Anda di halaman 1dari 17

Fowl Cholera

Infeksi Pasteurella multocida

Alwis (1995)
Septicaemia Epizootica
• Septicaemia hemorrhagica
• Barbone disease
• Penyakit ngorok
Penyakit bakterial menular
terutama pada kerbau, sapi, babi
dan kadang-kadang pada domba,
kambing dan kuda yg disebabkan Kerugian:
oleh Pasteurella multocida (Louis • Kematian
• Penurunan berat badan
Pasteur, 1880) ditandai dengan • Kehilangan tenaga kerja pembantu
busung, pektoral dan intestinal pertanian dan pengangkutan
Sebaran Penyakit
• Penyakit Septicaemia epizootica pertama kali ditemukan di Indonesia oleh
Driessen (1884) di daerah Balaraja, Tanggerang
• Penyebaran penyakit meluas ke Timur sampai sungai Citarum dan menyebar
ke Barat sampai Bekasi
• Dalam surat edarannya
yg ditujukan kepada
para petugas dinas pada
tahun 1890 – Driessen
menyebut nama SE pada
kerbau dg nama
Rinderpest tipe busung
Sebaran Penyakit
Dari jawaban surat tersebut diketahui bahwa penyakit ini telah ditemukan di
• Majalengka (1897)
• Imogiri dan Tanah Datar (1884)
• Bengkulu (1889)

Baru pada tahun 1891 –


penyebab penyakit dapat
diisolasi oleh Van Ecke

Sejak akhir abad ke 19 -


penyakit SE telah meluas ke
sebagian besar wilayah
Indonesia
Sebaran Penyakit

Kepmen No. 167/Kpts/PK.320/3/2017

Pulau Nusa Penida,


Pulau Nusa Ceningan
dan Pulau Nusa
Lembongan Kabupaten
Klungkung Provinsi Bali
Bebas dari Penyakit
Septicaemia
epizootica/Haemorag
hic septicaemia pada
Sapi Bali
Mortalitas dan Gejala

• Akut  Kematian Tinggi


• Beberapa kronis
Pada kerbau dalam stadium
terminal menunjukkan:
• gejala ngorok (mendengkur)
• kebengkakan busung pd
daerah submandibularis dan
leher bagian bawah
Gejala Umum
• Lesu
• Suhu tubuh naik dg cepat sampai
41oC
• Gemetar, mata sayu dan berair
• Selaput lendir mata hiperemia
• Napsu makan turun
• Memamah biak dan gerakan
rumen dan usus menurun sampai
hilang disertai konstipasi
• Sekali-kali ditemukan juga
epistaksis, hematuria dan
urtikaria yg dapat berlanjut ke
nekrosa kulit
Gejala Khusus
Busung: Pektoral:
• Adanya busung pada kepala, • Tanda bronchopneumoni lebih
tenggorokan, leher bagian bawah, menonjol  batuk kering dan nyeri
gelambir dan kadang-kadang pada diikuti dg keluarnya ingus hidung
kaki muka • Pernapasan cepat dan susah
• Tidak jarang pula dubur dan alat
kelamin mengalami busung • Proses biasanya berlangsung lebih
• Derajat kematian tinggi (sampai 90%) lama (1 – 3 minggu)
dan berlangsung cepat (3d – 1w)
• Sebelum mati (kerbau) gangguan Intestial:
pernapasan akan nampak sebagai Biasanya mengiringi kedua bentuk di
sesak napas (dyspneu), suara ngorok atas terlihat gastroenteritis kataralis
merintih dengan gigi gemeretak hingga hemorrhagic
Patologi
A C A. Kepala dan Leher sapi
mengalami edema
subkutan
B. Submandibula sapi:
terjadi pembengkakan
dan perdarahan
multifokal pada
B
subkutan/selaput fascia
yang cukup parah
C. Terdapat banyak bintik
ptechie pada
epikardium jantung sapi
https://www.cfsph.iastate.edu/diseaseinfo/disease-
images/?disease=hemorrhagic-septicemia&lang=en
Spesies Rentan terinfeksi SE

+++++ ++++ ++++ +++ ++

++ + + +
Cara Penularan

Cara Penularan:
• Kontak langsung dg
ternak sakit / carrier
• Melalui makanan, air
minum atau alat yg
tercemar
• Melalui ekskreta ternak
penderita (ludah, kemih
dan tinja)
Cara Penularan
• Kuman yg jatuh di tanah lembab,
hangat, tahan ± 1 minggu
• Kemungkinan insekta dan lintah
dapat bertindak sebagai vector

Faktor Predisposisi:
• Kelelahan
• Kedinginan
• Pengangkutan
• Anemia
Pencegahan
• Daerah bebas  didasarkan
peraturan yg ketat terhadap
pemasukan ternak
• Daerah tertular  ternak sehat
divaksinasi 1 tahun sekali dg
dosis 3 ml IM
• Ternak tersangka  Antibiotik
Pembentukan antibodi
dapat diakibatkan oleh :
• infeksi alami yg ringan
• ternak yg sembuh dari
sakit SE
Penanganan
Pengobatan
• Streptomycine  10 mg IM
• Chloromycetine
• Tetracycline  11 – 22 mg / kg BB
• Aeromycine  2 mgr / 1 lb IM

Perlakuan pemotongan
• SE tidak berbahaya untuk dikonsumsi manusia, namun harus
dibawah pengawasan dokter hewan
• Organ pernafasan terutama paru sebaiknya dimusnahkan

Anda mungkin juga menyukai