1. Keikutsertaan
2. Usia ibu
penelitian Haeranah (2002) & Muthmainnah (2010): “tidak ada hubungan yang bermakna
antara usia ibu dengan pengetahuan dan praktek pemberian MP-ASI” sehingga disparitas
usia peserta tidak menjadi penghambat pemberian pengetahuan
3. Jumlah anak
Ibu dengan >1 anak telah memiliki pengalaman sehingga dapat menjadi awalan tingkat
pengetahuan terhadap pemberian MP ASI
Tingkat pendidikan ibu Posyandu Wijaya Kusuma Posyandu Dahlia Posyandu Melati
Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase
SMP 1 16,7 % 3 43 % 1 20 %
SMK, SMU/ sederajad 1 16,7 % 4 57 % 3 60 %
Diploma/ sarjana 4 66,6 % 0 0% 1 20 %
Pertiwi (2012) “pendidikan ibu yang rendah memungkinkan seorang ibu kurang dalam
mengadopsi pengetahuan yang baru dan akan menghambat perkembangan ibu terhadap
informasi khususnya tentang hal-hal yang berhubungan tentang makanan pendamping ASI”
5. Pekerjaan ibu
Ibu
Ibu memiliki
memiliki ketersediaan
ketersediaan Ibu juga memiliki
Pada posyandu Dahlia waktu yang lebih banyak
dan Melati, mayoritas untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan kesempatan untuk
ibu merupakan ibu
pengetahuan
pengetahuan mengenai
mengenai MP-
MP- memperhatikan zat
ASI dan mengaplikasikannya gizi dari MP-ASI
rumah tangga pada pelaksananan
pemberian MP-ASI. yang diberikan
6. Rerata penghasilan
Menurut Notoatmodjo (2003) sosial ekonomi menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang
tidak sejalan dengan penelitian Fransiska (2011) “tidak ada hubungan antara
tingkat pendapatan ibu dengan pengetahuan”
7. Informasi MP-ASI
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa ibu mendapatkan informasi mengenai pemberian MP-
ASI dari tenaga kesehatan, televisi dan internet.
Terdapat peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia kurang dari 6 bulan mengenai
MP-ASI setelah dilakukan kegiatan ISI CETING