Anda di halaman 1dari 40

Oleh :

Monika Sri M
30101507496
LAPORAN KASUS
Subkonjungtiva Bleeding

Pembimbing :
dr. Tita Octavia., Sp.M
IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Nn. N


Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Menganti 5/1, Kedung,
Kab. Jepara
Nomor CM : 698XXX
ANAMNESIS

Selasa, 2 Juli 2019

10.00 WIB

Poli Mata RSUD RA Kartini


Jepara
ANAMNESIS

Keluhan utama
pasien adalah Mata
kanan merah dan
terasa ganjel
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

mata kanan terasa ganjel dan


merah secara tiba-tiba. Keluhan
dirasakan sudah 2 hari. Pasien
mengatakan bahwa kemerahan
pada matanya awalnya kecil dan
semakin lama melebar.

Pada hari kedua


timbul kebiruan
dibawah mata
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Rasa
mengganjal
berkurang

Kemerahan
pada mata
semakin
melebar
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

- Penurunan penglihatan
- nyeri pada mata.
- Riwayat batuk
- Riwayat mengejan
DISANGKAL
- Trauma
- Mengangkat berat
- Tekanan darah tinggi
- Keluhan pada mata kiri
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien berobat menggunakan


biaya mandiri
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT

KU : compos mentis

Tanda Vital

HR : TD : 120/80 RR :
T : 36,5oC
85kali/menit mmHg 22kali/menit
STATUS OFTALMOLOGI

OCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA (OS)


Visus jauh (Snellen) : 6/6 Visus Visus jauh (Snellen) : 6/6
- Tonometri -
Gerak bola mata normal, enoftalmus (-), Gerak bola mata normal, enoftalmus (-),
eksoftalmus (-), strabismus (-) eksoftalmus (-), strabismus (-)
Bulbus okuli

Edema (-), hiperemis(-),nyeri tekan (-), Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus (-), blefarospasme (-), lagoftalmus (-)
ektropion (-), entropion (-), Palpebra ,ektropion (-),entropion (-),
hematom (+  pada palpebra inf) hematom (-)

Edema (-),injeksi silier (-),injeksi Edema (-), injeksi silier (-), injeksi
konjungtiva (-), infiltrat (-) konjungtiva (-), infiltrat (-)
Konjungtiva
STATUS OFTALMOLOGI

bleeding sebagian Sklera Putih


Bulat, jernih, edema (-), arkus Bulat, jernih, edema (-), arkus
senilis (-), keratik presipitat (-), Kornea senilis (-), Keratik presipitat (-),
infiltrat (-), sikatriks (-) infiltrat (-), sikatriks (-)

jernih (+), dalam, hipopion (-), Camera Occuli jernih (+) , dalam , hipopion (-),
hifema (-), Anterior hifema (-)

atrofi (-), edema(-), atrofi (-), edema(-),


Iris
synekia (-), hitam synekia (-),hitam

Diameter 3mm (dbn), reflek Pupil Diameter 3mm, reflek cahaya


cahaya direk/indirek (+) direk/indirek (+)

Kekeruhan (-), Shadow test (-) Lensa Kekeruhan (-), Shadow test (-)
STATUS OFTALMOLOGI

Tidak dilakukan pemeriksaan Vitreus


Tidak dilakukan pemeriksaan
segmen posterior
segmen posterior

Tidak dilakukan pemeriksaan Retina


Tidak dilakukan pemeriksaan
segmen posterior
segmen posterior

Tidak dilakukan pemeriksaan Fundus Refleks


Tidak dilakukan pemeriksaan
segmen posterior
segmen posterior

Tidak dilakukan pemeriksaan Sistem Lakrimasi Tidak dilakukan pemeriksaan


segmen posterior segmen posterior
RESUME

• Mata kanan merah dan terasa ganjel secara tiba-tiba.


• Awalnya merahnya kecil kemudian pasien mengatakan
semakin melebar ketika ditetes menggunakan insto.
• Pasien merasa ganjal berkurang ketika minum obat dari
puskesmas.
• Keluhan penurunan penglihatan dan nyeri pada mata
disangkal oleh pasien.
• Riwayat batuk,mengejan, trauma,mengangkat berat,dan
tekanan darah tinggi juga disangkal oleh pasien.
• Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada mata kiri
RESUME

• Pemeriksaan fisik : dalam batas normal


• Pemeriksaan mata :
• Visus : OD 6/6, OS : 6/6
• TIO : OD : -, OS : -
• Palpebra : palpebra inferior OD hematom (+)
• Konjungtiva : ODS tidak ada injeksi konjungtiva
• Sklera : OD bleeding, OS Putih
• COA : ODS jernih,dalam
• Pupil : ODS diameter >3mm,reflek pupil (+)
• Lensa : ODS jernih
•OD Subkonjungtiva Bleeding et causa trauma
•OD Konjungtivitis
Diagnosis
banding •OD Skleritis

•OD Subkonjungtiva Bleeding


Diagnosis
kerja
PROGNOSIS

OKULI DEXTRA OCCULI SINISTRA


(OS)
(OD)
Quo Ad Vitam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
Quo Ad Functionam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
Quo Ad Sanationam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
Quo Ad kosmetikan Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
TATALAKSANA

Medikamentosa Non-medikamentosa

• C. Polynel S6dd gtt 1 •Kompres dingin 3 x sehari


OD (15 menit)
Subkonjungtiva Bleeding
PALPEBRA
 Palpebra memiliki 7 lapisan dari luar kedalam :
1 . kulit
2. otot protaktor (untuk menutup kelopak mata)
Musculus orbicularis pretarsal, preseptal ,dan orbital (N.VII)
3. tarsal plate
4. septum orbita : jaringan fibrosa tipis yang berasal dari arkus
marginalis di rima orbita.
5. lemak orbita
6. otot retractor (membuka kelopak mata)
Superior : m.levator palpebral (N.III dan m.muller- N.Simpatis)
Inferior : lig. Capsulopalpebra dan m.tarsal inferior
7. konjungtiva palpebra
 Palpebra mempunyai beberapa kelenjar :
1. Kelenjar meibom
2. Kelenjar Moll : berbentuk spiral dan merupakan
kelenjar keringat.
3. Kelenjar Zeis : modifikasi dari kelenjar meibom
yang berukuran lebih kecil dan berhubungan dengan
folikel rambut
4. kelenjar Krause dan woifring : kelenjar airmata
tambahan, terdapat pada forniks konjungtiva. Struktur
histologi menyerupai kelenjar keringat air
mata.Menghasilkan air mata. Menghasilkan sekresi
mucin yang menyerupai sekresi sel goblet.
 Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri,
yaitu:

(1) arteri karotis interna yang


 mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya
bercabang menjadi arteri supraorbital, arteri supra
trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah medial
serta arteri lakrimal di sebelah lateral .
(2) arteri karotis eksterna bercabang menjadi arteri
angular dan temporal pada wajah.
KONJUNGTIVA
 Konjungtiva terdiri dari 3 bagian :
1. Konjungtiva palpebra yang menutupi tarsus dan
sukar digerakkan dari tarsus.
2. Konjungtiva Bulbi yang menutupi bola mata bagian
depan kecuali kornea. Terikat secara longgar pada
sklera oleh jaringan episklera, yaitu bagian depan dari
capsula tenon dan melekat pada limbus kornea.
3. Konjungtiva forniks merupakan bagian peralihan
antara konjungtiva palpebra dan konjungtiva bulbi.
Banyak mengandung pembuluh darah.
Konjungtiva mendapat pendarahan dari
a.conjungtivalis posterior cabang dari a.palpebralis
dan a.ciliaris anterior. Mendapatkan innervasi dari N.V
.

Susunan secara histologis terdiri dari


2 lapisan, yaitu :
1. Epithel : terdiri dari sel-sel silindris
2. Substansia Propia
SKLERA

oleh 3 lapisan dari luar ke


dalam:
• Episklera , banyak
pembuluh darah,
berhubungan dengan
capsula tenon, tempat
melekatnya enam otot
okuli ekstrinsik
• Stroma
• Lamina fuska
DEFINISI SKB

Subkonjungtiva bleeding atau biasa disebut


dengan perdarahan subkonjungtiva adalah
perdarahan akibat rupturnya pembuluh darah
dibawah lapisan konjungtiva .
ETIOLOGI

 Trauma
 Batuk rejan
 Mengejan
 Melakukan aktivitas berat
 Hipertensi
KLASIFIKASI

Perdarahan subkonjungtiva tipe spontan

Perdarahan subkonjungtiva tipe traumatik


MANIFESTASI KLINIS

 Perdarahan subkonjungtiva sendiri akan jelas


terlihat, permukaannya berwarna merah terang dan
halus disekitar sklera bahkan seluruh permukaan
sklera dapat terisi darah.
 Pada perdarahan subkonjungtiva spontan (idiopatik),
tidak ada darah yang akan keluar dari mata. Jika
mengusapkan tisu ke bola mata maka tidak akan
didapati darah di tisu tersebut.
 Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam
pertama setelah itu kemudian akan berkurang
perlahan ukurannya karena diabsorpsi .
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
KOMPLIKASI

Tidak ada komplikasi yang serius 


apabila ada kejadian berulang atau
menetap  gejala awal dari limfoma
adneksa okuler

Anda mungkin juga menyukai