Yang terlihat pada tahap ini adalah rangkaian perubahan bentuk (metamorfosis) dan
organ enamel yang khas untuk gigi susu dan tetap. Ketika berubahnya bentuk kuntum
yang dini dengan pembesaran dan pembesaran ke dalam organ pada tahap topi atau
cap, yang kemudian menjadi organ bentuk organ yang besar. Peristiwa dasar dari
diferensiasi -
sel, proliferasi, pergeseran dan pematangan akan berlanjut sebagai dental organ
melalui tahap lonceng dan aposisi. Selama tahap lonceng, lamina gigi kehilangan
kelanjutannya oleh invasi mesenchym dari jaringan pengikat di sekitarnya. Tetapi
lamina gigi berproliferasi terus secara teratur pada ujung distalnya untuk membentuk
primordial dari gigi tetap.
Jaringan epitel merangsang jaringan mesoderm dan jaringan mesoderm mendorong
lagi jaringan epitel selama perkembangan dari organ enamel, sebuah rangkaian dari
perubahansel menghasilkan 4 lapisan :
1. Epitel bagian luar dari organ enamel
2. Stellate reticulum
3. Stratum intermediare
4. Ameloblas.
4. Tahap Morfodiferensiasi
Pola morfologi atau bentuk dasar dan ukuran relatif dari gigi yang akan datang
dibentuk pada tahap morfidiferensiasi. Morfodiferensiasi tidak mungkin terjadi tanpa
tahap proliferasi. Tahap lonceng yang berlanjut menandai tidak hanya
histodiferensiasi yang aktif tetapi juga suatu tahap penting morfodiferensiasi dari
korona dengan menggaris luarkan dentino enamel junction yang akan datang.
5. Tahap aposisi
Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi. Pertumbuhan
aposisi dari email dan dentin adalah pengendapan yang berlapis-lapis dari matriks
ekstra seluler. Pertmbuan aposisi ditandai oleh pengendapan yang teratur dan
berirama dari bahan ekstraseluler yanh tidak mempunyai kemampuan sendiri
untuk pertumbuhan akan dating.
Bila terjadi gangguan pada tahap aposisi akan mengakibatkan
kelain/perubahan struktur dari jaringan keras gigi,misalnya, hopoplasia email, gigi
berwarna kecokatan karena tetrasiklin
6 . tahaop kalsifikasi
Apabila kalsifikasi terganggu, butir kalsium indivum di dalam dentin tidak menyatu,
dan tertinggial sebagai butir kalsiumdasar yang terpisah di sdalam daerah matriks
eosinofilik tersendiri yang tidak terkalsifikasi. Kekurangan kekurangan semacam ini
sangat mudah dikenali didalam dentin.