Di susun oleh :
Kelompok 5
1. Yelintridari
2. Dita Rahmayanti
STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah
Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
DIKTAT Manajemen Peserta Didik mata kuliah “Manajemen Sekolah Dasar. Sholawat
seiring salam kita junjungkan pada Nabi Muhammad SAW. Yang mana beliau telah
memberi kita petunjuk kepada jalan yang benar.
Semoga dengan DIKTAT Manajemen Sekolah Dasar yang bertema
“Manajemen Peserta Didik” ini dapat menambah wawasan kita sebagai calon pendidik
dalam mengelola kelas nantinya
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah Manajemen
Sekolah Dasar, dan teman-teman yang membantu dalam menyelasaikan makalah ini,
kritik yang membangun informasi dan gagasan yang inovatif tetap kami harapkan di
kemudian hari, agar kami bisa menjadi lebih baik.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I ………………………………………………………...…………….4
BAB II ………………………………………………………...…………...7
Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16
3
BAB I
Artinya bahwa dibutuhkan Manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga
pendidikan (sekolah) itu sendiri, seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam
hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan
teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal.
Pilihan-pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan tersebut tidak jarang
menimbulkan masalah bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi
peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi
kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik tersebut
mendaftarkan sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah
tersebut.
Dengan demikian dua kata dasar tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pesrta didik dari
mulai masuk sampai keluarnya atau lulus dari suatu lembaga pendidikan. Pengaturan itu
dimaksudkan untuk memberi layanan sebaik-baiknya bagi peserta didik, agar mereka
merasa nyaman dan betah dalam megikuti program pendidikan. Kegitan penataan atau
pengaturan tersebut melibatkan seluruh sumber daya, baik sumber daya bmanusia
yaitu :guru, kepala sekolah, pesrta didik itu sendiri,wali murid maupun sumber daya
lainnya yaitu meliputi sarana, keuangan, pembelajaran kurikulum, menuju tercapainya
tjuan pendidikan itu sendiri.
4
Manajemen Peserta Didik juga dapat diartikan sebagai suatu proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan,
penerimaan siswa, pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai
dengan siswa lulus.
Dengan demikian Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-
kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang
secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.
Manajemen peserta didik menurut Daryanto (2013;139) meliputi dua bagian yaitu;
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik (Yeager, 1994).
Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan ini lebih
menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam
pendekatan demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan
harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Asumsi
pendekatan ini adalah, bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai
keinginannya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-
harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya.
Di antara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya, atau sebutlah
dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu demikian, peserta didik diminta
untuk memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik dan administratif sekolah di satu pihak,
tetapi di sisi lain sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraannya. Di satu pihak siswa diminta untuk menyelesaikan
tugas-tugas berat yang berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain juga disediakan iklim
5
yang kondusif untuk menyelesaikan tugasnya. Atau, jika dikemukakan dengan kalimat
terbalik, penyediaan kesejahteraan, iklim yang kondusif, pemberian layanan-layanan
yang andal adalah dalam rangka mendisiplinkan peserta didik, penyelesaian tugas-tugas
peserta didik.
6
BAB II
Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah: sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan
dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya
dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
7
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah
agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan
orang tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan
sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai
makhluk sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik,
ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi,
kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia
juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara
keseluruhan.
8
BAB III
Yang dimaksudkan dengan prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam
melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan
tanggal sebagai suatu prinsip. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa
dalam rangka memanaj peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah ini
haruslah selalu dipegang dan dipedomani. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta
didik tersebut adalah sebagai berikut:
9
Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh
kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta
didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Landasan secara bahasa dapat diartikan sebagai pondasi, dasar, asas, patokan,
dan standar. • Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu: to manage, berarti
mengatur, mengelola, melaksanakan, dan memperlakukan (Hamid). • Jadi, landasan
manajemen peserta didik adalah suatu patokan kepengurusan segala hal yang
berkaitan dengan peserta didik untuk mewujudkan tercapainya suatu pendidikan
yang sukses.
1. Landasan Ontologi Manajemen peserta didik • Aspek realitas yang dijangkau
teori dan manajemen peserta didik melalui pengalaman panca indra ialah dunia
pengalaman manusia secara empiris baik yang berupa tingkat kwalitas maupun
kwantitas hasil yang dicapai. • Objek materi manjemen peserta didik ialah sisi
manajemen yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan
10
BAB IV
11
3. Seleksi Peserta Didik
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:
a. Melalui tes atau ujian
b. Melalui penelusuran bakat kemampuan
c. Berdasarkan nilai STTB/SKHU atau nilai UAN
4. Orientasi
Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta
didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta
didik antara lain:
a. Agar peserta didik dapat mengerti, memahami dan mentaati segala peraturan
yang berlaku di sekolah
b. Agar pesera didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan sekolah
c. Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara
fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses
pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Friendship Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada kesukaan di dalam memilih
teman antar peserta didik itu sendiri.
Achievement Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh siswa.
Dalam pengelompokkan ini biasanya diadakan percampuran antara peserta didik
yang berprestasi tinggi dengan peserta didik dengan peserta didik yang
berprestasi rendah.
Aptitude Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas kemampuan dan bakat yang
sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu sendiri.
Attention or Interest Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas perhatian atau minat yang
didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.
Intelligence Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas hasil tes intelegensi yang
diberikan kepada peserta didik itu sendiri.
12
6. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak
mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya
di masa yang akan datang.Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan
pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan
kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler,
Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan dalam
kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan
kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar dengan nama mata pelajaran
atau bidang studi yang ada di sekolah. Setiap peserta didik wajib mengikuti
kegiatan kurikuler ini.
Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik
yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum.
Kegiatan ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang telah dimiliki
oleh peserta didik. Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan
ekstra kurikuler. Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya. Contoh kegiatan ekstra kurikuler: OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah), ROHIS (Rohani Islam), kelompok basket, silat, Pramuka, dan
lain-lain.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur
melalui proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (guru).
Ukuran yang sering digunakan adalah naik kelas dan tidak naik kelas bagi
peserta didik yang belum mencapai tingkat akhir sebuah lembaga pendidikan
(sekolah).
13
Daftar nilai : Daftar nilai ini dimiliki oleh setiap guru bidang studi, khusus
untuk mencatat hasil tes setiap peserta didik pada bidang studi/mata pelajaran
tertentu.
Buku Legger : Legger merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi
untuk setiap peserta didik. Pencatatan nilai dalam Legger biasanya satu tahun
dua kali (sesuai pembagian raport).
Buku raport : Buku raport merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar
peserta didik kepada orang tua / wali peserta didik itu sendiri. Selain prestasi
belajar, dilaporkan pula tentang kehadiran tingkah laku peserta didik.
2. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada
peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di
sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan
rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
3. Layanan Kantin/Kafetaria
Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang
dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para
guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan
pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin
sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan
keluar lingkungan sekolah.
14
4. Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan sekolah.
6. Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan
asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi
para pendidik dan petugas asrama tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
. A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
manajemen peserta didik itu adalah pengelolaan terhadap segala sesuatu yang berkaitan
dengan pesert didik, baik itu proses pembelajaran di dalam kelas maupun proses
pengembangan potensi peserta didik di luar kelas. Selin itu manajemen peserta didik
juga mengatur kegiatan peserta didik, mulai dari peserta didik terdaftar dalam suatu
lembaga sekolah sampai ia lulus dari lembaga sekolah tersebut. Tujuan dan fungsi dari
manajemen peserta didik adalah untuk mengatur segala kegiatan-kegiatan agar semua
kegiatan tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah, dan sebagai
media atau wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
semaksimal mungkin.
Prinsip dari manajemen peserta didik sejatinya adalah sesuatu yang harus menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugas. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti
bahwa dalam rangka memanajemenkan peserta didik, semua prinsip-prinsip yang sudah
disebutkan di atas dapat dipegang dan menjadi pedoman. Ruang lingkup manajemen
peserta didik seperti yang sudah dikemukakan di atas sebenarnya meliputi pengaturan
aktivitass-aktivitas peserta didik sejak ia masuk terdaftar dalam suatu lembaga
15
pendidikan hingga ia lulus dari lembaga tersebut, baik yang berkenaan dengan peserta
didik secara langsung, maupun tidak langsung.
Demikian gambaran umum tentang manajemen peserta didik. Meskipun saat ini banyak
fenomena tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang tidak begitu memahami
kebutuhan siswa (peserta didik), sehingga terjadi banyak kasus yang membuat aspek
perkembangan peserta didik terhambat bahkan cenderung merusak. Ini dikarenakan
pengelolaan peserta didik yang tidak mempunyai perencanaan maupun keahlian yang
memadai. Diharapkan dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip manajemen
peserta didik tersebut dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam menangani peserta
didik baru, dapat dijadikan bekal oleh setiap pengelola lembaga pendidikam agar dapat
mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang belajar di tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA
16
17