Anda di halaman 1dari 1

Oral examination merupakan metode assessment tradisional yang masih digunakan oleh

beberapa fakultas kedokteran di dunia meskipun metode assessment ini sudah banyak
ditinggalkan karena validitas dan reliabilitasnya yang rendah dibanding metode assessment yang
lain. Misalnya dalam penentuan kelulusan mahasiswa seperti di negara Inggris (Royal Colledge
of General Practitioners Membership Examination’s), negara Eropa lainnya, Afrika dan Asia.
Penggunaan Metode Penilaian Lisan (Oral Asessment): Penilaian secara lisan atau oral ini mendominasi
metode penilaian yang Mahasiswa hukum saat sidang pengadilan. ada hingga abad ke-18 di Oxford dan
Mahasiswa keperawatan dengan profesi kesehatan lainnya, menjalankan 'SOCA' Cambridge dan terus
mendiskusikan diagnosis, penilaian utama di banyak negara Eropa. Siswa mempersiapkan berbagai karir
yang terlibat dalam penilaian praktik lapangan. Hampir seluruh siswa dari berbagai disiplin ilmu
melakukan presentasi lisan di kelas 3 secara individu maupun tim. SOCA (Structure Oral Case Analysis)
merupakan suatu metode untuk menilai clinical reasoning/know-how.
Di Indonesia, Fakultas Kedokteran (FK) yang masih menggunakan oral examination
dalam proses penilaian pengetahuan mahasiswa adalah Universitas Padjajaran, Universitas
Mataram, Universitas Sriwijaya dan Universitas Atmajaya. Oral examination di modifikasi
menjadi Student Oral Case Analysis (SOCA). SOCA pertama kali diperkenalkan oleh FK
Universitas Padjajaran. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung juga menerapkan metode oral
examination dalam penilaian knowledge mahasiswa sejak awal tahun 2012.

REFERENSI :

Lisiswanti Rika. The Benefit and Weakness Of Oral Examnation In Medical Education. Jurnal Kesehatan
Kedokteran UNILA. September 2014;(4)8:hal 234.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/juke/article/download/666/670.

Anda mungkin juga menyukai