PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tandarts menurut kamus terjemahan Belanda adalah dokter gigi.
Tandarts adalah seorang dokter gigi atau juga dikenal sebagai ahli bedah gigi yang
berspesialis dalam kedokteran gigi diagnosis, pencegahan, dan pengobatan penyakit
kondisi rongga mulut. Tim pendukung dokter gigi membantu dalam memberikan layanan
kesehatan mulut.
Dokter gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan, penyakit atau kelainan
pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan. Tindakan
perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi umum antara lain penambalan
gigi berlubang, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan, dan
merapikan gigi dengan alat ortodonsia.
1. Mengapa pada era 90 an yang digunakan untuk menambal gigi adalah baham
amalgam?
2. Bagaimana perilaku profesionalisme dalam melakukan pelayanan kesehatan?
3. Apa yang menyebabkan amalgam tidak digunakan lagi?
4. Mengapa profesi dokter gigi merupakan tugas mulia?
5. Resiko apa yang dialami pasien apabila menambal gigi dengan amalgam?
6. Bagaimana bisa terbuktinya bahwa amalgam bersifat toksit?
7. Paradigm apa yang digunakan saat ini?
8. Darimana dokter gigi dapat mengikuti perkembangan ilumu teknologi serta perubahan
paradigm pelayanan kesehatan?
9. Apa keunggulan dari amalgam sehingga digunakan pada era 90 an
1
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penggunaan material dan
teknologi di Kedokteran Gigi ( salah satunya Amalgam)
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep dasar profesi
Kedokteran Gigi.
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang dasar-dasar etika dan hokum
kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario I
TANDARTS
3
f. Sikap profesional dokter gigi
Orang yang memiliki keahlian dan profesi yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada moral dan perbuatan. Sikap
profesional dokter gigi: kedisiplinan, mengutamakan pasien, bertanggung jawab
dalam pekerjaan tersebut.
4
4. Mengapa profesi dokter gigi merupakan tugas mulia?
Karena dokter gigi mengabdi kepada masyarakat dengan luar biasa dalam
menjaga kesehatan gigi mulut serta mengobatinya.
5. Resiko apa yang dialami pasien apabila dia menambal gigi dengan amalgam?
Dapat menyebakan kerusakan gigi (kropos), kerusakan jantung, kerusakan
paru-paru, dan mengganggu kekebalan tubuh, serta yang paling fatal adalah
kerusakan otak.
6. Bagaimana bisa terbuktinya bahwa amalgam bersifat toksit?
Sebelumnya, masih banyak masyarakat yang takut ke dokter gigi, tetapi pada
saat ini masyarakat bisa ke dokter gigi bukan untuk pengobatan saja, melainkan
untuk tujuan lain, sperti untuk perawatan, kecantikan, dan sebagainya.
Dokter gigi melihat dari amalgam yang tidak sehat sehingga mendapatkan
ilmu baru lagi.
5
2.4 Menganalisis Permasalahan
TANDRARTS
Sejarah Fakultas
Perubahan Paradigma Pelayanan
Kediokteran Gigi
Pelayanan Kesehatan Kesehatan Gigi
Di Indonesia
Sikap Dan
Pengunaan Bahan
Sejarah Fakultas Perilaku Dokter
Tambalan Amalgam
Kedokteran Gigi Di Gigi
Universita
Baiturrahmah
Kesimpulan
6
2.6 Belajar Mandiri
Dalam step ini kami melakukan belajar mandiri, yaitu dengan mencari
berbagai literature yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran baik dari internet,
buku, maupun dari pakarnya langsung.
Pada tahun 1950, indonesia hanya memiliki dua universitas negri yakni
UGM dan UI yang mendirikan fakultas kedokteran gigi di indonesia.
Selanjutnya, pada tanggal 10 november 1954 secara resmi UNAIR (
Universitas Airlangga ) berdiri, dengan berdirinya UNAIR indonesia memiliki
fakultas kedokteran gigi baru, awalnya fakultas kedokteran gigi itu sendiri
merupakan cabang fakultas dari UI.
7
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan terutama dalam hal pembantuan
tenaga dosen. Ketergantungan ini sangat besar sekali apalagi mengingat
program baru ini dalam status terdaftar sehingga tenaga uji negara pun
dibantu oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Setelah
memperoleh rekomendasi dari BAN PT melalui Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan Program Studi Pendidikan
Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, terakreditasi C sampai September
2014. Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 2014 Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Baiturrahmah untuk bagian profesi dan program studi
terakreditasi B.
9
Drg
10
11
2.7.3 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep dasar profesi
kedokteran gigi.
Domain I : Profesionalisme
Mampu melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian,
tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hokum yang relevan.
Domain ini terdiri dari 3 kompetensi,yaitu :
1. Menggunakan pendekatan evidience based dentistry dalam pengelolaan kesehatan
gigi dan mulut.
2. Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif dan bertanggung
jawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien, keluarga atau pendamping
pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait
3. Mengelola dan menghargai pasien dengan keanekaragaman social, ekonomi,
budaya, agama, dan ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai pihak
terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu.
Domain II : Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran Gigi
Mampu memahami ilmu kedokteran gigi dasar dan klinik yang relevan sebagai
dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi.
Domain ini terdiri dari 3 kompetensi, yaitu :
1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber
keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medic
kedokteran gigi.
2. Memahami ilmu kedokteran gigi klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam
melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis.
3. Memahami prinsip kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk melakukan
pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang erfektif dan efesien.
Domain III : Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik Mampu
memeriksa, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai
kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif.
Domain ini terdiri dari 3 kompetensi, yaitu :
1. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan system stomatognatik dengan
mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis, dan sosial guna
mengevaluasi kondisi medik pasien.
12
2. Mengenal dan mengelola perilaku pasien secara professional
3. Menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam melaksanakan perawatan
gigi dan mulut.
Domain IV : Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik Mampu melakukan tindakan
pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui penatalaksanaan klinik.
Domain ini terdiri ini dari 7 kompetensi, yaitu :
1. Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati.
2. Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan keras dan lunak mulut.
3. Melakukan perawatan nonbedah sederhana pada jaringan lunak mulut
4. Melakukan perawatan penyakit/kelainan periodontal.
5. Melakukan perawatan ortodonsia pada pasien anak dan dewasa.
6. Melaukan perawatan prostodonsia pada pasien anak dan dewasa.
7. Mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi.
13
2.7.4 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perubahan paradigma
dan pelayanan kesehatan
2. Upaya kesehatan
14
e) Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi
kesehatannya.
f) Mencegah penyakit melalui imunisasi.
g) Pencgah, pengendalian , penanggulangan pencemaran lingkungan.
h) Penggerakan peran serta masyarakat.
i) Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat hidup sehat.
j) Pendekatan mulai sektor dan inter disipliner.
k) Pengembangan kebijkan memberi perlindungan pada kepentingan
kesehatan masyarakat (tidak merokok di tempat umu).
5. Indikator kesehatan
6. Tenaga kesehatan
15
Penglolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yabg sehat di perlukan
kedekatan holistik yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap
masyarakat secara kolektif dan tidak individu.
7. Pemberdayaan masyarakat
16
Material Restorasi Kedokteran Gigi terbagi 2:
17
control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam
batasan atau standar yang akan mengatur pergaulan manusia dalam
kelompok sosialnya.
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral (akhlak).
Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan /
masyarakat.
18
BAB III
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Gede Purnama, S. (2016). Modul Etika Dan Hukum Kesehatan Informed Consent. 1–8. Retrieved from
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a920a2d08689f26df3c42cbd437bc77e.
pdf
Rini, anggraeni zaura. (2008). Surat Keputusan Nomor: Skep/034/Pb Pdgi/V/2008 Tentang Kode Etik
Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Pengurus Besar
Persatuan Dokter Gigi Indonesia, 1–13.
https://issuu.com/fadhahmadarifan
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/5e88d2ae210687a66c376877e10fa7a1.pdf
https://fkg.unbrah.ac.id/sejarah/
https://ikortidiyjateng.files.wordpress.com/2012/10/kode-etik-kedokteran-gigi.pdf
https://books.google.co.id/books?id=W1RtDwAAQBAJ&pg=PA58&dq=perubahan+paradigma+pelay
anan+kesehatan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiw0N3KwbbkAhU1heYKHWIGDS8Q6wEIEDAB -
v=onepage&q=perubahan%20paradigma%20pelayanan%20kesehatan&f=false
http://pdgi.or.id/?smd_process_download=1&download_id=1170
https://www.academia.edu/10354820/Konsep_Paradigma_Sehat_dan_Sejarah_Perkembangan_Pro
mosi_Kesehatan
https://books.google.co.id/books?id=NgCFDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=dental+resin+komp
osit&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiWl7HVub7kAhWA_XMBHX0RDjYQ6AEILDAA
http://dental.id/sudah-tahu-sejarah-ilmu-kedokteran-gigi-baca-aja-disini/
20