UVEITIS
Shintia Novotna Katoda – 112018029
Pembimbing:
dr. Michael Indra Lesmana, Sp.M
Eksudasi fibrin dan sel radang masuk ke bilik mata depan (BMD) sehingga akuos humour
menjadi keruh
Akumulasi sel-sel radang dapat pula terjadi pada tepi pupil disebut koeppe nodules, bila
dipermukaan iris disebut busacca nodules
Apabila proses radang berlangsung lama (kronis) dan berulang, maka sel-sel radang dapat
melekat pada endotel kornea, disebut sebagai keratic precipitate (KP)
akuos humor tertumpuk di bilik mata belakang dan akan mendorong iris ke depan yang
tampak sebagai iris bombans.
Adanya eksudat protein, fibrin dan sel-sel radang dapat berkumpul di sudut camera okuli
anterior sehingga terjadi penutupan kanal schlemm sehingga terjadi glukoma sekunder.
Pada stadium awal terjadi kongestif dan infiltrasi dari sel-sel radang
Apabila inflamasi berlanjut, lamina vitrea akan robek sehingga leukosit pada retina akan
menginvasi rongga vitreum yang menyebabkan timbulnya proses supurasi di dalamnya
Eksudat menghilang dengan disertai atrofi dan melekatnya lapisan koroid serta retina yang
terkena.
Keluarnya granula pigmen akibat nekrosis atau atrofi dari kromatofor dan sel epitelia pigmen
akan difagositosis oleh makrofag dan akan terkonsentrasi pada tepi lesi.
Manifestasi Klinis
Uveitis Anterior
Akut Kronis
Onset mendadak Bilateral
Unilateral Berbahaya dan banyak
Nyeri asimptomatik sampai
Fotofobia pengembangan komplikasi
Kemerahan yang mungkin seperti katarak atau keratopati
terkait dengan lakrimasi Karena kurangnya pasien
Pasien mungkin mengeluh dengan gejala berisiko harus
ketidaknyamanan okular ringan secara rutin diskrining; ini
beberapa hari sebelum berlaku terutama pada pasien
serangan akut dengan JIA (Juvenile Idiopathic
Tajam penglihatan biasanya Arthritis)
baik kecuali kasus yang sangat
parah dengan hipopion
Manifestasi Klinis
Uveitis Intermediet Uveitis Posterior
• Penglihatan kabur • Tajam penglihatan
sering disertai dengan yang menurun
floaters vitreous. • Floating spot
• Unilateral, tetapi • Skotoma
kondisi ini biasanya
bilateral dan sering
asimetris
Diagnosis
Anamnesis
• Nyeri dangkal (dull pain), sering menjadi lebih terasa ketika mata
disentuh pada kelopak mata.
• Fotofobia atau fotosensitif terhadap cahaya, terutama cahaya
matahari
• Kemerahan tanpa sekret mukopurulen
• Pandangan kabur (blurring)
• Umumnya unilateral
• Uveitis intermediet umumnya ringan, mata tenang dan tidak
nyeri namun dapat menurunkan tajam penglihatan
• Uveitis posterior dapat menurunkan tajam penglihatan namun
tidak disertai nyeri, mata merah, dan fotofobia sering
asimtomatik
Diagnosis
Pemeriksaan Oftalmologi
• Visus normal atau sedikit menurun
• TIO meningkat akibat perubahan aliran
Grade Cells and Flare • Konjungtiva injeksi silier
• Kornea keratic precipitate (+), edema stroma
kornea
• COA cells dan flare atau hipopion
• Iris sinekia posterior
• Lensa dan korpus vitreus anterior lentikular
presipitat pada kapsul lensa anterior
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
darah untuk
Pemeriksaan
antinuclear Tes kulit
Laboratorium
antibody dan
rheumatoid factor