Thorax
BLACK NOTE
KTJ PRODUCTION
2017
SING A SONG OF RADIOLOGY
RESPIRASI - KARDIOLOGI
Arah sinar dari anterior tubuh ke posterior dari posterior tubuh ke anterior
① BRONKHITIS Cny .
Buna -30 tahan )
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular yang ramai (prominent), melebih 2/3 medial lapangan paru, hilus kiri lebih
tinggi dari kanan (perbedaan 2,5 cm)
Kesan: bronchitis kronik
②BRONKIEKTASIS
Foto thorax AP/PA
/pronto vascular yg kaear dllapangan
'◦ratan
baran pam bawdy
9am
•
.kautaa→unÉTSTAEToggggg@☆
O@8TÉF_&FFFITfSfg
ggntfgfgflalm.lt
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
"nteltrat → berawan
• Tampak cincin-cincin lusen pada ….. paru D/S yang memberikan gambaran honeycomb appearance
disertai bercak infiltrat pada lapangan bawah paru yang menutupi sinus, diafragma dan batas jantung
….
Kesan: infected
aw bronkiektasis
→
pengapuvan
③PNEUMONIA Cny
Foto thorax AP/PA
-
P .
Unia 40 tahun
)
④ BRONKOPNEUMONIA
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Tampak bercak infiltrat pada lapangan medial/basal paru D/S -8 I f
=%%% Deskripsi
Lama aktif cavitas, bercak, infiltrat (berawan), efusi pleura, kalsifikasi, fibrosis
PCP
(pneumocystic tampak bercak infiltrat pada kedua lapangan paru disertai cavitas pada apex paru
carinii pneumonia) dan gambaran kista berdinding tebal/tipis, pemadatan hilus
- HIV
** dapat terjadi shift jika garis fibrosis merektrasi trakea dan mediastinum ke arah lesi
DESTROYED LUNG
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Tampak bercak berawan disertai multiple cavitas (ektasis) dan garis fibrosis yang merektrasi trakea dan
mediastinum ke arah lesi
Kesan: destroyed lung (luluh paru)
PNEUMOTHORAKS
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Tampak deep sulcus sign pada hemithorax D/S
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Tampak shift trakea dan mediastinum ke arah kontralateral*
• Tampak hiperlusen avaskular pada hemithoraks D/S setinggi costa …. anterior yang memberikan
gambaran kolaps paru D/S dengan bayangan pleural viseralis yang jelas (pleural white line) ke arah
medial
Kesan: tension pneumothoraks
*jika tidak ada shift, berarti kesan simple pneumothoraks
HYDROPNEUMOTHORAKS
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Tampak perselubungan homogen pada bagian basal hemithoraks paru D/S setinggi costa …. anterior
yang menutupi sinus, diafragma dan batas jantung D/S disertai hiperlusen avaskular pada bagian
superior yang memberikan gambaran air fluid level +
• Tampak gambaran kolaps paru D/S dengan bayangan pleural viseralis yang jelas (pleural white line) ke
arah medial
Kesan: hydropneumothoraks D/S
EFUSI PLEURA
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal (sulit dievalusi, tergantung derajat
efusi)
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum*
• Tampak perselubungan homogen pada bagian basal hemithoraks paru D/S setinggi costa …. anterior
yang menutupi sinus, diafragma dan batas jantung D/S yang memberikan gambaran meniscus sign +
Kesan: efusi pleura D/S
*Jika ada shift ke arah kontralateral dan >2/3 hemithoraks D/S, berarti efusi pleura masif
** tegak menutupi diagfragma dan sinus : 250-300 cc ; RLD : 100 cc
normal cairan cavum pleura : 5-15 cc
Usul : MSCT Scan dengan kontras
ada barrel chest =
Perlaas an rongga dada
EMFISEMA ✓
⑦ Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak, sela iga melebar
• Kedua sinus lancip disertai diafragma letak rendah dan mendatar
• COR: kesan ramping; aorta normal
I
ATELEKTASIS
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak, sela iga menyempit (volume paru mengecil)
• Kedua sinus lancip dan elevasi diafragma ke arah lesi
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Tampak shift dari trakea dan mediastinum ke arah lesi/ipsilateral
• Tampak perselubungan homogen pada lapangan …. paru D/S disertai hiperaerasi pada paru
disebelahnya
Kesan: atelektasi paru D/S disertai enfisema kompensatoar D/S
⑨ ABSES PARU
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Tampak kavitas pada lapangan ….. paru D/S berdinding tebal yang memberikan gambaran air fluid
-
level +
Kesan: abses paru D/S
Usul : foto thoraks lateral
MASSA
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Tampak shift dari trakea dan mediastinum ke arah kontralateral
• Corakan bronkovaskular dalam batas normal, tidak melebih 2/3 medial lapangan paru dengan distribusi
vaskular gradual tappering dan dominan di basal paru, hilus kiri lebih tinggi dari kanan (perbedaan 2,5
cm)
• Tampak soft tissue density pada regio para….. D/S, berbatas tegas, tepi reguler/irreguler, nonkalsifikasi/
kalsifikasi, ada/tidak mendestruksi tulang dengan silhouette sign +/-*
Kesan: massa mediastinum dd tumor paru D/S
* silhouette sign + = sulit dibedakan batasan jantung dan massa (posisi massa di anterior)
silhouette sign — = jelas batasan jantung dan massa (posisi massa di posterior)
Usul : MSCT scan dengan kontras
FLAIL CHEST
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tampak multiple fraktur pada costa …. A/P D/S
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular dalam batas normal, tidak melebih 2/3 medial lapangan paru dengan distribusi
vaskular gradual tappering dan dominan di basal paru, hilus kiri lebih tinggi dari kanan (perbedaan 2,5
cm)
• Tampak bayangan udara yang terlihat akibat kontusio paru
Kesan: flail chest D/S + multiple fraktur pada costa …. A/P D/S
Deskripsi HMD
Grade 1 Gambaran retikulogranular yang sangat halus dan sulit dilihat dengan sedikit
gambaran air bronchogram.
Pneumonia
HMD TTN Aspirasi Mekonium
Neonatal
2 jam setelah
Segera setelah Gejala berat segera Takipnea,
Gejala kelahiran,
kelahiran, hilang setelah kelahiran, batuk, retraksi
Klinis memburuk
dalam 72 jam mekonium staining dada
48-72 jam
•Bercak •Preminent
•Grossly patchy
retikulogranuler perihilar
opacities
, ground glass pulmonary •Densitas
•Hiperinflasi
appereance interstitial alveolar
emfisematous
•Bilateral marking, terlokalisasi
Radiologi •Tidak ada air
•Hipoaerasi •Bilateral dan atau difus
bronchogram
•Air simetris •Air
•Pneumothorax/
bronchogram •Hiperinflasi bronchogram
pneumomediastinum
•Bell shaped •Cairan pada
•Efusi pleura
thorax fissura
EDEMA PARU
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal*
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Tampak perkabutan parahilar dan parakardiak di kedua lapangan paru yang memberikan gambaran bat
•
wings / butterfly appearance
Kesan: edema paru alveolar
* jika ada kardiomegali, edema paru causa kardiogenik
LIMFADENOPATI
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular dalam batas normal, tidak melebih 2/3 medial lapangan paru dengan distribusi
vaskular gradual tappering dan dominan di basal paru
• Tampak pemadatan hilus D/S
• Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua lapangan paru, tidak tampak tanda-tanda metastasis
Kesan: limfadenopati D/S
PNEUMOMEDIASTINUM
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal*
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular dalam batas normal, tidak melebih 2/3 medial lapangan paru dengan distribusi
vaskular gradual tappering dan dominan di basal paru, hilus kiri lebih tinggi dari kanan (perbedaan 2,5
cm)
• Tampak garis lusen pada paraaorta/paratrakea
• Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua lapangan paru, tidak tampak tanda-tanda metastasis
Kesan: pneumomediastinum
*bisa terjadi emfisema subkutis = tampak bayangan lusen pada jaringan lunak regio …..
• diameter transversa jantung kanan dibagi dengan diameter hemithoraks kanan > 1/3
(melebih linea parasternalis dextra)
RAE
• distal esofagus ke distal
LAE
• esofagus terdorong ke arah posterior dextra (pada foto lateral - dengan kontras barium
meal)
• jantung melebar ke kiri melebihi linea midclavicularis sinistra (2/3 hemithoraks sinistra)
dan dorsal
• apex tertanam
LVH
• pinggang jantung tetap concave (ramping)
Dilatasi aorta •
• jarak antara dari tepi trakea sampai tepi lateral dari aorta knob > 3.5 cm (foto asimetris)
Elongasi
jarak mid caput clavicula ke puncak arcus aorta < 1.5 cm
aorta
diameter batas jantung kanan + kiri terlebar / diameter transversa intrathorakal terlebar
CHF
Gagal Jantung Kanan Gagal Jantung Kiri
• LAE, LVH
(kongestif liver)
• Efusi pleura
• Klinis: JVP meningkat, Edema
COR PULMONAL
Pulmonary artery HT Pulmonary venous HT
vaskularisasi di lobus atas < ramai dari cephalisasi = vaskularisasi di lobus atas
Vaskularisasi
lobus bawah > ramai dari lobus bawah
HHD
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan kardiomegali dengan cardiothorac index > 0.5; aorta dilatasi, elogasi dan kalsifikasi
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular dalam batas normal, tidak melebih 2/3 medial lapangan paru dengan distribusi
vaskular gradual tappering dan dominan di basal paru, hilus kiri lebih tinggi dari kanan (perbedaan 2,5
cm)
• Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua lapangan paru, tidak tampak tanda-tanda metastasis
Kesan: HHD (kardiomegali disertai aorta dilatasi, elongasi et aterosklerotik)
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ASIANOTIK
Vaskularisasi meningkat
ASD VSD PDA
• RAE, RVH
• LAE, LVH
aorta
prunning
• vaskularisasi • RAE
appearance
• RVH, LAE, LVH
PENYAKIT KATUP
MS MI AS AI PS
• RVH
• LAE, RVH
• LVH
• LVH
• hypertension
• LVH, LAE
• Edema paru • aorta dilatasi • aorta dilatasi pulmonary
• vascular menurun
PENYAKIT AORTA
Aneurisma aorta Koartaksio aorta Dissectio aorta
• penyempitan aorta
• pembentukan gelembung di
• rib notching = a. intercostal
dinding aorta
• robekan tunica intima aorta
mediastinum
• COR analisa = gambaran E sign
EFUSI PERIKARD
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan kardiomegali dengan cardiothorac index > 0.5 yang memberikan gambaran water bottle
sign atau watermelon appearance atau guci; aorta menyempit
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular menurun
• Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua lapangan paru, tidak tampak tanda-tanda metastasis
Kesan: efusi perikard
Usul : echocardiografi
PNEUMOPERIKARDIUM
Foto thorax AP/PA
• Jaringan lunak sekitar dalam batas normal*
• Tulang-tulang intak
• Kedua sinus lancip dan diafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri (perbedaan 3 cm)
• COR: kesan normal dengan cardiothorac index < 0.5; aorta normal
• Trakea tampak di midline, tidak tampak shift dari mediastinum
• Corakan bronkovaskular dalam batas normal, tidak melebih 2/3 medial lapangan paru dengan distribusi
vaskular gradual tappering dan dominan di basal paru, hilus kiri lebih tinggi dari kanan (perbedaan 2,5
cm)
• Tampak bayangan lusen pada cavam perikard
• Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua lapangan paru, tidak tampak tanda-tanda metastasis
Kesan: pneumoperikardium
*bisa terjadi emfisema subkutis = tampak bayangan lusen pada jaringan lunak regio …..
OA ⑤
Foto genu dextra AP/Lateral
• Aligment pembentuk genu dextra intak, tidak tampak dislokasi
• Tidak tampak fraktur serta destruksi tulang
• Tampak osteofit pada eminentia intercondylaris lateral os tibia dextra, condylaris lateral dan medial os
femur dextra dan aspek posterosuperior os patella dextra
• Mineralisasi tulang baik
aol.at#kAtttia
• Tampak penyempitan celah sendi femurotibial medial disertai subkondral sklerotik
• Soft tissue dalam batas normal
Kesan: OA genu dextra grade III (klasifikasi kellgren dan lawrence*)
*Klasifikasi Kellgren dan Lawrence
RA ⑦
Foto manus dextra AP/Lateral
• Aligment pembentuk manus dextra intak, tidak tampak dislokasi
• Tidak tampak fraktur
• Mineralisasi tulang berkurang (osteoporosis daerah periarticular)
aÑaFÉg
•ta→pa⑧&*FFtfooE--I
• Tampak gambaran ulnar deviation dari jari-jari disertai swan neck appearance (PIP hiperekstensi, DIP
fleksi)
• Tampak penyempitan celah sendi disertai marginal erotion juxtra articular
• Periartikuler soft tissue swelling •
GOUT ⑥
Foto pedis dextra AP/Lateral
• Aligment pembentuk pedis dextra intak, tidak tampak dislokasi
• Tidak tampak fraktur
• Mineralisasi tulang berkurang
• Tampak penyempitan celah sendi disertai joint swelling
• Tampak subartikular cystic area dengan gambaran punched out lesion pada metatarsalphalange 1
dextra tampat destrath
'
FRAKTUR ⑤
Foto …….. (contoh: antebrachii dextra) AP/Lateral
• Aligment pembentuk antebrachii dextra tidak intak
• Tampak fraktur *
• Mineralisasi tulang baik
• Tampak celah sendi*
• Soft tissue swelling pada daerah fraktur
Kesan: Fraktur …..
Deskripsi
Fraktur Monteggia fraktur 1/3 proksimal os ulna D/S disertai dislokasi kaput radius
Fraktur Galleazzi fraktur 1/3 distal os radius D/S disertai dislokasi distal radioulnar joint
Fraktur Colles fraktur 1/3 distal os radius disertai displacement fragmen fraktur ke arah dorsal sarah
punggung
Fraktur Smith fraktur 1/3 distal os radius disertai displacement fragment fraktur ke arah volar iarah
langan
Mapua large
Fraktur oblik intraartikuler tulang radius, dengan dislokasi distal radius kearah volar
Fraktur Barton
(fraktur Barton volar) atau ke arah dorsal (fraktur Barton dorsal)
Deskripsi
OSTEOPOROSIS ⑨
Foto femur dextra AP/Lateral
• Aligment pembentuk femur dextra intak, tidak tampak dislokasi
• Tidak tampak fraktur serta destruksi tulang
• Mineralisasi tulang berkurang, trabekula kasar
• Celah sendi dalam batas normal
• Soft tissue dalam batas normal www""
Kesan: osteoporosis senilis :*
OSTEOMYELITIS ③ is :*
Foto cruris dextra AP/Lateral
• Aligment pembentuk cruris dextra intak, tidak tampak dislokasi
• Tidak tampak fraktur
• Tampak periosteal reaction pada 1/3 proksimal os.tibia dan os.fibula sinistra
• Tampak destruksi tulang memberikan bayangan lusen daripada tulang (osteolitik)
• Mineralisasi tulang berkurang dan trabekula kasar
• Celah sendi dalam batas normal
• Soft tissue swelling
Kesan: osteomyelitis akut
SPONDILITIS TB
Foto thoracolumbal AP/Lateral
• Aligment pembentuk lumbosacral berubah, tidak tampak listhesis
• Tidak tampak fraktur, pedikel intak
• Tampak destruksi osteolitik pada CV Th 4-6 pada bagian anterior
• Mineralisasi tulang berkurang disertai end plate sklerosis
• Tampak diskus intervertebralis menyempit setinggi CV Th 4-6
• Tampak abses pada paravertebral setinggi CV Th 4-6 yang memberikan gambaran paravertebra mass
Kesan: Spondilitis TB
ÉÉ
SPONDILOLISTHESIS ②
Foto lumbosacral AP/Lateral
w* 0
eearanmana
• Aligment pembentuk lumbosacral berubah, listhesis CV L3 terhadap L4 ke posterior, curvature lordotic
melurus .
cows
SPONDYLOSIS ①
Foto lumbosacral AP/Lateral
• Aligment pembentuk lumbosacral intak, tidak tampak listhesis, kurvatura lordotik, lumbalis normal
• Tidak tampak fraktur serta destruksi tulang
• Tampak osteofit pada aspek lateral CV L4-5, aspek anterior CV L1 pada twang verum Menor
• Mineralisasi tulang baik
• Celah sendi dalam batas normal
• Soft tissue dalam batas normal
Kesan: spondylosis lumbalis
Foto oesophagomaagduodenum
Telah dilakukan oesophagomaagduodenografi dengan hasil sebagai berikut :
• Kontras barium sebanyak …. cc diminumkan secara oral
• Dengan fluoroscope tampak kontras mengisi oesophagus, cardiac, fundus, dan pyloric gaster serta
bulbous duodenum
• Mukosa gaster reguler, tidak tampak filling defect additional shadow, maupun ekstravasasi kontras
Kesan: tidak tampak kelainan pada foto eosophagomaagduodenum ini
• Tulang-tulang intak -
efio
°
hllmakyepitluaestupcalilususbe.HN
✗
Kesan: SBO
tumor
ILEUS OBSTRUKSI (LBO)
Foto polos abdomen (BNO 3 posais - LDK, Supine, tegak)
• Tampak distribusi udara tidak sampai hingga ke distal colon
• Tampak dilatasi loop-loop usus, tidak tampak gambaran hearing bone, tampak haustra yang menebal
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
• Tulang-tulang intak
Kesan: LBO
sambetit
tbrsabuanganoiinanew
ILEUS PARALITIK
Foto polos abdomen (BNO 3 posais - LDK, Supine, tegak)
• Tampak distribusi udara sampai hingga ke distal colon
• Tampak dilatasi loop-loop usus, tidak tampak gambaran hearing bone, tampak air fluid level yang
memanjang
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
• Tulang-tulang intak
Kesan: Ileus paralitik
PERITONITIS
Foto polos abdomen posisi AP
• Tampak distribusi udara sampai hingga ke distal colon
• Tampak penebalan dinding dan dilatasi loop usus disertai gambaran air fluid level yang memanjang,
tidak tampak gambaran hearing bone
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line hilang
• Tulang-tulang intak
Kesan: peritonitis
VOLVULUS
Foto polos abdomen posisi AP
• Tampak distribusi udara tidak sampai hingga ke distal colon
• Tampak loop usus distensi yang memberikan gambaran coffee bean atau inverted U, tidak tampak
gambaran hearing bone
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
• Tulang-tulang intak
Kesan: volvulus
PNEUMOPERITONEUM
Foto polos abdomen posisi AP
• Tampak distribusi udara sampai hingga ke distal colon
• Tidak tampak dilatasi loop-loop usus, tidak tampak gambaran hearing bone
• Tampak rigler’s sign, tampak udara bebas pada subdiafragma D/S
• Pada poses supine, tampak udara terkumpul ditengah yang memberikan gambaran football sign
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
• Tulang-tulang intak
Kesan: pneumoperitoneum
BSK
Foto polos abdomen posisi AP
• Tampak distribusi udara sampai hingga ke distal colon
• Tidak tampak dilatasi loop-loop usus, tidak tampak gambaran hearing bone
• Tampak gambaran radioopak pada daerah …….. D/S setinggi CV ……* dengan ukuran ……, berbentuk
….., berbatas ……., mukosa …….
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
• Tulang-tulang intak
Kesan: BSK
*nefrolith : L1-3
ureterolith : L4-5
Vesicolith : rongga pelvis
INTUSUSEPSIS
Foto polos abdomen
• Tampak distribusi udara sampai hingga ke distal colon
• Tidak tampak dilatasi loop-loop usus, tidak tampak gambaran hearing bone
• Tampak gambaran soft tissue mass pada ileosaecal/ileoileal/kolikolika
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
• Tulang-tulang intak
Kesan: Suspek Intususepsi ileosaecal/ileoileal/kolikolika
Usul : Colon inloop
GASTRITIS
Telah dilakukan maagduodenografi dengan hasil sebagai berikut :
• Kontras barium sebanyak …. cc diminumkan secara oral
• Dengan fluoroscope tampak kontras mengisi cardiac, fundus, dan pyloric gaster serta bulbous duodenum
• Tampak gambaran 3 lapis berupa udara, hipersekresi mukosa lambung, dan kontras yang menigs lumen
gaster
• Mukosa gaster reguler, tidak tampak filling defect additional shadow, maupun ekstravasasi kontras
Kesan: Gastritis
COLITIS
Telah dilakukan colon inloop dengan hasil sebagai berikut:
• Dimasukkan kontras barium sebanyak …. cc + udara …. cc, dimasukkan melalui kateter yang terpasang
pada anus
• Dengan fluroskop, tampak kontras mengisi rektum sampan kolon ….
• Kaliber lumen colon dalam batas normal dengan haustra yang mulai menghilang yang memberikan
gambaran pipe like appearance
• Mukosa ireguler, tidak tampak filling defect dan additional shadow
Foto 24 jam: tidak tampak sisa kontras
Kesan: Ulcerative Colitis Colon …..
HIRSCHSPRUNG DISEASE
Telah dilakukan colon inloop dengan hasil sebagai berikut:
• Dimasukkan kontras barium sebanyak …. cc + udara …. cc, dimasukkan melalui kateter yang terpasang
pada anus
• Dengan fluroskop, tampak kontras mengisi rektum sampan kolon sigmoid
• Tampak dilatasi pada proksimal rektum dan colon sigmoid dengan penyempitan pada distal rectum
• Mukosa ireguler, tidak tampak filling defect dan additional shadow
Foto 24 jam: tidak tampak sisa kontras
Kesan: Gambaran Hirschsprung
TUMOR RECTUM
Telah dilakukan colon inloop dengan hasil sebagai berikut:
• Dimasukkan kontras barium sebanyak …. cc + udara …. cc, dimasukkan melalui kateter yang terpasang
pada anus
• Dengan fluroskop, tampak kontras mengisi rektum sampan kolon sigmoid
• Tidak tampak dilatasi serta penyempitan pada colon
• Tampak filling defect pada 1/3 tengah rectum yang memberikan gambaran “apple core”
Foto 24 jam: tidak tampak sisa kontras
Kesan: Ca Rectum
ISK (CYSTITIS)
Foto intravenous urography
• Kontras iodine sebanyak …. cc dimasukkan secara intravena
• Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal kiri dan kanan baik
• Pelviokalises kiri: ujung calyx minor cupping, tidak tampak filling defect dan batu
• Pelviokalises kanan: ujung calyx cupping, tidak tampak filling defect dan batu
• Ureter kiri: kaliber lumen normal, mukosa reguler, tidak tampak filling defect, batu, maupun additional
shadow
• Ureter kanan: kaliber lumen normal, mukosa reguler, tidak tampak filling defect, batu, maupun additional
shadow
• Vesica urinaria: tampak gambaran penebalan dinding mukosa dengan tepi mukosa irreguler
Kesan: suspect cystitis
Usul : USG Abdomen
RUPTUR BULI-BULI
Foto intravenous urography
• Kontras iodine sebanyak …. cc dimasukkan secara intravena
• Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal kiri dan kanan back
• Pelviokalises kiri: ujung calyx minor cupping, tidak tampak filling defect dan batu
• Pelviokalises kanan: ujung calyx cupping, tidak tampak filling defect dan batu
• Ureter kiri: kaliber lumen normal, mukosa reguler, tidak tampak filling defect, batu, maupun additional
shadow
• Ureter kanan: kaliber lumen normal, mukosa reguler, tidak tampak filling defect, batu, maupun additional
shadow
• Vesica urinaria: tampak ekstravasasi kontras kelar dari buli-buli dengan mukosa irreguler,
Kesan: ruptur buli-buli
HIPERTROFI PROSTAT
Foto intravenous urography
• Kontras iodine sebanyak …. cc dimasukkan secara intravena
• Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal kiri dan kanan back
• Pelviokalises kiri: ujung calyx minor cupping, tidak tampak filling defect dan batu
• Pelviokalises kanan: ujung calyx cupping, tidak tampak filling defect dan batu
• Ureter kiri: kaliber lumen distal melebar, mukosa reguler, tampak gambaran J hook atau fish hook
• Ureter kanan: kaliber lumen distal melebar, mukosa reguler, tampak gambaran J hook atau fish hook
• Vesica urinaria: kontras mengisi dengan konsentrasi cukup, mukosa reguler, tampak indentasi caudal ke
arah cranial yang memberikan gambaran pine tree appearance
Kesan: hipertrofi prostat
HYDRONEFROSIS
Foto polos abdomen
-
I
• Tampak distribusi udara sampai hingga ke distal colon
• Tidak tampak dilatasi loop-loop usus, tidak tampak gambaran hearing bone
• Tampak bayangan batu radioopak berbentuk staghorn pada regio hipokondrium dextra setinggi CV L1-2
dengan ukuran 2.7 x 3.8 cm
• Kedua psoas line dan preperitoneal fat line intak
"
¥
• Tulang-tulang intak
Kesan: Batu staghorn dextra (nefrolith dextra)*
ii.
iii.iii.
*Densitas batu ginjal
batu kalsium oksalat : radiopak
batu kalsium fosfat : radiopak
batu struvite (magnesium amonium fosfat) : radiopak
batu cystine : middle radiopaque
batu urat atau xantthine : radiolusen
*Klasifikasi hydronefrosis
Deskripsi
Grade 1 (mild) dilatasi pelvis, tanpa dilatasi calyx (cupping), tanpa atrofi parenkim
Grade 2 (mild) dilatasi pelvis dengan dilatasi calyx (blunting), tanpa atrofi parenkim
Deskripsi
Grade 3 (moderate) dilatasi pevis dengan dilatasi calyx dengan bentuk flattening, tanpa atrofi
parenkim
Grade 4 (severe) dilatasi pevis dengan dilatasi calyx dengan bentuk ballooning, atrofi parenkim
EPIDURAL
Foto MSCT Scan kepala tanpa kontras
• Lesi hiperdens berbentuk bikonvex pada regio …. D/S %
• Differensiasi grey dan white matter dalam batas normal
epidural ☒
• Sulci dan gyri dalam batas normal ✓ artwirneniyea needles
• Tidak tampak midline shift ✓
• Sistem ventrikel dan rang subarachnoid dalam batas normal
✓
SUBDURAL
Foto MSCT Scan kepala tanpa kontras
• Lesi hiperdens berbentuk cressent sign pada regio …. D/S
• Differensiasi grey dan white matter dalam batas normal
Sub ☆
• Sulci dan gyri dalam batas normal vein
• Tidak tampak midline shift bridging
• Sistem ventrikel dan rang subarachnoid dalam batas normal
• Cerebellum pontis angle, pons, cerebellum dalam batas normal
• Sinus paranasalis dan air cell mastoid dalam batas normal
• Kedua bulbus oculi dan rung retrobulbar dalam batas normal
• Fraktur os …. D/S, tulang - tulane lainnya intak
• Soft tissue swelling region …. D/S
Kesan: Perdarahan Subdural regio …. D/S, fraktur os …. D/S, dan hematoma subgaleal regio …. D/S
SUBARACHNOID ( Ksi hyar )
Foto MSCT Scan kepala tanpa kontras irisan axial reformat sagital dan coronal
• Differensiasi grey dan white matter dalam batas normal
• Tampak lesi hiperdens yang mengisi sulci dan gyri lobus temporoparietooccipital dextra
• Sulci dan gyrus normal
• Midline tidak shift
• Ruang subarachnoid dan sistem ventrikel dalam batas normal
• Kalsifikasi fisiologis pada pineal body
• Cerebellum pontis angle, pons, cerebellum dalam batas normal
• Sinus paranasalis dan air cell mastoid yang terscan dalam batas normal
• Bulbus oculi dan struktur retrobulber yang terscan dalam batas normal
• Tulang - tulang yang terscan intak
Kesan: perdarahan subarachnoid lobus temporoparietoocipital dextra