Anda di halaman 1dari 7

PROFIL FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNTUK MAJELIS WALI AMANAH UNIVERSITAS AIRLANGGA

Surabaya, 20 Agustus 2007

PROPIL FAKULTAS FARMASI UNAIR UNTUK MAJELIS WALI AMANAH UNAIR


Fakultas Farmasi UNAIR didirikan pada 17 Agustus 1963, merupakan fakultas ke-lima, dari sebelas fakultas, yang didirikan di lingkungan UNAIR. Pada tahun 1998 Fakultas Farmasi UNAIR memperoleh akreditasi A Pembina dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (SK BAN PT No. 001/BAN-PT/AKI/UN / 1998, tanggal 11 Agustus 1998). Pada tahun 2004 Fakultas Farmasi UNAIR melakukan Re-akreditasi dan memperoleh peringkat A dengan nilai 386 (dari nilai maksimum 400) (SK BAN-PT 043/BAN-PT/AkVIII/S1/X/2004). Fakultas Farmasi UNAIR merupakan satu dari sepuluh Pendidikan Farmasi PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Indonesia. PTN tersebut adalah UGM, ITB, UI, UNPAD, UNHAS, USU, UNAND, UNEJ dan UIN Syarif Hidayatullah. Di samping sepuluh PTN tersebut di atas, ada lebih dari 35 Fakultas/Jurusan Farmasi yang diselenggarakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pada tahun 2000 sampai dengan 2004, Fakultas Farmasi UNAIR merupakan salah satu dari 16 Fakultas/Program Studi di Indonesia yang terpilih, diantara 700 Fakultas/Program Studi yang mengajukan proposal Program Kompetitif Peningkatan Pendidikan S-1, untuk didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan dana loan World Bank sebesar 1,4 juta USD sebagai Granted of Quality improvement for Undergraduate Education (QUE) Project Batch III - dengan prime objective : To strength and improve selected undergraduate study programs in order to produce graduates with the ability to compete in dan beyond the national market. Hasil monitoring dan evaluasi oleh World Bank, setelah proyek ini selesai, Fakultas Farmasi Unair memperoleh nilai tertinggi diantara 46 fakultas/program studi yang memperoleh QUE Project Batch I, II dan III. Pada tahun 2004 sampai dengan 2005 Fakultas Farmasi UNAIR memenangkan program kompetitif sejenis QUE, melalui jalur SP4 yaitu: Penyempurnaan kemampuan akademik dan keahlian profesi farmasi/apoteker melalui program ko-kurikuler. Pada tahun 2006 sampai dengan 2008 Fakultas Farmasi UNAIR memenangkan Program Hibah Kompetitif B dengan tujuan membentuk Center for Phytopharmaceutical Development dengan dana sebesar Rp 1,5 Milyar per tahun. Fakultas Farmasi Unair membuat MOU (Memorandum of Understanding) dengan universitas manca negara untuk bekerja sama dalam penelitian, pengembangan kurikulum dan meningkatkan proses-belajarmengajar dalam pendidikan S-1, S-2, S-3 maupun profesi. Universitas manca tersebut a.l. Kulliyah of Pharmacy, International Islamic University Malaysia , Faculty of Natural Sciences, Section Chemistry and Pharmacy, Technical University of Braunschweig , Germany, The College of Pharmacy Univesity Bonn, Division of Pharmacognocy, section Metabolomics, Institute of Biology Laiden, Leiden University , Neterlands dan Hoshi University, Japan, Institute of Natural Medicine University of Toyama, School of Pharmaceutical Science, University Geneva serta Pusat Pengkajian Farmasi University Sain Malaysia (USM). Fakultas Farmasi UNAIR mempunyai 101 dosen tetap/pegawai negeri sipil (PNS) sebagai staf edukatif/tenaga pengajar akademik-profesional, dibantu para dosen luar biasa dari Fakultas Kedokteran, MIPA, ISIP, Sastra, Ekonomi UNAIR, dan para praktisi profesi apoteker/farmasis yang ahli dan berpengalaman dari industri farmasi, rumah sakit, apotek serta bidang-bidang kefarmasian lainnya. Distribusi dosen berdasarkan strata pendidikan terakhir yang diperoleh Strata pendidikan S-1 S-2 S-3 Total Jumla h 22 46 33 101 prosentas e 21,8 45,5 32,7 100 Lulusan dari FF-Unair Unair (25), UGM (7), ITB (7), Australia (4), Jepang (1), Malaysia (1), Belanda (1) Unair (15), ITB (8), Jerman (3), Perancis (2), Jepang (4)

Fakultas Farmasi UNAIR didukung oleh 79 karyawan/staf non edukatif. Pada semester genap tahun ajaran 2006/2007 jumlah mahasiswa aktif program pendidikan S1 adalah sebanyak 1.143 mahasiswa, terdiri dari 463 mahasiswa jalur SPMB dan 473 mahasiswa jalur PMDK. Tingkat profesi terdaftar 207 mahasiswa jalur SPMB dan PMDK, pada judisium akhir Juli 2007, 142 orang diantaranya dinyatakan lulus pendidikan profesi dengan gelar Apoteker dengan jumlah lulusan tepat waktu 119 mahasiswa (83,8%). Sampai dengan akhir semester genap 2006/2007 Fakultas Farmasi UNAIR telah menghasilkan 2502 alumni S1 (per 1 Agustus 2007) dan 2576 apoteker/farmasis. Distribusi dosen berdasarkan Jabatan Akademik Jabatan Guru Besar/ Profesor Lektor Kepala Lektor Kimia Farmasi 10 17 6 I.Bahan Alam 2 7 6 Bagian Farma setika 1 5 7 Farmasi Praktis 1 1 6 Biomedik Farmasi 1 3 4+2* Total 15 33 31

Asisten Ahli 3* 1 + 5* 3 + 1* Total 36 21 17 Catatan : * Sedang dalam proses pengajuan kenaikan jabatan

4 +3* 15

2 12

22 101

Sedang mengikuti S2 Sedang mengikuti S3

Staf Dosen yang sedang Tugas Belajar (per Agustus 2007) Dalam negeri Luar Negeri 2 6 10 1

Total 8 11

Selain memenangkan program kompetitif QUE Project Batch III, SP4 dan Program Hibah Kompetitif B sebagaimana dikemukakan di atas, pada tahun anggaran 2003 Laboratorium Multipurpose I Fakultas Farmasi Unair lulus seleksi Program Standardisasi Laboratorium (STANLAB) dari Kementerian Riset dan Teknologi RI. Hal ini mendukung salah satu Unit pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Farmasi Unair, yaitu dalam hal pengakuan terhadap hasil uji kimia dan mikrobiologi terhadap sampel obat, makanan, kosmetik dll. Data tahun terakhir (semester genap 05/06) menunjukkan bahwa Angka Efektif Edukasi (AEE) Pendidikan S-1 pada Fakultas Farmasi UNAIR, berupa ratio jumlah lulusan dengan jumlah mahasiswa masuk pada tiap tahun ajaran, mencapai 72,18 %. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya (61,8 %). Jumlah mahasiswa angkatan 2002 yang lulus tepat waktu (8 semester) mencapai 53,2% (34,2 % dari jalur SPMB dan 19,0% PMDK), sedangkan jumlah lulusan dengan IPK > 3 mencapai 40,8% (35,2% jalur SPMB dan 5,6 % jalur PMDK). Pada semester genap 06/07 Program Pendidikan Profesi Apoteker menghasilkan alumni yang lulus tepat waktu 2 semester dengan IPK > 3 mencapai 88,0%. Dengan demikian untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker (S.Farm. dan Apt.) memerlukan waktu rata-rata 5 tahun, dengan waktu tunggu kerja lulusan kurang dari 6 bulan ( > 60%). Dengan jumlah dosen lulusan S-2/S-3 sebesar 78,2 % (persyaratan nasional 50%), banyak diantara nya yang memperoleh dana-dana penelitian kompetitif tingkat nasional, misalnya dari Dirjen Dikti Depdiknas (Hibah Bersaing), dari KMNRT (RUT), dari BPPT (Riset Pengembangan Lovastatin), dari Dirjen Yanfar (Penelitian Tanaman Unggulan : Jambu Biji dan Mengkudu untuk Fitoterapi), serta dari Indonesia Toray Science Foundation. Beberapa dosen direkrut oleh Dirjen Dikti sebagai Reviewer Program TPSDP, anggota BAN PT, sebagai anggota Tim Reviewer/Monev Hibah Penelitian Pasca Sarjana dan Penelitian Hibah bersaing serta Penelitian Dosen Muda. Dosen-dosen Fakultas Farmasi UNAIR mempunyai track record yang jarang dimiliki oleh dosen-dosen lain di Indonesia, yaitu berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya sebagai author di Jurnal-jurnal International dan sebagai invited kontributor di buku-buku teks internasional; yang diterbitkan oleh penerbit kelas dunia seperti Academic Press, Springer Verlag, Marcell Dekker, Pergamon, Elsevier, Harwood dan lain-lain. Berikut ini jumlah publikasi internasional dosen Fakultas Farmasi UNAIR: Tahun s/d 2001 2002 2003 2004 2005 s/d Juli 2006 Jumlah Publikasi Internasional 44 5 12 7 28

Mahasiswa-mahasiswa Fakultas Farmasi UNAIR mempunyai prestasi yang berskala nasional, di antaranya : Tahun 2003 2004 2005/ 2006 Prestasi Semifinalis PKM Juara I Juara I Poster & Juara III Presentasi PKM Semifinalis PKM Bidang kewira-usahaan Finalis PKM Bidang Teknologi Semi Finalis PKM Bidang Peng-abdian Masyarakat Semi finalis PKM Ilmiah Finalis Program Techno-preneurship Mahasiswa Finalis PKM Bidang kewira-usahaan Juara I Pameran dan gelar produk Ilmiah Finalis MLA Project Competition Poster PKM Kewirausahaan terbaik III Poster Non PKM terbaik I Terbaik III PKM Penelitian Acara dan Tempat Pimnas XVI, UNS, Solo LKTM Tingkat Nasional PIMNAS XVII, Bandung PIMNAS XIX, 2006, Malang PIMNAS XIX , Jakarta PIMNAS XIX, Jakarta IPB Bogor Keterangan 3 Tim @ 3 orang 1 tim @ 2 0rang 1 tim @ 6 orang 1 tim @ 4 orang 1 tim @ 3 orang 1 tim @ 3 orang 1 tim @ 4 orang 1 tim @ 3 orang 1 1 1 1 tim tim tim tim @ @ @ @ 3 3 3 4 orang orang orang orang

2006 2007 2007

Bogor PIMNAS XX, Lampung

1 tim @ 4 orang

Sebagian besar (>20%) mahasiswa Fakultas Farmasi UNAIR memperoleh beasiswa dari berbagai pihak/badan/yayasan dengan jumlah penerima dan besar beasiswa yang bervariasi. Beasiswa tersebut

diberikan sebagai hadiah/pemacu karena prestasi Akademik/Non akademik yang dicapai mahasiswa atau merupakan bantuan pendidikan karena alasan ekonomi-sosial orang tua mahasiswa. Untuk mempersiapkan lulusan agar dapat bekerja dengan kompetensi sebagaimana permintaan pangsa pasar kerja serta agar dapat bersaing dengan lulusan Perguruan Tinggi Farmasi lainnya, baik nasional maupun internasional, disusunlah Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi (S-1), ditempuh selama delapan semester dengan beban 144 SKS (wajib) dan 4 SKS (pilihan). Mata Ajaran disajikan dalam bentuk Kuliah, Tutorial, Praktikum/Praktek Kerja Lapangan, PBL (Problem Base Learning) dan tugas skripsi pada semester akhir. Lulusan pendidikan S-1 bergelar Sarjana Farmasi (S.Farm). Lulusan S-1 berhak langsung mengikuti Pendidikan Profesi Apoteker/Farmasis, kecuali lulusan S-1 yang menunda lebih dari empat semester, harus mengikuti ujian seleksi untuk dapat terdaftar sebagai mahasiswa peserta Program Pendidikan Profesi Apoteker. Kurikulum Pendidikan Profesi Apoteker, ditempuh selama dua semester, dengan beban 30 SKS, dengan majoring rumah sakit atau industri farmasi. Mata Ajaran disajikan dalam bentuk Kuliah, tugas Praktek Kerja Profesi (PKP) di Instansi Pemerintah dan Apotek (pada semester I), sedangkan pada semester II PKP di Rumah Sakit atau Industri Farmasi masing-masing selama dua tiga bulan. Lulusan Pendidikan Profesi bergelar Apoteker/Farmasis . Dalam pelaksanaannya Fakultas Farmasi bekerjasama dengan Dinkes Prop.Jatim dan BB POM Surabaya; RSUD Dr.Sutomo, RSUD Dr.Saiful Anwar dan Rumkital Dr.Ramelan; Industri Farmasi BUMN PT Indo Farma, PT Kimia Farma, PT Bio Farma, PT Phapros, Lembaga TNI (LAFIAL, LAFIAU) serta Industri Farmasi Swasta seperti : PT Alpharma, PT Pfizer, PT Kalbe Farma, PT Pharos Indonesia, PT Hexapharm Jaya, PT Martina Berto, PT Otsuka Indonesia, PT Schering Plough Indonesia, PT Widatra Bhakti, PT Meiji Indonesia, PT First Medipharm, PT Aditama raya Farmindo, PT Dankos Indonesia, PT Dexa Medica, PT Coronet, PT Ferron; Apotek Kimia Farma di Jawa Timur maupun Apotek-apotek swasta yang memenuhi persyaratan untuk tempat pelaksanaan PKP. Selain Mata Ajaran wajib, mahasiswa juga berhak memilih Mata Ajaran Pilihan yang diminatinya (disajikan pada setiap semester/ open semester ). Mahasiswa berhak memprogram mata ajaran ini bila telah mencapai semester VII. Kurikulum Pendidikan S-1, dilaksanakan dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Secara ringkas sebaran mata ajaran dan beban setiap semester adalah sebagai berikut : RINGKASAN BEBAN SKS PENDIDIKAN S-1 SETIAP SEMESTER Beban SKS Jumlah Mata Ajaran K* T* P* Total 13 2 2 17 7 13 1 5 19 7 13 1 4 18 6 11 2 8 21 6 13 6 19 6 14 6 20 7 10 4 5 19 7 6 3 6 15 7 93 13 42 148 53

Semester I II III IV V VI VII VIII TOTAL

Sistem Administrasi Akademik dilaksanakan secara computerized, pengisian KRS dilakukan secara on line (intranet dan internet, Web site: http://www.unair.ac.id/ff) atau http://www.ff.unair.ac.id , meskipun tetap ada monitoring/konsultasi akademik dari dosen wali (satu dosen wali untuk 10-15 mahasiswa). Beberapa Mata Ajaran (MA) pada semester VI, VII dan VIII dilaksanakan secara Open Semester (yaitu tersaji pada semester gasal maupun genap). Hal ini akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang memuaskan/memperbaiki nilai yang diperoleh pada semester sebelumnya, dan memperbesar kemungkinan selesai studi tepat waktu. Empat Mata Ajaran di semester VII dan VIII dilaksanakan dengan sistem Problem Based Learning (PBL), dengan tujuan agar para mahasiswa dapat lebih memahami permasalahan kefarmasian secara lebih mendalam dan terpadu serta menyeluruh, mengingat sebelumnya diberikan terpisah dalam paket-paket mata ajaran berdasarkan ilmu dasarnya. Untuk memperlancar proses belajar-mengajar (PBM), mahasiswa mendapatkan (gratis) Diktat, Lecture Note, dan Petunjuk Praktikum sebagai pemandu/sarana mempercepat pemahaman materi kuliah/praktikum. Disamping itu, tersedia juga Textbook dan Journal serta CD-ROM terbitan tahun-tahun terakhir di Perpustakaan seluas 160 m2, yang dilengkapi dengan fasilitas internet (30 komputer). Untuk memperlancar kegiatan praktikum, disamping tersedia alat/instrument yang cukup (misalnya di Ruang Praktikum Farmakognosi ada 60 mikroskop untuk mahasiswa dan satu mikroskop untuk dosen yang hasil pengamatannya dapat ditayangkan lewat LCD Projector ke layar ; satu mikroskop untuk satu mahasiswa) juga disediakan dry laboratory dengan 30 komputer, untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata ajaran secara mandiri.

Evaluasi belajar mahasiswa minimal dilakukan dalam Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang terjadwal dalam Buku Acara Akademik (BAKA) yang terbit setiap awal semester. Dalam evaluasi tersebut semua mahasiswa yang memprogram mata ajaran yang sama diuji pada waktu yang bersamaan dengan soal yang sama. Mahasiswa setiap angkatan tahun masuk yang berjumlah 240 orang dibagi menjadi dua kelompok ; Jalur SPMB dan Jalur PMDK masing-masing sebanyak 120 orang, setiap jalur dibagi lagi menjadi dua kelompok ; kelompok dengan nomor induk gasal sebanyak 60 orang dan nomor induk genap sebanyak 60 orang. Hampir semua Mata Ajaran dilaksanakan dalam empat kelas secara paralel baik dalam bentuk kuliah, turorial atau praktikum. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif efisien. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan kesempatan yang luas untuk melakukan interaksi dengan staf dosen dan lebih leluasa menggunaan peralatan/instrument saat melaksanakan praktikum. Pembagian kelompok ini tidak menyebabkan perbedaan terhadap penghargaan nilai yang diperoleh masing-masing kelompok, karena diuji dengan soal yang sama pada waktu bersamaan oleh kelompok dosen yang sama pula. Selain program S-1 dan Program Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi Unair juga melaksanakan Program pendidikan Profesi-2 Spesialis Farmasi Rumah Sakit (2 tahun sesudah Apoteker), Pasca Sarjana S-2 Magister Ilmu Farmasi (2,5 tahun sesudah S-1), Pasca Sarjana S-3 Matematika & Sain, Minat Farmasi (3 tahun sesudah S2). Apoteker lulusan Fakultas Farmasi UNAIR disiapkan untuk mampu mengembangkan diri dan siap bekerja baik secara mandiri maupun bekerjasama dalam suatu tim. Lulusan Sarjana Farmasi/Apoteker mempunyai lahan kerja di apotek sebagai Apoteker/Farmasis ; di rumah sakit instalasi farmasi sebagai pengelola obat dan alat kesehatan atau sebagai klinisi farmasi ( Clinical Pharmacy) ; di Laboratorium Klinik sebagai manajer/staf analisis, di Industri Farmasi sebagai manajer/staf di Unit Produksi, Unit Kontrol Kualitas (Quality Control) atau Jaminan Mutu (Quality Assurance) serta Unit Penelitian dan Pengembangan Produk Obat (Research and Development ), dengan posisi yang sama juga siap bekerja di Industri Obat Tradisional, di Industri Kosmetik, di Industri Makanan-Minuman, di Industri Kimia Dasar dan Terapan. Disamping itu siap pula bekerja di bidang marketing produk farmasi, makanan dan minuman, kosmetik dan alat kesehatan. Lulusan Apoteker Fakultas Farmasi UNAIR siap pula untuk bekerja di Instansi Pemerintah yang terkait dengan masalah kesehatan - kefarmasian antara lain di Departemen Kesehatan - Direktorat Jenderal Pelayanan Farmasi, di Badan Pemeriksaaan Obat dan Makanan (POM) dengan Balai Besar/Balai POM di seluruh daerah tingkat I, di Dinas-dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, di Gudang-gudang Farmasi di Kabupaten/Kota. Di Dinasdinas Kesehatan/Rumah Sakit TNI-POLRI serta di Laboratorium Forensik POLRI - Pusat dan daerah baik sebagai pegawai negeri sipil atau anggauta ABRI. Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya siap pula bekerja di Perguruan Tinggi di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional sebagai staf pengajar/dosen dan sebagai peneliti di Balai Penelitian Pengembangan Kesehatan, di Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) serta di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi (LIPI). Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menempati lahan seluas 4.000 m 2 di Kampus B UNAIR, Jalan Dharmawangsa, Surabaya, dengan 5 blok gedung bertingkat tiga dengan luas lantai 12.800 m 2. Fasilitas yang tersedia antara lain : satu buah ruang kuliah/seminar dengan kapasitas 400 mahasiswa dan 10 ruang kuliah masing-masing dengan kapasitas minimal untuk 60 mahasiswa sehingga total kapasitas untuk 1.000 mahasiswa yang kesemuanya dilengkapi sarana sound system, LCD Proyektor dan Laptop Komputer serta Air Condition (AC), 10 ruang praktikum/ laboratorium dengan kapasitas minimal untuk 60 mahasiswa dan dilengkapi dengan peralatan canggih dan terbaru a.l. 3 bh Gas Chromatograph - GC, 4 bh High Performance Liquid Chromatography - HPLC, 1 bh Fourier Transform Infra Red FT-IR, 1 bh H 1 dan C13 Nuclear Magnetic Resonance - NMR, 1 bh Atomic Absorption Spectrofotometer - AAS, 1 bh D Thermal Analysis - DTA, 1 bh Poly Chain R - PCR, 10 bh Spektrofotometer UV-Vis, 1 bh X-Rays Difraksi, 2 bh Dissolution Tester, 2 bh Mesin Tablet Single dan Rotary, 1 bh Climatic Chamber, 1 bh Fluid Bad Dryer, 1 bh V Mixer,10 laminar air flow, hardness tester, 1 bh Spray Dryer, 1 bh Freeze Dryer, 10 bh Vacuum Evaporator, 1 bh Incubator CO 2, 1bh Rotary Shaker. Dua buah laboratorium kering (dry laboratory), dengan 30 unit komputer yang terkoneksi sebagai suatu sistem dengan akses internet sebesar 128 KBPS selama 24 jam, ruang baca dengan kapasitas 80 orang dilengkapi dengan Textbook, Journal dan CD-ROM terbaru yang terintegrasi dalam suatu sistem perpustakaan digital. Disamping itu terdapat Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa ( Student Center) dengan fasilitas kantor organisasi mahasiswa dengan ruang seminar berkapasitas 60 orang, musholla dan kantin masing-masing dengan kapasitas 80 orang serta ruang audio-visual dalam bentuk theater dengan kapasitas 80 orang. Kegiatan Praktek Kerja Profesi dilaksanakan di apotek pendidikan, rumah sakit pendidikan serta industri farmasi. Fakultas Farmasi UNAIR memiliki beberapa unit layanan sebagai Revenue Generating Activity (RGA) antara lain: Unit Layanan Profesi (Apotek), Unit Uji Jasa Industri (UJI), Unit Uji Bioavailabilitas Obat, Unit Produksi, dan Unit Isolasi-Ekstraksi serta Unit Percetakan dan Penjilidan untuk melayani pembuatan bahan ajar, petunjuk praktikum yang dibagikan secara gratis bagi semua mahasiswa. Sejak lama minat lulusan SMA untuk masuk Fakultas Farmasi UNAIR sangat tinggi. Untuk jalur SPMB ratio peminat dan daya tampung adalah sebagai berikut (menurut data pada Buku Panduan UMPTN/SPMB lima tahun terakhir). Tahun 2002 2003 2004 2005 Jumlah Peminat (JP) 3.296 3.042 1921 1879 Daya Tampung (DT) 120 120 120 120 Rasio DT/JP 1 : 27,47 1 : 25,35 1 : 16,01 1: 15,66 Mendaftar 117 124 108 118

2006

120

102

Untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi lulusan SMA, maka sejak tahun 2001 Fakultas Farmasi UNAIR menambah daya tampung sebanyak 120 mahasiswa dengan menerima mahasiswa baru melalui ujian seleksi jalur ekstensi/non-reguler, disamping tetap menerima mahasiswa baru sebanyak 120 orang melalui jalur SPMB yang dilaksanakan secara nasional. Sejak tahun 2003 lalu program ekstensi/non-reguler dirubah namanya menjadi Program PMDK-UNAIR. Tingkat persaingan program Ekstensi/Non Reguler/PMDK-UNAIR Fakultas Farmasi UNAIR sebagai berikut . Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jumlah Peminat (JP) 242 257 281 Jalur Jalur Umum Prestasi 307 555 225 336 748 1048 Daya Tampung (DT) 120 120 120 Jalur Jalur Umum Prestasi 12 108 12 108 24 108 Rasio DT/JP 1 : 2,01 1 : 2,14 1 : 2,34 Jalur Jalur Prestasi Umum 1 : 25,58 1 : 5,14 1: 18,75 1: 3,11 1: 31,17 1: 9,70 Mendaftar 114 117 116 Jalur Jalur Umum Prestasi 12 98 12 118 20 115

Untuk tahun 2007, sebagaimana tahun sebelumnya Fakultas Farmasi UNAIR merencanakan akan menerima 240 mahasiswa baru, diseleksi melalui jalur SPMB sebanyak 108 orang dan melalui PMDK-UNAIR sebanyak 120 orang (Jalur APrestasi 24 orang dalam gelombang pertama dan Jalur C Umum 108 orang pada gelombang pertama dan gelombang kedua). Mulai tahun 2003, Fakultas Farmasi UNAIR menerima mahasiswa dari luar negeri (Malaysia) sebanyak 5 orang, tahun 2004 sebanyak 3 orang, tahun 2005 sebanyak 6 orang, tahun 2006 sebanyak 9 orang. Dengan kondisi sebagai diuraikan di atas, ke depan, Fakultas Farmasi UNAIR diharapkan menjadi The Trend Setter of Pharmacy Higher Education in Indonesia, untuk itu direncanakan : 1. Pembangunan dan Pengembangan gedung Fakultas Farmasi di lokasi kampus C (saat ini Fakultas Farmasi satu-satunya fakultas eksakta yang ada di kampus B), dengan target dilaksanakan pada tahun 2010. 2. Penataan Ulang dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi/Farmasis/Apoteker dengan pemisahan menjadi dua program studi ; Program Studi Komunitas dan Kilnikal Farmasi yang berorientasi kepada pasien (dengan lulusan sebagai Apoteker/Farmasis Klinik Komunitas) dan Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi yang berorientasi pada produk (apaoteker/farmasis industri), dengan target menerima mahasiswa baru sesuai dengan dua prodi yang baru pada tahun akademik 2008/2009. 3. Penataan ulang dan pengembangan Kurikulum Pendidikan Magister S-2 Ilmu Farmasi dengan peminatan yang lebih marketable bagi calon mahasiswa baik yang baru lulus maupun yang sudah bekerja, dengan kemungkinan program double degrre ; magister farmasi dan spesialis farmasi atau apoteker/farmasis dan magister farmasi, dengan target pada tahun 2010 jumlah mahasiswa baru > 30 orang 4. Pendirian Program Studi S-3 Ilmu Farmasi, dengan target dimulai pada Tahun Akademik 2008/2009. 5. Penataan ulang dan pengembangan kurikulum Pendidikan Spesialis Farmasi Rumah Sakit dengan peminatan yang lebih marketable bagi calon mahasiswa baik yang baru lulus maupun yang sudah bekerja, dengan kemungkinan program double degrre ; magister farmasi dan spesialis farmasi, dengan target pada tahun 2010 jumlah mahasiswa baru > 20 orang. 6. Pengembangan Unit UJI, dengan instrument LC-MS-MS dan LC NMR untuk memenuhi permintaan pasar para buyer eksportir hasil pertanian dan laut Indonesia di Amerika, Jepang dan Eropah dengan target perolehan > Rp. 3 M/tahun. 7. Pengembangan Unit BABE, dalam hal clinical aspect dengan bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo dan dalam hal analytical aspect dengan bekerjasama/memanfaatkan jasa analisis yang telah ada di Unit UJI- yang telah terakreditasi oleh KAN dan memperoleh ISO 17025, untuk melayani permintaan industri obat di Indonesia, dengan target > 5 bahan aktif yang diuji/tahun 8. Meningkatkan kualitas dosen, dengan memprogram para dosen untuk mengikuti studi lanjut S-2 dan S3 di dalam dan ke luar negeri, dengan target pada akhir tahun 2010, jumlah dosen dengan pendidikan S-3 dan S-2 mencapai 90%. 9. Mendorong agar dosen yang telah memenuhi persyaratan untuk mengajukan kenaikan jabatan, khususnya untuk menjadi guru besar, dengan target pada akhir tahun 2010, jumlah guru besar 25 orang (25%). 10. Memfasilitasi dosen agar memperoleh sertifikasi sebagai dosen sesuai Undang-undang Guru dan Dosen, dengan target seluruh dosen telah tersertifikasi.

Anda mungkin juga menyukai