Anda di halaman 1dari 6

Kronologis Erupsi Gigi

Proses erupsi didahului oleh periode pertumbuhan dan perkembangan gigi


yang menyesuaikan posisinya dengan rahang yang berkembang. Pergerakan gigigeligi dapat dibagi menjadi fase-fase berikut: (1) fase pre-erupsi; (2) fase erupsi:
(a) fase pre-fungsional; (b) fase fungsional.

1. Fase pre-erupsi
Dari pergerakan gigi merupakan persiapan menuju ase erupsi. Fase ini
terdiri dari pergerakan untuk perkembangan dan pertumbuhan benih gigi
didalam prosessus alveolaris sebelum pembentukan akar. Selama fase ini, gigi
yang sedang tumbuh bergerak ke segala arah untuk memelihara posisi dalam
perkembangan rahang. Bodily movement adalah pergeseran posisi seluruh
benih gigi yang menyebabkan resorpsi tulang pada arah pergerakan gigi dan
aposisi tulang belakangnya. Pergerakan ini terjadi secara terus-menerus
sebagai pertumbuhan rahang.
Selama fase pre-erupsi, organ email berkembang dan terjadi pembentukan
substansi keras mahkota. Pada saat ini, lapisan gigi dikelilingi oleh jaringan
ikat longgar pada sakus dentis dan tulang kripta gigi.
Perkembangan gigi dan rahang berlangsung secara bersamaan dan
merupakan proses yang saling berkaitan. Gambar mikroskopis perkembangan

rahang menunjukan adanya pertumbuhan rahang yang luas di daerah


pembentukan alveolar crest nantinya. Lapisan gigi memelihara hubungan
mereka dengan pinggiran tulang alveolar yang sedang berkembang dengan
cara bergerak secara oklusal dan bukal.
Kedua proses tersebut bertanggungjawab terhadap perkembangan gigi
untuk mencapai dan memelihara posisinya terhadap rahang yang sedang
berkembang, khususnya dengan alveolar ridge, pergerakan badan gigi, dan
pertumbuhan lapisan eksentrik gigi. Hal ini dikenal sebagai aposisi tulang
dibawah gigi yang bergerak, dan resorpsi tulang didepannya. Pada
pertumbuhan eksentrik gigi, salah satu bagian lapisan gigi diperbaiki sehungga
pertumbuhannya memberi dukungan terhadap perubahan lapisan gigi.
Pertumbuhan lapisan eksentrik semata-mata dikenal melalui resorpsi tulang
pada permukaan kearah dimana lapisan gigi tumbuh.
Pada waktu gigi sulung tumhuh dan berkembang, maksila dan mandibula
bertambah panjang karena aposisi pada midline dan garis akhir posteriornya.
Maka dari itu, lapisan gigi yang berkembang pada gigi sulung mengalami
pergerakan kearah vestibular; pada saat yang sama, gigi anterior bergerak
secara mesial, gigi posterior bergerak secara distal, menuju lengkung alveolar
yang sedang berkembang.
2. Fase erupsi
2.1.
Fase pre-fungsional
Fase ini dimulai dengan pembentukan akar dan diakhiri dengan pertemuan
oklusal. Terdapat lima peristiwa pada fase ini:
a. Fase pengeluaran amelogenesis selesai tepat sebelum pembentukan
akar dan erupsi pre-fungsional. Ini berhubangan antara penghentian

mineralisasi dan aktivasi epithelia sel diluar email yang membentuk


area.
b. Tahap intraosseous terjadi ketika pembentukan akar dimulai sebagai
hasil proliferasi dari kedua epitel pelindung akar dan jaringan
mesenkim dari dental papilla dan dental follicle.
c. Tahap supraosseous dimulai ketika erupsi gigi bergerak kearah oklusal
dan melewati tulang dan jaringan penghubung dari mukosa mulut
sehingga reduced enamel epithelial yang membungkus mahkota
berhontak dengan oral epithelial. Ketika hal ini terjadi, reduced
enamel epithelial dari mahkota berproliferasi dan membentuk ikatan
yang kuat dengan oral epihelial.
d. Ujung mahkota memasuki rongga mulut dengan menembus pusat sel
epitel berlapis. Penembusan ini tersempurnakan oleh ujung cusp yang
menyebabkan terjadinya degernerasi membran, proses ini pun
merupakan tahap awal dari erupsi klinik. Mahkota erupsi kemudian,
dan garis lateral dari mukosa mulut menjadi dentogingival junction.
Ketika ujung mahkota muncul di rongga mulut, sekitar sampai 2/3
akar terbentuk.
e. Erupsi gigi berlanjut untuk pergerakan kearah oklusi pada rata-rata
maksimum dan disana terdapat kemunculan atau pembukaan bertahap
dari banyak mahkota klinis. Pergerakan oklusal merupakan hasil erupsi
aktif. Ketika gigi bergerak kearah oklusal, kemunculan bertahap dari
mahkota klinis selesai melerawi pemisah dari ikatan epitel mahkota
dan hasil pergeseran apikal gusi. Mahkota klinis merupakan bagian

dari gigi, muncul di rongga mulut, dan berbeda dengan mahkota


anatomis (terbungkus enamel).
Fase fungsional
Fase fungsional dari fase erupsi dimulai ketika gigi oklusi dan

2.2.

berlanjut sepanjang masing-masing gigi mengisi sisa rongga mulut.


Selama awal fase periode ini, prosessus alveolaris akan meninggi dan akar
melanjutkan pertumbuhannya. Gigi berlanjut untuk bergerak oklusal yang
mengakomodasi pertumbuhan rahang dan memenuhi perpanjangan akar.
Perubahan yang ditandai terjadinya oklusi. Pemadatan tulang alveolar
meningkat dan serabut utama (pricipal fibers) dari ligamen periodontal
menyusun dirinya kedalam pemisahan orientasi kelompok gusi, alveolar
crest, dan permukaan alveolar sekitar akar.
Arteri berada pada circumferential dan longitudinal, dalam
hunungannya dengan gigi, pada zona pusat ligamen periodontal. Pembuluh
darah mulai memasuki ligamen dari tulang alveolar. Syaraf-syaraf tersusun
pada membran periodontal dan berdampingan dengan pembuluh darah
tersebut. Ketika saluran akar menyempit, sebagai hasil dari pematangan
akar, apical fibers berkembang sebagai bantalan untuk menahan gaya
akibat oklusi.
Setelah gigi erupsi dan bertemu dengan gigi antagonisnya,
pergerakannya tidak mudah untuk dipastikan. Untuk waktu yang lama,
dipercaya bahwa gigi yang telah berfungsi tidak akan bererupsi. Meskipun
demikian, penelitian dan penemuan histologis menunjukan bahwa gigi
melanjutkan pergerakan selama hidupnya. Pergerakan ini terjadi pada
daerah oklusal dan juga pada arah mesial.

Secara klinis, pergerakan aktif lanjutan pada gigi dapat dibuktikan


melalui analisis dari gigi yang menyatu dan memendek. Secara histologis,
perubahan pada tulang alveolar disertai dengan bukti konkrit pergerakan
gigi pada periode fungsionalnya.
Selama periode pertumbuhan, pergerakan oklusal gigi cenderung
cepat. Badan rahang bertambah tinggi pada puncak alveolarnya,
sedangkan gigi-geligi harus bergerak secara oklusal secepat pertumbuhan
rahang untuk menjaga posisi fungsionalnya. Pergerakan eruptif pada
periode ini dilindungi oleh pertumbuhan rahang yang terjadi secara
bersamaan.
Erupsi vertikal yang berlanjut juga mengkompensasi atrisi oklusal
ataupun insisal. Hanya pada saat ini hubungan oklusal dan jarak antara
rahang selama mastikasi dapat diperbaiki.
Mobilitas masing-masing gigi mengakibatkan terjadinya gesekan
pada titik yang berkontak. Titik kontak yang tajam akan diperbaiki
walaupun substansi yang hilang pada permukaan proksimal hanya terjadi
karena pergerakan lanjutan gigi menuju garis tengah. Pergerakan ini
disebut dengan penyimpangan fisiologis mesial.
Pertumbuhan aposisi pada sementum berlanjut terus menerus
sepanjang seluruh permukaan akar, tetapi pertumbuhan tulang terhenti
terutama pada seluruh permukaan akar, pertumbuhan rulang terhenti pula
pada fundus, puncah alveolar, dan dinding sekitar soket gigi. Dinding
mesial soket gigi menunjukan terjadinya resorpsi pada area yang luas.
Meskipun demikian, pada permukaan mesial alveolus, pada daerah
reparatif tulang, aposisi dapat selalu ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai