Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MENEJEMEN KESISWAAN

Disusun Oleh:

Haidir Ali

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang mana atas
curahan Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini, adapun materi makalah kami kali ini adalah Menejemen kesiswaan. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW, yang mana telah menjadi tolak ukur dan pedoman bagi semua umat manusia
untuk mencari ilmu.
Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Rencana Kerja Sekolah/Madrasah yang diampu oleh
dosen kami . Dan juga dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis berharap
semoga apa yang kami tulis dapat menambah wawasan bagi para pembaca terutama
untuk kami sendiri.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan ke tidak sempurnaan maka dari itu kami selaku penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca khususnya dari dosen pengampu, yang
bertujuan supaya kami bisa menyusun makalah yang lebih baik lagiuntuk tugas
kedepannya.

Kraksaan, 11 Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................2

D. Manfaat ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian Manajemen Kesiswaan ..........................................................3

B. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan ..................................................3

C. Tujuan Manajemen Kesiswaan ................................................................4

D. Fungsi Manajemen Kesiswaan.................................................................5

E. Prinsip Dasar Manajemen Kesiswaan ......................................................5

F. Tugas Manajemen Kesiswaan ..................................................................6

G. Implementasi Manajemen Kesiswaan di Sekolah ....................................8

H. Peran Guru Dalam Manajemen Kesiswaan .............................................9

BAB III PENUTUP ..............................................................................................13

A. Kesimpulan ............................................................................................13

B. Saran.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolah sebagai
sebuah sistem, seharusnya memiliki sebuah mekanisme yang mampu mengatur
dan mengoptimalkan berbagai komponen dan sumber daya pendidikan yang
ada. Dalam dunia pendidikan, hal ini disebut manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan dapat juga diartikan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha-usaha persona lia
pendidikan untuk mendayagunakan semua sumber daya dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Sumber daya yang dimaksud meliputi sumber
daya manusia (seperti siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
lainnya) dan sumber daya lainnya (meliputi uang, peralatan, perlengkapan,
bahan, bangunan, dan sebagainya).
Siswa selain sebagai salah satu sumber daya pendidikan, ia juga
merupakan masukan (input) utama atau bahan mentah (raw input) bagi proses
pendidikan. Tujuan sekolah didirikan, kurikulum disusun, guru diangkat serta
sarana dan prasarana pendidikan diadakan semuanya untuk kepentingan siswa
atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya. Setiap anak
didik mempunyai kebutuhan dan mengalami perkembangan yang tidak sama
sehingga sekolah perlu menyelenggarakan berbagai program sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat perkembangan tersebut. Agar program yang telah
disusun, guru yang telah diangkat, dan sarana dan prasarana dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin, siswa perlu di-manaj sedemikian rupa sehingga tujuan
pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melihat pentingnya
manajemen kesiswaan sebagai bagian dari manajemen pendidikan, penulis
bermaksud membahas lebih rinci lagi mengenai manajemen kesiswaan, yang
meliputi: pengertian, ruang lingkup, tujuan, fungsi, prinsip-prinsip, tugas
manajemen kesiswaan, dan implementasi manajemen kesiswaan dalam
pendidikan sekolah.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang di rumuskan
adalah:
1. Apakah yang di maksud dengan manajemen kesiswaan ?
2. Apakah ruang lingkup dari manajemen kesiswaan ?
3. Bagaimanakah peranan guru dalam manajemen kesiswaan ?

C. Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apakah manajemen kesiswaan
2. Untuk mengetahui apakah ruang lingkup dari manajemen kesiswaan
3. Untuk mengetahui bagaimanakah peranan guru dalam manajemen
kesiswaan

D. Manfaat
Dengan makalah ini pembaca mengerti tentang manajemen kesiswaan
dalam suatu lembaga pendidikan, tahu ruang lingkup dari manajemen
kesiswaan, dan mengerti apa peran seorang guru dalam manajemen kesiswaan
tersebut, sehingga pembaca mampu menjalankan perannya sebagai seorang
guru dalam manajemen kesiswaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kesiswaan


Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan
bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek
yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bagian dari manajemen
sekolah yang memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan
manajemen sekolah. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai suatu
usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk
sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
Jadi secara simpel manajemen peserta didik dapat dipahami sebagai
suatu usaha untuk mengatur, mengawasi, dan melayani berbagai hal yang
memiliki kaitan dengan peserta didik agar peserta didik mampu mencapai
tujuan pembelajaran di sekolah, mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah
sampai peserta didik tersebut lulus dari sekolah.

B. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan


Ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan kesiswaan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan
program kesiswaan
2. Penerimaan peserta didik
3. Orientasi siswa baru
4. Mengatur kehadiran, ketidak hadiran siswa di sekolah
5. Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses
belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan
promosi peserta didik
6. Mengatur kenaikan tingkat siswa

3
7. Mengatur siswa yang mutasi dan drop out
8. Mengatur kode etik dan disiplin siswa
9. Mengatur layanan siswa yang meliputi:
a. Layanan kepenasehatan
b. Layanan bimbingan dan konseling siswa
c. Layanan kesehatan baik fisik maupun mental
d. Layanan kafetaria
e. Layanan koperasi
f. Layanan perpustakaan
g. Layanan laboratorium
h. Layanan asrama
i. Layanan transportasi
10. Mengatur organisasi siswa yang meliputi:
a. Organisasi pramuka di sekolah
b. Klub olah raga
c. Klub kesenian
d. Kelompok studi
e. Pringatan hari besar

C. Tujuan Manajemen Kesiswaan


Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan
lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Adapun tujuan mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan
sekolah adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat
dan minat siswa.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
4. Dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan siswa dapat mencapai
kebahagiaan, kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar dengan baik
dan tercapai cita-cita mereka.

4
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan
anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, di samping
ketrampilan-ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab
memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan
bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional,
maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi masing-masing. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data
yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan
pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku
klapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siwa, buku rapor, daftar
kenaikan kelas, buku mutasi, dan sebagainya.

D. Fungsi Manajemen Kesiswaan


Adapun mengenai fungsi manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas: kemampuan
umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan sosial: sosialisasi dengan
sebaya, keluarga dan lingkungan sosial (sekolah &l masyarakat).
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan: tersalur
hobi, kesenangan dan minatnya.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan,
agar siswa sejahtera dalam hidupnya.

E. Prinsip Dasar Manajemen Kesiswaan


Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu :
1. Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus
didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan
keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka
2. kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu
diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki
wahana untuk berkembang secara optimal

5
3. Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang
diajarkan
4. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi
juga ranah afektif, dan psikomotor.

F. Tugas Manajemen Kesiswaan


Untuk mewujudkan tujuan manajemen kesiswaan, sedikitnya memiliki
tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penerimaan Murid Baru
Penerimaan murid baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama
dilakukan yang biasanya dengan mengadakan seleksi calon murid.
Pengelolaan penerimaan murid baru ini harus dilakukan sedemikian rupa,
sehingga mengajar-belajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap
tahun ajaran baru.
Menurut Ismed Syarief Cs. (1976: 25-20) langkah-langkah penerimaan
murid baru pada garis besarnya adalah sebagai berikut:
a. Membentuk panitia penerimaan murid
b. Menetukan syarat pendaftaran calon murid
c. Menyediakan formulir pendaftaran
d. Pengumuman pendaftaran calon
e. Menyediakan buku pendaftaran
f. Waktu pendaftaran
g. Penentuan calon yang diterima
2. Pencatatan Murid
a. Dalam Buku Induk
Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar biasa disebut
buku induk atau buku pokok.Catatan dalam buku induk harus lengkap
meliputi data dan identitas murid. Buku induk merupakan kumpulan
daftar nama murid sepanjang masa dari sekolah itu.
Di samping identitas murid, dalam buku induk juga berisi prestasi
belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia belajar di
sekolah tersebut.

6
b. Dalam Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid
yang penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk
tetapi tidak selengkap buku induk itu.
Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data
murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah
ditemukan diketemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun
menurut abjad.
3. Tata Tertib murid
Menurut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974,
No 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur
kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap
pelanggarannya.
Pada dasarnya tata tertib untuk murid adalah sebagai berikut:
1. Tugas dan kewajiban dalam kegiatan intra sekolah
a. Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai.
b. Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jadwal
sebelum pelajaran itu dimulai.
c. Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat istirahat
kecuali jika keadaan tidak mengizinkan misalnya hujan.
d. Murid boleh pulang jika pelajaran telah selesai.
e. Murid wajib menjaga kebersihan dan keindahan sekolah.
f. Murid wajib berpakaian rapi dan sopan, dan sesuai dengan yang
ditetapkan sekolah.
g. Murid harus memperhatikan kegiatan ekstra kurikuler seperti:
kepramukaan, kesenian, palang merah remaja, dan sebagainya.
2. Larangan-larangan yang harus diperhatikan:
a. Meninggalkan sekolah/jam pelajaran tanpa izin dari kepala sekolah
atau guru yang bersangkutan.
b. Merokok di sekolah.
c. Berpakaian tidak senonoh atau bersolek yang berlebihan.
d. Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran.

7
e. Sangsi bagi murid dapat berupa:
1) Peringatan lisan secara langsung.
2) Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua.
3) Dikeluarkan sementara (di skor).
4) Dikeluarkan dari sekolah.

G. Implementasi Manajemen Kesiswaan di Sekolah


Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berhubungan
dengan manajemen kesiswaan adalah memberikan layanan kepada siswa
dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien.
Adapun kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen
kesiswaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu kegiatan
penerimaan siswa, pembinaan siswa dan pemantapan kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa melalui program di sekolah.
Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada
siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kegiatan ini mewarnai kesibukan
sekolah menjelang tahun ajaran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk
semacam kepanitiaan yang dijadikan sebagai penerima siswa baru. Dalam hal
ini kepala sekolah dapat berpedoman pada pedoman penerimaan siswa baru
yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Kegiatan
selanjutnya setelah penerimaan siswa baru adalah pendataan siswa.
Data ini sangat diperlukan untuk melaksanakan program bimbingan dan
penyuluhan jika siswa menemui kesulitan dalam belajar, memberi
pertimbangan terhadap prestasi belajar siswa, memberikan saran kepada orang
tua tentang prestasi belajar siswa, pindah sekolah dan lain sebagainya. Selain
hal tersebut di atas ada beberapa kegiatan yang lain yang harus dilakukan ketika
penerimaan siswa baru yaitu meliputi; penetapan daya tampung sekolah,
penetapan syarat-syarat bagi calon siswa untuk dapat diterima di sekolah yang
bersangkutan dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru.
Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam
kaitannya dengan manajemen kesiswaan ialah pembinaan siswa. Pembinaan

8
siswa adalah pembinaan layanan kepada siswa baik didalam maupun di luar jam
pelajarannya di kelas. Dalam pembinaan siswa dilaksanakan dengan
menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajar
mereka. Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang kepala
sekolah adalah memberikan orientasi kepada siswa baru, mengatur dan
mencatat kehadiran siswa, mencatat prestasi dan kegiatan yang diraih daan
dilakukan oleh siswa dan mengatur disiplin siswa selaku peserta didik di
sekolah. Di samping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk melakukan
pemantapan program siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya belajar siwa.
Apabila siswa telah selesai dan telah menamatkan studinya, lulus semua mata
pelajaran dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda
tamat belajar dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan melaksanakan tugas-
tugas tersebut, seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus
melakukan hal-hal berikut ini yaitu meliputi pengelolaan perencanaan
kesiswaan, mengadakan pembinaan dan pengembangan kegiatan siswa serta
mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler.

H. Peran Guru Dalam Manajemen Kesiswaan


Siswa merupakan salah satu sub-sistem yang penting dalam sistem
pengelolaan pendidikan di sekolah menengah.manajemen kesiswaan dilakukan
agar transformasi siswa menjadi lulusan yang dikehendaki oleh tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan, dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan
siswa, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif
terhadap berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif. Tugas kepala
sekolah dan para guru dalam hal ini adalah memberikan layanan kepada siswa,
dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak
sebanyak keterlibatannya dalam mengajar.
Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu di antaranya
adalah:

9
1. Dalam penerimaan siswa
Para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di antara mereka
dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-
tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
2. Dalam masa orientasi
Tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat
penting, karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat
berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu
selanjutnya.
3. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas
Guru mempunyai andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu
mencatat/ merekam kehadiran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi
harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan pertimbangan
penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam
menetapkan kenaikan kelas.
4. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasi berprestasi tinggi,
Guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal
tersebut. Hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat grafik
prestasi belajar siswa-siswanya.
5. Pembinaan Siswa
Yang dimaksud dengan pembinaan siswa adalah pemberian layanan
kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar
jam belajarnya di kelas. Pembinaan kepada siswa dilakukan dengan
menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas
belajarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan
siswa ini adalah:
a. Orientasi siswa baru
b. Pengaturan kehadiran siswa.
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan
kehadiran siswa ini di antaranya adalah:

10
c. Papan absensi harian siswa (per kelas dan per sekolah)
d. Buku absensi harian siswa
e. Rekapitulasi absensi siswa.
f. Pencatatan siswa di kelas.
Dalam rangka pembinaan siswa perlu juga dilakukan pencatatan di
kelas. Pencatatan itu dapat berupa:
1) daftar siswa di kelas,
2) grafik prestasi belajar, dan
3) daftar kegiatan siswa
g. Pembinaan disiplin siswa.
Disiplin merupakan suatu keadaan di mana sikap, penampilan,
dan tingkah laku siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma, dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan/kelas di mana mereka
berada.
h. Tata tertib sekolah.
Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat
mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan
antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu
yang bersifat menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi,
berusaha dengan balk atau bertingkah laku yang dapat dijadikan contoh
bagi yang lam. sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak
menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena
mereka bertingkah laku yang tidak pada tempatnya (Carolyn, 1984).
Kalau ganjaran diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang
positif, maka hukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau
tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan kepada
siswa dalam batas-batas yang wajar, sehingga misi mendidik siswa
tercapai.
i. Promosi dan mutasi.
Promosi atau kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari suatu
kelas ke kelas lainnya yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan-

11
persyaratan tertentu. Promosi/ kenaikan kelas dilaksanakan dengan
berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan
bersama antara semua guru dan kepala sekolah dalam rapat kenaikan
kelas. Keputusan kenaikan kelas ini hendaknya diambil dari landasan
yang mewakili sosok siswa secara utuh, baik ditinjau dari ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotornya. Premosi harus dilaksanakan dengan
sangat hati-hati dalam arti harus dipertimbangkan beberapa prinsip
dasar yang periling, yaitu bahwa:
1) Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan siswa
secara pribadi.
2) Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor yang dicapai oleh siswa.
3) Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang
dicapai siswa.
4) Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata pelajaran
yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih tinggi.
Mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke
sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi adalah hak setiap
siswa, oleh karena itu sekolah harus dapat memberi kesempatan kepada
siswanya yang akan menggunakan haknya itu. Mutasi harus dilakukan
melalui prosedur tertentu dan dicatat oleh kedua sekolah, sekolah asal
dan sekolah tujuan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
Ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah: Perencanaan
kesiswaan, Penerimaan peserta didik, Orientasi siswa baru, Mengatur
kehadiran, ketidak hadiran siswa di sekolah, Mengatur evaluasi peserta didik,
Mengatur kenaikan tingkat siswa, Mengatur siswa yang mutasi dan drop out,
Mengatur kode etik dan disiplin siswa,Mengatur layanan siswa.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan
lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Fungsi manajemen kesiswaan adalah fungsi yang berkenaan dengan
pengembangan individualitas, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi dan
harapan, pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan.
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu :Siswa
harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, kondisi siswa sangat
beragam, Siswa hanya termotivasi belajar,Pengembangan potensi siswa tidak
hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
Tugas manajemen kesiswaan adalah: penerimaan murid baru, pencatatan
murid dalam buku induk, buku Klaper, dan tata tertib murid.

B. Saran
Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca agar menambah
wawasan tentang komunikasi dan kawasan bidang pengembangan kompetensi
yang di peroleh dari media pembelajaran. Dalam penulisan ini masih banyak
kekurangan – kekurangan untuk itu penulis berharap dapat di beri masukan,
kritik, saran yang bersifat membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Made Pirdata, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2006.

Suryosubroto B., Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta,


2004.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-
sekolah/diakses tanggal 22/11/2011.

http://sindemeysin.blogspot.com/2009/05/makalah-manajemen-
kesiswaan.html/diakses tanggal 22/11/2011.

14

Anda mungkin juga menyukai