Anda di halaman 1dari 26

CROUP

(Laringotrakeobronkitis Akut)
Pendahuluan

• “Sindrom Croup”
– Suara serak
– Batuk menggonggong
– Stridor inspirasi Obstruksi
– Distress nafas +/- Saluran nafas atas

• Croup ~ Laringitis akut  trakea ~ Laringotrakeitis 


bronkus ~ Laringotrakeobronkitis

• Virus  shelf-limited ~ berat / fatal


Definisi

Viral croup
• Gejala prodromal  ispa
• Gejala obstruksi sal.respiratori  3-5 hari
• “Laringotrakeobronkitis”

Spasmodic croup/spasmodic cough


• Faktor atopi +
• Gejala prodromal (-)
• Gejala obstruksi sal.respiratori pd malam hari, “tiba-tiba”
..definisi

• Berdasarkan derajat kegawatan :


Gejala Ringan Sedang Berat Ancaman
Gagal Nafas
Batuk menggonggong Kadang- Sering Sering Tidak jelas
kadang
Stridor saat istirahat Tidak Mudah Jelas Jelas
terdengar terdengar terdengar, terdengar
stidor
ekspirasi +/-
Retraksi dinding dada + + + +
Gawat nafas - - + +
Gangguan kesadaran - - - +, letargi
Epidemiologi

• Usia 6 bulan – 6 th >>  Puncak : 1-2 tahun

• Laki-laki > perempuan  3:2

• 15% kasus  riw.keluarga (+)

• Sepanjang tahun  musim dingin / musim gugur >>


Etiologi

• Virus penyebab tersering (~ 60% kasus)


– Human Parainfluenza vi type 1 (HPIV-1), 2, 3, dan 4
– Virus Influenza A dan B
– Adenovirus
– Respiratory Syncytial virus (RSV)
– Virus campak

• Mycoplasma pneumonia
Patogenesis
Gangguan
Infeksi virus di Epitel trakea & Peradangan difus, mobilitas pita
nasofaring laring edema, eritema suara & iritasi
subglotis

Turbulensi aliran Stridor & retraksi


Suara serak/parau udara pd sal.nafas dinding dada Fatigue
atas (inspirasi)

Hipoksia &
Gagal Nafas
hiperkapnea
Manifestasi Klinis
Perbandingan antara Viral Croup dan Spasmodic Croup
Karakteristik Viral Croup Spasmodic Croup
Usia 6 bulan – 6 tahun 6 bulan – 6 tahun
Gejala prodromal Ada Tidak jelas
Stridor Ada Ada
Batuk Sepanjang waktu Terutama malam hari
Demam Ada (tinggi) Bisa ada, tidak tinggi
Lama sakit 2 -7 hari 2 – 4 jam
Riwayat keluarga Tidak ada Ada
Predisposisi asma Tidak ada Ada
Diagnosis

• Gejala klinis ~ bervariasi sesuai dengan derajat stress


pernafasan :
– Suara serak
– Hidung berair
– Peradangan faring
– Frekuensi nafas sedikit meningkat

• Laringotrakeobronkitis akut :
– Penyakit menjalar ke bronkus
– Kesukaran bernafas >>>
– Panas 
– Fisis : tanda2 bronkitis
Pemeriksaan Penunjang

• Berdasarkan anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan


fisis

• X foto leher  pembengkakan jaringan subglotis

• Laboratorium  darah : Normal, jika

infeksi sekunder bakteri : leukosit 


Tatalaksana

• Tatalaksana utama  mengatasi obstruksi jalan napas

• Indikasi MRS :
– Usia di bawah 6 bulan
– Stridor progresif, stridor terdengar ketika sedang
beristirahat
– Terdapat gejala gawat napas, hipoksemia, gelisah, sianosis
– Gangguan kesadaran
– Demam tinggi
– Anak tampak toksik
– Tidak ada respons terhadap terapi
…tatalaksana

• Epinefrin :
– Sindrom croup sedang—berat yang disertai dengan stridor
saat istirahat dan membutuhkan intubasi
– Pada anak dengan retraksi dan stridor yang tidak mengalami
perbaikan setelah diberikan terapi uap dingin

• Kortikosteroid :
– Mengurangi edema pada mukosa laring
– Deksamethasone 0,6 mg/kgbb/24 jam (iv/im/po)
– Prednisone / prednisolone 1-2 mg/kgbb (po/iv)
– Nebulisasi budesonide 2-4 mg (~ 2 ml), dapat diulang 12-48
jam
…tatalaksana

• Intubasi endotrakeal :
– Dilakukan pada pasien sindrom croup yang berat, yang
tidak responsif terhadap terapi lain

• Antibiotik :
– Umumnya tidak diberikan  kecuali pada klinis yang
berat / infeksi sekunder bakteri
– Sefalosporin generasi ke-2 atau ke-3
– Sesuai hasil kultur
Komplikasi

• Otitis media

• Dehidrasi

• Pneumonia (jarang terjadi)

• Sebagian kecil pasien memerlukan tindakan intubasi

• Gagal jantung dan gagal napas dapat terjadi pada pasien


yang perawatan dan pengobatannya tidak adekuat.
Prognosis

Sifat penyakit ini adalah self-limited, tetapi kadang-kadang


cenderung menjadi berat bahkan fatal.
EPIGLOTITIS AKUT
Pendahuluan

• Definisi : keradangan akut epiglotis,


• Biasa disebabkan oleh infeksi bakteri
= Bacterial croup
= Supraglottic croup
• Etiologi : terbanyak H. Influenza B
• Lain : S. aureus, S. pneumonia, C. albicans, virus, trauma
termal
• Umur : > 3 – 7 tahun
• Merupakan keadaan gawat darurat, diagnosis harus
secepat mungkin
• Terapi yang cepat dan tepat, dapat menurunkan kematian
Gejala Klinis Epiglotitis

• Mendadak panas tinggi


• Stridor inspiratoir + retraksi
• Cepat timbul
• Nyeri epiglotis : suara kecil (pelan)
• “Toksis”, sakit keras, takut , “ngiler “,
• Gelisah, sianosis
• Epiglotis bengkak dan merah seperti buah cherry
• Dapat cepat terjadi : gagal napas
Laringoskopi

Swollen epiglottis (arrow)


due to acute epiglottitis in
an intubated child
Perbandingan Gambaran Klinis Epiglotitis dengan Sindrom Croup

Karakteristik Epiglotitis Croup


Usia Semua usia 6 bulan – 6 tahun
Awitan Mendadak Perlahan
Lokasi Supraglotis Subglotis
Suhu tubuh Demam tinggi Demam tidak terlalu tinggi
Disfagia Berat Ringan atau tidak ada
Dispnea Ada Ada
Drooling Ada Ada
Batuk Jarang Khas
Gambaran radiologis Thumb sign Steeple sign
Diagnosis Epiglotitis

• Gejala klinis
- pemeriksaan fisik
- foto leher lateral: obstruksi supraglotis karena
pembengkakan epiglotis

• Laboratorium: lekosit meningkat, pergeseran ke kiri


• Hapusan tenggorokan +
• Biakan darah : H. Influenzae tipe b
Penatalaksanaan Epiglotitis Akut

• MRS di icu
• Cairan i.V. + O2 + uap
• Antibiotika: ampisilin 100 mg/kg/24 jam iv, 4 x sehari
• Atau kloramfenikol : 50 mg/kg/24jam iv, 4 x sehari atau
sefalosporin gen 3 (cefotaksim atau ceftriakson )
- Antipiretik
- Sering : memerlukan trakeostomi
Diagnosis Banding Obstruksi Saluran Nafas Akut
Prognosis

Pasien yang meninggal sebagian besar disebabkan oleh


obstruksi jalan nafas dan komplikasi trakeostomi

Anda mungkin juga menyukai