Anda di halaman 1dari 15

Skenario 4 Rongga Mulut Jarjit Jarjit (9th) sejak kemaren mengeluh sakit pada gusi rahang bawahnya yang

terluka sewaktu menyikat gigi dan luka pada pipi bagian dalam mulutnya karena tergigit sewaktu makan. Sehingga Ibunya membawa Jarjit ke drg. X untuk memeriksakan keadaan Jarjit. Hasil pemeriksaan drg. X ditemukan luka bekas gigitan pada mukosa pipi Jarjit dan luka pada gingiva regio molar sinistra. Hal ini tidak berbahaya karena proses perbaikan jaringan lunak rongga mulut lebih cepat dibanding jaringan lunak lainnya sehingga akan cepat pulih. Jarjit bertanya kepada drg. X kenapa begitu? Drg. X menjelaskan bahwa jaringan lunak rongga mulut dibentuk sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki struktur dan bentuk yang berbeda karena jaringan lunak rongga mulut itu sangat spesifik. Drg. X menyarankan supaya Jarjit harus menjaga kesehatannya sehingga rongga mulutnya dapat berfungsi dengan baik. Bagaimana saudara menjelaskan kepada Jarjit tentang jaringan mulut?

Step 1 (Terminologi) 1. Mukosa lapisan epitel yang menutupi atau melapisi rongga mulut. Step 2 (Rumusan Masalah) 1. 2. 3. 4. Bagaimana struktur jaringan lunak rongga mulut? Apa fungsi jaringan lunak mulut? Bagaimana tumbuh kembang jaringan lunak mulut? Kenapa perbaikan jaringan lunak rongga mulut lebih cepat dibanding jaringan lunak lainnya? 5. Bagaimana cara menjaga kesehatan rongga mulut? 6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang jaringan lunak rongga mulut? 7. Apa saja klasifikasi mukosa rongga mulut? Step 3 (Analisa Masalah) 1. Bagaimana struktur jaringan lunak rongga mulut? Jaringan lunak mulut mukosa epitel stratified squamous epithelium (epitel berlapis gepeng) terdiri atas: Lapisan mukosa mulut Lamina propria Lapisan submukosa Lapisan otot

2. Apa fungsi jaringan lunak mulut? Proteksi jaringan dalam Sensasi terdapat ujung syaraf (reseptor) Pengaturan suhu Sekresi air ludah Taste bud Proses mastikasi dan berbicara

3. Bagaimana tumbuh kembang jaringan lunak mulut?


2

Pertumbuhan jaringan lunak mulut sejalan dengan pertumbuhan rongga mulut pada janin. Mukosa mulut berasal dari lapisan ektoderm. Lapisan yang berada di bawah mukosa seperti pembuluh darah, tulang, periodontal ligamen, sementum dan lamina propria/jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm Lapisan epitel yang berada dalam termasuk lidah berasal dari lapisan endoderm.

4. Kenapa perbaikan jaringan lunak rongga mulut lebih cepat dibanding jaringan lunak lainnya? Jaringan lunak rongga mulut mukosa jar. Epitel berlapis-lapis sel pipih terdapat stratum basale mitosis pergantian sel terus-menerus. Apabila terjadi kerusakan, epitel regenerasi lebih cepat dari yang lain.

5. Bagaimana cara menjaga kesehatan rongga mulut? Oral hygiene Nutrisi seimbang Menghindari pemakaian obat-obatan dan bahan kimia Pemilihan sikat gigi Cara menyikat gigi tdk terlalu keras Tidak makan makanan yang terlalu panas atau dingin.

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang jaringan lunak rongga mulut? Nutrisi Bahan kimia dan obat-obatan Infeksi Trauma Jenis makanan yang dimakan

7. Apa saja klasifikasi mukosa rongga mulut? Mukosa mastikasi berfungsi untuk penguyahan palatum keras dan gingiva

Mukosa penutup menutup sebagian besar rongga mulut dan tidak berfungsi untuk mastikasi bibir, pipi, palatum lunak Mukosa khusus pada lidah.

Step 4 (Skema)

Step 5 (Learning Objective) 1. MMM struktur jaringan lunak rongga mulut 2. MMM tumbuh kembang jaringan lunak rongga mulut 3. MMM fungsi jaringan lunak rongga mulut 4. MMM klasifikasi mukosa 5. MMM faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang jaringan lunak rongga mulut 6. MMM cara menjaga kesehatan jaringan lunak rongga mulut

Step 7 (Sintesa dan Uji Informasi) 1. MMM struktur jaringan lunak rongga mulut Berdasarkan struktur histologisnya, epitel/mukosa rongga mulut terbagi menjadi 2, yaitu Epitel Rongga Mulut dan Lamina Propia. a. Epitel Rongga Mulut Struktur epitel rongga mulut adalah Stratified Squamous Epithelium: a. Terletak diatas membrana basalis b. Biasanya terdiri dari sel-sel squamous, seringkali terdiri dari sel-sel polimorfik. Sel-sel epitel rongga mulut: a. Keratinocyte: Sel epitel mukosa rongga mulut (stratified epithelial cells) yang mengalami diferensiasi. b. Non-keratinocyte: Sel pigmen dendritik atau sel tipe lain dalam epitel secara kolektif. Non-Keratinized Lapisan superfisial Sel berinti Fungsi: proteksi Sitoplasma diganti keratin Bersifat selalu basah dan bersifat impermeable Stratifikasi epitel rongga mulut (dari arah luar ke dalam): 1. Stratum Korneum = Keratinized Layer - sel terletak di permukaan - sel pipih, heksagonal & tak berinti 2. Stratum Lusidum - tidak ada - kalau ada, tidak berkembang dengan baik Stratum Granulosum = Granular Layer - sel paling besar & pipih - sel berinti Stratum Spinosum = Prickle Cells Layer - di atas sel basal - bentuk sel Polihidral - sel berinti - masih terjadi mitosis - bersama-sama dengan stratum basale disebut Stratum Malpighi

3.

4.

5. Stratum Basalis = Basal Cells Layer - melekat pada membrana basalis


5

- bentuk sel silindris Stratum Silindrikum - sel berinti - pembelahan (mitosis) & penggantian sel rusak atau mati Stratum Germinativum b. Lamina propia Komponen lamina propia terdiri dari: 1. Serabut a. Serabut kolagen (collagen fibres) Struktur tersusun tiga dimensi yang menentukan: - stabilitas mekanik - mempertahankan bentuk dan ekstensibilitas jaringan b. Serabut elastik (elastic fibres) - jumlah sedikit - bantu mempertahankan bentuk jaringan c. Serabut retikulin (reticulin fibres) - mengikat serabut kolagen - dominan pada membrana basalis Komponen Jaringan Lunak Mulut a. BIBIR - kulit/pembungkus bagian luar - permukaan mukosa bagian dalam biasanya berkeratin - permukaan dalam terdapat: stratified squamous cell dan non keratinized glandulla seromukous pada lamina propia Pada bibir terdapat vermillion border red area menghubungkan mukosa rongga mulut dan daerah bibir yang berkulit. Red area karena:epitelnya tipis, mengandung eleidin dan pembuluh darah dekat permukaan b. PALLATUM MOLLE - banyak vaskularisasi pada lamina propia - lebih berwarna merah muda dibandingkan pallatum durum - submukosa terdiri dari otot-otot pallatum molle dan kelenjar mukous

c. PIPI - seperti mukosa pallatum molle dan bibir - stratified squamose epithelium non keratinized - terdapat sel-sel lemak dan glandula seromukous di dalam dan diantara sabutsabut otot - lemak dan glandula memberikan gambaran histologis yang unik d. PERMUKAAN LIDAH (ventral lidah) - lining mukous juga terdiri dari lamina propia dan submukous - pada submukous terdapat sabut-sabut otot di bawah permukaan lidah

e. DASAR MULUT - dilapisi membrana mukosa non keratinisasi - di dasar mulut terdapat: - glandulla salivary minor - glandulla sub lingualis Pada regio terdapat Dorsum Lidah, terdiri dari: PAPILLA Jenis-jenis papilla: a. Papilla Filliformis mayoritas - merupakan permukaan lidah yang kasar. - kira-kira tingginya 2-3 mm dari permukaan lidah. - berperan pada pengunyahan dan gerakan makanan.

b. Papilla Fungiformis - diantara papilla filliformis. - jumlahnya lebih sedikit. - bentuknya seperti jamur. - lapisan epitel tipis dan nonkeratinisasi. - papilla terlihat merah muda / kemerahan karena pembuluh darah dekat dengan

permukaan. - taste bud kadang-kadang ditemukan pada permukaan superior papilla fungiformis.

c. Papilla Circum Valata - jumlahnya 10-14. - besarnya/diameter 3 mm. - lokasinya di sepanjang sulcus terminalis. - bentuk huruf V. - sulcus terletak antara corpus dan radix linguae. - masing-masing papilla dikelilingi oleh grooves. - ductus kelenjar von ebner bermuara pada grooves. d. Papilla Foliata - terletak pada sisi lateral posterior lidah. - bentuk berupa groove yang vertikal. - berjumlah 4-11. - mengandung taste bud.

2. MMM tumbuh kembang jaringan lunak rongga mulut Mukosa mulut berasal dari lapisan ektoderm Lapisan yang berada di bawah mukosa seperti pembuluh darah, tulang, periodontal ligamen, sementum dan lamina propria/jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm Lapisan epitel yang berada dalam termasuk lidah berasal dari lapisan endoderm Mukosa mulut Melekat langsung pada periosteum jaringan tulang di bawahnya dan dipisahkan dari periosteum oleh suatu jaringan ikat Lapisan permukaan merupakan epitel berlapis gepeng tipe epitelium stratificatum squamosum Lapisan lebih dalam disebut sebagai lamina propria yang merupakan jaringan ikat dan banyak mengandung pembuluh darah dan serat syaraf. Kedua lapisan tersebut dipisahkan oleh lamina basalis

Lidah Penonjolan dari lamina propria -> Papila Mukosa pada lidah mempunyai struktur khusus -> Papila lidah 2/3 anterior terletak di cavum oris, 1/3 posterior terletak vertikal di daerah faring Papila lidah muncul minggu ke 11 Taste bud mulai ada pada minggu ke 14

3. MMM fungsi jaringan lunak rongga mulut Protection: Melindungi jaringan yg lebih dalam dan organ dalam rongga mulut dari: - lingkungan pada rongga mulut - proses mekanika akibat gigitan dan - pengunyahan dan dari partikel keras makanan - Mikroorganisma - Toxin yang dihasilkan oleh mokroorganisma Sensation: Oral mukosa yang kaya dengan persyarafan merupaka reseptor yang baik terhadap temperatur, sentuhan, sakit dan pengecapan yang menimbulkan reflex menelan, salivation and menutup. Secretion: Berbagai kelenjar air ludah baik yg mayor, minor, mucous dan serous bermuara ke rongga mulut yang membuat mulut basah dan membantu pengunyahan makanan, penelanan dan pencernaan. Fungsi epitel rongga mulut sekresi pertukaran gas dan absorbsi nutrisi dengan lingkungan proteksi fisik terhadap infeksi dan pigmentasi eksresi -> mengeluarkan nitrogen reseptor stimulus -> sensasi kemotatik: penciuman dan pengecapan

Fungsi mukosa dasar mulut: Sebagai barier terhadap invasi bakteri Tempat sekresi kelenjar saliva Penghubung antara lidah dengan dasar mulut

Fungsi mukosa bibir: Pelindung dari benda / material yang kasar pada makanan Perlindungan fisik terhadap infeksi dan pigmentasi

Fungsi palatum : Batas rongga mulut dan rongga hidung Palatum molle dapat bergerak dan berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke rongga hidung.

4. MMM klasifikasi mukosa rongga mulut Berdasarkan Fungsi 1. Mukosa Mastikator: 25% Terdapat di Ginggiva sekeliling gigi dan palatum keras Lamina propria melekat erat pada periosteum Biasanya tidak ada jaringan submukosa
10

Resisten terhadap tekanan, tidak bergerak, sehingga dapat menahan tekanan pengunyahan. 2. Mukosa Penutup : 60% Menutupi sebagian besar rongga mulut: bibir, pipi, prosesus alveolar kecuali ginggiva, dasar mulut, permukaan ventral lidah dan palatum lunak Bersifat fleksibel, memungkinkan pembesaran rongga mulut, dan adaptasi terhadap semua pergerakan otot Epitel tidak mempunyai keratin Lamina proprianya jarang 3. Mukosa Khusus : 15% Ditemukan di permukaan lidah & spesialisasi berupa lingual papila Papila ini disertai penonjolan lamina propria = peninggian epitel diatas permukaan lidah Lamina propria melekat erat pada jaringan otot disekitar lidah Tanpa submukosa Media sensasi suhu, sentuh dan rasa kecap

Berdasarkan keratin 1.

ada

atau

tidaknya

Orthokeratinized

11

Berkeratin,keratin dihasilkan dari keratohyalin granules di granulosum

Di kulit, mukosa mastikator & mukosa khusus Menghasilkan barier untuk mencegah kehilangan banyak cairan

2.

Non Keratinized: Di area mukosa penutup, untuk proteksi dari mekanik dan barier selektif.

kerusakan

3.

Parakeratinasi: Sifat antara orthokeratin dan non keratin

5. MMM Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang jaringan lunak rongga mulut Genetik Beberapa sifat bentuk bagian tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor keturunan Nutrisi Vitamin C dapat mengurangi pendarahan pada gusi. Defisiensi: 1. 2. 3. 4. 5. Protein Asam pantotenat piridoksin: pembentukan antibody Besi: fungsi fagositosis menurun Asam folat vitamin B12: menghambat respon imun seluler. Vitamin A, vitamin C, niasin, piridoksin, riboflavin: fungsi epitel menurun. Protein: perkembangan dan fungsi kelenjar saliva menurun.

Malnutrisi: 1. Epitel mukosa mulut mengalami perubahan. 2. Aktivitas mitosis epitel mukosa mulut menurun menyebabkan rentan akan penyakit mulut. 3. Gangguan pertahanan epitel terhadap invasi pathogen menyebabkan penyakit infeksi.

12

Trauma Dari hasil penelitian penyakit jaringan lunak rongga mulut timbul setelah adanya trauma ringan pada jaringan lunak rongga mulut. Trauma mekanis sering terjadi pada mukosa mulut, edema intraselular pada epitel dan bila berlanjut dapat mengakibatkan radang kronis di jaringan ikat. T rauma pada mukosa bukal disebut linia alba akibat iritasi permukaan gigi yang kasar. Trauma karena gigitan yang kronis 1)H iperkeratosis 2) Vakuolisasi 3) Mucocelle, yaitu kista jernih kebiruan pada bibir bawah akibat kerusakan duktus kelenjar saliva minor, 4)Ranula: kista di dasar mulut akibat kerusakan duktus submandibula. 5)E pulis fibromatosa,trauma pada mukosa mulut yang akut, disebabkan oleh - kontak dengan makanan yg keras, - tergigit pada saat - bicara atau tidur. - luka bakar.

Hormon Bahan kimia dan obat-obatan apabila berkontak dengan jaringan lunak rongga mulut dalam jangka waktu lama juga dapat merusak jaringan lunak rongga mulut. C ontohnya: aspirin, chlorpromazin dan promazin.Medikamen topikal yang lain yang mengandung fenol, hidrogen peroksida atau eugenol mengiritasi mukosa mulut. Perubahan mukosa mulut terjadi mulai dari lapisan terluar ke arah lapisan yang lebih dalam, pada keadaan tersebut terjadi nekrosis epitel dan hilangnya inti sel. Perubahan epitel yang terjadi bergantung pada konsentrasi dan lamanya obat berkontak dengan jaringan. Kebiasaan merokok 1. Pengaruh Merokok Terhadap Lidah Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds). 2. Pengaruh Merokok Terhadap Gusi, Mukosa Pipi, Dan Palatum Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran
13

rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit. Daerah-daerah ini juga dapat terjadi perubahan warna. Akan terlihat seperti bercak coklat dengan ukuran berbeda-beda, bahkan pada gusi dapat menjadi suatu garis yang memanjang, gelap. Warna mulai dari coklat muda hingga tua, tergantung dari banyaknya tembakau yang dihisap. Keadaan ini bukan hal yang normal. 3. Penebalan Mukosa Akobat Merokok Merokok merupakan salah satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok. Menurut penelitian Silverman dari semua kasus Leukoplakia 95% adalah perokok. Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktifitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat bila aktifitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%. Osteoblas menurun dan osteoklas meningkat sehingga terjadi resorbsi dan remodelling tulang, mengganggu pertumbuhan tulang alveolar Faktor lingkungan Kekurangan Zn menyebabkan gangguan fungsi imun dan pengecapan.

6. MMM cara menjaga kesehatan jaringan lunak rongga mulut. Sikat gigi sekurang-kurangnya 2x sehari dan dengan cara yang benar , dan bulu sikat yang lembut Makan makanan yang bergizi dan mengandung vitamin C dan kalsium Minum cukup air Tidak merokok karena rokok tidak baik untuk kesehatan gusi Hindari makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin dan juga yang lengket dan manis Relaksasi, jika stress , penyakit apapun akan timbul dan muncul dengan termasuk pada gigi dan gusi cepat

Menghindari pemakaian obat kumur dan bahan kimia yang dapat merusak jaringan lunak rongga mulut.
14

15

Anda mungkin juga menyukai