Anda di halaman 1dari 8

NAMA : INTAN LARASATI

NIM : P1337430118070
KELAS : 2B
Materi : PRODUKSI SINAR X

TUGAS 1 MATA KULIAH FISIKA RADIODIAGNOSTIK

1. Jelaskan tentang terjadinya sinar-x


Jawaban :

 Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala dengan


mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
 Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
 Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-
elektron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing
cup.
 Awan-awan elektron dipaksa untuk dihentikan pada target (sasaran)
sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar x (1%)
 Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga sinar x
yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
 Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan
dengan radiator pendingin.

2. Sebutkan sifat-sifat sinar-x


Jawaban :

a. Daya tembus
Sinar X merupakan sinar yang dapat menembus benda yang padat seperti
besi,tulang dan gigi. Semakin tinggi tegangan yang dipakai, semakin besar daya
tembusnya. Semakin rendah kepadatan suatu benda, maka sinar x semakin besar
daya tembusnya.
b. Pertebaran
Apabila berkas sinar x  melewati suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar
tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi
hambur) pada bahan atau zat yang dilewati. Hal ini akan mengakibatkan
terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara
menyeluruh. Untuk mengurangi dampak radiasi hambur ini maka diantara subjek
dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.
c. Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom
atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat
atomnya makin besar penyerapannya.
d. Fotografi
Sinar x dapat menghitamkan emulsi film sejalan diproses secara kimiawi dikamar
gelap.
e. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink
sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
1) Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2) Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun
radiasi sinar x sudah dimatikan (after – glow).
f. Ionisasi
Efek primer dari sinar x  yaitu apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat
menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
g. Efek biologi
Sinar x dapat menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek
biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi. Kerusakan jaringan
atau perubahan yang disebabkan oleh paparan radiasi pengion-yaitu, sinar
gamma, sinar X, dan partikel berenergi tinggi seperti neutron, elektron, dan
positron. Radiasi pengion menembus jaringan hidup dan dapat menghancurkan
sel-sel hidup atau membuat fungsinya menjadi tidak normal. Radiasi pengion
termasuk alpha, beta dan sinar gamma dan neutron dengan energi yang cukup
untuk menghasilkan pasangan ion yaitu elektron, yang dapat menghasilkan
radikal bebas pada gilirannya dapat merusak struktur molekul yang
mengakibatkan disfungsi sel (efek somatik) atau mutasi (kerusakan genetik).
(Adhikari, 2012)

3. Sebutkan dan jelaskan dengan gambar proses terjadinya sinar-x


Jawaban :

Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam
pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut menghasilkan
awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu
serta saat tertentu pula electron-elektron tertarik ke anoda (anoda adalah unsur
radioaktif barium platinum sianida atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda
dibombardir oleh electron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x,
keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge. 
Tabung sinar x terdiri dari tabung gelas hampa udara, elektroda positif disebut
anoda dan elektroda positif disebut katoda. Katoda dibalut dengan filament, bila
diberi arus beberapa mA bisa melepaskan elektron. Dengan memberi tegangan tinggi
antara anoda dan katoda maka elektron katoda ditarik ke anoda. Arus elektron ini
dikonsentrasikan dalam satu berkas dengan bantuan sebuah silinder (focusing cup).
Antikatoda menempel pada anoda dibuat dari logam dengan titik permukaan lebih
tinggi, berbentuk cekungan seperti mangkuk. Waktu elektron dengan kecepatan tinggi
di dalam berkas tersebut menumbuk antikatoda, terjadilah sinar x. Makin tinggi
nomor atom katoda maka makin tinggi kecepatan elektron, akan makin besar daya
tembus sinar x yang terjadi. Antikatoda umumnya dibuat dari tungsten, sebab elemen
ini nomor atomnya tinggi dan titik leburnya juga tinggi (34000C) hanya sebagian
kecil energi elektron yang berubah menjadi sinar x kurang dari 1% pada tegangan 100
kV dan sebagian besar berubah menjadi panas waktu menumbuk antikatoda. Panas
yang tinggi pada tabung didinginkan dengan menggunakan pendingin minyak emersi /
air.

Gambar di bawah ini menunjukkan komponen tabung sinar x dan proses


terjadinya sinar x melalui beberapa ilustrasi berikut ini:
4. Apa yang anda ketahui tentang
a. Katoda
b. Anoda
c. Focussing Cup
d. Fillament
Jawaban
a. Katoda (negatif) : komponen tabung sinar-x yang terbuat dari nikel murni
dimana celah antara dua batang katoda terdapat kawat pijar (filamen) yang
menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X.
b. Anoda (positif) : komponen tabung sinar-x yang berfungsi sebagai tempat
tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu anoda diam dan anoda
putar. Anoda diam adalah bagian yang dikenai hanya satu bagian saja.
Sedangkan anoda putar adalah yang berfungsi sebagai penyebar panas yang
dihasilkan saat ekspose atau area yang luas dari anoda.
c. Filamen : sumber elektron pada tabung sinar-x yang terbuat dari kawat
tungsten bersifat kuat dan tipis dengan titik lebur tinggi serta peguapannya
rendah.
d. Focusing cup : bagian yang terdapat dalam katoda yang berfungsi sebagai alat
untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar tidak berlebihan.
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar-x
Jawaban

a. Kualitas sinar-X
Kualitas sinar-X adalah pengukuran kemampuan berkas sinar-X untuk menembus
obyek. Daya tembus digambarkan sebagai jarak berkas sinar-X melewati obyek
atau materi Faktor yang berpengaruh langsung adalah kVp dan filter.
1. Beda Potensial Tabung (kVp, kiloVolt peak)
Tegangan tabung adalah memindahkan satu satuan muatan. Menarik elektron
dari filamen ke permukaan target yang tertanam di anoda. Beda potensial akan
mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar-x karena perubahannya
mempengaruhi panjang gelombang yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai kVp
semakin pendek panjang gelombang, semakin baik kualitas sinar-x. Beda
potensial tabung sinar-X (kVp) dapat berpengaruh pada intensitas sinar-X
yang dihasilkan dimana akan berpengaruh pula terhadap citra radiograf yang
dihasilkan pada suatu objek.
Selain itu, kVp juga berperan penting dalam kemampuan daya tembusnya
dalam menembus suatu bahan atau objek terutama terhadap objek yang tebal.
Semakin tebal suatu objek maka semakin tinggi pula kVp yang kita atur dalam
melakukan eksposi. Hal tersebut mempengaruhi intensitas sinar-X yang keluar
dari tabung sinar-X.
2. Filtrasi
Filter adalah suatu bahan yg dapat meningkatkan kehomogenitasan energi
radiasi yg dipancarkan oleh anoda tabung tanpa absorpsi.
3. HVL (Half Value Layer)
HVL adalah nilai ketebalan suatu bahan yg dapat menyerap 50 % intensitas
berkas sinar-X yang mengenainya. Tiap – tiap jenis bahan memiliki HVL
masing-masing. Dalam radiografi, kualitas x-ray diukur dgn HVL. HVL
adalah ketebalan bahan penyerap untuk mengurangi intensitas x-ray menjadi
setengah dari nilai intensitas semula. Disamping itu, istilah lain yang dikenal
dari HVL yaitu QVL (Quarter Value Layer) dimana merupakan ketebalan
bahan (Al) yang mengakibatkan pengurangan intensitas menjadi ¼ Io.

b. Kuantitas sinar-X
Kuantitas sinar-X adalah pengukuran jumlah photon sinar-X dalam berkas
utama. Kadang disebut juga output sinar-X, intensitas atau exposure. Satuan
dari kuantitas sinar-X adalah Roentgen (R). Faktor yang berpengaruh secara
langsung adalah mAs, kV, jarak dan filtrasi. Pengaruh dari masing-masing
faktor adalah sebagai berikut : (Nova Rahman, 2009)
1. Kuat Arus (miliampere second, mAs)
Ampere adalah satuan dari kuat arus. Penambahan kata mili menandakan
bahwa kuat arus yang digunakan berorde 10-3. Ini berarti kuat arus yang
digunakan pada raadiografi sangat kecil. Elektron yang akan menumbuk anoda
dihasilkan di katoda tepatnya difilament. Filament ini kan menghasilkan
Elektron ketika dipanaskan. Pemanasan filament ini dapat terjadi apabila
tabung sinar-X diberi arus listrik. Semakin besar arus yang diberikan pada
tabung sinar-X, maka akan semakin banyak Elektron yang dihasilkan oleh
filament. Semakin banyak Elektron yang dihasilkan oleh filament, maka akan
semakin banyak Elektron yang menumbuk anoda dan itu berarti semakin
banyak foton sinar-X yang dihasilkan. Karena penambahan arus berhubungan
dengan banyaknya foton sinar-X yang dihasilkan, maka dapat disimpulkan
bahwa mAs berhubungan dengan kuantitas sinar-X. mAs (arus tabung) tidak
mempengaruhi kualitas sinar-X karena panjang gelombang tidak ikut berubah
seiring dengan berubahnya nilai mA. Kuat arus yang diberikan pada tabung
sinar-X ini harus dikombinasikan dengan waktu eksposi yang dinyatakan
dalam second (s). Kombinasi antara kuat arus dengan waktu yang diberikan ke
tabung sinar-X yang kemudian disebut dengan mAs.

2. Beda Potensial (kilovolt, kV)


Volt merupakan satuan dari beda potensial atau tegangan dari tabung sinar-X.
penambahan kata kilo di depannya berarti volt yang digunakan mempunyai
orde 103. Ini berarti tegangan yang digunakan untuk pemeriksaan radiografi
dimulai dari ribuan volt. Bahkan dalam beberapa literature disebutkan bahwa
sinar-X baru dapat dihasilkan pada tegangan 40 kV. Sinar-X baru akan
dihasilkan apabila tumbukan Elektron di anoda tepatnya di target, sangat cepat
dan seketika itu juga dihentikan mendadak. Hal ini biasa disebut dnegan sinar-
X bremstrahlung. Elektron yang dihasilkan di katoda tidak akan bisa bergerak
dengan sangat cepat jika diberi beda potensial atau tegangan yang sangat
tinggi diantara katoda dan anoda. Elektron yang dihasilkan pada anoda
bermuatan negative sementara anoda tempat Elektron menumbuk bermuatan
positif. Secara alami Elektron yang bermuatan negative akan tertarik ke anoda
yang bermuatan positif. Supaya Elektron ini dapat bergerak dengan sangat
cepat, maka diberi beda potensial diantara katoda dan anoda. Hal ini akan
membuat muatan positif pada anoda bertambah besar yang secara alami akan
menarik Elektron dengan kekuatan yang lebih besar, inilah yang menyebabkan
Elektron bergerak sangat cepat menuju anoda. (Nova Rahman, 2009)
Beda potensial mempengari kuantitas sinar-X (intensitas sinar-X) yang
dikeluarkan tabung, berpengaruh pula pada ketebalan objek yang dilaluinya,
peristiwa anode heel effect serta pada gambaran yang dihasilkan. (Nova
Rahman, 2009)

3. Jarak Pemotretan
Pengaruh jarak terhadap penyinaran pada image reseptor adalah berbanding
terbalik dengan kuadratnya. FFD turut berperan terhadap intensitas yang
diteruskan sampai dengan ke image reseptor tetapi tidak berpengaruh terhadap
kualitas radiasi sinar-X yang dipancarkan. (Bushong, 2013)
4. Filtrasi
Pada umumnya tabung pesawat sinar-X diagnostik menggunakan filter
inherent dan biasanya di tambah dengan filter tambahan berupa aluminium
yang kalau di disatukan setara dengan 2 mm Al. Filter ini berfungsi menyaring
radiasi yang lemah. Sedangkan pada pemotretan yang menggunakan tegangan
yang rendah seperti pada teknik pemotretan mammografi, filter tambahan
tidak diperlukan akan tetapi pada pemotretan tegangan tinggi. Filter tambahan
perlu diperhitungkan.
Pancaran sinar-X mempunyai spektrum energi foton yang berbeda-beda, hanya
foton dengan energi tertentu yang dapat menembus struktur anatomis lalu
bertabrakan dengan film. Foton dengan energi yang lebih rendah (panjang
gelombang yang panjang) berperan serta dalam pencahayaan namun tidak
mempunyai energi yang cukup untuk menyentuh film. Oleh karena itu, untuk
mengurangi dosis radiasi pasien, foton dengan kemampuan penetrasi lebih
rendah harus dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan filter
aluminium pada garis laluan sinar. Aluminium digunakan karena dapat
menyerap foton berenergi rendah dengan sedikit efek pada foton berenergi
tinggi yang dapat berpenetrasi sampai ke film. Filtrasi, filter logam, biasanya
terbuat dari alumunium atau tembaga, yang dimasukkan ke dalam tube
housing x-ray sehingga energi rendah yang dipancarkan oleh sinar-X dapat
diserap sebelum mencapai pasien (Bushong, 2013).

Anda mungkin juga menyukai