Anda di halaman 1dari 8

Nama : Intan Larasati

Kelas : 2B
NIM : P1337430118070
Tempat PKL : RSUD Pandan Arang Boyolali

TUGAS ANATOMI RADIOLOGI


a. Hasil Radiograf Vetebrae Lumbosacral AP dan Lateral
b. Lembar Permintaan Foto

c. Hasil Ekspertise Dokter Radiologi


PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Profil Kasus


3.1.1 Identitas Pasien
Untuk referensi penunjang dalam melakukan pemeriksaan, penulis
menyajikan identifikasi pasien dalam tinjauan kasus ini yang diperoleh dari
lembar permintaan foto yang telah diberikan pasien ke ruang Instalasi Radiologi.
Adapun identitas pasien tersebut adalah:
Nama : Tn. N
Tanggal Lahir : 20 Oktober 1954
Umur : 43 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Prigi, Boyolali
No.RM : 154xxxx
Tanggal Pemeriksaan : 24 Agustus 2019
Tempat Pemeriksaan : Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali
Permintaan Foto : Vertebrae Lumbosacral AP/LAT

Gambar 10. Lembar Permintaan Foto Vert.Lumbosacral Tn. N


3.1.2 Riwayat Pasien
Pada hari Senin, tanggal 24 Agustus 2019 pasien dengan nama Tn. N
datang ke Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali dengan klinis
LBP (Low Back Pain) atau sakit punggung belakang bagian bawah. Keluhan
yang dirasakan pasien yaitu nyeri pinggang bawah menjalar dari pangkal paha
ke ujung tungkai kanan dan kiri. Hasil diagnosa sementara diduga pasien yang
bersangkutan mengalami spondylosis lumbalis, untuk menegakkan diagnose
tersebut dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan radiologi dengan
permintaan foto Vertebrae Lumbosacral AP dan lateral.

3.2 Prosedur Pemeriksaan


3.2.1 Persiapan Alat
a. Pesawat sinar-X siap pakai
b. IP (Imaging Plate) ukuran 35x43 cm
c. Computer Radiography

3.2.2 Persiapan Pasien


Pada pemeriksaan vertebrae lumbosacral ini tidak memerlukan
persiapan khusus. Pasien diberikan penjelasan tentang prosedur yang akan
dilakukan. Pasien dimohon untuk melepas pakaian dan mengganti baju pasien
yang telah disediakan. Mengingatkan pasien untuk melepas benda-benda
berupa logam atau aksesoris disekitar objek yang akan diperiksa.

3.2.3 Teknik Pemeriksaan


Proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan vertebrae lumbosacral di
Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali ini adalah proyeksi antero
posterior (AP) dan lateral.
a. Proyeksi Antero Posterior (AP)
Pada proyeksi ini pasien tidur diatas meja pemeriksaan. MSP tubuh
berada pada pertengahan meja pemeriksaan. Kedua tangan pasien berada
di samping tubuh. Pelvis pasien diatur agar tidak mengalami rotasi.
Imaging Plate diletakkan membujur dibawah bucky table, central ray
diarahkan vertikal tegak lurus pada meja pemeriksaan, dengan central
point setinggi Krista iliaka pada MSP.Untuk pasien dengan tubuh yang
gemuk central point berada 4 cm diatas Krista iliaka pada MSP. Jarak
penyinaran 100 cm dengan faktor eksposi 87,5 kV, 45 mAs.
Gambar 11. Hasil Radiograf Proyeksi AP (Antero Posterior) Tn.N

b. Proyeksi Lateral
Pada proyeksi lateral pasien tidur miring ke kiri diatas meja
pemeriksaan. Kedua tangan pasien berada didepan tubuh. Mengatur MCP
tubuh pasien berada pada pertengahan meja pemeriksaan, kaset diletakkan
membujur tubuh dibawah bucky table, central ray diarahkan vertikal tegak
lurus tepat pada meja pemeriksaan dengan central point setinggi krista
ilika pada MCP tubuh. Jarak penyinaran 100cm dengan faktor eksposi
96kV , 55 mAs.
Gambar12. Radiograf Proyeksi Lateral Tn.N

3.3 Hasil Bacaan Radiolog


Hasil pembacaan radiograf Tn.N pada prosedur pemeriksaan vertebrae
lumbosacral AP dan lateral pada kasus Low Back Pain di RSUD Pandan Arang
Boyolali yang dilakukan oleh dokter radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali adalah
sebagai berikut.

Gambar 13. Hasil Pembacaan Foto Rontgen Tn.N oleh Dokter Radiologi

Kesan :
 Spondilosis lumbales, osteofit di corpus VL 1- aspek anterior dan lateral
 DIVL-S1 menyempit, suspect HNP
 Tak tampak listesis maupun kompresi corpus VLS
3.4 Pembahasan
Setelah penulis melakukan pengamatan dan mengerjakan secara langsung
jalannya pemeriksaan, maka penulis dapat mengambil pembahasan sebagai berikut :
1. Di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali pemeriksaan vertebrae
lumbosacral AP dan lateral telah sesuai dengan teori yakni menggunakan proyeksi
AP supine dan Lateral recumbent. Hanya saja secara teori posisi objek proyeksi
AP adalah dengan lutut di fleksikan agar tulang punggung lebih dekat dengan
meja pemeriksaan sehingga sakrum akan lebih terlihat jelas. Pada proyeksi lateral
posisi objek tulang belakang diatur dalam posisi horizontal lurus, jika tidak dapat
lurus maka dapat diberi pengganjal softbag pada bagian atas atau bawah dari
thoracal. Namun pada pengamatan yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD
Pandan Arang Boyolali posisi objek pada proyeksi AP lutut pasien tidak
difleksikan
2. Menurut hasil wawancara dengan dokter spesialis radiologi, jika klinis pasien
yaitu curiga saraf terjepit pada lumbosacral idealnya dalam pemeriksaan
lumbosacral menggunakan 3 proyeksi yaitu proyeksi AP, lateral dan oblik kanan-
kiri. Namun apabila dari hasil proyeksi AP dan lateral saja sudah cukup untuk
menegakkan diagnosa maka proyeksi oblik tidak diperlukan dalam pemeriksaan.
3. Hasil ekspertise radiolog dengan klinis LBP yaitu spondylosis lumbalis dengan
disertai penyempitan diskus intervertebralis L5-S1.
4. Usaha proteksi radiasi di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali
diterapkan terhadap pasien, petugas, dan lingkungan sekitarnya dengan cara :

a. Meminimalisasi luas lapangan kolimasi sesuai objek yang diperiksa.

b. Memberi arahan kepada pasien untuk menjauhkan pandangan dari radiasi.

c. Mengatur faktor eksposi seoptimal mungkin.

d. Petugas radiasi selalu berlindung di balik tabir saat melakukan ekspose.

e. Petugas menjaga jarak dari sumber radiasi.

f. Jika ada orang yang tidak berkepentingan di dalam ruang pemeriksaan

dipersilahkan keluar.

g. Menutup semua pintu ruang pemeriksaan dengan rapat pada saat akan
melakukan ekspose.

h. Menghindari pengulangan ekspose pada saat pemeriksaan.

i. Dinding dan pintu ruang pemeriksaan sudah dilengkapi dengan lapisan timbal
(Pb).

Anda mungkin juga menyukai