Anda di halaman 1dari 18

History

David Bruce:
1887 mengisolasi bakteri
pada manusia
Microccus melitensis 
Brucella melitensis

Bernhard Bang:
1887 mengisolasi bakteri
Bacillus abortus bovis 
Brucella abortus
David Bruce Bernhard Bang
1855 – 1931 1848 – 1932
Sinonim

Penyakit pada manusia Penyakit pada ternak


Malta Fever Bang’s Disease
Undulant Fever Enzootic Abortion
Mediterranean Fever Epizootic Abortion
Rock Fever of Gibraltar Slinking of Calves
Gastric Fever Ram Epididymitis
Contagious Abortion Penyakit Kluron menular
Penyakit Brucellosis
Penyakit bakterial menular yang Detilleux at al. 1990

secara primer menyerang sapi,


kambing, babi dan secara sekunder
berbagai jenis ternak lainnya serta
manusia, disebabkan oleh Brucella
ditandai dengan :
• abortus pada betina
• radang testes (orchitis) dan
infeksi kelenjar assesoris pada
pejantan
• Infertilitas pada ternak jantan dan
betina
Brucella on Vero Cell

Detilleux at al. 1990


Bakteri Brucella
Brucellosis di Indonesia
Penemuan pertama
tidak diketahui
dengan pasti.

Menurut Donker-
Voet pada tahun-
tahun menjelang
perang dunia kedua
 prevalensi
penyakit sekitar 5%
Brucellosis di Indonesia
Kepmen No. 2541/Kpts/PD.610/6/2009

Pernyataan Provinsi
Sumatera Barat, Riau,
Jambi dan Kepulauan
Riau Bebas dari Penyakit
Hewan Keluron Menular
(Brucellosis) pada Sapi
dan Kerbau
Dampak Brucellosis

• Kluron / Abortus
• Gangguan alat reproduksi yang
mengakibatkan kemajiran
temporer atau permanen
• Penurunan produksi susu pada
sapi perah
• Dapat menular dari ternak ke
manusia
Moreno (2020)
Spesies dan Cara Penularan
Gejala
• Infeksi pada kelompok yg tidak divaksinasi ditandai dg
penyebaran penyakit yg cepat dan banyak terjadi abortus
(kluron)
• Kluron menular yg dapat diikuti dengan kemajiran temporer /
permanen
• Penurunan produksi susu
• Kluron yg disebabkan oleh B. abortus biasanya terjadi pada
kebuntingan berumur 5 – 8 bulan
• Cairan janin yg keluar waktu terjadinya kluron terlihat keruh
• Pada ternak jantan memperlihatkan gejala epididimitis dan
orchitis
• Kebengkakan pada persendian kaki
Gejala

Chand et al. (2020)


Gejala
Penanganan
Pencegahan:
Tindakan sanitasi dan tata laksana yang baik
Vaksinasi dengan vaksin Brucella
Pengobatan :
Belum ada pengobatan yg efektif terhadap
penyakit Brucellosis – usaha ditujukan langsung
pada pengawasan dan pencegahan
Kelompok yg terinfeksi diuji dg interval teratur 2
– 3 uji negatif  vaksinasi
Penanganan
Perlakuan Pemotongan

Pemotongan pada ternak penderita / tersangka


perlu diperhatikan adanya cairan eksudat dan
sarang-sarang nekrosa pada organ visceralnya.
Dalam keadaan demikian, seluruh organ
visceral, limfoglandula dan tulang harus
dimusnahkan
Patologi
Patologi sapi dan janin yang terinfeksi
Brucella abortus.
A. Rahim mengandung cairan
kecoklatan, dengan eksudat
fibrinosa pada permukaan
caruncular.
B. Pemotongan permukaan plasenta
dengan sejumlah besar eksudat
nekrotik fibrinosa dan perdarahan
multifokal (plasentitis nekrotikans).
C. Janin abortus dengan sejumlah
besar eksudat fibrin pada
permukaan pleura paru dan
sejumlah cairan dalam rongga dada
(pleuritis fibrosa).
D. Janin yang diaborsi dengan kantung
perikardial terbuka yang
mengandung sejumlah besar
eksudat fibrin (perikarditis fibrosa)
Xavier et al. (2009)

Anda mungkin juga menyukai