Kelas : 2B
NIM : P1337430118070
Tempat PKL : RSUD Pandan Arang Boyolali
b. Proyeksi Lateral
Pada proyeksi lateral pasien tidur miring ke kiri diatas meja
pemeriksaan. Kedua tangan pasien berada didepan tubuh. Mengatur MCP
tubuh pasien berada pada pertengahan meja pemeriksaan, kaset diletakkan
membujur tubuh dibawah bucky table, central ray diarahkan vertikal tegak
lurus tepat pada meja pemeriksaan dengan central point setinggi krista
ilika pada MCP tubuh. Jarak penyinaran 100cm dengan faktor eksposi
96kV , 55 mAs.
Gambar12. Radiograf Proyeksi Lateral Tn.N
Gambar 13. Hasil Pembacaan Foto Rontgen Tn.N oleh Dokter Radiologi
Kesan :
Spondilosis lumbales, osteofit di corpus VL 1- aspek anterior dan lateral
DIVL-S1 menyempit, suspect HNP
Tak tampak listesis maupun kompresi corpus VLS
3.4 Pembahasan
Setelah penulis melakukan pengamatan dan mengerjakan secara langsung
jalannya pemeriksaan, maka penulis dapat mengambil pembahasan sebagai berikut :
1. Di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali pemeriksaan vertebrae
lumbosacral AP dan lateral telah sesuai dengan teori yakni menggunakan proyeksi
AP supine dan Lateral recumbent. Hanya saja secara teori posisi objek proyeksi
AP adalah dengan lutut di fleksikan agar tulang punggung lebih dekat dengan
meja pemeriksaan sehingga sakrum akan lebih terlihat jelas. Pada proyeksi lateral
posisi objek tulang belakang diatur dalam posisi horizontal lurus, jika tidak dapat
lurus maka dapat diberi pengganjal softbag pada bagian atas atau bawah dari
thoracal. Namun pada pengamatan yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD
Pandan Arang Boyolali posisi objek pada proyeksi AP lutut pasien tidak
difleksikan
2. Menurut hasil wawancara dengan dokter spesialis radiologi, jika klinis pasien
yaitu curiga saraf terjepit pada lumbosacral idealnya dalam pemeriksaan
lumbosacral menggunakan 3 proyeksi yaitu proyeksi AP, lateral dan oblik kanan-
kiri. Namun apabila dari hasil proyeksi AP dan lateral saja sudah cukup untuk
menegakkan diagnosa maka proyeksi oblik tidak diperlukan dalam pemeriksaan.
3. Hasil ekspertise radiolog dengan klinis LBP yaitu spondylosis lumbalis dengan
disertai penyempitan diskus intervertebralis L5-S1.
4. Usaha proteksi radiasi di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali
diterapkan terhadap pasien, petugas, dan lingkungan sekitarnya dengan cara :
dipersilahkan keluar.
g. Menutup semua pintu ruang pemeriksaan dengan rapat pada saat akan
melakukan ekspose.
i. Dinding dan pintu ruang pemeriksaan sudah dilengkapi dengan lapisan timbal
(Pb).