Anda di halaman 1dari 3

9.

tenaga kerja dalam produksi pertanian


9.tenaga kerja dalam produksi pertanian

1. 1. TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERTANIAN


2. 2. TENAGA KERJA SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI • Tenaga kerja adalah :
Penduduk yang sudah atau sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga (Payaman Simanjuntak)
Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang/jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (UU No. 13 tahun
2003) Suatu alat kekusaan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia dan ditujukan kepada usaha produksi (dalam ilmu ekonomi)
3. 3. Beberapa pandangan terhadap tenaga kerja : 1. Pada permulaan abad pertengahan
bagi bangsawan dan perwira Eropah Barat tenaga kerja untuk produksi dianggap hina,
tetapi tenaga kerja untuk berperang adalah terhormat. 2. Bagi masyarakat lapisan atas
atau ekonomi kuat, tenaga kerja fisik dianggap kurang baik daripada tenaga kerja
otak. 3. Bagi negara-negara sosialis menganggap tenaga kerja fisik lebih tinggi
nilainya daripada negara kapitalis. Karl Marx berpendapat bahwa tenaga kerja adalah
satusatunya faktor produksi, sedangkan bagi masyarakat kapitalis menganggap tenaga
kerja itu sama sifatnya dengan barang.
4. 4. Beberapa pengertian dalam hal tenaga kerja dan penduduk ☻Tenaga kerja (man
power) adalah penduduk pada usia kerja berumur 15 tahun atau lebih ☻Bukan tenaga
kerja (not man power) adalah penduduk yang tidak terlibat dalam kegiatan produksi
barang/jasa. Ini terbagi dua yaitu penduduk di bawah usia kerja seperti anak-anak, dan
penduduk di atas usia kerja seperti orang jompo.
5. 5. Angkatan kerja (labour force), adalah bagian dari man power yang mungkin dapat
bekerja. Tidak dalam angkatan kerja (not in labour force), adalah bagian dari man
power yang tidak dapat bekerja. Contohnya ibu rumah tangga, anak sekolah,
mahasiswa, orang cacat dan lain-lain.
6. 6. Pekerja (employed) adalah bagian dari labour force yang tenaga kerjanya dipakai
dalam menghasilkan produksi. Penganggur (unemployed) adalah bagian dari labour
force yang tidak bekerja atau menganggur. Pekerja penuh (full employed) adalah
bagian dari employed yang penuh bekerja.
7. 7. Pekerja tidak penuh bekerja (under employed) adalah bagian dari employed yang
tidak bekerja penuh (ada pengangguran). Under employed ini terbagi dua yaitu
pengangguran yang dapat dilihat (visible underemployed) dan pengangguran tak
kentara (disguised underemployed).
8. 8. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPK) (labour force partisipation rate), adalah:
Jumlah angkatan kerja TPK = Jumlah penduduk berumur >15 tahun
9. 9. Tenaga Kerja di Pertanian Rakyat dan Tenaga Kerja di Perkebunan Besar    Di
pertanian rakyat sering digunakan tenaga kerja anak-anak (di bawah usia 10 atau 12
tahun) Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani disebut TKDK (Tenaga Kerja
Dalam Keluarga) Berasal dari luar keluarga disebut TKLK (Tenaga Kerja Luar
Keluarga) atau tenaga kerja sewa
10. 10.     Satuan tenaga kerja disebut dengan HKP (Hari Kerja Pria dewasa) Satu
HKP adalah tenaga kerja seorang pria dewasa yang bekerja efektif selama 8 jam per
hari. Untuk tenaga kerja seorang dewasa wanita setara dengan 0,8 HKP dan Tenaga
kerja seorang anak-anak setara dengan 0,5 HKP
11. 11.     Dalam pertanian rakyat petani merangkap pekerja dan pengelola (labour
and manager) Sebagai labour petani terjun mencangkol, merumput dan sebagainya
Sebagai manager petani memikirkan/ merencanakan jenis tanaman yang diusahakan,
dimana pupuk dibeli, berapa banyak pupuk dibeli dll. Dengan kata lain tugas
managerialnya adalah dalam membuat keputusan (decision making). Tugas petani
sebagai labour dan manager belum dapat dipisahkan di pertanian rakyat.
12. 12.     Pada perkebunan besar tidak dikenal TKDK dan umumnya tidak
menggunakan tenaga kerja anakanak Setiap orang yang bekerja dibayar dengan tarif
upah tertentu menurut jenis pekerjaan dan lamanya sudah bekerja. Tenaga kerja sudah
berbeda menurut tingkat pekerjaan tertentu. Mulai dari pekerjaan managerial yaitu
Direktur, Administratur, Asisten, Mandur, tugas-tugasnya tidak bersifat fisik, tetapi
upah yang diterimanya lebih besar. Level paling bawah disebut buruh atau karyawan,
mereka itu memakai tenaga fisik dengan upah jauh lebih rendah dari petugas
managerial.
13. 13. Mengapa gaji/upah ADM di kebun jauh lebih besar dari buruh?    Perkebunan
sebenarnya bukan menggaji pangkat, perkebunan adalah usaha ekonomi karena itu
pengupahan berdasarkan efisiensi. ADM dapat menambah keuntungan kebun melalui
decision making yang tepat. Keuntungan bertambah melalui penghematan biaya atau
dengan menaikkan produktivitas. Bila salah ADM bertindak, kebun dapat mengalami
kerugian besar. Buruh tidak mampu menaikkan keuntungan, dan seandainyapun ada
kesalahan dibuat buruh, dampaknya tidak besar, tidak akan sebesar dampak kesalahan
yang dibuat ADM.
14. 14. Fungsi Produksi Tenaga Kerja    Pengaruh tenaga kerja terhadap produki
berbeda untuk setiap usaha tanaman Sifat padat karya (labour intensive) maka
pengaruh TK sangat kuat, Sifat padat modal (capital intensive) maka pengaruh TK
lemah
15. 15. Misalnya :       X1 = jumlah modal X2 = jumlah tenaga kerja Y = jumlah
produksi Di kebun tembakau diperoleh fungsi produksi: Yt = 0,7X10,4X22,0 Di
kebun karet diperoleh fungsi produksi: Yk = 0,4X10,8X21,2 Pangkat X2 di tembakau
> daripada pangkat X2 di karet, ini berarti pengaruh tenaga kerja terhadap produksi di
tembakau adalah lebih besar daripada karet.
16. 16. Tenaga Kerja dan Transmigrasi    Salah satu tujuan transmigrasi adalah
mendistribusikan tenaga kerja dari daerah padat ke daerah renggang penduduknya.
Dari sudut mikro ekonomi program transmigrasi dinilai berhasil bila MP (marginal
product) tenaga kerja di tempat baru > dari MP di daerah asalnya dengan
memperhitungkan biaya pindah dan sosial budaya. Dari sudut ekonomi makro
transmigrasi sebagai alokasi investasi, itu berhasil bila hasil transmigrasi > biaya
investasi transmigrasi.
17. 17.    Transmigrasi sebagai mobilitas tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah
lain, baik yang terprogram atau tidak. Banyak terjadi mobilitas penduduk yang kurang
terprogram, seperti dari daerah Tapanuli Utara dan Toba Samosir ke Tanah Karo,
untuk mencari lapangan kerja terutama di kebun jeruk, dari Jawa ke Sumatera, dari
satu desa ke desa lain. Di Jawa pada waktu musim panen padi di perdesaan banyak
tukang beca dari perkotaan ke desa sebagai tenaga kerja musiman.
18. 18.    Pada waktu terjadi krisis ekonomi banyak buruh pabrik yang terkena PHK,
mereka ke desa menjadi petani atau buruh. Mobilitas tenaga kerja di sektor pertanian
dan juga nelayan lebih tinggi frekuensinya daripada sektor industri, karena
mudahnya/gampangnya seseorang keluar masuk di sektor pertanian. Mudah keluar
masuk itu karena di sektor pertanian tidak diperlukan skill yang tinggi
19. 19.  Karena itu sering terjadi di pertanian pengangguran tak kentara (disguised
unemployed), dan ini membuat terjadinya kenaikan produksi tenaga kerja adalah nol
(Zero Marginal Productivity of Labor = ZMPL).
20. 20.    Setelah tahun 2000-an tenaga menganggur bukan saja bagi penduduk yang
berpendidikan rendah, akan tetapi juga pada orang yang sudah berpendidikan tinggi
atau sudah sarjana atau tamat S-1 di Indonesia. Hal ini disebabkan terjadinya krisis di
Indonesia yang mengarah kepada pemberhentian (PHK) pada industri atau
perusahaan-perusahaan swasta. Banyak terjadi pengangguran, mereka ini ada yang
kembali ke desa atau ke tempat asalnya. Sebenarnya disini terjadi ruralisasi secara
terpakasa. Dari pada menganggur, ada yang menjadi petani ada yang menjadi supir
sudako walaupun dia sudah tamatan S-1, ada yang bekerja di bidang lain yang
sebenarnya tidak membutuhkan pendidikan S-1.
21. 21. PDB Sektor Pertanian Tahun 2007 - 2011
22. 22. Kontribusi PDB Sektor Pertanian dalam PDB Nasional Tahun 2007 – 2011
23. 23. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011
24. 24. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian terhadap Angkatan Kerja Nasional
Tahun Tenaga Kerja Pertanian (Juta orang) Angkatan Kerja Nasional (Juta orang)
Persentase (Pertanian/ Nasional, %) 2007 38,13 109,94 34,68 2008 38,36 111,94
34,27 2009 38,38 113,83 33,72 2010 38,7 116,53 33,21 2011 36,54 109,67 33,32
Rataan 33,84
25. 25. Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Tahun
2007 - 2011
26. 26. Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-
2011 Uraian Generasi Muda Bukan Generasi Muda 2007 2008 2009 2010 2011 25,12
24,27 24,02 21,76 23,03 74,88 75,73 75,98 78,24 76,97 100 100 100 100 100

Anda mungkin juga menyukai

  • PRD-52-117 en Id
    PRD-52-117 en Id
    Dokumen24 halaman
    PRD-52-117 en Id
    Apridey Parinding
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Lesi
    Rangkuman Lesi
    Dokumen21 halaman
    Rangkuman Lesi
    Apridey Parinding
    Belum ada peringkat
  • Lesi Sederhana
    Lesi Sederhana
    Dokumen9 halaman
    Lesi Sederhana
    Apridey Parinding
    Belum ada peringkat
  • 2 1 2
    2 1 2
    Dokumen3 halaman
    2 1 2
    Apridey Parinding
    Belum ada peringkat
  • Lesi Rongga Mulut
    Lesi Rongga Mulut
    Dokumen6 halaman
    Lesi Rongga Mulut
    Apridey Parinding
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ipteks
    Tugas Ipteks
    Dokumen3 halaman
    Tugas Ipteks
    Apridey Parinding
    100% (1)
  • Modul 1 Ikk
    Modul 1 Ikk
    Dokumen6 halaman
    Modul 1 Ikk
    Apridey Parinding
    Belum ada peringkat