan bensin bagi sebuah mobil atau motor.
Mengingat pentingnya biaya bagi setiap organisasi ,tanpa biaya yang mencukupi
tidak mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Rencanakan tentang beberapa pembiayaan yang diperlukan,
2) Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan.
3) Bagaimana penggunaannya.
4) Siapa yang melaksanakannya.
5) Bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannya.
6) Bagaimana pengawasan dan lain-lain.
8. Penilaian
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk
meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam
proses keseluruhan organisasi dalam mencapai hasil yang sesuai dengan rencana
atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
13
Dengan kata lain supervisi atau evaluasi selanjutnya dapat diusahakan bagaimana
cara-cara memperbaikinya.19
19
Rohmadi: “Rohmadi.info” https://www.rohmadi.info/web/read/pengertian-tujuan-dan-fungsi-
administrasi-pendidikan/ : diakses pada tanggal: 12 maret 2023
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
15
4. Komunikasi
5. Supervisi
6. Kepegawaian
7. Pembiayaan
8. Penilaian
3.2 Saran
16