31102200023
Jawaban :
e. Aposisi
adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi (email, dentin, dan
sementum). Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pengendapan yang teratur dan
berirama dari bahan ekstraseluler yang mempunyai kemampuan sendiri untuk
pertumbuhan yang akan datang. Pembentukan matriks keras gigi baik pada
enamel, dentin, dan sementum terjadi pada tahap ini. Matriks enamel terbentuk
dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses
kalsifikasi sekitar 25%-30%.
f. Kalsifikasi
Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan matriks dan garam-garam.
Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang sebelumnya telah mengalami
deposisi dengan jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian lainnya dengan
penambahan lapis demi lapis. Kalsifikasi gigi desidui di mulai pada minggu ke-
14, diikuti dengan kalsifikasi gigi molar pertama pada minggu ke-15 . Gigi
insisivus lateral mengalami kalsifikasi pada minggu ke16 , gigi kaninus pada
minggu ke-17 , sedang gigi molar kedua pada minggu ke-18. Gangguan pada
tahap ini dapat menyebabkan kelainan pada kekerasan gigi seperti
hipokalsifikasi.
2. Tahap erupsi
Erupsi gigi adalah suatu proses pergerakan gigi secara aksial yang dimulai dari
tempat perkembangan gigi di dalam tulang alveolar sampai akhirnya mencapai posisi
fungsional di dalam rongga mulut. Teori mekanisme erupsi gigi dapat dibagi dalam 2
kelompok, yaitu:
1. Gigi didorong atau di desak keluar sebagai hasil dari kekuatan yang dihasilkan
dari bawah dan disekitarnya, seperti pertumbuhan tulang alveolar, akar, tekanan
darah atau tekanan cairan dalam jaringan (proliferasi).
2. Gigi mungkin keluar sebagai hasil dari tarikan jaringan penghubung di sekitar
ligamen periodontal.
Jawaban :
- Resorbsi akar gigi sulung merupakan proses fisiologis yang terjadi pada pergantian gigi
permanen. Sel yang bertanggung jawab pada proses resorbsi tersebut adalah sel
odontoklas. Prekursor sel odontoklas tersebut menggalami differensiasi dan memberikan
signal untuk memulai proses resorbsi gigi sulung pada area dan waktu yang spesifik.
Proses resorbsi akar gigi sulung dimulai dari bagian akar gigi sulung tersebut yang paling
dekat dengan bagian benih gigi permanen. Adanya diferensiasi makrofag menjadi
odontoklas, akan meresorbsi sementum permukaan akar serta dentin akar.
- Mekanisme resopsi tulang :
a. Perlekatan osteoklast pada permukaan tulang
b. Pembentukan lingkungan asam melalui aktifitas pompa proton membuat tulang
mengalami demineralisasi dan keluarnya matrik organik.
c. Degradasi matrik organik yang mengandung asam amino oleh aktifitas enzim seperti
asam fostase
d. Terjadi pelarutan ion mineral dsn asam amino oleh osteoklast.
1. Ankylosis : adalah suatu penggabungan jaringan keras antara tulang dan gigi. Ini
kemungkinan terjadi sebagai hasil dari suatu kerusakan dalam interaksi antara resorbsi
normal dan perbaikan jaringan keras selama proses penggantian gigi desidui dengan gigi
permanen. Ankylosis secara khas terjadi setelah erupsi parsial gigi ke dalam rongga yang
digambarkan sebagai suatu fusi dari cementum atau dentin ke tulang alveolar selama
perubahan selular dalam ligamen periodontal yang disebabkan oleh trauma dan penyakit
lain. Ankylosis dapat memicu terjadinya kehilangan panjang lengkung, ekstrusi pada gigi
yang berada dilengkung yang berseberangan, gangguan terhadap urutan erupsi gigi.
2. Eruption Hematoma adalah suatu lesi kebiru-biruan, buram, lesi asymptomatic yang
melapisi gigi yang sedang erupsi. Bengkak terjadi dalam kaitannya dengan terjadinya
akumulasi darah, cairan jaringan, yang terjadi dalam follicular kantung yang meluas di
sekitar erupsi mahkota.
3. Ectopic Eruption adalah suatu keadaan yang biasanya terlihat ketika gigi permanent
mulai menggantikan gigi desidui pada usia sekitar 6 tahun. Merupakan erupsi yang
abnormal dari suatu gigi permanen dalam hal ini gigi ke luar dari jalur normal dan
menjadi penyebab resorbsi abnormal suatu gigi desidui yang akan diganti. Sering terlihat
adanya dua jalur gigi pada area anterior rahang bawah. Gigi incisivus permanent tumbuh
dibelakang gigi insisivus desidui.10 Ectopic Eruption mungkin berhubungan dengan
salah satu dari tiga proses yang berbeda : gangguan perkembangan, proses patologis, dan
aktifitas iatrogenic. Etiologi dari gigi ektopik tidaklah diketahui. Interaksi jaringan yang
abnormal selama perkembangan mungkin berpotensi mengakibatkan perkembangan gigi
dengan erupsi ektopik.
Etiologi dari erupsi ektopik suatu maxillary permanen geraham pertama tidaklah dengan
jelas dipahami meskipun demikian satu atau lebih kondisi-kondisi berikut mungkin
terkait dengan hal tersebut:
a) Akibat dari ukuran Molar pertama Permanen dan atau gigi molar kedua desidui lebih
besar dari normalnya
b) Gigi bererupsi pada suatu sudut abnormal terhadap dataran oklusal
c) Pertumbuhan tuberositas terlambat, menghasilkan panjang lengkung yang abnormal
d) Morfologi dari permukaan distal mahkota gigi molar kedua desidui dan akar
memberikan hambatan erupsi sehingga terjadi abnormalitas kemiringan gigi permanen
molar pertama