Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada dua faktor,
yaitu Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi:
gen dan hormon (Hormon Auxin, Giberelin, Sitokinin, Asam Absisat, Gas Etilen, Asam
Traumalin, dan Kalin . Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dan pH.

Dalam penelitian ini, kami memilih faktor eksternal air dan bagaimana pengaruhnya pada
tumbuhan jika diberikan dalam kadar yang berbeda. Air merupakan sumber kehidupan bagi
semua makhluk hidup. Tanpa air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses
kehidupan apapun. Kira-kira 70% daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Air juga
merupakan salah satu komponen fisik yang sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Peranan air yang sangat penting menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak
langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses
metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.

Dalam dunia tumbuhan, yang mudah mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau.
Jadi biji kacang hijau sangat praktis untuk dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu,
kamimemilih melakukan penelitian dengan menggunakan biji kacang hijau sebagai objek
penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau
2. Untuk sumber informasi dan menambah wawasan bagi pembaca.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini
bersifat kuantitatif/terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme.
Proses ini berlangsung secara kualitatif. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada
tumbuhan diawali perkembangan zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah
dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah
sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

1. Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek.
Tanaman ini juga disebut mungbean, green gram, atau golden gram. Tumbuhan ini termasuk
suku polong-polongan yang mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari karena
mengandung banyak gizi, antara lain protein, kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin E, zat besi, magnesium, dan zat antioksidan. Berikut adalah klasifikasi tumbuhan
kacang hijau:

- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

- Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

- Sub Kelas : Rosidae

- Ordo : Fabales

- Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

- Genus : Phaseolus

-Spesies : Phaseolus radiatus L.

2
2. Perkecambahan Kacang Hijau

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang


memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan : Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi.


Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, distribusi makanan, serta asimilasi (fotosintetis). Proses
penyerapan air pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon
membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal
perkembangan didahului dengan aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Lalu asam amino digunakan untuk membuat
molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan
untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan
asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji
memperoleh energinya melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa
yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Dan daun pertama membuka dan mulai melakukan
fotosintesis.

3. Air

Dalam fisiologi tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal
utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Air (H2O) adalah zat cair jernih,tidak
berwarna,tidak berasa, dan tidak berbau yang diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup.
Secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang
dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air.
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak hal tersebut disebut juga dengan tahap imbibisi.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal.


Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu
masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa
karbohidrat yang menyusun struktur tubuh asam amino lalu dirangkaikan menjadi protein yang

3
berfungsi menyusun struktur sel dan enzim enzim baru. Terutama asam-asam lemak yang
dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan
prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air bagi tanaman dalam fase pertumbuhan dan perkembangan, yaitu :

Merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma


Kandungan air yang tinggi, aktivitas fisiologi tinggi, begitupun sebaliknya
Air merupakan reagen dalam tumbuhan
Air merupakan pelarut substansi pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia
Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor, sebagai pendorong proses respirasi
sehngga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan
Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman

Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembanganya


menjadi abnormal.kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan
akan menyebabkan tanaman menjadi mati. Sementara jika tanaman kelebihan air maka
lama kelamaan akan membusuk dan mati.

B. Hipotesis Penelitian
H0: Perbedaan kadar air tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau
H1: Perbedaan kadar air mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau

4
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel Bebas :Volume air

Variabel Terikat :Panjang tanaman kacang hijau

Variabel Kontrol :Media tanam, jenis air, jenis biji kacang hijau, cahaya, dan suhu

B. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, kami menggunakan 12 biji kacang hijau yang ditanam di dalam 4
gelas plastik yang sudah berisi kapas.

Gelas 1 : Berisi 3 biji kacang hijau dengan kadar air 1 sendok teh
Gelas 2 : Berisi 3 biji kacang hijau dengan kadar air 2 sendok teh
Gelas 3 : Berisi 3 biji kacang hijau dengan kadar air 3 sendok teh
Gelas 4 : Berisi 3 biji kacang hijau dengan kadar air 4 sendok teh

C. Populasi dan Sampel

Populasi, yaitu seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek. Dalam
penelitian ini, populasi adalah jenis biji kacang hijau yang sama.

Sampel, yaitu bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Pada penelitian ini,
jenis biji yang dipakai yaitu biji kacang hijau dengan jumlah sampel 3 x 4 biji.

D. Alat dan Bahan

- 4 gelas plastik

- 12 biji kacang hijau

- Kapas secukupnya

- Air secukupnya

- Mistar dan Alat tulis

E. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rendam biji kacang hijau beberapa jam
3. Letakkan kapas secukupnya dengan ketebalan yang sama pada masing-masing
gelas plastik
5
4. Masukkan masing-masing 3 biji kacang hijau ke dalam gelas plastic
5. Beri tanda masing-masing gelas dengan menuliskan 1 sdt, 2 sdt, 3 sdt, dan 4 sdt
menggunakan spidol
6. Siram gelas 1 dengan 1 sendok teh air, gelas 2 dengan 2 sendok teh air, gelas 3
dengan 3 sendok teh air, dan gelas 4 dengan 4 sendok teh air.
7. Letakkan semua gelas plastik pada tempat yang diinginkan.. Dalam hal ini, kami
menaruh gelas-gelas plastik tersebut di dalam laci.

F. Teknik Analisis Data


Membandingkan hasil antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya;
Metode Observasi, yaitu dengan melakukan penelitian atau pengamatan yang
berhubungan dengan topik laporan ini;
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisis yang
menggunakan data yang dapat diukur dengan angka.

6
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Gelas 1 : Hanya terdapat dua biji kacang hijau yang tumbuh. Biji pertama, tinggi
tanamannya 20 cm dan Biji kedua tinggi tanamannya 12 cm.

Gelas 2 : Semua biji kacang hijau tumbuh. Tanaman pertama tingginya 14 cm, tanaman
kedua 22,5 cm, dan tanaman ketiga 8 cm.

Gelas 3 : Semua biji kacang hijau tumbuh. Tanaman pertama tingginya 20,5 cm, tanaman
kedua tingginya 20 cm, dan tanaman ketiga tingginya 23 cm.

Gelas 4 : Semua biji kacang hijau tumbuh. Tanaman pertama tingginya adalah 18 cm,
tanaman kedua 18 cm, dan tanaman ketiga 18 cm.

B. Pembahasan

Dari hasil pengamatan di atas, terdapat satu hal yang menjadi objek pengamatan,
yaitu panjang batang kecambah kacang hijau. Bertambahnya panjang batang kecambah
kacang hijau merupakan bukti dari berlangsungnya pertumbuhan dan perkembangan.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, diperlukan beberapa faktor. Baik


faktor luar maupun dalam. Dalam hasil percobaan ini faktor air, khususnya banyaknya
volume air, merupakan faktor yang dipakai untuk percobaan. Dalam hal ini, percobaan
yang dilakukan adalah untuk membuktikan bilamana volume air yang berbeda
mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang hijau.

Gelas 1
Pada gelas 1 dengan volume air satu sendok teh, terlihat hanya 2 biji yang
berhasil tumbuh, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat dari gelas lain.
Ini dapat dilihat dari salah satu tinggi tanamannya yang lebih tinggi dibanding tinggi
tanaman gelas lain. Di sini dapat dilihat bahwa terjadi kompetisi penyerapan air yang
menyebabkan hanya 2 biji kacang hijau yang berhasil tumbuh dan satu bijinya mati atau
tidak berhasil tumbuh.

Gelas 2
Pada gelas 2 dengan volume air 2 sendok teh, terlihat bahwa semua biji kacang
hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan, tetapi prosesnya lebih lambat dari
gelas lain dan lebih cepat daripada gelas A. Dari ketiga biji yang tumbuh, ada satu
tanaman yang tingginya hanya mencapai 8 cm dimana lebih pendek dibandingkan

7
tanaman lainnya. Ini membuktikan bahwa sama halnya dengan gelas pertama, di gelas
kedua juga terjadi kompetisi penyerapan air.

Gelas 3
Pada gelas 3 dengan volume air 3 sendok teh, terlihat bahwa semua biji kacang
hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Rata-rata tanamannya tumbuh hingga
mencapai ketinggian 20-an cm dan yang paling tinggi hingga 23 cm. Dari data, dapat
dilihat bahwa gelas 3 dengan volume air tiga sendok teh, tanamannya tumbuh dengan
ketinggian yang paling tinggi dibandingkan gelas lainnya. Maka, volume air tiga sendok
teh adalah volume air yang paling ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tiga biji
kacang hijau.
Gelas 4
Pada gelas 4 dengan volume air 4 sendok teh, terlihat bahwa semua biji kacang
hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan setiap tanamannya mencapai
ketinggian yang sama, yaitu 18 cm. Walaupun volume airnya lebih banyak, namun tinggi
tanamannya lebih pendek dibandingkan dengan gelas 3.

8
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa volume air
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Dan dari hasil
penelitian dan pengamatan kelompok kami, 3 sendok teh air adalah volume yang ideal untuk
pertumbuhan dan perkembangan 3 biji kacang hijau.

B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk pembaca maupun peneliti
selanjutnya, yaitu:
1. Memilih biji yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian;
2. Hendaknya biji kacang hijau disiram dengan volume air yang optimal agar hasil
perkecambahan bias ideal;
3. Tempat penanaman hendaknya di lakukan di tempat yang agak gelap agar
mempercepat proses pertumbuhan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://cumpah.wordpress.com/2013/04/12/laporan-penelitian-ilmiah-sederhana-pengaruh-
pemberian-kadar-air-terhadap-pertumbuhan-cabai-hijau/

http://litaleonie.blogspot.com/2013/08/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-biji.html

http://khalifahika.blogspot.com/2013/09/makalah-biologi-tentang-pengaruh-air.html

http://kliknurul.blogspot.com/2013/10/pengaruh-volume-penyiraman-terhadap.html

10

Anda mungkin juga menyukai