Anda di halaman 1dari 22

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
Terjemahan Jurnal

Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Kedokteran Gigi Terhadap


Complementary and Allternative Medicine di Australia – Sebuah Studi
Eksplorasi
(Dental students’ knowledge of and attitudes towards complementary and
alternative medicine in Australia – An exploratory study)

Oleh:
Nama : Hanindira
NIM : J014 19 2057
Pembimbing : drg. Ayub Irmadani Anwar, M.Med. Ed
Sumber : Complementary Therapies in Medicine. 52(2020)
Hari, Tanggal Baca : Kamis, 13 Agustus 2020

DIBAWAKAN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020

1
Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Kedokteran Gigi Terhadap
Complementary and Alternative Medicine di Australia – Sebuah Studi
Eksplorasi
(Dental students’ knowledge of and attitudes towards complementary and
alternative medicine in Australia – An exploratory study)

(Joon Soo Parka,*, Amy Pageb,c,d, Emma Turnere,f, Jasmine Lie, Marc Tennanta,
Estie Krugera)

a
International Research Collaborative - Oral Health and Equity, School of
Human Sciences, The University of Western Australia, Crawley, Western
Australia, Australia
b
Alfred Health, Pharmacy Department, Melbourne, Victoria, Australia
c
Monash University, Centre for Medicine Use and Safety, Parkville, Victoria,
Australia
d
University of Western Australia, School of Allied Health, Crawley, Western
Australia, Australia
e
UWA Dental School, The University of Western Australia, Crawley, Western
Australia, Australia
f
Australian Dental Students Association, Australia

ABSTRAK
Tujuan: Sementara Complementary and Allternative Medicine (CAM) digunakan
oleh lebih dari setengah orang Australia, perannya dalam kedokteran gigi jarang
tercakup dalam kurikulum fakultas kedokteran gigi Australia. Penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki pengetahuan dan sikap mahasiswa kedokteran gigi
terhadap CAM. Rancangan: Mahasiswa kedokteran gigi Australia dalam masa
studi dua tahun terakhir diundang untuk melakukan survei. Pertanyaan-pertanyaan
ini terdiri atas lima sketsa kasus yang relevan secara klinis, dimana hanya ada satu
jawaban yang benar di antara empat pilihan yang mungkin dan tujuh pertanyaan
self-reported berdasarkan perspektif. Hasil dianalisis menggunakan statistik
deskriptif. Hasil: Dari 185 mahasiswa yang berpartisipasi, nilai rata-rata respons
yang benar untuk lima skenario klinis yaitu 3,46 ± 0,95 (kisaran: 0-5 dari 5). Dari
185 mahasiswa, 157 (85%) menjawab lebih dari setengah pertanyaan dengan
benar. Kelima pertanyaan dijawab dengan benar oleh 19 (10%) mahasiswa.
Sebagian besar (74%) mahasiswa dilaporkan memiliki sedikit atau tidak memiliki
pengetahuan. Lebih dari dua pertiga mahasiswa kedokteran gigi melaporkan minat
dan percaya akan efektivitas CAM. Proporsi serupa menyatakan keinginan untuk
integrasi CAM ke dalam kurikulum sarjana mereka. Kesimpulan: Meskipun

2
sekitar tiga dari empat mahasiswa kedokteran gigi dalam penelitian ini kurang dan
tidak memiliki pengetahuan tentang CAM, perilaku terhadap terapi CAM, dan
kebutuhan untuk mengintegrasikannya ke dalam kurikulum kedokteran gigi,
secara umum positif. Penelitian selanjutnya dalam mengidentifikasi kesenjangan
pengetahuan secara spesifik dapat membantu mendesain ulang kurikulum
kedokteran gigi yang lebih baik.

Kata Kunci: Complementary and Allternative Medicine, kurikulum kedokteran


gigi, pengetahuan, persepsi

3
1. PENDAHULUAN

Complementary and alternative medicine (CAM) didefinisikan oleh


Cochrane Collaboration sebagai “domain luas sumber daya penyembuhan yang
mencakup seluruh sistem kesehatan, modalitas, dan praktik serta teori dan
keyakinannya, selain dari sistem kesehatan hakiki yang dominan secara umum
pada masyarakat tertentu atau budaya dalam periode sejarah tertentu”. 1 Ini
termasuk lebih dari 70 di modalitas berbeda yang digunakan dalam merawat atau
mencegah penyakit.2 Agen komplementer adalah yang digunakan pada dasar
penunjang bersama dengan pendekatan konvensional, sedangkan obat-obatan
alternatif digunakan sebagai pengganti terapi konvensional.3,4 Penting untuk
mempertimbangkan bahwa apa yang orang anggap sebagai CAM bervariasi dari
satu negara ke negara lain. Seperti CAM yang siap tersedia, direkomendasikan
oleh mereka yang berminat pada kesehatan holistik, dan dianggap lebih aman oleh
banyak orang awam, telah populer dalam kasus-kasus di mana obat konvensional
tidak dapat memberikan hasil pengobatan yang memuaskan.5,6 Dengan demikian,
meskipun bukti yang mendukung penggunaannya dalam beberapa kasus terbatas,
serta kontroversi seputar efektivitas CAM di kalangan ahli kesehatan, CAM
digunakan oleh lebih dari setengah warga Australia.3,7,8
Dokter gigi berada di antara ahli kesehatan yang dapat meresepkan obat,
sesuai dengan perundang-undangan Australia.2,3 Intervensi CAM yang populer
termasuk vitamin dan nutrasetikal, produk herbal dan homeopati,3,7 yang juga bisa
diterapkan dalam kedokteran gigi. Indikasi dental yang umum termasuk
menghilangkan gejala (lebih sering inflamasi gingiva, sakit gigi, nyeri pada
rahang) terjadi pada kondisi oral akut.9,10 Sekitar 10% pasien dental menggunakan
produk herbal topikal (seperti pohon teh dan minyak cengkeh) untuk rasa nyeri,
serta teknik mind-body untuk mengendalikan kecemasan.11 Harapan pengguna
CAM termasuk pencegahan penyakit dan peningkatan kesejahteraan umum, efek
samping lebih sedikit dan hilangnya gejala.12 Namun, penting bagi pasien dan ahli
kesehatan untuk mematuhi praktik berbasis bukti saat menggunakan CAM.
Sementara penggunaan beberapa CAM dalam kedokteran gigi didukung oleh
bukti klinis dalam segi keamanan dan/atau kemanjuran,13-16 sebagian besar

4
penelitian masih kurang karena terbatasnya uji coba terkontrol acak.10 Efek
merugikan seperti interaksi obat yang potensial dan overdosis, mungkin bagi
banyak intervensi CAM.9 Ahli dental harus sadar bahwa beberapa CAM (seperti
jahe, ginkgo, ginseng, bawang putih, atau asam lemak) dapat mempotensiasi
perdarahan berlebih selama prosedur bedah mulut invasif, dengan konsekuensi
yang berpotensi fatal.9,17,18 CAM tertentu (seperti valeria, St John's wort dan
ginseng) juga dapat mengganggu obat sedasi oral, seperti benzodiazepin. 19 Jadi,
meskipun CAM dianggap alami dan non-invasif, CAM dapat menimbulkan risiko
bagi pasien yang menjalani perawatan dental.20 Oleh karena itu, memperoleh
riwayat medis yang komprehensif, termasuk CAM, sangat penting bagi para ahli
dental untuk merawat pasien dengan aman.21
Saat ini, tidak ada mata kuliah mengenai CAM yang tersedia bagi mahasiswa
kedokteran gigi Australia. Kebutuhan akan edukasi CAM di fakultas-fakultas
kedokteran gigi Australia secara historis telah diperdebatkan karena bukti yang
mendukung obat-obatan tersebut tidak memadai, 21 meskipun umum digunakan.7
Sementara Australia saat ini tidak memiliki pedoman persetujuan tentang peran
CAM dalam kedokteran gigi, semua pemberi resep, termasuk dokter gigi,
diharapkan memenuhi National Prescribing Services Medicine Wise Prescribing
Competencies Framework.22 Dokter gigi yang baru saja lulus diharapkan
menguasai pengetahuan tentang pengobatan teoritis dan praktis, sesuai dengan
standar kompetensi ini.23,24 Yang dapat dibantah, ini harus mencakup CAM,
diberikan laporan komplikasi dalam lingkup dental. Karena lulusan kedokteran
gigi berpraktik secara mandiri setelah mendaftar pada Dental Board of Australia,25
tanggung jawab klinis untuk efek samping terkait obat berada pada pemberi resep.
Meskipun beberapa pemahaman berasal dari penelitian di luar negeri,26-29
belum ada penelitian yang telah menilai apakah dokter gigi Australia lulus dengan
pengetahuan yang memadai untuk merawat pasien menggunakan CAM, juga tidak
menunjukkan perilaku terhadap CAM, pada mahasiswa, telah diukur. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengetahuan dan persepsi
mahasiswa kedokteran gigi tentang terapi CAM.
2. METODE

5
2.1 Etik

Studi cross-sectional ini disetujui oleh Human Research Ethics Committee di


University of Western Australia (Nomor Persetujuan - RA/4/20/5215).

2.2 Demografi sampel penelitian

Sembilan fakultas kedokteran gigi Australia, dengan sekitar 3730 siswa


terdaftar, kurang lebih 650 dokter gigi lulus per tahun. 30-32 Enam dari sembilan
universitas menawarkan kualifikasi program sarjana kurang dari lima tahun,
sedangkan tiga sisanya menawarkan kualifikasi program pascasarjana dalam
waktu empat tahun.33 Setelah mahasiswa secara pra-klinis dinilai kompeten dalam
melakukan keterampilan umum dental dasar dalam skenario simulasi, mereka
melakukan praktik klinisnya yang diawasi dalam masa studi dua tahun terakhir.

2.3 Desain survei

Sebuah survei, yang terdiri dari kuesioner anonim, dilakukan di antara


mahasiswa kedokteran gigi Australia dalam masa studi dua tahun terakhir.
Pertanyaan survei (Tambahan 1) dirumuskan oleh tim interdisipliner yang terdiri
dari apoteker terdaftar, dokter gigi umum terdaftar, dan akademisi kesehatan gigi
masyarakat, menggunakan sumber berdasarkan bukti.17,34 Sebelum survei
disebarluaskan, uji coba dilakukan oleh lima lulusan kedokteran gigi 2018, di
University of Western Australia. Kemudian survei itu disesuaikan sebelum
disebarluaskan kepada mahasiswa target. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terlebih
dahulu mencakup perincian demografis (yaitu lokasi fakultas kedokteran gigi,
tahun tingkatan, jenis kelamin, dan gelar sarjana sebelumnya (jika berlaku)).

2.3.1 Pengetahuan tentang CAM

6
Lima sketsa kasus ringkas, masing-masing menguraikan skenario klinis
(interaksi CAM, interaksi CAM-nutrasetikal, CAM yang digunakan dalam
kedokteran gigi, akupunktur, dan reaksi merugikan CAM), disajikan untuk
mewakili gambaran yang mungkin ditemui dalam lingkup dental. Merupakan
kebebasan mahasiswa yang berpartisipasi untuk mengakses sumber daya yang
sesuai untuk membantu menjawab kasus-kasus ini. Mahasiswa kemudian diberi
satu pertanyaan mengenai pengetahuan mereka tentang CAM (ya hingga tidak
sama sekali).

2.3.2 Minat terhadap CAM

Mahasiswa kemudian diberi satu pertanyaan mengenai minat mereka


terhadap CAM (ya hingga tidak sama sekali).

2.3.3 Perspektif self-reported terhadap CAM

Lima pertanyaan berbasis perspektif mengukur perilaku terhadap CAM.


Perilaku self-reported tentang CAM untuk mengobati penyakit dental, keamanan,
efektivitas, kebutuhan dan integrasi ke dalam kurikulum kedokteran gigi (sangat
setuju hingga sangat tidak setuju) dinilai.

2.4 Peserta dan perekrutan

Survei tersebut dilakukan di antara mahasiswa kedokteran gigi Australia


dalam masa studi dua tahun terakhir (dari bagian desain survei), dan 1.300
mahasiswa diundang untuk berpartisipasi (dari demografi sampel penelitian).
Setiap peserta memberikan persetujuan setelah membaca formulir informasi
peserta.

2.5 Administrasi survei

7
Survei diberikan melalui perangkat lunak Qualtrics®XM (Provo, UT, USA)
menggunakan tautan online anonim yang tersedia selama empat bulan
(21/05/2019 - 21/09/2019).
Satu anggota staf dari setiap fakultas kedokteran gigi Australia dihubungi
untuk menyebarkan tautan kuesioner melalui email. Selain itu, perwakilan
mahasiswa dari badan mahasiswa masing-masing di setiap fakultas juga
dihubungi untuk mendistribusikan tautan survei melalui media sosial. Setelah
membaca formulir informasi peserta, setiap peserta diminta untuk memberikan
persetujuan sebelum mengisi kuesioner. Dengan persetujuan secara eksplisit untuk
melengkapi dan mengirimkan kuesioner, para mahasiswa setuju untuk mengambil
bagian dalam penelitian ini. Informasi yang diberikan kepada para peneliti tidak
dapat diidentifikasi karena rincian demografis yang dikumpulkan tidak terdiri atas
nama, usia, alamat kontak. Karena informasi yang diberikan adalah anonim,
formulir persetujuan dengan nama dan tanda tangan tidak diperlukan. Survei yang
telah selesai langsung dikirim kembali ke peneliti. Email pengingat tindak lanjut
dikirim setiap bulan, selama empat bulan, untuk memastikan respons tepat waktu.
Selain itu, pengingat melalui unggahan media sosial dan dari bantuan perwakilan
mahasiswa di universitas masing-masing secara rutin telah dicoba untuk mencapai
ukuran sampel yang diinginkan. Untuk jaminan kualitas, selain “Prevent Ballot
Box Stuffing” pada perangkat lunak Qualtrics®XM, alamat IP diperiksa secara
manual untuk mengidentifikasi potensi salinan masukan dari pengguna yang
sama.

2.6 Analisis statistik


Respons terhadap pertanyaan dikategorikan (“ya", "beberapa", "tidak
banyak", "tidak sama sekali” untuk beberapa pertanyaan, dan “sangat setuju",
"setuju", "tidak setuju", "sangat tidak setuju” untuk yang lain). Respons ini
didikotomisasi, dengan menggabungkan dua kategori pertama dan dua terakhir,
untuk semua pertanyaan.

Tabel 1. Demografi mahasiswa kedokteran gigi Australia yang berpartisipasi (N=185)

8
Jumlah (%)
Jenis kelamin
Pria 83 (45)
Wanita 102 (55)
Tahun tingkatan
Tahun akhir 85 (46)
Graduate entry – tahun ketiga 54 (29)
Undergraduate entry – tahun keempat 46 (25)
Fakultas kedokteran gigi
Charles Sturt University 10 (5)
Griffith University 21 (11)
James Cook University 22 (12)
La Trobe University 6 (3)
The University of Adelaide 12 (7)
The University of Melbourne 30 (16)
The University of Queensland 18 (10)
The University of Sydney 16 (9)
The University of Western Australia 50 (27)

Untuk membandingkan hasil dari variabel dikotomisasi lintas jenis kelamin,


digunakan Fisher’s exact test, dan untuk perbandingan di tahun tingkatan, uji Chi-
square digunakan. Persentase mahasiswa yang memberikan jawaban yang benar
untuk berbagai pertanyaan juga disajikan. SPSS® versi 25.0 (IBM Company,
Chicago, IL, USA) digunakan, dan signifikansi statistik ditetapkan pada p<0,05.

3. HASIL

9
3.1 Demografi sampel penelitian

Survei ini diselesaikan oleh 185 mahasiswa (pria, n = 83, 45%), dan ini
termasuk responden dari masing-masing fakultas kedokteran gigi Australia
(Tabel 1). Dari 1.300 mahasiswa yang diundang untuk berpartisipasi, nilai respons
lengkapnya adalah 14%.
Dari lima pertanyaan klinis yang diberikan kepada setiap mahasiswa
(n = 925), ada total 633 respons yang benar (68%). Secara statistik tidak ada
perbedaan signifikan jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar antara jenis
kelamin dengan tahun tingkatan (p>0,05). Lebih dari setengah mahasiswa
menjawab empat dari lima skenario dengan benar (interaksi CAM (141 [76%]),
interaksi nutrasetikal (109 [59%]), CAM yang digunakan dalam kedokteran gigi
(163 [88%]), dan akupunktur (167 [90%]; Tabel 2)). Sebaliknya, pertanyaan
mengenai efek samping terkait CAM hanya dijawab dengan benar sebanyak 29%
dari kasus (Tabel 2). Dari 185 mahasiswa yang menjawab kuesioner, sembilan
belas mahasiswa (10%) menjawab semua pertanyaan dengan benar. Wanita lebih
cenderung menjawab CAM yang digunakan dalam kedokteran gigi dengan benar.
Namun, tidak ada perbedaan secara statistik antara jenis kelamin dengan tahun
tingkatan dalam respons yang benar diberikan (p>0,05).

Tabel 2. Pengetahuan klinis tentang CAM untuk mahasiswa kedokteran gigi dinilai menggunakan
pertanyaan pilihan ganda (N=185)

10
Jumlah jawaban Nilai p Nilai p
Topik
benar (%) jenis kelamin* tahun tingkatan**
Interaksi CAM 141 (76) 0,532 0,329

Interaksi CAM-nutraceutical
109 (59) 0,429 0,161

CAM yang digunakan dalam


kedokteran gigi 163 (88) 0,005# 0,956

Akupuntur
167 (90) 0,414 0,133

Reaksi efek samping terkait


CAM 53 (29) 0,801 0,480

Jumlah 633 (68)

* Fisher’s exact test


** Uji Chi-square
# Signifikansi statistik (p<0,05)

Tabel 3. Pengetahuan self-reported dan minat terhadap CAM untuk mahasiswa kedokteran gigi
(N=185)
Jumlah respon (%)
Tidak Nilai p Nilai p
Pertanyaan
Ya/Beberapa banyak/Tidak jenis tahun
sama sekali kelamin* tingkatan**
Pengetahuan tentang 49 (26) 136 (74) 0,437 0,277
CAM

Minat belajar lebih


115 (62) 70 (38) 0,007# 0,445
banyak tentang CAM

* Fisher’s exact test


** Uji Chi-square
# Signifikansi statistik (p<0,05)

11
3.2 Pengetahuan tentang CAM

Dari 185 mahasiswa, 49 mahasiswa menjawab bahwa mereka mengetahui


tentang CAM (26%). Seratus tiga puluh enam mahasiswa melaporkan memiliki
sedikit hingga tidak memiliki pengetahuan (74%) (Tabel 3). Tidak ada perbedaan
statistik antara jenis kelamin dengan tahun tingkatan dalam respons yang
diberikan (p>0,05).

3.3 Minat terhadap CAM

Dari 185 mahasiswa, 115 mahasiswa menyatakan minat terhadap CAM


(62%). Wanita cenderung lebih berminat (p = 0,007).

3.4 Perspektif self-reported terhadap CAM

Perspektif self-reported mahasiswa kedokteran gigi yang tentang peran CAM


dalam kedokteran gigi sebagian besar positif (Tabel 4). Lebih dari 60%
mahasiswa melaporkan bahwa CAM dapat menguntungkan dalam penyakit dental
dan bahwa edukasi diperlukan serta harus dimasukkan ke dalam kurikulum
kedokteran gigi. Selain itu, kurang lebih dua dari tiga mahasiswa tidak setuju
bahwa CAM itu tidak efektif dan tidak berpengaruh. Akhirnya, sembilan dari
sepuluh mahasiswa menyadari bahwa CAM dapat mempengaruhi keamanan
prosedur dental. Tidak ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin dengan
tahun tingkatan dalam respons ini (p>0,05).

12
13
Tabel 4. Perspektif self-reported mahasiswa kedokteran gigi terhadap peran CAM bagi kesehatan oral (N=185)

Jumlah respons (%)


Pertanyaan
Tidak setuju/ Nilai p Nilai p
Sangat setuju/Setuju
Sangat tidak setuju jenis kelamin* tahun tingkatan**

CAM dapat membantu dalam mengarahkan penyakit 107 (58) 78 (42) 0,559 0,856
dental umum

CAM dapat mempengaruhi keamanan prosedur dental 163 (88) 22 (12) 0,385 0,407

CAM tidak efektif dan tidak berpengaruh 56 (30) 129 (70) 0,080 0,766

CAM dianggap perlu untuk pelayanan kesehatan dan 56 (30) 129 (70) 0,222 0,054
kedokteran gigi

Edukasi CAM diperlukan dalam kurikulum kedokteran 150 (81) 35 (19) 0,248 0,433
gigi

* Fisher’s exact test


** Uji Chi-square
# Signifikansi statistik (p<0,05)

14
4. PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian pertama untuk menganalisis pengetahuan


dan persepsi tentang CAM di kalangan mahasiswa kedokteran gigi di Australia,
yang telah diinvestigasi oleh sejumlah penulis dalam literatur internasional. 26-29
Memahami penggunaan CAM yang aman, seperti halnya terapi apa pun,
diperlukan untuk memastikan bahwa pasien dirawat dengan tepat. Sebagian besar
mahasiswa menyadari bahwa CAM dapat mempengaruhi keamanan prosedur
dental, yang sesuai dengan laporan internasional mengenai kesadaran mahasiswa
kedokteran gigi akan kemungkinan hubungan antara pengetahuan tentang CAM
yang tidak tepat dengan reaksi yang merugikan.27 Namun, satu dari empat
mahasiswa kedokteran gigi Australia percaya bahwa mereka memiliki sangat
sedikit, jika ada, pengetahuan tentang CAM, seperti yang juga telah ditunjukkan
dalam kohort internasional.28,29 Hal ini kembali kepada temuan kami, dengan
minoritas mampu mengidentifikasi reaksi merugikan terkait CAM dengan benar.
Oleh sebab itu mahasiswa harus disadarkan akan data-data CAM berbasis bukti
untuk memastikan pemberian resep yang aman kepada pasien yang menggunakan
regimen polifarmasi.4,35-37
Di Australia, sekitar dua pertiga dari mahasiswa kedokteran gigi menyatakan
minat untuk mempelajari lebih banyak tentang CAM. Selain itu, wanita cenderung
lebih berminat. Dalam studi yang dipublikasikan sebelumnya, dokter gigi wanita
Jerman lebih cenderung untuk mendukung CAM kepada pasien.10
Selain itu, lebih dari setengah mahasiswa menganggap CAM bermanfaat bagi
penyakit dental umum. Hal ini menguatkan temuan kohort Jepang. 28 Hanya satu
dari tiga mahasiswa kedokteran gigi Australia yang percaya bahwa CAM tidak
efektif dan tidak berpengaruh, yang sesuai dengan survei cross-sectional
Malaysia.27 Sementara hanya 30% mahasiswa berpikir bahwa CAM dianggap
perlu untuk kesehatan oral (secara signifikan angka ini jauh lebih rendah daripada
mahasiswa kedokteran gigi yang disurvei di Jepang28), perilaku positif
dikemukakan mengenai CAM dan perkiraan efektivitas dalam kedokteran gigi,
serta kebutuhan pengajaran berbasis CAM untuk dimasukkan ke dalam kurikulum
gigi mengingat relevansi klinisnya. Investigasi lebih lanjut perlu dilakukan untuk

15
menilai mengapa hanya 30% mahasiswa yang berpikir bahwa CAM dianggap
perlu.
Empat dari lima mahasiswa kedokteran gigi Australia percaya bahwa
informasi tentang CAM diperlukan dalam kurikulum kedokteran gigi, yang
menggandakan proporsi yang diidentifikasi dalam studi cross-sectional yang
dilakukan di Amerika Serikat, di mana 40% mahasiswa yang disurvei meminta
CAM untuk diajarkan ke dalam program kedokteran gigi mereka. 21 Hasil yang
didapatkan di Amerika Serikat serupa dengan di India dan Malaysia.27,29
Dalam menanggapi survei, mahasiswa kedokteran gigi dapat mengacu pada
sumber daya yang diperlukan untuk menemukan jawaban tanpa batasan sumber
daya atau waktu. Hal ini untuk membuat validitas eksternal dalam penelitian.
Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa tidak menjawab
pertanyaan dengan benar. Beberapa penjelasan yang mungkin adalah sumber
dayanya terbatas atau terlalu teknis, atau karena mahasiswa tidak tahu bagaimana
cara memperoleh informasi tentang CAM. Oleh karena itu, studi lebih lanjut
untuk menilai pengetahuan yang ada pada mahasiswa harus dilakukan.
Salah satu keterbatasan dari penelitian ini adalah adanya ukuran sampel yang
rendah. Meskipun tidak mencapai ukuran sampel yang diinginkan, ada distribusi
yang sama antara pria dengan wanita dalam penelitian ini, menjadikannya dapat
digeneralisasikan karena proporsi jenis kelamin sama dengan proporsi sebenarnya.
Karena jumlah variabel respons dari kohort universitas yang berbeda-beda,
perbandingan antara fakultas kedokteran gigi tidak memungkinkan. Namun
demikian, karena lulusan kedokteran gigi Australia dapat mendaftar dan bekerja di
mana saja di seluruh negeri, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai secara
kolektif pengetahuan dan persepsi semua mahasiswa kedokteran gigi terhadap
CAM.
Pada universitas yang lain di Australia, farmakoterapi diajarkan pada
berbagai tingkatan. Cara pengajaran meliputi kuliah, lokakarya, seminar,
pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran sendiri.38-46 Namun, sedikit, jika
ada edukasi CAM disediakan di fakultas kedokteran gigi di Australia atau secara
internasional.21 Mengacu pada kebijakan American Dental Association tentang

16
peran CAM dalam kedokteran gigi47 tanpa adanya pedoman persetujuan Australia,
jelas bahwa pembuat kebijakan terkemuka terbuka terhadap gagasan untuk
mengintegrasikan CAM ke dalam praktik klinis, asalkan aman dalam uji klinis
dan sesuai dengan pedoman berbasis bukti. Oleh karena itu, seperti yang
diusulkan oleh penulis lain,48,49 kurikulum kedokteran gigi dapat bermanfaat
dengan penggabungan pengajaran untuk meningkatkan pengetahuan tentang terapi
CAM.50 Selain itu, hasil penelitian ini dapat menginformasikan kebijakan dan
praktik dalam sistem kesehatan Australia dan dalam pendidikan kedokteran gigi.
Temuan penelitian ini dapat dilaporkan ke Australasian Council of Dental
Schools (ACODS), lembaga tertinggi yang mewakili perguruan tinggi, pelatihan
dan penelitian kedokteran gigi di seluruh Australia dan Selandia Baru. 51 Sebagai
tambahan, temuan ini dapat dimasukkan ke dalam standar kompetensi yang
ditetapkan oleh Australian Dental Council dan Australian Dental Association.23,24
Penelitian ini menciptakan dasar bagi penelitian selanjutnya untuk
menyelidiki pengetahuan dan minat mahasiswa kedokteran gigi terhadap
peresepan CAM, dan manajemen pasien yang menggunakan CAM. Perolehan
wawasan dari mahasiswa, pada tingkat yang lebih luas, dapat berguna terhadap
desain kurikulum di masa depan. Analisis spesifisitas dan sensitivitas harus
membedakan conscious dan unconscious awareness tentang CAM serta efeknya,
serta lebih teliti menilai kompetensi mahasiswa dalam berbagai skenario klinis
yang lebih luas.

5. KESIMPULAN

Kami mengidentifikasi bahwa cukup banyak mahasiswa kedokteran gigi


Australia yang dapat menjawab pertanyaan klinis tentang CAM dengan benar,
tetapi kesenjangan dalam pengetahuan mereka jelas. Mahasiswa umumnya
menunjukkan perilaku positif terhadap CAM dan integrasi ke dalam kurikulum
kedokteran gigi. Mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan secara spesifik dalam
pemberian resep, dan manajemen pasien yang menggunakan terapi CAM,
memberikan dasar untuk pengajaran farmakoterapi terarah dan penelitian lebih
lanjut.

17
Persetujuan etik

Studi cross-sectional ini disetujui oleh Human Research Ethics Committee


di University of Western Australia (Nomor Persetujuan - RA/4/20/5215).

Pendanaan
Joon Soo Park didukung oleh dana dari Australian Dental Research
Foundation – khususnya oleh Colin Cormie Grant (2019). Amy Page didukung
oleh NHMRC Early Career Fellowship (1156892).

Minat bersaing
Penulis menyatakan bahwa tidak ada kepentingan bersaing.

Ucapan Terima Kasih


Para penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa dan
anggota staf dari Charles Sturt University [Professor Boyen Huang, Timothy
Nguyen], Griffith University [Professor Robert Love, Olan Hartley], James Cook
University [Professor Alan Nimmo, Associate Professor Geoffrey Booth, Nhi
Truong, JCU Dental Student Association], La Trobe University [Joanne Ling,
Bendigo Oral Health and Dentistry Society], The University of Adelaide
[Abhishek Isaac Mathew, Silvia Lee, Mikolle Montano, Calvin Chung, The
Adelaide University Dental Students' Society], The University of Queensland
[Professor Laurence Walsh, Dr Jessica Zachar, William Jin, University of
Queensland Dental Students' Association], The University of Melbourne [Dr
Jaafar Abduo, Cyndi Le], The University of Sydney [Professor Heiko Spallek,
Betina Fulham, Parsha Sankey, Sydney University Dental Association], The
University of Western Australia [University Dental Students' Society].

Lampiran A. Data tambahan


Materi tambahan yang terkait dengan artikel ini dapat ditemukan, dalam
versi online, di doi: https://doi.org/10.1016/j.ctim.2020.102489.

18
Referensi
1. Institute of medicine committee on the use of complementary and
alternative medicine by the American public. Complementary and
alternative medicine in the United States. Washington: National Academies
Press; 2005.
2. Wieland LS, Manheimer E, Berman BM. Development and classification of
an operational definition of complementary and alternative medicine for the
Cochrane collaboration. Altern Ther Health Med. 2011;17(2):50–59.
3. Barnes PM, Powell-Griner E, McFann K, Nahin RL. Complementary and
alternative medicine use among adults: United States, 2002. Adv Data.
2004(343):1–19.
4. National center for complementary and integrative health – NIH. National
Institutes of Health; 2019 Accessed 08.11 2019 https://nccih.nih.gov/.
5. Ventola Cl. Current Issues regarding Complementary and alternative
medicine (CAM) in the United States: Part 1: The widespread use of CAM
and the need for betterinformed health care professionals to provide patient
counseling. P T. 2010;35(8):461–468.
6. Foley H, Steel A, Cramer H, Wardle J, Adams J. Disclosure of
complementary medicine use to medical providers: A systematic review and
meta-analysis. Sci Rep. 2019;9(1):1573.
7. Steel A, McIntyre E, Harnett J, et al. Complementary medicine use in the
Australian population: Results of a nationally-representative cross-sectional
survey. Sci Rep. 2018;8(1):17325.
8. Coulter ID, Willis EM. The rise and rise of complementary and alternative
medicine: A sociological perspective. Med J Aust. 2004;180(11):587–589.
9. Little JW. Complementary and alternative medicine: Impact on dentistry.
Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod. 2004;98(2):137–145.
10. Baatsch B, Zimmer S, Rodrigues Recchia D, Bussing A. Complementary
and alternative therapies in dentistry and characteristics of dentists who
recommend them. Complement Ther Med. 2017;35:64–69.
11. Spector ML, Fischer M, Dawson DV, et al. Complementary and alternative
medicine usage by patients of a dental school clinic. Spec Care Dentist.
2012;32(5):177–183.
12. Ernst E, Hung SK. Great expectations: what do patients using
complementary and alternative medicine hope for? Patient. 2011;4(2):89–
101.
13. Michalek-Sauberer A, Gusenleitner E, Gleiss A, Tepper G, Deusch E.
Auricular acupuncture effectively reduces state anxiety before dental
treatment–a randomized controlled trial. Clin Oral Investig.
2012;16(6):1517–1522.

19
14. Karst M, Winterhalter M, Münte S, et al. Auricular acupuncture for dental
anxiety: A randomised controlled trial. Anesth Analg. 2007;104(2):295–
300.
15. Alqareer A, Alyahya A, Andersson L. The effect of clove and benzocaine
versus placebo as topical anesthetics. J Dent. 2006;34(10):747–750.
16. Smith P, Mosscrop D, Davies S, Sloan P, Al-Ani Z. The efficacy of
acupuncture in the treatment of temporomandibular joint myofascial pain: A
randomised controlled trial. J Dent. 2007;35(3):259–267.
17. Abebe W. An overview of herbal supplement utilisation with particular
emphasis on possible interactions with dental drugs and oral manifestations.
J Dent Hyg. 2003;77(1):37–46.
18. Abebe W. Review of herbal medications with the potential to cause
bleeding: Dental implications, and risk prediction and prevention avenues.
EPMA J. 2019;10(1):51–64.
19. Tweddell P, Boyle C. Potential interactions with herbal medications and
midazolam. Dent Update. 2009;36(3):175–178.
20. Myers SP, Cheras PA. The other side of the coin: Safety of complementary
and alternative medicine. Med J Aust. 2004;181(4):222–225.
21. Spector ML, Kummet CM, Holmes DC. Complementary and alternative
medicine in predoctoral dental curricula: an exploratory survey of U.S.
dental schools. J Dent Educ. 2013;77(12):1610–1615.
22. Prescribing competencies framework. NPS MedicineWise; 2012 Accessed
05.11 2019 https://www.nps.org.au/prescribing-competencies-framework.
23. Professional competencies of the newly qualified dentist. Australian Dental
Council; 2016 Accessed 14.09 2019
https://www.adc.org.au/sites/default/files/Media_Libraries/PDF/Accreditati
on/Professional%20Competencies%20of%20the%20Newly%20Qualified
%20Dentist_rebrand.pdf.
24. Policy statement 6.23 - prescribing medications in dentistry. The Australian
Dental Association; 2017. https://www.ada.org.au/Dental
Professionals/Publications/Therapeutic-Guidelines/PrescribingMedications
in-Dentistry/ADAPolicies_6-23_PrescribingMedicationsinDentistry.aspx.
25. Dental board of australia. Australian Health Practitioner Regulation Agency
(AHPRA); 2019 Accessed 15.09 2019 https://www.dentalboard.gov.au/.
26. Ashraf M, Saeed H, Saleem Z, et al. A cross-sectional assessment of
knowledge, attitudes and self-perceived effectiveness of complementary and
alternative medicine among pharmacy and non-pharmacy university
students. BMC Complement Altern Med. 2019;19(1):95.

20
27. Babar MG, Syed SH, Naing CM, Hamzah NHB. Perceptions and self-use of
Complementary and alternative medicine (CAM) among Malaysian dental
students. Eur J Integr Med. 2012;4(1):e63–e69.
28. Kameyama A, Toda K. Survey of dental students’ attitude regarding oriental
medicine/complementary and alternative medicine: Comparison between
two Japanese dental schools. Afr J Tradit Complement Altern Med.
2017;14(3):287–295.
29. Newadkar UR, Chaudhari L, Khalekar YK. Knowledge, awareness, and
practices of complementary and alternative medicine for oral health-care
management among dental students. Int J Yoga. 2017;10(1):44–46.
30. Australian Health Practitioner Regulation Agency (AHPRA). 2018/19
Annual report; https://www.ahpra.gov.au/Publications/Annual-
reports/Annual-Report-2019.aspx. Accessed 06.12 2019.
31. Bite magazine. Dental graduates; 2018.
https://bitemagazine.com.au/dentalgraduates/. Accessed 10.10 2019.
32. The Australasian Council of Dental Schools (ACODS). Members; 2018.
https://acods. com.au/members/. Accessed 12.09 2019.
33. Australian Dental Council. Dental practitioner programs currently
accredited by the ADC; 2019. https://www.adc.org.au/Program-
Accreditation/Program-List. Accessed 14.09 2019.
34. Weinberg M, Froum SJ, Froum S. The Dentist’s drug and prescription
guide. Hoboken, US: John Wiley & Sons, Incorporated; 2012.
35. Bandolier. Bandolier knowledge;
http://www.bandolier.org.uk/knowledge.html. Accessed 08.11 2019.
36. Cochrane. Cochrane reviews; https://www.cochrane.org/. Accessed 08.11
2019.
37. TRC Healthcare. Natural medicines comprehensive database;
https://naturalmedicines.therapeuticresearch.com/. Accessed 08.11 2019.
38. The University of Adelaide. Bachelor of Dental Surgery - Handbook;
https://www.adelaide.edu.au/degreefinder/bds_bds.html#dfaccdegree_struct
ure_parent. Accessed 29.09 2019.
39. Charles Sturt University. Bachelor of Dental Science - Handbook; https:
//study.csu.edu.au/courses/medical-science/bachelor-dental-science.
Accessed 29.09 2019.
40. Griffith University. Bachelor of Dental Health Science – Handbook; https://
degrees. griffith.edu.au/Program/1577/Courses/Domestic#course-list.
Accessed 29.09 2019.
41. La Trobe University. Bachelor of Dental Science (Honours) - Handbook;
https: //www.latrobe.edu.au/courses/bachelor-of-dental-science-honours.
Accessed 29.09 2019.

21
42. The University of Queensland. Bachelor of Dental Science (Honours) -
Course list; https://my.uq.edu.au/programs-courses/program_list.html?
acad_prog=2367& year=2020. Accessed 29.09 2019.
43. The University of Sydney. Doctor of Dental Medicine - Units of study;
https://sydney.edu.au/courses/uoslanding.html/content/courses/courses/pc/d
octor-of-dentalmedicine.html. Accessed 29.09 2019.
44. The University of Melbourne. Doctor of Dental Surgery - What will I study;
https://study.unimelb.edu.au/find/courses/graduate/doctorofdentalsurgery/w
hat-will istudy/. Accessed 29.09 2019.
45. The University of Western Australia. Dentistry units;
https://handbooks.uwa.edu.au/units?
section=search&q=dent&unitcode=Search+unit+code. Accessed 29.09
2019.
46. James Cook University. DS2005 - Pathophysiology and therapeutics for
dentistry - Subject outline; https://secure.jcu.edu.au/app/studyfinder/?
subject=DS2005. Accessed 29.09 2019.
47. ADA policy statement on complementary and alternative medicine in
dentistry. American Dental Association (ADA); 2017.
https://www.ada.org/en/about-the-ada/adapositions-policies
andstatements/complementary-and-alternative-medicine-indentistry.
48. Schmitt M, Blue A, Aschenbrener CA, Viggiano TR. Core competencies for
interprofessional collaborative practice: Reforming health care by
transforming health professionals’ education. Acad Med. 2011;86(11):1351.
49. Polverini PJ. A curriculum for the new dental practitioner: Preparing
dentists for a prospective oral health care environment. Am J Public Health.
2012;102(2):e1–3.
50. Mahapatra S, Bhagra A, Fekadu B, Li Z, Bauer BA, Wahner-Roedler DL.
Incorporation of integrative medicine education into undergraduate medical
education: A longitudinal study. J Integr Med. 2017;15(6):442–449.
51. Australasian council of dental schools (ACODS) ACODS; 2019 Accessed
18.02 2020 https://www.aihw.gov.au/reports/older-people/older-australia-at-
a-glance/contents/healthy-ageing/biomedical-risk-factors.

22

Anda mungkin juga menyukai