Anda di halaman 1dari 17

DIKTAT

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Di susun oleh :

Kelompok 5

1. Yelintridari

2. Dita Rahmayanti

3. Legi laura octe

Dosen Pengampu : Armi Yuneti, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah
Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
DIKTAT Manajemen Peserta Didik mata kuliah “Manajemen Sekolah Dasar. Sholawat
seiring salam kita junjungkan pada Nabi Muhammad SAW. Yang mana beliau telah
memberi kita petunjuk kepada jalan yang benar.
Semoga dengan DIKTAT Manajemen Sekolah Dasar yang bertema
“Manajemen Peserta Didik” ini dapat menambah wawasan kita sebagai calon pendidik
dalam mengelola kelas nantinya
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah Manajemen
Sekolah Dasar, dan teman-teman yang membantu dalam menyelasaikan makalah ini,
kritik yang membangun informasi dan gagasan yang inovatif tetap kami harapkan di
kemudian hari, agar kami bisa menjadi lebih baik.

Lubuklinggau, 25 Oktober 2020

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I ………………………………………………………...…………….4

A. Pengertian Manajemen Peserta Didik........................................................4

B. Pendekatan Manajemen Peserta Didik…………………………………. 5

BAB II ………………………………………………………...…………...7

A.Tujuan Manajemen peserta Didik………………………………………. 7

B. Fungsi Manajemen Pendidikan……………………………………….. 8

BAB III ………………………………………………………...………….9

A. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik.................................................9


B. Landasan Manajemen Pesera Didik...........................................................9
BAB IV ………………………………………………………...………….11

A. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik..............................................11


B. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik................14
BAB V ………………………………………………………...………….15

Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16

3
BAB I

PENGERTIAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

A. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik berasardari dua gabungan katayaitu Manajemen dan


Peserta didik. Dalam bahasa, Manajemen berarti tata kepemimpinan. Selain itu
manajemen dapat diartikan kepemimpinan terhadap suatu kelompok guna mencapai
tujuan. peserta didik dalam pemaknaan regulasi kependidikan adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jenjang atau jenis pendidikan.

Pengertian Peserta Didik menurut ketentuan umum UU No. 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah orang yang mempunyai
pilihan untuk menempuh ilmusesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.

Komponen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa


pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus
objek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan.
Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan
saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembagaan pendidikan
(sekolah).

Artinya bahwa dibutuhkan Manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga
pendidikan (sekolah) itu sendiri, seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam
hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan
teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal.
Pilihan-pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan tersebut tidak jarang
menimbulkan masalah bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi
peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi
kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik tersebut
mendaftarkan sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah
tersebut.

Dengan demikian dua kata dasar tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pesrta didik dari
mulai masuk sampai keluarnya atau lulus dari suatu lembaga pendidikan. Pengaturan itu
dimaksudkan untuk memberi layanan sebaik-baiknya bagi peserta didik, agar mereka
merasa nyaman dan betah dalam megikuti program pendidikan. Kegitan penataan atau
pengaturan tersebut melibatkan seluruh sumber daya, baik sumber daya bmanusia
yaitu :guru, kepala sekolah, pesrta didik itu sendiri,wali murid maupun sumber daya
lainnya yaitu meliputi sarana, keuangan, pembelajaran kurikulum, menuju tercapainya
tjuan pendidikan itu sendiri.

4
Manajemen Peserta Didik juga dapat diartikan sebagai suatu proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan,
penerimaan siswa, pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai
dengan siswa lulus.

Dengan demikian Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-
kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang
secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.

Manajemen peserta didik menurut Daryanto (2013;139) meliputi dua bagian yaitu;

(a).Kegiatan di luar kelas, meliputi penerimaan peserta didik, pencataan peserta


didik, pembagian seragam sekolah , perpustakaan dan lain-lain.

(b).Kegiatan di dalam kelas meliputi pengelolaan kelas, interaksi belajar dan


mengajar, penyediaan media pembelajarab dan lain-lain.

B. Pendekatan Manajemen Peserta Didik

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik (Yeager, 1994).
Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan ini lebih
menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam
pendekatan demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan
harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Asumsi
pendekatan ini adalah, bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai
keinginannya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-
harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya.

Wujud pendekatan ini dalam manajemen peserta didik secara operasional


adalah: mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah,
memperketat presensi, penuntutan disiplin yang tinggi, menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan kepadanya. Pendekatan demikian, memang teraksentuasi pada upaya agar
peserta didik menjadi mampu.

Kedua, pendekatan kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini lebih


memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Jika pendekatan kuantitatif di
atas diarahkan agar peserta didik mampu, maka pendekatan kualitatif ini lebih diarahkan
agar peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah, jika peserta didik senang
dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik serta senang juga untuk
mengembangkan diri mereka sendiri di lembaga pendidikan seperti sekolah. Pendekatan
ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang kondusif dan menyenangkan bagi
pengembangan diri secara optimal.

Di antara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya, atau sebutlah
dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu demikian, peserta didik diminta
untuk memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik dan administratif sekolah di satu pihak,
tetapi di sisi lain sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraannya. Di satu pihak siswa diminta untuk menyelesaikan
tugas-tugas berat yang berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain juga disediakan iklim
5
yang kondusif untuk menyelesaikan tugasnya. Atau, jika dikemukakan dengan kalimat
terbalik, penyediaan kesejahteraan, iklim yang kondusif, pemberian layanan-layanan
yang andal adalah dalam rangka mendisiplinkan peserta didik, penyelesaian tugas-tugas
peserta didik.

6
BAB II

TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN PESERTA DIDIK

A.Tujuan Manajemen peserta Didik

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan


peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di
sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan
teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan
tujuan pendidikan secara keseluruhan

. Tujuan manajemen peserta didik adalah menata atau mengatur proses


kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran himgga sampai lulus sesuai
degan tujuan institusional yang berlangsung secara efektif dan efisien. Fungsi
manajemen peserta didik adalah sebagai wahanabagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik dari segi individualismenya, segi sosial,
aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.

2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan


minat peserta didik.

3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.

4. Dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai


kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik
dan tercapai cita-cita mereka.

B. Fungsi Manajemen Pendidikan

Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah: sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan
dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya
dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut:

1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah


agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa
banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.

7
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah
agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan
orang tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan
sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai
makhluk sosial.

3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik,
ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi,
kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia
juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara
keseluruhan.

4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta


didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian
sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut memikirkan
kesejahteraan sebayanya.

8
BAB III

PRINSIP-PRINSIP DAN LANDASAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

A. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik

Yang dimaksudkan dengan prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam
melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan
tanggal sebagai suatu prinsip. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa
dalam rangka memanaj peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah ini
haruslah selalu dipegang dan dipedomani. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta
didik tersebut adalah sebagai berikut:

 Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen


sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau
mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan. Ambisi sektoral
manajemen peserta didikB tetap ditempatkan dalam kerangka manajemen
sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan di luar sistem manajemen sekolah.

 Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi


pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk
kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik,
haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.

 Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk


mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan
punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik,
tidak diarahkan bagi munculnya konflik di antara mereka melainkan justru
mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.

 Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya


pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing,
haruslah terdapat ketersediaan dari pihak yang dibimbing. Ialah peserta didik
sendiri. Tidak mungkin pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik
manakala terdapat keengganan dari peserta didik sendiri.

 Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu


kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi
peserta didik tidak hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun
ke masyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantungan peserta didik
haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen
peserta didik.

9
 Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh
kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta
didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.

B. Landasan Manajemen Pesera Didik

Landasan secara bahasa dapat diartikan sebagai pondasi, dasar, asas, patokan,
dan standar. • Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu: to manage, berarti
mengatur, mengelola, melaksanakan, dan memperlakukan (Hamid). • Jadi, landasan
manajemen peserta didik adalah suatu patokan kepengurusan segala hal yang
berkaitan dengan peserta didik untuk mewujudkan tercapainya suatu pendidikan
yang sukses.
1. Landasan Ontologi Manajemen peserta didik • Aspek realitas yang dijangkau
teori dan manajemen peserta didik melalui pengalaman panca indra ialah dunia
pengalaman manusia secara empiris baik yang berupa tingkat kwalitas maupun
kwantitas hasil yang dicapai. • Objek materi manjemen peserta didik ialah sisi
manajemen yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan

2. Landasan Epistemologis Manajemen peserta didik • Manajemen peserta didik


didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sumber daya pendidikan
adalah sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang
meliputi enam hal, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. administrasi peserta didik; administrasi
tenaga pendidik; administrasi keuangan; administrasi sarana dan prasarana;
admistrasi hubungan sekolah dengan masyarakat; administrasi layanan khusus

3. Dasar Axiologi Manajemen Peserta Didik • Aksiologi merupakan suatu


pendidikan yang menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam
kehidupan manusia. • Dengan kata lain nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam
pribadi para pemimpin pendidikan (kepala sekolah), guru, staf dan anak didik.

4.  Manfaat Manajemen Peserta Didik • Terwujudnya suasana belajar dan proses


pembelajaran yang Aktif, Inovative, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM); • Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensinya •
Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan. •
Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien; • Terbekalinya tenaga
kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan •
Teratasinya masalah mutu pendidikan.

10
BAB IV

RUANG LINGKUP DAN LAYANAN YANG MENUNJANG

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

A. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Secara umum manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik sedikitnya


memiliki tiga tugas utama, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan belajar, serta
bimbingan dan pembinaan disiplin.

Secara rinci ruang lingkup Manajemen Peserta Didik itu meliputi:

1. Analisis Kebutuhan Peserta Didik


Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan
analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga
pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilkukan dalam langkah ini adalah : 1)
merencanakan jumblah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan
daya tampung kelas/jumblah yang tersedia, serta pertimbangan rasio murid dan
guru. sementara ideal perbandingan antara siswa dan guru adalah 1:30. 2).
Menyusun kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan bakat
siswa, sarana dan prasarana,anggaran yang tersedia serta tenaga kependidikan
yang ada.

2. Rekruitmen Peserta Didik


Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada
hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik
pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan
(sekolah) yang bersangkutan.
Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
b. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru
yang dilakukan secara terbuka.

11
3. Seleksi Peserta Didik
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:
a. Melalui tes atau ujian
b. Melalui penelusuran bakat kemampuan
c. Berdasarkan nilai STTB/SKHU atau nilai UAN

4. Orientasi
Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta
didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta
didik antara lain:
a. Agar peserta didik dapat mengerti, memahami dan mentaati segala peraturan
yang berlaku di sekolah
b. Agar pesera didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan sekolah
c. Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara
fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses
pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

5. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)


Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan
(sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan
dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan peserta didik yang
dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem
kelas.
menurut Hendyat Soetopo, dasar-dasar pengelompokkan peserta didik
ada 5 macam yaitu:

 Friendship Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada kesukaan di dalam memilih
teman antar peserta didik itu sendiri.
 Achievement Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh siswa.
Dalam pengelompokkan ini biasanya diadakan percampuran antara peserta didik
yang berprestasi tinggi dengan peserta didik dengan peserta didik yang
berprestasi rendah.
 Aptitude Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas kemampuan dan bakat yang
sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu sendiri.
 Attention or Interest Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas perhatian atau minat yang
didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.
 Intelligence Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas hasil tes intelegensi yang
diberikan kepada peserta didik itu sendiri.

12
6. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak
mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya
di masa yang akan datang.Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan
pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan
kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler,
Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan dalam
kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan
kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar dengan nama mata pelajaran
atau bidang studi yang ada di sekolah. Setiap peserta didik wajib mengikuti
kegiatan kurikuler ini.
Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik
yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum.
Kegiatan ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang telah dimiliki
oleh peserta didik. Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan
ekstra kurikuler. Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya. Contoh kegiatan ekstra kurikuler: OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah), ROHIS (Rohani Islam), kelompok basket, silat, Pramuka, dan
lain-lain.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur
melalui proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (guru).
Ukuran yang sering digunakan adalah naik kelas dan tidak naik kelas bagi
peserta didik yang belum mencapai tingkat akhir sebuah lembaga pendidikan
(sekolah).

7. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar
pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta
didik. Pencatatan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak
lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik.
Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai wujud tanggung jawab lembaga agar
pihak-pihak terkait dapat mengetahui perkembangan peserta didik di lembaga
tersebut.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah melakukan
pencatatan dan pelaporan biasanya berupa:
Buku Induk Siswa : Buku ini berisi catatan tentang peserta didik yang masuk
pada sekolah tersebut yang setiap catatannya berisi nompr pokok dan data-data
setiap peserta didik.
Buku Klapper : Pencatatan buku ini dapat diambil dari buku induk, tetapi
penulisannya disusun berdasarkan abjad.
Daftar presensi : Daftar hadir peserta didik sangat penting sebab frekuensi
kehadiran setiap peserta didik dapat diketahui/dikontrol.
Daftar mutasi peserta didik : Daftar mutasi ini digunakan untuk mencatat ke
luar masuk peserta didik dalam setiap bulan, semester, atau setahun.
Buku catatan pribadi peserta didik : Buku ini antara lain berisi: identitas
peserta didik, keterangan mengenai keadaan keluarga, keadaan jasmani dan
kesehatan, riwayat pendidikan serta hasil belajar, data psikologis dan kegiatan di
luar sekolah.

13
Daftar nilai : Daftar nilai ini dimiliki oleh setiap guru bidang studi, khusus
untuk mencatat hasil tes setiap peserta didik pada bidang studi/mata pelajaran
tertentu.
Buku Legger : Legger merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi
untuk setiap peserta didik. Pencatatan nilai dalam Legger biasanya satu tahun
dua kali (sesuai pembagian raport).
Buku raport : Buku raport merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar
peserta didik kepada orang tua / wali peserta didik itu sendiri. Selain prestasi
belajar, dilaporkan pula tentang kehadiran tingkah laku peserta didik.

8. Kelulusan dan Alumni


Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik.
Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah
diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.
Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan antara peserta
didik dan lembaga telah selesai. Namun demikian, diharapkan hubungan antara
para alumni dan sekolah telah terjalin. Hubugan antara sekolah dan para alumni
dapat dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh
para alumni yang tergabung dalam IKA (Ikatan Alumni) dan biasanya
melakukan suatu kegiatan yang disebut “reuni”

B. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik

1. Layanan Bimbingan dan Konseling


Menurut Hendyat Soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan
kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang
adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal,
sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap
sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

2. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada
peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di
sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan
rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.

3. Layanan Kantin/Kafetaria
Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang
dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para
guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan
pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin
sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan
keluar lingkungan sekolah.

14
4. Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan sekolah.

5. Layanan Transportasi Sekolah


Sarana angkutan (transportasi) bagi para peserta didik merupakan salah satu
penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Transportasi diperlukan
terutama bagi para peserta didik ditingkat prasekolah dan pendidikan dasar.

6. Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan
asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi
para pendidik dan petugas asrama tersebut.

BAB V
KESIMPULAN

. A.     Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
manajemen peserta didik itu adalah pengelolaan terhadap segala sesuatu yang berkaitan
dengan pesert didik, baik itu proses pembelajaran di dalam kelas maupun proses
pengembangan potensi peserta didik di luar kelas. Selin itu manajemen peserta didik
juga mengatur kegiatan peserta didik, mulai dari peserta didik terdaftar dalam suatu
lembaga sekolah sampai ia lulus dari lembaga sekolah tersebut. Tujuan dan fungsi dari
manajemen peserta didik adalah untuk mengatur segala kegiatan-kegiatan agar semua
kegiatan tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah, dan sebagai
media atau wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
semaksimal mungkin.
Prinsip dari manajemen peserta didik sejatinya adalah sesuatu yang harus menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugas. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti
bahwa dalam rangka memanajemenkan peserta didik, semua prinsip-prinsip yang sudah
disebutkan di atas dapat dipegang dan menjadi pedoman. Ruang lingkup manajemen
peserta didik seperti yang sudah dikemukakan di atas sebenarnya meliputi pengaturan
aktivitass-aktivitas peserta didik sejak ia masuk terdaftar dalam suatu lembaga

15
pendidikan hingga ia lulus dari lembaga tersebut, baik yang berkenaan dengan peserta
didik secara langsung, maupun tidak langsung.
Demikian gambaran umum tentang manajemen peserta didik. Meskipun saat ini banyak
fenomena tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang tidak begitu memahami
kebutuhan siswa (peserta didik), sehingga terjadi banyak kasus yang membuat aspek
perkembangan peserta didik terhambat bahkan cenderung merusak. Ini dikarenakan
pengelolaan peserta didik yang tidak mempunyai perencanaan maupun keahlian yang
memadai. Diharapkan dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip manajemen
peserta didik tersebut dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam menangani peserta
didik baru, dapat dijadikan bekal oleh setiap pengelola lembaga pendidikam agar dapat
mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang belajar di tempatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis

Sekolah. Bandung : PT Remaja Rpsdakarya

Rohiat. 2009. Manajemen Sekolah.

Bandung : PT Refika Aditama

16
17

Anda mungkin juga menyukai