Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“SISTEM ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM PANCASILA”

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ramelan Sugijana, S.Pd. M.Kes.

Disusun Oleh
INTAN LARASATI
P1337430118070 / 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat

limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“SISTEM ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM PANCASILA ” dengan

lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak Ramelan Sugijana, S.Pd.

M.Kes.

Dalam proses penyusunan makalah ini yang tak lepas dari bantuan, arahan dan

masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas

segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di

dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi.

Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari

pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Semarang, 23 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................

Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Etika dalam Pancasila.............................................................................

B. Nilai dan Norma dalam Pancasila.......................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................

B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai suatu sistem falsafat pada hakikinya merupakan

suatu sistem nilai yang menjadi sumber dari penjabarannorma baik norma

hukum, norma moral maupun norma yang lainnya. Disamping itu,

terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar,

rasional, dan konfrehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran falsafat

adalah suatu nilai-nilai yang mendasar yang memberikan landasan bagi

manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai tersebut dijadikan dalam kehidupan yang bersifat praktis

atau kehidupan yang bersifat nyata dalam masyarakat, bangsa dan Negara

maka diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman.

Dalam pengertian itulah Pacasila berkembang dengan sumber dari

segala sumber hukum. Dengan demikian, Pancasila pada hakikinya bukan

merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun

praktis melainkan merupakan suatu sistem nilai etika yang merupakan

sumber norma.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem etika, nilai dan norma dalam pancasila?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sitem etika, nilai dan norma dalam pancasila

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Etika dalam Pancasila

Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan

penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi

kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai

suatu sistem etika”.

Disetiap saat dan dimana saja kita berada, kita diwajibkan untuk

beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum disila ke dua

“kemanusian yang adil dan beradap” tidak dapat dipungkiri bahwa

kehadiran pancasila dalam membangun eytika bangsa ini sangat

berandil besar, setiap sila pada dasarnya menupakan azas dan fungsi

sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu

kesatuan.

Pancasila adalah satu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap siala

tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu

dan lainnya tidak saling bertentangan. Inti dan isi Pancasila adalah

manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat

(jasmani-rohani), sifat kodrat (individu makhluk sosial), kedudukan


kodrat sebagai pribadi diri sendiri, yaitu mahkluk Tuhan Yang Maha

Esa. Unsur-unsur hakekat manusia merupakansuatu kesatuan yang

bersifat organisdan harmonis, dan setiap unsur memiliki fungsi

masing-masing namun saling berhubungan. Pancasila merupakan

penjelasan hakekat manusia monopluralis sebagai kesatuan organis.

Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu

cabang dari ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora). Sebagai cabang

falsafah ia membahas sistem-sistem pemikiran yang mendasar

tentang ajaran dan pandangan moral. Sebagai cabang ilmu ia

membahas bagaimana ilmu dibagi dua, yaitu etika khusus dan etika

umum.

Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu

negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah,

sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila

memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini

sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang

beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak penting

akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena

bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika

bukanlah hal yang mudah, karena berasal dari tingkah laku dan hati

nurani.

Pancasila sebagai etika, dapat kita ketahui bahwa dalam pembahasan

Bab 2 ini tentang pancasila sebagai etika. Etika merupakan kelompok

filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap


terhadap apa yang ada ) dan dibagi mejadi kelompok. Etika

merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan

pandangan-pandangan moral. Etika juga ilmu yang membahas

tentang bagaimana dan mengapa kita harus belajar tentang etika dan

mengikuti ajaran moral. Etika pun dibagi menjadi 2 kelompok etika

umum dan khusus. Etika khusus ini terbagi dua yaitu terdari etika

individual dan etika social.

Etika adalah suatu kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua

kelompok. Etika merupakan suatu pemikiran krisis dan mendasar

tentang ajaran dan pandangan moral. Selain itu, etika adalah ilmu

yang membahas tentang bagaimana dan mengapa mengikuti suatu

ajaran tertentu dan bertanggung dan bertanggung jawab dengan

beberapa ajaran moral.

Kelompok etika antara lain:

 Etika khusus adalah membahas tentang prinsip dalam

hubungan dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik

individu maupun sosial. Etika khusus ini dibagi menjadi dua

yaitu, etika individual dan etika sosial.

 Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap

dirinya sendiri dan dengan kepercayaan agama yang

dianutnya serta panggilan nuraninya, kewajibannya dan

tanggungjawabnya terhadap Tuhannya.


 Etika sosial dilain hal membahas kewajiban serta norma-

norma sosial yang seharusnya dipatuhi dalam hubungan

sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara.

 Etika umum adalah mempertanyakan tentang prinsip yang

berlaku bagi setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia.

Dalam falsafah bart dan timur, seperti di Cina dan seperti

dalam Islam, aliran-aliran pemikiran etika beranekaragam.

Tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-asas dari tindakan

dan perbuatan manusia, serta system nilai apa yang

terkandung di dalamnya. Nilai – Nilai Pancasila dalam

Kehidupan Sosial

B. Nilai dan Norma dalam pancasila

a. Nilai Ketuhanan

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan

keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagi pencipta alam semesta.

Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius

bukan atheis. Pengakuan terhadap Tuhan ini diwujudkan dengan perbuatan

untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan

ajaran atau tuntutan agama yang dianut. Nilai Ketuhanan ini juga memiliki

arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama,

menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak

berlaku diskriminatif antar umat beragama.

b. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusian yang adil dan beradab, mengandung arti kesadaran

sikap dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma dalam hidup bersama

atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal

sebagaimana mestinya. Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat

dan martabatnya, sebagi makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama

hak dan kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada

pengakuan terhadap hak asasi manusia.

c. Nilai Persatuan

Nilai Persatuan Indonesia, mengandung makna usaha kearah bersatu

dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara

kesatuan republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan

menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa

Indonesia. Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi

justru dapat menciptakan kebersamaan.

d. Nilai Kerakyatan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, mengandung makna suatu pemerintahan

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara bermusyawarah

mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Berdasarkan nilai ini,

diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan

keputusan melalui musyawarah mufakat.

e. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengandung makna

sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia


yang adil dan makmur secara lahiriah dan batiniah. Berdasar pada nilai ini,

keadilan adalah nilai yang amat mendasar diharapkan oleh seluruh bangsa.

Negara Indonesia yang diharapkan adalah Negara Indonesia yang

berkeadilan.

Diterimanya pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi nasional dari

Negara Indonesia memiliki konsekuensi logis untuk menerima dan

menjadikan nilai-nilai pancasila sebagi acuan pokok bagi pengaturan

penyelenggaraan bernegara. Hal ini diupayakan dengan menjabarkan nilai-

nilai pancasila tersebut kedalam UUD 1945 dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. UUD 1945 dan peraturan perudang-undangan ini

selanjutnya menjadi pedoman penyelenggaraan bernegara. Sebagai nilai

dasar bernegara, nilai pancasila diwujudkan menjadi norma hidup

bernegara.

Ada hubungannya antara nilai dengan norma. Norma atau kaidah adalah

aturan pedoman bagi manusia dalam berprilaku sebagai perwujudan dari

nilai. Nilai yang abstrak dan normatif dijabarkan dalam wujud norma.

Sebuah nilai mustahil dapat menjadi acuan berprilaku kalau tidak

diwujudkan dalam sebuah norma. Dengan demikian pada dasarnya norma

adalah perwujudan dari nilai. Tanpa dibuatkan norma, nilai tidak bisa

praktis artinya tidak mampu berfungsi kongkret dalam kehidupan sehari-

hari.

Setiap norma pasti mengandung nilai. Nilai sekaligus menjadi sumber bagi

norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Sebaliknya , tanpa
dibuat norma , nilai yang hendak dijalankan itu mustahil terwujudkan.

Sebagai contoh ada norma yang berbunyi “Dilarang membuang sampah

sembarangan”atau”Buanglah sampah pada tempatnya”. Norma diatas

berusaha mewujudkan nilai kebersihan. Dengan mengikuti norma tersebut

diharapkan kebersihan sebagai nilai dapat terwujudkan dalam kehidupan.

Ada norma lain misalnya yang berbunyi “Dilarang merokok”. Norma

tersebut dimaksudkan agar terwujud nilai kesehatan.

Akhirnya yang tampak dalam kehidupan dan melingkupi kehidupan kita

adalah norma. Norma yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari ada 4

(empat),yaitu sebagai berikut.

a. Norma agama

Norma ini disebut juga dengan norma religi atau kepercayaan.

Norma kepercayaan atau keagamaan ditujukan kepada kehidupan beriman.

Norma ini ditujukan terhadap kewajiban manusia kepada Tuhan dan

dirinya sendiri. Sumber norma ini adalah ajaran-ajaran kepercayaan atau

agam yang oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai perintah

Tuhan.Tuhanlah yang mengancam pelanggaran-pelanggaran norma

kepercayaan atau agama itu dengan sanksi.

b. Norma moral (etik)

Norma ini disebut juga dengan norma kesusilaan atau etika atau

budi perketi. Norma moral atau etik adalah norma yang paling dasar.

Norma moral menentukan bagaimana kita menilai seseorang . Norma

kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai individu karena


menyangkut kehidupan pribadi. Asal atau sumber norma kesusilaan adalah

dari manusia sendiri yang bersifat otonom dan tidak ditujukan kepada

sikap lahir,tetapi ditujukan kepada sikap batin manusia. Sanksi atau

pelanggaran norma moral berasal dari diri sendiri.

c. Norma kesopanan

Norma kesopanan disebut juga norma adat,sopan santun,tata karma

atau norma fatsoen. Norma sopan santun didasarkan atas kebiasaan,

kepatuhan, atau kepantasan yang berlaku dalam masyarakat. Daerah

berlakunya norma kesopana itu sempit , terbatas secara local atau pribadi.

Sopan santun disuatu daerah tidak sama dengan daerah lain. Berbeda

lapisan masyarakat, berbeda pula sopan santunnya. Sanksi ats pelanggaran

norma kesopanan berasal dari masyarakat setempat.

d. Norma hukum

Norma hukum berasal dari luar diri manusia. Norma hukum

berasal dari kekuasaan luar diri manusia yang memaksakan kepada kita.

Masyarakat secara resmi (Negara) diberi kuasa untuk memberikan sanksi

atau menjatuhkan hukuman. Dalam hal ini pengadilan sebagai lembaga

yang mewakili masyarakat resmi untuk menjatuhkan hukuman.

Sebagai perangkat nilai dasar, pancasila harus dijabarkan kedalam

norma agar praksis dalam kehidupan bernegara. Norma yang tepat sebagai
penjabaran atas nilai dasar pancasila tersebut adalah norma etik dan norma

hukum. Pancasila dijabarkan sebagai norma etik karena pada dasarnya

nilai-nilai dasar pancasila adalah nilai-nilai moral. Jadi, pancasila menjadi

semacam etika prilaku para penyelenggara Negara dan masyarakat

Indonesia agar sejalan dengan nilai normatif pancasila itu

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan

makalah ini, penulis atau penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :
Pendukung dari Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila

memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di

negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan

untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua

pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak

dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika

bangsa ini sangat berandil besar. Dengan menjiwai butir-butir Pancasila

masyarakat dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku dalam

masyarakat, bangsa dan negara. Diterimanya pancasila sebagai dasar

Negara dan ideologi nasional dari Negara Indonesia memiliki konsekuensi

logis untuk menerima dan menjadikan nilai-nilai pancasila sebagi acuan

pokok bagi pengaturan penyelenggaraan bernegara

B. Saran

Hubungan nilai dengan norma adalah nilai mendasari terbentuknya pola

perilaku. Pola perilaku akan bisa terwujud sesuai denagan yang kita

inginkan apabila terdapat kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan yang

memendorong dan mengarahkan untuk mewujudkan pola perilaku itu

menjadi perbuatan atau tindakan konkret. Dalam bersosialisasi kita juga

haru menerapkan aturan pancasila sebagai sitem etika, dengan norma-

norma dan ketentuan yang telah ada.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-norma-bernegara/

diakses pada 23 Februari 2020

https://www.google.com/amp/s/mohamadhidayatulloh.wordpress.com/2014/11/0

5/pancasila-dalam-sistem-etika-dan-pengertian-nilai-norma-serta-moral/amp
diakses pada 23 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai