Anda di halaman 1dari 35

RADIOLOGI

Ct-Scan Kepala
Warna :
Hiperdens : lebih putih(trauma/stroke)
Hipodens : lebih hitam (iskemi/infark)
Cara membaca :
1. Struktur midline -> kesimetrisan, adakah midline
shift(lihat pada falx cerebri)
2. Ventrikel -> adakah perdarahan(hiperdens)
3. Parenkim otak ->
infark(hipodens)/perdarahan(hiperdens)
4. Sulcus dan gyrus -> sulcus(saluran) dan
gyrus(tonjolan)
5. Tulang -> fraktur
Level ct scan : korteks, ventrikel lateral, ganglia
basalis, mesencephalon, pons, medulla oblongata

Level :
Level Cortex
Level Ventrikel Lateral
Level Ganglia Basalis
Level Mesenchepalon
Level Pons
Level Medulla Oblongata
EDH
Lesi hiperdens bikonveks (cembung)
Lucid interval (periode tidak sadar,sadar,tidak sadar)
Perdarahan diantara tengkorak dan durameter
Etio : robeknya a.meningea media, sering COUP

SAH
Lesi hiperdens pada sulcus, stellata sign
Thunderclap headache, meningeal sign(+)
Perdarahan diantara arachnoid dan piamater
Etio : ruptur aneurisma Berry, stroke hemoragik

SDH
Lesi hiperdens bikonkaf, cressent shape
Perdarahan diantara durameter dan arachnoid
Etio : robeknya bridging vein
ICH Vasogenik : edema lebih pada white matter, meluas
seperti finger-like fashion. efek sekunder dari edema
Lesi hiperdens pada parenkim otak
vasogenik mirip dengan edema sitotoksik, dengan
Meningeal sign(-) penipisan sulkus serebral, dengan atau tanpa pergeseran
Perdarahan dibawah piamater midline shift
Etio : akibat hipertensi, stroke hemoragik

IVH Sitotoksik : Perubahan dianggap berasal dari 'edema


Lesi hiperdens pada ventrikel sitotoksik' sebenarnya sebagian besar disebabkan oleh
Perdarahan pada ventrikel edema ionik dan dijelaskan secara terpisah. Inilah
sebabnya mengapa CT otak seringkali normal pada
pasien dengan stroke iskemik akut.

Edema serebri
Pembengkakan karena otak terisi cairan
Klasifikasi :
Edema vasogenik : gangguan blood brain barrier ->
permeabilitas kapiler meningkat -> komponen yang
terlarut keluar dari kapiler -> masuk ke ekstraseluler
Edema sitotoksik : kelainan pompa Na -> ion Na
tertimbun -> sel otak pecah -> iskemia otak
Edema Osmotik : perbedaan tekanan osmotik plasma
darah dan jaringan otak
Edema hidrostatik : pada hidrosefalus, sirkulasi
terlambat
Foto Thorax
Radioopaque : lebih putih
Radiolusent : lebih gelap
Posisi foto :
AP : sinar dari depan(tidak bisa duduk, berdiri, sesak
nanfas berat, tidak sadar)
PA : sinar dari belakang, (paling baik)
Lateral : menghadap kiri sinar datang dari samping
Perbedaan PA dan AP :
Cara membaca :
Identitas dan marker foto
Inspirasi cukup (diaframa setinggi thorakal X (coasta 9- peningkatan rasio
10 posterior) atau costa 6 anterior memotong arteri bronkus
diafragma(costa dibelakang)) arteri(merah)>bronkus(biru)
1. Airway : trakea normal/deviasi? Stage 2 : Edema interstisial
2. Bone : menilai fraktur vertebra?costa anterior
posterior? Clavicula scapula?
3. Costophrenic angle : menilai sudut tajam?
4. Edge of heart : menilai jantung pembesaran?
5. Field of lung : menilai paru-paru
6. Gastric buble : udara dalam lambung
7. Hilum : arteri vena KGB pulmo
8. Instrument : selang NGT?
• Edem pulmo Kerley B lines : distensi septum interlobular
Penumpukan cairan di jaringan paru dan alveoli
Kardiogenik : cairan dari pembuluh darah yang masuk
sirkulasi paru lebih dari kemampuan pembuluh limfe
mendrainase cairan, jadinya cairan menumpuk di alveoli
Biasanya pada CHF, diawali nyeri dada
Non kardiogenik : fluid overload, ARDS, masalah renal

Stage 1 : redistribusi peribronchial cuffing (penebalan dinding


Kardiomegali, broad vascular pedicle, bronkial)

Cephalisasi : redistribusi darah ke bag.atas


perihillar hazziness (kontur vaskular kabur) edema
subpleural
stage 3 :
Edema alveolar
Putih : edem alveolar
Item : edem interstisial

Kardiomegali, konsolidasi dex sin

air bronchogram
batwing appereance
Konsolidasi pulmo dextra

efusi pleura (merah)


Perihillar hazziness : kontur vaskular kabur
konsolidasi (biru)

Efusi pleura dextra

• Bronkiektasis
Penyakit peradangan saluran kronik ditandai dengan
batuk kronik, peningkatan sputum dan dilatasi bronkus
Non kardiogenik : tanpa kardiomegali dan efusi pleura
yang permanen
Klasifikasi : bronkiestasis fibrosis kistik dan non
Signet ring sign : bronkus menebal lebih dari arteri
tram track sign : penebalan dinding bronkus
Klasfikikasi : Silindrik (elongasi), varikose(irregular
dilatation), cystic(kistik pada bronkus)

Kistik fibrosis : corakan bronkovaskuler kasar

A : bronkus normal
B : bronkiektasis silindrik

Honeycomb appereance

C : bronkiektasis varikose, gambaran string of pearls


D : bronkiektasis kistik

Ring shadows : penebalan dinding bronkus


PX lainnya
HRCT : high resolution chest computed tomography
• Abses paru
kondisi terbentuknya kantung atau rongga yang berisi
nanah di paru-paru.
Cavitas dengan air fluid level

Opasifikasi thorax kanan atas -> peningkatan fisura minor


dan hemidiafragma kanan dengan puncak
juxtaphrenicus(opasifikasi segitiga di kubah hemidiafragma
yang mengindikasikan hilangnya volume lobus atas)

• Atelektasis
kolapsnya sebagian atau seluruh bagian paru,
disebabkan oleh salah satu dari tiga hal yaitu kompresi
dari parenkim paru, absorpsi udara alveolar, atau
produksi surfaktan yang terganggu.
• Opaq, perpindahan posisi fissura paru
• Penarikan trakea ke arah ipsilateral
• Pergeseran hilus, mediastinum ke arah yang kollaps
• Perubahan volume paru Plate-like atelectasis : bayangan radioopak tebal pada
sudut kostofrenikus kanan
• Diafragma terangkat ipsilateral

• Pneumonia
infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan
jaringan interstisial.
• Perselubungan sesuai dengan lobus atau segment paru,
batasnya tegas
• Volume paru tidak berubah
• Tidak tampak deviasi trachea/septum/fissure/ seperti
pada atelektasis.
• Silhouette sign (+) : menentukan letak lesi paru ; batas
lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut
berdampingan dengan jantung/di lobus medius kanan.
• Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.
• Resolusi : Air Bronchogram Sign (terperangkapnya
udara pada bronkus karena tiadanya pertukaran udara
pada alveolus).
TB Aktif
• Gangliopulmonary TB : pembesaran mediastinal lymph
nodes, subcranial lymph nodes, dan atau hilar lymph
nodes.

• Granuloma : Ghon focus/Ghon lesion.


• Granuloma + kalsifikasi hilar paru : Ghon complex

Air bronchogram (+)

Lesi Ghon(panah hitam), Ghon complex (panah putih)


• Penyakit parenkim : konsolidasi (area opasitas), cavitas
Konsolidasi, air bronchogram

Pneumonia lobaris/bronchopneumonia
• Efusi pleura
• TB aktif dan laten
Infeksi oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis

bintang : efusi, panah LVH


TB Milier

nodul kecil yang tersebar luas secara acak pada kedua


lapang paru. Gambaran snowstorm appereance

• Emfisema
penyakit obstruktif paru kronis dan progresif, ditandai
dengan adanya kelainan anatomis berupa pelebaran
rongga udara distal pada bronkiolus terminal dan
kerusakan parenkim paru.
Gambaran radiolusen selruh hemithorax

• Pneumothorax
udara terkumpul di rongga pleura, yaitu ruang di antara paru-
paru dan dinding dada.
Radiolusen satu sisi hemithorax
• Metastasis
Tumor ganas selain di paru dan menyebar melalui
pembuluh dara/limfatik ke paru
Klasifikasi :
• Noduler : pada ca tiroid, renal cell ca, adeno-
karsinoma, sarkoma
Metastasis milier : nodul milier

• Efusi pleura
Metastasis pleura

Cannon ball/coin lesion : nodul bentuk canonnball


batas tegas

• Tipe alveolar/pneumonik/peribronchial :
pada ca paru, ca esofagus, ca mamae
Metastasis alveolar/pneumonik : paralisis diafragma,
efusi pleura

• Limfangitis : tumor yg menyebar lewat limfanogen,


contoh tumor mamae, abdomen, pancreas, paru,
prostat
Metastasis limfangitis : penebalan septum
interlobularis , corakan bronkovaskuler irreguler
Snowstorm appereance : nodul kecil jumlah banyak,
ca tiroid Metastasis sarcoma sel spindle

Metastasis ca mamae
Metastasis nodular pada ca colon

Metastasis ca prostat
Metastasis ca testis

Metastasis ca ovarium
Metastasis osteosarcoma
• Mesothelioma
Kanker yang menyerang mesotelium, lapisan jaringan
tipis yg melapisi organ paru(pleura), perut(abdomen),
jantung(pericardial) dan testikel(tunika vaginalis)
• Opasitas pleural
• Pengurangan volume hemithorax menyebabkan pergeseran
mediastinum ipsilateral
• Kerusakan tulang rusuk/ekstensi diluar batas
• +/- limfadenopati mediastinum
• +/- Efusi pleura : unilateral, eksudatif

penurunan volume hemithohrax sin, penebalan


circumferential pleural sin.
Stage 1 : 1 sisi dada, bisa menyebar keluar paru
Stage 2 : 1 sisi dada, menyebar ke lapisan mesothelial
dan dinding dada, diafragma, KGB, paru-paru
Stage 3 : menyebar seluruh sisi + paru paru / • Empyema
diafragma /KGB/perikardial kontralateral akumulasi pus di antara paru dan membran yang
Stage 4 : >1 paru menyelimutinya (ruang pleura) yang dapat terjadi
bilamana suatu paru terinfeksi.
• Membentuk sudut tumpul dengan dinding dada
• Unilateral
• Bentuk lentikular(bikonveks)
Perbedaan efusi pleura dan empyema
Sama sama tumpul
Efusi pleura : bulan sabit, meniscus sign
Empyema : bikonveks

• Tetralogy of fallot
gangguan yang terjadi pada jantung dengan
ditemukannya 4 jenis kelainan secara anatomi pada
Perbedaan mesothelomia dan empyema jantung yang terdiri dari:
Sama sama opak, bedanya • Pulmonal stenosis : penyempitan katup pembuluh darah yang
mesotelioma : multi lobulated, bergelombang dan ada keluar dari ventrikel kanan menuju paru, bagian otot dibawah
destruksi(ganas) katup juga menebal dan menimbulkan penyempitan
empyema : bentuknya rapi • Ventrikular Septal Defek : defek pada septum antara ventrikel
• Efusi pleura kiri dan kanan
terdapat cairan abnormal dalam rongga pleura • Overriding Aorta : aorta yang keluar dari ventrikel kiri
mengangkat sekat ventrikel, sehingga seolah olah sebagian
• Membentuk sudut tumpul dengan dinding dada
aorta keluar dari ventrikel kanan
• Bilateral dan ukurannya serupa • Hipertropi Ventrikel kanan : penebalan dinding otot ventrikel
• Bentuk bulat sabit(cekung ke arah paru) kanan akibat peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat
Pleural Efussion Index : mengukur cairan dari stenosis pulmonal
• Boot-shaped heart

• Kardiomegali
LAE
Double density sign : ketika sisi kanan atrium kiri mendorong
ke paru-paru yang berdekatan, dan menjadi terlihat
ditumpangkan atau bahkan di luar batas normal jantung kanan
Pengukuran oblique lebih besar dari 7 cm : dari titik LVH
tengah bronkus utama kiri ke batas kanan atrium kiri Apex jantung tertanam
Tanda Hoffman-Rigler : pembesaran ventrikel kiri yang
disimpulkan dari jarak antara vena cava inferior (IVC) dan
ventrikel kiri (LV).

Third mogul sign : biasanya batas jantung kiri tepat di


bawah jalur aliran keluar paru harus datar atau sedikit
cekung
Splaying of the carina : carinal angle >90 derajat Tanda shmoo : penampakan ventrikel kiri yang menonjol
dan membulat dan aorta yang melebar

Pembesaran left atrial apendage :

RVH
Apex jantung terangkat
RAE
Pelebaran batas jantung kanan
• HMD (Hyalin Membrane Disease)
sindroma yang terjadi pada bayi prematur karena
imaturitas struktur paru dan insufisiensi produksi
surfaktan.

HMD dengan white lung appearance kanan


USG

HMD dengan granular appearance pada kedua paru

Skor 0 :Menunjukkan pola A yaitu keberadaan satu-satunya A-


lines.
Skor 1 :Menunjukan pola-B yaitu keberadaan B-lines dengan
jumlah lebih dari 3 yang berjarak sama.
Skor 2 :Menunjukan pola B yang berat yaitu adanya B-lines
yang padat dan disertai dengan atau tanpa konsolidasi yang
terbatas pada ruang subpleural.
HMD dengan granular appearance dan air bronchogram Skor 3 :Menunjukan konsolidasi yang memanjang.

HMD dengan gambaran batas jantung-paru kabur (kiri)


TTN : Tampak hiperekspansi perihiler pulmonal, peningkatan corakan
vaskuler pulmonal, infiltrate sudut costophrenikus tumpul

MAS : Infiltrat kasar bilateral, hiperinflasi paru

Pneumothorax : Luscency avascular yang dibatasi pleural visceral line


Foto Polos Abdomen
• Ca colon
Posisi ap dan oblique: oblique buat melihat fleksura di
bagian belakang supaya terbuka

• Colitis ulseratif dan ddnya


peradangan kronis yang terjadi pada kolon dan rektum

Tampak apple core : penebalan mukosa sehingga barium


terdorong, gambaran asimetris dan biasanya >10cm
Dd : inflamasi usus : simetris, <10cm
• Intususepsi
usus yang terlipat dan massuk ke dalam bagian usus
Gambaran colon memendek dan haustra menghilang lainnya

Mukosa granuler, haustra menghilang, gambaran lead


Gambaran kontras pada lumen intuseptum dan
pipe appereance
intraluminal space (cupping sign/meniscus sign), coiled
spring appereance

Mukosa menebal dan berstruktur, hiperekoik

Transverse: target lesion


Longitudinal : pseudokidney
• Diverticulosis Short segment : aganglion pada rectum dan sebagian
Divertikulosis adalah timbulnya kantung bernama kecil colon sigmoid
divertikula dalam usus besar (kolon)

Lesi sepanjang kolon sigmoid, 1/3 descendens dan distal


kolon transversal, -> multiple small outpouching

Long segment : aganglion pada rectum dan sebagian besar


• Hishprung
colon, biasanya sampai colon transversum
Tidak adanya sel ganglion pleksus myentrikus (Auerbach)
dan submocosa (Meissner)
• Aganglionik dengan kontraksi irreguler, spasme
• Penebalan mukosa colon
• Rectosigmoid <1
• Mukosa cobblestone, bergerigi, irregule

Total colonic aganglionosis : aganglion pada


seluruh colon dan rectum, kadang sebagian pada
usus halus
A : dilatasi usus dan gambaran mottled
appereance(feses), tidak ada gambaran udara/feses
B : air fluid level
C : air fluid level multiple
Klasifikasi :
Ultra short segment : aganglion pada sphincter ani
internal
1 : Abdomen tidak ada gas sama sekali. Atresia tanpa
TEF
• Atresia esofagus 2 : Ujung kateter tidak mencapai abdomen, tidak ada
Tidak adanya lubang/muara esofagus gas.
Px : esofagografi kecurigaan atresia esofagus

A : bag atas dan bawah esofagus terutup, kontras tidak


sampai gaster/pulmo, opaque proksimal saja, tidak ada
udara pada gaster
B : bag atas terhubung ke trakea(Tracheoesophagel Tampak gas pada abdomen. Atresia dengan TEF
fistul), bag bawah tertutup, kontras bisa aspirasi, opaque proksimal
esofagus, tidak ada udara di gaster
C : bag bawah terhubung ke trakea, bag atas tertutup.
Kontras sampai proksimal saja, opaque proksimal saja,
tidak ada udara di gaster
D : kedua uujung kerongkongan terhubung ke trakea, TEF,
kontras bisa aspirasi ke paru gaster, ada udara di gaster
E : ada TEF, kontras bisa aspirasi ke paru gaster, ada udara
di gaster.
Fistula sulit dilihat, gambaran udara pada esofagus.
TEF tanpa atresia esofagus

OGT proksimal esofagus, gas pada usus di abdomen,


atresia TEF distal Ulserasi multiple ukuran bervariasi, plak noduler irreguler, tepi
bergerigi (shaggy appereance)
Hyperechoic lungs, flattened diaphragma, largre Usus kecil proksimal dilatasi multiple, dengan
breathing movement. multiple air fluid levels
• Mikrokolon, jejunal ateresia, ileum atresia, atresia
duodenum Atresia duodenum : duodenum tidak berkembang
Microcolon : usus mengecil

double bubble
Dilatasi lambung dan duodenum
Kaliber colon sempit, defek pengisian pada loop ileum. • Pneumoperitoneum
Usus kecil melebar dan berisi gas. Rasio rectosigmoid >1 Adanya udara pada rongga peritoneum karena pecahnya
Jeunal atresia : obstruksi usus kecil bersifat kongenital organ berongga spt gaster, usus kecil, usus besar

triple bubble pattern Cupula sign : udara bebas pada subdiafragma


Kontras mengisi usus besar dengan cut-off pada distal
duodenum/jejenum proksimal.
Ileum atresia : stenosis sebagian/seluruhnya ileum,
kongenital
LETAK TINGGI

Rigler sign : dinding usus terlihat jelas karena ada udara pada
valvula conniventes -> lipatan mukosa usus kecil
kedua dinding usus

herring bone appereance+coil spring

Football sign : rongga perut dibatasi oleh gas dari viscus


berlubang
• Ileus obstruktif
Gangguan pasase usus
Letak tinggi Letak rendah
Letak Usus halus Usus besar
Distribusi sentral Perifer String of beads
Gambaran Valvula Haustra (segmen LETAK RENDAH
conniventes(lipatan usus besar)
mukosa usus kecil)
String of beads
coil spring
Herring bone app Herring bone app
Air fluid Pendek pendek, >3 Panjang panjang
loop

haustra -> gambaran segmen pada usus besar


• Peritonitis
Perdangan pada peritoneum

Step ladder : distensi loop usus halus

• Ileus Paralitik Hilangnya prepritoneal fat line dan psoas line


Bising usus menurun, udara pada rektum dan sigmoid • Volvulus sigmoid
Perputaran kolon sigmoid

Udara pada seluruh usus


Coffee bean sign

Foto Polos Uro


• Striktur uretra
Berkurangnya diameter/elastisitas urtethra
Klasifikasi :
Ringan : okulsi <1/3 lumen urethra
Sedang : okulsi 1/3-1/2 lumen urethra
Berat : okulsi >1/2 lumen urethra
Sentinel loop.
Px : retrograde urethrography

Dimasukkan kontras ke VU menggunakan spuit melalui OUE


• Ruptur uretra
Ekstravasasi kontras

Striktur urethra pars bulbosa

• Divertikel
Outpouching, additional shadow

Striktur urethra pars penile

• Batu
Striktur urethra pars penobulbar Batu lusen : filling defect
Batu opaque : terlihat di FPA

• Urethritis
Dinding irreguler
USG ERCP(Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography)

• Cholelithiasis
Batu pada kandung empedu

Adanya filling defect(bagian dibelakang batu tdk terisi kontras)


MRCP(Magnetic Resonance CholangioPancreatograhpy)
Lesi hiperekoik dengan acoustic shadow
• Cholesistisis
Peradangan pada kandung empedu

• Cholangitis
Peradangan pada saluran empedu
MRCP

Distensi GB >3mm, Sludge

ERCP

Hidrops vesica felea >10mm


Bisa disertai batu/tidak
• Choledocolithiasis
Batu pada saluran empedu

Lesi hiperekoik dengan acoustic shadow


• Fatty liver, grade • Hirdoureter grade
penumpukan lemak berlebih di organ hati

Penebalan ureter >3mm


• Diverticle vesica

Outpouching struktur seperti vesica urinaria


• Cystisis

A : normal
B : ekogenitas meningkat, vaskuler menurun
C : ekogenitas meningkat, vaskuler kabur
D : ekogenitas meningkat, vaskuler hilang
• CKD grade (brenbridge)

Penebalan dinding >3 jika penuh, >5 jika tidak penuh


• Pembesaran Prostat dan Turp operasi BPH

• Hidronefrosis grade

Nilai normal volume 15-25 ml


Normal : calices berbentuk cupping Operasi : Transhuretral Resection of the Prostate
Grade 1: calices berbentuk blunting/tumpul
Grade 2: calices berbentuk flattening/mendatar
Grade 3: calices berbentuk clubbing/menonjol
Grade 4 : calices berbentuk balooning/menggembung
X Foto Muskulo
• Spondilosis dan spondilolistesis
• Oa genu grade Spondilosis : Degenerasi tulang belakang
Penyakit sendi degeneratif karena inflamasi kronis • Curvatura
• Penyempitan ruang sendi, biasanya asimetris
• Osteofit

Lurus : straight lumbal curvatura


• Kompresi diskus vertebra

• Grade kompresi diskus vertebra


Derajat 0 : tidak ada gambaran OA Grade 1 : 20-25%
Derajat 1 : OA meragukan dengan gambaran sendi normal, Grade 2 : 25-40%
tetapi ada osteofit Grade 3 : >40%
Derajat 2 : OA minimal dengan osteofit pada 2 tempat, • Osteofit
tidak ada sklerosis dan kista subkondral, celah sendi baik Listesis : Tulang belakang bergeser
Derajat 3 : OA moderat dengan osteofit moderat,
deformitas ujung tulang dan celah sendi sempit
Derajat 4 : OA lanjut dengan osteofit besar, vili deformitas
ujung tulang, celah sendi hilang, ada sklerosis dan kista
subkondral

• Osteosacroma
Tampak bone exostosis
• The trough sign : garis vertikal karena
fraktur

• Fraktur os femur

Korteks dan medula kontinue/tidak dengan parent bone


• Shoulder dislocation
Perpindahan posterior kepala humerus terhadap
glenoid
• Light bulb sign : rotasi internal kepala humerus

• The rim sign : pelebaran ruang glenohumeral


• Tak tampak gambaran metastasis maupun
kelainan lain pada pulmo dan tulang yang
CT SCAN tervisualisasi

• Tak tampak lesi hipodens maupun hiperdens pada


parenkim otak. Foto Polos Abdomen
• Differensiasi substansia alba dan substansia grisea
• Pre peritoneal fat line kanan kiri tampak baik
tampak normal.
• Psoas line dan kontur kedua ginjal superposisi fekal
• Sulkus kortikalis dan fissura Sylvii tampak normal
material
• Ventrikel lateral kanan-kiri, III dan IV tampak normal
• Tampak opasitas bulat pada cavum pelvis --> curiga
• Cisterna perimesencephalic tampak normal
fekalith
• Tak tampak midline shifting
• Jumlah dan distribusi udara usus tampak normal
• Pons dan cerebellum baik
• Tak tampak distensi dan dilatasi usus
KESAN :
• Tampak banyak fekal material
Tak tampak infark, perdarahan maupun SOL
• Pada posisi LLD, tak tampak multiple air fluid level
intrakranial.
• Tak tampak free air
Tak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan
Kesan :
intrakranial.
Tak tampak gambaran illeus.
Prinsip : sinar x ditembakkan dan ditangkap dengan
detektor dan diolah dengan komputer Fekal material prominent.

Foto Lumbal
• Tampak corpus vertebra L4 tampak lebih ke anterior
dibandingkan corpus vertebra L5 (<25%),
• Tak tampak skoliosis dengan konveksitas ke…
• Struktur tulang baik
Foto thorax • Tak tampak kompresi corpus vertebra
• Tampak osteofit multipel pada aspek anterior dan
COR:CTR < 50 %
lateral corpus vertebra Th10-L5
• Bentuk dan letak jantung normal
• Proc. spinosus, proc. tranversus dan pedicle baik
• Retrocardiac dan retrosternal space tak menyempit • Tak tampak penyempitan diskus intervertebralis
PULMO: • Sacroiliac kanan-kiri kanan-kiri
• Corakan vaskuler tampak normal KESAN:
• Tak tampak bercak maupun nodul pada kedua • SPONDILOLISTHESIS L4-5 GRADE 4-5
lapangan paru • SPONDILOSIS LUMBALIS
• Hemidiafragma kanan setinggi costa 9 posterior TULANG
• Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip • Tampak diskontinuitas
• Tak tampak lesi litik, sklerotik maupun destruksi • Komplit/Inkomplit
pada os costae, scapulae dan claviculae kanan kiri • Bentuk fraktur
yang tervisualisasi
KESAN :
• Cor tak membesar
• Pulmo tak tampak kelainan
Ginjal kiri : Bentuk, letak dan axis normal.
Kontras tampak mengisi PCS pada menit ke-
5. PCS tak melebar, kaliks minor bentuk
cupping. Tak tampak filling defect

Hidronefrosis

• Displacement ke distal/dorsal Fase Pielogram (15 menit) kontras mengisi PCS dan
• Alignment baik/tidak : kalo displacement tdk baik ureter tampak gambaran opaq. Bisa terjadi batu(lusen),
kontras tidak mengalir(filling defect)
GENU Ureter kanan : Tak tampak melebar. Tak tampak
• Struktur tulang baik bendungan
• Eminentia intercondilaris os tibia dekstra sinistra tampak Ureter kiri : Tak tampak melebar. Tak tampak bendungan
meruncing
• Tampak osteofit pada condilus medial lateral os femur Fase sistogram (30-45 menit) kontras mengisi VU tampak
tibia dekstra sinistra putih. Vu bergelombang(sistisis), filling defect (adanya
• Tampak fabella pada fossa poplitea massa/batu lusen),
• Sela sendi femoro tibia dekstra sinistra tampak baik indentasi(pembesaran prostat), additional shadow
• Tak tampak sklerotik maupun kista subkondral (batu/massa), ekstravasasi kontras(ruptur VU)
KESAN: Vesika urinaria : Dinding reguler, tak tampak indentasi,
Osteoarthritis genu dekstra sinistra grade 2 (Kellgren filling defect maupun aditional shadow
lawrence).

BNO IVP Fase Post Miksi (setelah pemotretan disuruh kencing)


utk menilai fungsi pengosongan VU (susp batu, bph)
X-FOTO POLOS Post miksi : Masih tampak sisa kontras pada PCS kanan
• Preperitoneal fat line kanan kiri tampak baik kiri, ureter kanan kiri dan vesika urinaria
• Psos line kanan kiri dan kontur kedua ginjal tampak
baik Non Visualized Kidney : setelah 120 menit tidak adanya
• Tak tampak opasitas patologis pada cavum ekskresi kontras, lanjut RPG jika gagal lanjut APG
abdomen maupun cavum pelvis RPG : retrograd Pielografi : masukkan alat melalui OUE
• Distribusi udara usus normal sampai pelvis renalis, masuukkan kontras utk menilai
• Tak tampak distensi maupun dilatasi usus ureter, VU dan fungsi pengosongan
• Tak tampak free air APG : Antegrad Peilografi : masukkan kontras langsung ke
pelvis renalis melalui dinding abdomen
X-FOTO IVP Sistografi : utk menilai vesica urinaria, masukkan kontras
Fase Nefrogram (5 menit) nilai sekresi ginjal, kontur ke VU secara anterograd (langsung dari VU) atau
ginjal, PCS. Kontras mengisi PCS tampak gambaran retrograd (dimasukkan alat melalui OUE sampai ke VU
opaq dan tidak ada ekstravasasi ke jaringan baru dimasukkan kontras)
sekitar(ruptur ginjal)
Ginjal kanan : Bentuk, letak dan axis normal. Kesan :
Kontras tampak mengisi PCS pada menit ke-5. PCS tak Tak tampak batu maupun bendungan pada ureter dan
melebar, kaliks minor bentuk cupping. Tak tampak ginjal kanan kiri
filling defect Fungsi ekskresi ginjal kanan kiri baik
Prinsip : FP + kontras(iodin water-soluable)
Indikasi : gross hematuria, infeksi, tumor, trauma, Ginjal kanan : bentuk dan ukuran normal, batas
fistula ureter, batu. kortikomeduler jelas, tak tampak penipisan korteks, tak
Kontraindikasi : alergi(absolut), hipertensi, kehamilan, tampak batu, pielokaliks dan ureter proksimal tak melebar.
Ginjal kiri: bentuk dan ukuran normal, batas
DM, mieloma, gagal ginjal, kreatinin >4mg%
kortikomeduler jelas, tak tampak penipisan korteks, tak
Pemberian kontras dapat menyebabkan penurunan tampak batu, pielokaliks dan ureter proksimal tak melebar.
tekanan darah. Lien : ukuran tak membesar, tak tampak massa/nodul.
Aorta : tak tampak nodul paraaorta
Dosis 1 cc/kgBB : kadar Kreatinin <1,6mg% Prostat : Ukuran tak membesar (volume transabdominal
Dosis 2 cc/kgBB : kadar kreatinin 1,6-3mg% cc), tak tampak nodul maupun kalsifikasi
Kadar kreatinin 3mg% : tidak boleh IVP,bolehnya USG Uterus : Ukuran tak membesar , endometrial line tak
FPA menebal, tak tampak nodul
IVP : untuk melihat fungsi ekskresi (ginjal), melihat Vesika urinaria : dinding tak menebal,
anatomi tractus urogenitalia, dan mencari adakah permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak
kelainan pada trctus urogenitalia. massa.
Tak tampak cairan bebas intraabdomen.
Uretrography Tak tampak cairan bebas supradiafragma kanan
kiri
X-FOTO POLOS PELVIS : Kesan:
Tak tampak opasitas patologis pada cavum pelvis Tak tampak kelainan pada organ-organ
intraabdomen diatas secara sonografi
PEMERIKSAAN URETHROGRAPHY :
Prinsip : gelombang suara dipancarkan tubuh,
• Kontras water solube yang telah diencerkan
memantul dan ditangkap monitor
dimasukkan secara retrograde melalui orificium
urethra eksterna.
• Aliran kontras lancar mengisi urethra pars penile, pars
bulbosa, pars membranosa, pars prostatika dan
sampai ke vesika urinaria.
• Tampak penyempitan lumen pada urethra pars penile.
• Tak tampak ekstravasasi kontras.
• Tak tampak additional shadow maupun filling defect.
KESAN :
Obstruksi partial urethra pars penile, e.c Striktur urethra
pars penile
Indikasi : tumor/massa, fistula(track), trauma pelvis, striktu,
divertikel uretra, obstruktsi
Kontraindikasi : radang akut, radang prostat

USG
Hepar : ukuran tak membesar, parenkim normal, tepi
tajam, liver tip lancip, ekogenisitas normal, tak tampak
nodul, v.porta tak melebar, v hepatika tak melebar
Duktus biliaris : intra dan ekstrahepatal tak melebar
Vesika felea : ukuran normal, dinding tak menebal, tak
tampak batu, tak tampak sludge.
Pankreas: parenkim homogen, tak tampak massa maupun
kalsifikasi.
COLON IN LOOP
X-FOTO POLOS ABDOMEN :

• Pre peritoneal fat line kanan kiri tampak baik


• Tak tampak distensi dan dilatasi usus
• Tak tampak free air
• Tak tampak opasitas patologis pada cavum abdomen
maupun cavum pelvis
HASIL PEMERIKSAAN COLON IN LOOP :
• Kontras barium enema dimasukkan ke anus secara
retrograde, aliran kontras tampak mengisi rectum, sigmoid,
colon descenden, colon transversum, sampai ke colon
ascenden. Kontras berjalan dengan lancar. Kemudian
dimasukkan kontras negatif. • Struktur mandibula : fraktur?
Massa/
• Dinding reguler, tak tampak penyempitan lumen, filling
defect, additional shadow maupun indentasi. • Gigi : sisa akar? karies? Bolong?
KESAN : Impaksi? Missing teeth?
Tak tampak massa intra maupun ekstra lumen dari • Lusensi akar gigi?
rectum sampai colon ascenden • Tumpatan?

Prinsip :
single kontras : barium dimasukkan lewat anus sampai mengisi
caecum
kontaras ganda : masukkan BaSO4 lalu ditiupkan udara untuk
mendorong barium melapisi colon.
Indikasi : bab berubah, nyeri adomen, massa, obstruksi, melena,
kolitism diverticulum, intusupsepsi
Kontraindikasi : alergi kontras, hamil, biopasi rectum,
perforasi obstruksi (kec. Menggunakan water soluble)
Persiapan :
• bayi <2 thn tidak ada persiapan khusus
• 2-10 thn diberikan makanan rendah serat dan diberikan
obat pencahar 1 tab
• >10 thn malam diberikan makanan rendah serat dan
diberikan obat pencahar 2 tab

GIGI

Anda mungkin juga menyukai