Pada pemeriksaan barium enema atau colon in loop tampak filling defect oleh masa
intraluminar yang menyebabkan kontras tidak dapat melewati segmen usus proksimal.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk tujuan diagnosis dan terapi. Untuk diagnosis dikerjakan bila
gejala-gejala klinik meragukan. Pada barium enema, akan tampak gambaran cupping ataupun
coiled spring appearance. Colon in loop juga bisa sebagai terapi reposisi dengan tekanan tinggi
apabila belum ada tanda-tanda obstruksi dan onset kurang dari 24 jam.
1. Trauma abdomen
Pada kasus trauma abdomen, bisa didapatkan nyeri di bagian abdomen yang
bersifat terus-menerus akibat trauma yang dialami. Dari anamnesis didapatkan adanya
riwayat trauma sebelumnya, ada nyeri abdomen yang tidak hilang timbul. Pasien dengan
trauma pada abdomen bisa mengeluh kencing berwarna merah (hematuri). Pada
pemeriksaan fisis, tidak didapatkan gerakan peristaltik yang terlihat di dinding abdomen
dari luar (sausage-like sign).13
2. Appendicitis akut
Pada appendicitis akut, terdapat gejala klasik yaitu nyeri dirasakan samar-samar
dan tumpul (nyeri visceral) di daerah epigastrium. Awalnya dirasakan nyeri di ulu hati
dan kemudian nyeri berpindah ke nyeri perut kanan bawah yang lebih tajam dan jelas
letaknya sehingga merupakan nyeri somatik setempat (Mc Burney sign). Nyeri bertambah
kalau batuk (batuk sign) dan disertai demam, mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisis
didapatkan blumberg sign positif, rovsing sign positif, obturator sign positif dan psoas
sign positif.2
3. Hernia
Hernia ialah adanya penonjolan atau protusi isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia
terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia. Biasanya pasien datang dengan keluhan adanya
benjolan yang hilang timbul di tubuh pasien biasanya benjolan tersebut tidak nyeri. Nyeri
baru timbul kalau sudah terjadi gangguan pasase atau gangguan vaskularisasi.2
4. Gastroenteritis
Adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare, dengan
atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh. Diare yang
dimaksudkan adalah buang air besar berkali-kali (dengan jumlah yang melebihi 4 kali,
dan bentuk feses yang cair, dapat disertai dengan darah atau lendir).14
5. Torsio testis
Pasien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum, yang sifatnya mendadak dan
diikuti pembengkakan pada testis. Keadaan itu dikenal sebagai akut skrotum. Nyeri dapat
menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah bawah sehingga jika tidak diwaspadai
sering dikacaukan dengan apendisitis akut. Pada bayi gejalanya tidak khas yakni gelisah,
rewel atau tidak mau menyusui. Pada pemeriksaan fisis, testis membengkak, letaknya
lebih tinggi dan lebih horizontal daripada testis sisi kontralateral. Kadang-kadang pada
torsio testis yang baru saja terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus
spermatikus. Keadaan ini biasanya tidak disertai dengan demam.15
6. Volvulus
Keadaan dimana usus terputar sehingga menyebabkan obstruksi lumen. Kadang-
kadang aliran darah juga tersumbat, sehingga terjadi infark. Gejalanya tidak ada yang
khas: muntah (kuning kehijauan), nyeri abdomen yang kembung dan berak darah.16
7. Divertikulum Meckel
Divertikulum meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu
kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus. Divertikula bisa
mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas. Divertikulum meckel
biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kantungnya dapat melepaskan asam dan
menyebabkan ulkus, sehingga terjadi perdarahan melalui rektum yang tidak disertai
nyeri. Tinja biasanya berwarna keunguan atau kehitaman.17
Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum lebih cenderung menyebabkan
penyumbatan usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah. Bisa terjadi peradangan
mendadak pada divertikulum yang disebut divertikulitis akut. peradangan ini
menyebabkan nyeri perut yang hebat, seringkali disertai muntah.17
1. Herring William. 2016. Learning Radiology Recognizing The Basic. Elsevier. Albert
Einstein Medical Center Philadelphia, Pennsylvania
2. M. Kliegman, Robert. Nelson Text Book of Pediatric-18th Ed. USA : Saunders El sevier. 2011.
p 1287-1289
3. Ramachandran P. Intussusception in pediatric surgery diagnosis and management.
Spinger: Dordrecht Heidelberg. 2009.
Irish MS. Pediatric intussusception surgery. Medscape Reference [serial online] 2011 Apr 14
[cited 2012 Feb 29]; Available from: URL: http://emedicine.medscape.com/article/937730-
overview#showall
Wyllie R. Ileus, adhesi, insusepsi dan obstruksi lingkar tertutup in Nelson Ilmu Kesehatan
Anak. Behrmen, Kliegmen, Arvin editors. 15th ed. Vol 2. EGC: Jakarta. 1999. p.1319.
Ramachandran P. Intussusception in pediatric surgery diagnosis and management. Puri P,
Hollwarth M editors. Spinger: Dordrecht Heidelberg. 2009.
Kartono D. Invaginasi in Kumpulan kuliah ilmu bedah. Reksoprodjo S, Pusponegoro AD, et
al. Binarupa Aksara: Tangerang. 2005.
Pendergast LA & Wilson M. Intussusception: a sonographers perspective. JDMS 19:231-
238. Jul-Aug. 2003.
Fallan ME. Intussusception in Pediatric Surgery, Ashcraft KW, Holder TM (eds). 4th ed.
Philadelphia: WB Saunders Company, 2005.
Santoso MIJ, Yosodiharjo A dan Erfan F. Hubungan antara lama timbulnya gejala klinis awal
hingga tindakan operasi dengan lama rawatan pada penderita invaginasi yang dirawat di RSUP.
H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara: Medan. 2011.