Pembimbing :
dr. Chadijah Rifai, Sp.KK
Disusun Oleh :
Wynda Muljono 112018091
1
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Nama : Tn. B ANJURAN
Jenis Kelamin : Laki-laki PEMERIKSAAN
Usia : 65th PENUNJANG
Alamat : Gang geng 7 DIAGNOSIS BANDING
Pekerjaan : Pensiun DIAGNOSIS
Tanggal Kunjungan : 19 Maret 2021 PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
5
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Timbul kerak tebal berwarna putih pada kulit kepala pasien sejak 2
minggu yang lalu.
Keluhan Tambahan
kulit kepala pasien sering terasa gatal. Ketika menyisir rambut
kepala terasa pedih dan dirasakan adanya bentol kecil berukuran
seperti ujung jarum pentul di kulit kepala sejak 2 hari yang lalu.
6
ANAMNESIS
8
ANAMNESIS
9
ANAMNESIS
Riwayat Hygiene
Pasien mengatakan rajin keramas 2 hari sekali dan tidak menggunakan apapun
selain sampo. Pasien menggunakan jilbab dan “ninja” setiap harinya tetapi
hanya saat bekerja dan bepergian. Pasien mengatakan kulit kepalanya sering
berkeringat.
10
STATUS GENERALIS
11
STATUS
DERMATOLOGIS
Regio skalp. (a) Patch eritema berukuran ± 2 x 1 cm, bentuk tidak teratur dan
berbatas tegas. (b) Skuama kasar berlapis berwarna putih kekuningan
12
STATUS
DERMATOLOGIS
Regio skalp. Pustul soliter dengan dasar eritema berukuran <0,5 cm.
13
ANJURAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Pemeriksaan KOH
2. Pewarnaan Gram
3. Pemeriksaan Histopatologi
16
Tatalaksana Umum (Edukasi)
DIAGNOSIS BANDING Edukasi tentang penyakit yang diderita
Dermatitis seboroik dan pengobatannya.
Tinea Kapitis Edukasi pasien untuk meminimalisasi
Psoriasis Vulgaris faktor yang memperburuk keluhan.
Dermatitis Atopik Tidak banyak menggaruk pada daerah
gatal.
Tidak menggaruk dengan tangan atau
DIAGNOSIS KERJA benda yang kotor.
Dermatitis seboroik +
Tatalaksana Khusus (Medikamentosa)
Infeksi sekunder
Obat sistemik
Cetirizine 1 kali 10 mg/hari/oral jika
gatal
PROGNOSIS
Quo ad vitam: bonam Obat topikal
Quo ad functionam: bonam Sampo ketokonazol 2%, 2x seminggu
Quo ad sanationam: dubia Desoximetasone 2x sehari untuk kulit
Quo ad cosmetica: dubia ad bonam kepala
Salep Gentamycin 3x sehari untuk infeksi
sekunder
17
PEMBAHASAN
• Diagnosis banding :
• Dermatitis Seboroik
• Tinea Kapitis
• Psoriasis Vulgaris
• Dermatitis Atopik
Dermatitis Seboroik Pada Ny.MWE ditemukan :
• Radang kulit kronik residif pada • Regio skalp. (a) Patch eritema
kulit yang mengandung banyak berukuran ± 2 x 1 cm, bentuk tidak
kelenjar sebasea. teratur dan berbatas tegas. (b) Skuama
• Lesi : kemerahan dengan batas kasar berlapis berwarna putih
kekuningan
relatif tegas yang tertutup skuama
berminyak yang sering disertai • Regio skalp. Pustul soliter dengan
dengan rasa gatal. dasar eritema berukuran <0,5 cm.
• Dermatitis seboroik pada dewasa • Regio nasolabialis fold. Patch eritema
biasanya ditemukan di kulit kepala, berukuran ± 3 x 1 cm, bentuk tidak
dan pada bentuk yang ringan di teratur, berbatas tegas, disertai skuama
halus selapis berwarna putih.
wajah (dahi, glabela, nasolabialis,
preaurikular, daerah kumis dan
jenggot) dan daerah sternal,
interskapula dan ketiak.
2
LATAR BELAKANG
Keluhan berlangsung
lama
3
TUJUAN
Penatalaksanaan
4
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
PATOGENESIS
GAMBARAN
KLINIS
DIAGNOSIS
BANDING
PROGNOSIS
PENATALAKSAN
AAN
DIAGNOSIS
35
Definisi
• Dermatitis Seboroik (DS) adalah penyakit radang kulit
superfisial pada area seboroik. DS termasuk penyakit
golongan chronic papulosquamous dermatosis.
Epidemiologi
• Semua golongan umur terutama 3 bulan pertama kehidupan
(42%) dan usia dekade ke-4 sd ke-7 (terutama >50 tahun).
Perbandingan insidensi laki-laki vs perempuan yaitu 3,0 :
2,6.
36
• Etiopatogenesis
Faktor Fisik
Aktivitas kelenjar
sebasea.
Metabolit yang
dihasilkan oleh jamur
Sensitivitas individu Malassezia.
terhadap metabolit jamur
Malassezia.
37
Gejala klinis
• Dermatitis seboroik infantil utamanya mengenai kulit kepala dan
area intertriginosa dengan skuama berminyak dan krusta.
• Dermatitis seboroik pada dewasa biasanya ditemukan di kulit
kepala, dan pada bentuk yang ringan di wajah (dahi, glabela,
nasolabialis, preaurikular, daerah kumis dan jenggot) dan daerah
sternal, interskapula dan ketiak. Skuama yang berlebihan pada kulit
kepala sering ditandai dengan rasa gatal dan kadang-kadang
didapatkan inflamasi ringan.
38
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan histopatologi berasal dari jaringan kulit yang diambil
dengan biopsi.3 Biopsi kulit dibutuhkan untuk membedakan DS
dengan beberapa kelainan yang serupa.
39
Diagnosis
• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan pada lokasi kulit yang
terkena serta sifat skuama, seperti skuama kering atau berminyak,
halus atau kasar, selapis atau berlapis, serta warnanya
40
Penatalaksanaan
• Kombinasi kortikosteroid topikal + antijamur topikal.
• Tujuan dari pengobatan dermatitis seboroik yaitu menurunkan
populasi jamur Malassezia, menurunkan dan mengeliminasi gejala
inflamasi, dan mencegah rekurensi.
• Tambahan antibiotik digunakan pada dermatitis seboroik dengan
terinfeksi bakteri.
41
KESIMPULAN
• Dermatitis seboroik penyakit radang kulit superfisial bersifat kronis residif
pada area seboroik.
• Insidensi : semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa.
• Terdapat 3 faktor utama : sekresi glandula sebasea (seborrhea), keberadaan
mikroba jamur Malassezia (efek mikrobial) dan kerentanan individu.
• Diagnosis : lokasi kulit yang terkena serta sifat skuama, seperti skuama
kering atau berminyak, halus atau kasar, selapis atau berlapis, serta
warnanya dan pada kasus yang sulit di diagnosis atau sulit dibedakan satu
dengan yang lain, perlu pemeriksaan histopatologis.
• Prognosis pada dermatitis seboroik infantil baik namun pada dewasa bersifat
kronik residif sehingga perlu edukasi yang baik kepada pasien agar
kekambuhan minimal.
42
TERIMA KASIH...