Anda di halaman 1dari 44

DIFTERI

Achmad Yudha AP
01 02
DIPHTERIA : THE THE CONCEPT
BEGINNING OF DIPHTERIA
Definisi, Epidemiologi, & Patofisiologi Difteri
Etiologi

03 04
SYMPTOMS TREATMENT
OF DIFTERI OF DIPHTERIA
Manifestasi Klinis & Tatalaksana &
Diagnosis Difteri Pencegahan Difteri
01
DIPHTERIA :
THE BEGINNING
Definisi, Epidemiologi,
& Etiologi
§ Penyakit yg sangat menular & ancam kehidupan à
disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae
§ Manusia sebagai sumber penularan, kecuali difteri kutaneus
sumber binatang ternak à droplet saat batuk, bersin
§ Mortalitas ↑ meski cakupan imunisasi DPT/DT ↑ & angka
kejadian ↓ à Kematian tinggi pada usia muda dan dewasa
§ Dapat timbulkan KLB
Etiologi Difteri
§ Batang gram positif
§ Mati pada pemanasan 60oC
§ Tahan dalam keadaan beku dan kering
§ Tumbuh secara aerob
§ Media K-tellurit atau media Loeffler
§ Tiga tipe utama : tipe gravis, tipe intermedius, tipe mitis
§ Ciri khas : Kemampuan membentuk eksotoksin baik in vivo
maupun in vitro
Faktor Risiko
§ Faktor sosial ekonomi
§ Overcrowding
§ Nutrisi yang jelek
§ Terbatasnya fasilitas kesehatan
§ Status imunisasi
02
THE CONCEPT
OF DIPHTERIA
Patofisiologi Difteri
03
SYMPTOMS
OF DIPHTERIA
Manifestasi Klinis &
Diagnosis Difteri
Penegakan Diagnosa : Anamnesis
§ Demam sub febril, biasanya 2-4 hari
§ Anoreksia, malaise
§ Batuk, pilek dan sakit telan
§ Anak tidur ngorok yang sebelumnya tidak pernah ngorok
§ Perubahan suara pada anak sampai bindeng
Penegakan Diagnosa : Pemeriksaan Fisis
§ Bercak putih keabuan sukar diangkat serta mudah
berdarah (Pseudomembrane)
§ Pada kasus-kasus berat dapat dijumpai tanda sumbatan
jalan napas (sesak napas) à DERAJAT JACKSON
§ Jackson I : stridor inspiratoir, retraksi supraternal, dan keadaan
umum masih baik
§ Jackson II : gejala Jackson I + retraksi epigastrium, penderita mulai
gelisah
§ Jackson III : Gejala Jackson II + retraksi interkostal, airhunger, syok,
bullneck (pemb.kel.leher & jar. Lunak)
§ Jackson IV : Gejala Jackson III, wajah pucat kelabu, seolah-olah
tenang tertidur dan meninggal
• Membran putih kelabu menutupi
Difteri Tonsil
dan Faring • Bull Neck
• Distres respirasi

Difteri Nasal • Demam, Rhinore, Ekskoriasi

• Membran meluas kearah bawah dari faring


Difteri Laring • Stridor inspiratoir, suara serak dan batuk kering
• Obstruksi laring

•Lesi ulseratif dengan dasar membranosa


Difteri Aural,
Konjungtiva dan •Lesi konjungtiva palpebra merah,edema dan
Vulvovagina terdapat membran
•Otitis eksterna
• Difteri Ringan
Difteri pada lidah, mulut dan tonsil tanpa Bullneck
• Difteri Sedang
Difteri pada laring dan faring, tanpa bullneck
• Difteri Berat
Difteri pada laring/faring dan fausial/tonsil disertai
bullneck atau sudah ada miokarditis
• Demam tidak tinggi (subfebril)
• Nyeri menelan
• Terdapat pseudomembran pada tenggorokan
• Nafas berbunyi (stridor)
• Leher membengkak (bullneck)
Apabila tidak segera diobati terjadi komplikasi
• Sesak nafas, sianosis, sufokasi (obstruksi larings)
• Suara sengau, mudah tersedak (kelumpuhan otot larings)
• Perubahan denyut jantung (miokarditis)
Tonsillar and pharyngeal Diphtheria
PSEUDOMEMBRAN: pada awalnya berwarna putih, kemudian
menjadi keabu- abuan, dan akhirnya kehitaman sehingga mudah
berdarah jika dilepaskan,dapat menutupi jalan nafas mengakibatkan
nafas berbunyi (stridor) & sesak nafas
Pseudomembrane

Lesi khas : membran asimetrik, keabu--abuan dikelilingi


oleh daerah inflamasi à SUFOKASI / OBSTRUKSI !!!
Pada umumnya setelah pengobatan 48 jam pasien tidak lagi
menular walaupun pseudomembran belum menghilang
Difteri Laring
Difteri Nasal/Hidung
Difteri Kulit
Penegakan Diagnosa : Penunjang
§ Konfirmasi lab kultur atau pcr positif hari 1,2 dan 7:
amiest dan stewart
§ Preparat langsung swab dengan pewarnaan
gram,tampak kuman difteri à Kurang dipercaya lagi
§ Tes toksigenitas: Tes elek
Suspected Diphteria
Probable Diphteria
Confirmed Diphteria
Carrier Diphteria
04
TREATMENT
OF DIPHTERIA
Tatalaksana &
Pencegahan Difteri
Suportif
§ Bed rest 2-3 mgg dalam ruang isolasi (bila terjadi
miokarditis, bed rest lebih lama)
§ Bila ada tanda obstruksi jalan napas :
§ Oksigenasi
§ Trakeostomi (menurut Jackson II dan III)
§ Aspirasi sekret secara periodik (pada difteri laring)
§ Pemberian cairan dan dietetic sesuai dengan kondisi
(diet lunak, saring, cair bila perlu dengan sonde)
§ Menjamin kemudahan defekasi (laksansia)
§ Antitusif à mengurangi batuk (difteria laring)
§ Sedativa à istirahatkan pasien
§ Luminal 3-5 mg /kgBB/hari dibagi 3 dosis
§ Imunisasi : 3 bulan setelah dinyatakan sembuh
Definitif : Netralisasi toksin dengan Serum Anti Difteria (ADS)/
Diphteri antitoxin (DAT)

§ Merupakan serum kuda hiperimun (mengandung antibodi


poliklonal) terhadap toksin difteri
§ Segera berikan bila Dx klinis tegak
§ Dosis à empiris, lihat derajat berat
§ Risiko ANAFILAKTIK SYOK !!
§ Lakukan UJI KEPEKAAN
UJI KEPEKAAN
TES KULIT
• 0,1 ml ADS + NaCl 0,9% (1 : 1000) ic à 15-20 mnt lihat hasil
• Indurasi φ minimal 10 mm : POSITIF à BESREDKA

TES MATA
• ADS + NaCl 0,9% (1 : 10) teteskan ke salah 1 kelopak mata
bawah sedangkan mata lainnya ditetesi NaCl 0,9% à 20 mnt lihat
hasil
• Konjungtivitis & lakrimasi : POSITIF à BESREDKA
Definitif : Eradikasi Kuman Dengan Antibiotik

• Penicillin Prokain 50.000 -100.000 IU/kgBB i.m. selama


7-10 hari (Maksimal 3 gram/hari)
• Bila alergi PP beri Eritromisin 50 mg/kgBB p.o. 3-4
kali/hari selama 10 hari
Definitif : Terapi Kortikosteroid
Indikasi : difteri berat dan sangat berat
- Prednison 2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu
- Masih kontroversi
Pencegahan dan Pengendalian
• Isolasi pasien
Periksa swan C. diphtheriae
hingga 2 hari berturut-turut negatif
à stop isolasi
• Imunisasi
• Pencarian dan pengobatan karier à
Shick test atau Apusan tenggorok.
Jika (+) à diterapi
Discharge Pasien
• Kelainan klinis & fisis sudah tidak ditemukan
• Biakan 2 kali berturut-turut negatif (bila keadaan
memungkinkan)
• EKG normal 3 kali berturut-turut
• Tidak ada kesulitan dalam pemberian makan dan
defekasi
• Pemberian imunisasi sesuai status imunisasi
Prognosis
Thanks!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai