Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WAWASAN TENTANG MANAJEMEN SEKOLAH

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III:

1. ANGGI ELDIKA MAISAROH


2. RAHMAD ILHAM SUDAWAN
3. SASMITA
4. WIDYA YULIYANTI
5. ZUMROTUL AINI

DOSEN PENGAMPU : SUNDAHRY, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Pembelajaran Menajemen Berbasis Sekolah tentang Wawasan Tentang
Menajemen Sekolah. Makalah ini telah kami susun dengan baik dan semaksimal
mungkin, meskipun banyak kekurangan didalamnya dan makalah kami ini masih
jauh dengan kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan


informasi untuk pembaca serta bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Muara Bungo, 23 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Masalah...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Garapan Menajemen Sekolah..................................2
B. Menajemen Kurikulum.............................................................3
C. Menajemen Kesiswaan..............................................................4
D. Menejemen Serana Praserana...................................................6
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................7
B. Saran............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris yaitu dari kata kerja
to manage yang artinya mengurus, mengatur, menggerakkan dan mengelola.1
Dengan demikian manajemen secara bahasa adalah pengurusan, pengaturan,
penggerakan dan pengelolaan. Secara terminology manajemen sering
disandingkan dengan administrasi, sehingga muncul 3 pandangan yang berbeda :

1. memandang administrasi lebih luas dari pada manajemen;


2. mengartikan manajemen lebih luas dari pada administrasi;
3. menganggap manajemen sama dengan administrasi. Dalam penulisan
selanjutnya istilah manajemen sama dengan administrasi, karena keduanya
mempunyai fungsi yang sama.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Jelaskan jenis-jenis garapan menajemen sekolah?
2. Jelaskan apa itu menajemen kurikulum?
3. Jelaskan apa itu menajemen kesiswaan?
4. Jelaskan apa itu menajemen serana praserana?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis menajemen sekolah.
2. Untuk mengetahui menajemen kurikulum.
3. Untuk mengetahui menajemen kesiswaan.
4. Untuk mengetahui menajemen serana praserana.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Garapan Menajemen Sekolah
Manajemen sekolah atau lembaga pendidikan termasuk dalam lingkup
manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan memiliki beberapa obyek
garapan sesuai yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (2008: 6), dengan titik
tolak pada kegiatan belajar-mengajar di kelas maka sekurang-kurangnya ada
delapan obyek garapan, yaitu:
1. Manajemen peserta didik,
2. Manajemen personalia sekolah,
3. Manajemen kurikulum,
4. Manajemen sarana atau material,
5. Manajemen tatalaksana pendidikan atau ketatausahaan sekolah,
6. Manajemen pembiayaan atau anggaran,
7. Manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan, dan
8. Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan.
Kedelapan obyek garapan tersebut menjadikan peneliti lebih fokus
terhadap manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

Manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas mengelola atau mengatur


suatu organisasi, sedangkan orang yang melakukan pengelolaan atau
pengaturan disebut sebagai manajer. Manajemen juga memiliki berbagai
makna seperti manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni. M.
Manullang (2006: 5), menjelaskan manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan,
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan
yang nyata mendatangkan hasil dan manfaat, sedangkan manajemen sebagai
ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian dengan
memberikan penjelasan.

2
B. Menjemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik. Dalam rangka
terwujudnya ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya
manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga
pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan
memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional
yang telah ditetapkan. Manajemen kurikulum sendiri merupakan substansi
manajemen yang paling utama di sekolah. Manajemen kurikulum mempunyai
prinsip dasar dalam meningkatkan proses pembelajaran berjalan dengan baik
dan mendorong seorang guru mempermudah dalam menyusun strategi dalam
proses belajar mengajar.
Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum, yaitu sebagai berikut:
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manjemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam
manajemen kurikulum.
2. Demokrasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai
pihak yang terlibat.

3
4. Efektifitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan
hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
5. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikuum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi, misi, dan tujuan kurikulum.

C. Menajemen Kesiswaan
Manajemen Kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa, pembinaan sekolah mulai dari penerimaaan siswa,
pembinaan siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan
pendidikannya mulai penciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Mulyono mengemukakan bahwa manajemen kesiswaan adalah seluruh
proses kegiatan yang di rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta
pembinaan secara kontinu terhadap seluruh siswa (dalam lembaga pendidikan
yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM secara efektif dan
efisien.
Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif
dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta
didik dari suatu sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen
kesiswaan merupakan proses pengursan segala hal yang berkaitan dengan
siswa mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari
suatu sekolah.

4
1. Tujuan Manajemen Kesiswaan
Secara umum tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur serta dapat mencapai tujuan
pendidikan sekolah.
Selain itu manajemen kesisswaan di sekolah secara baik dan
berdaya guna akan membantu seluruh staf maupun masyarakat untuk
memahami kemajuan sekolah. Mutu dan derajat sekolah tergambar dalam
system sekolahnya.
Jadi tujuan manajemen kesiswaan adalah mengatur berbagi
kegiatan dalam bidang kesiswaan serta serta sebagai wahana bagi siswa
untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin.
2. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
kegiatan administrasi siswa dapat didaftar melalui gambaran
bahwa lembaga pendidikan diumpamakan sebuah transformasi, yang
mengenal masukan (input). Pengelolaan didalam tranformasi (proses) dan
keluaran (output). Dengan demikian penyajian penjelasaan administrasi
siswa dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada
proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat 4
(empat) kelompok pengadministrasian yaitu:
a. penerimaan murid,
b. pencatatan prestasi belajar
c. pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta
d. Monitoring
Oleh karna itu manajemen kesiswaan akan membahas penerimaan
siswa baru, pencatatan prestasi siswa, pencatatan bimbingan dan
penyuluhan.

5
D. Menajemen Serana Praserana
Sarana dan prasarana pendidikan perlu manajemen yang baik untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar sesuai Husaini Usman (2013: 6),
menguraikan definisi manajemen dalam arti luas adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah
manajemen sekolah/ madrasah, pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi
sekolah/ madrasah.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan menurut A. L. Hartani (2011:
136), adalah suatu aktivitas menyeluruh yang dimulai dari perencanaan,
pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan berbagai macam
properti pendidikan yang dimiliki oleh suatu institusi pendidikan. Direktorat
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional dalam bukunya
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah
(2007: 3), dijelaskan bahwa manajemen sarana dan prasarana diharapkan
dapat membantu sekolah dalam merencanakan kebutuhan fasilitas, mengelola
pengadaan fasilitas, mengelola pemeliharaan fasilitas, mengelola kegiatan
inventaris sarana dan prasarana, serta mengelola kegiatan penghapusan
barang inventaris sekolah.

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
manajemen dapat diartikan suatu proses yang direncanakan untuk
menjamin kerja sama, partisipasi dan keterlibatan sejumlah orang dalam
mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang ditetapkan secara efektif. Manajemen
mengandung unsur bimbingan, pengarahan, dan pengarahan sekelompok orang
terhadap pencapaian sasaran umum. Sebagai proses sosial, manajemen
meletakkan fungsinya pada interaksi orang-orang, baik yang berada di bawah
maupun berada di atas posisi operasional seseorang dalam suatu organisasi.
B. Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak


kekeliruan dan kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami menantikan saran dan kritikkan yang
sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya, dan kami juga
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat untuk kedepan nya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kelola: Journal of Islamic Education Management Oktober 2016, Vo.1, No.1, Hal
48 – 55 ISSN : 2548 – 4052 ©2016 Manajemen Pendidikan Islam:
manajemenmpi@gmail.com
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2003), cet.III dan IV, hlm. 19
Wahyudin Dinn, Manajemen Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), hal. 18
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hal.16

Anda mungkin juga menyukai