Anda di halaman 1dari 34

Perkembangan Oklusi Pradental

sampai Gigi Campuran


Drg. Chrisni O.J., Sp.Ort.
Pendahuluan
 Oklusi adalah bentuk, susunan dan artikulasi
gigi dalam satu lengkung rahang dan dengan
lengkung rahang lainnya serta hubungan gigi
dengan jaringan pendukungnya

 Oklusi adalah hubungan kontak gigi pada


saat fungsi dan parafungsi
Oklusi Pradental
 Keadaan mulut pada masa neonatal
(0-6 bulan)
 Lengkung alveolar gum pads
 Gum pads merupakan membran mukosa gingiva

yang tebal tempat erupsi gigi


 Gum pads berwarna merah muda, konsistensi lunak
 Bentuk dasar gum pads ditentukan pada masa

intrauterin
bukal / labial
 Gum pads

lingual
 Menurut Leighton, ukuran gum pads pada
saat lahir ditentukan oleh :
1. Tingkat kematangan bayi pada saat lahir
2. Berat badan bayi saat lahir
3. Ukuran gigi sulung yg sedang berkembang
4. Faktor genetik
Maxillary gum pads
 Berbentuk tapal kuda,
bagian labial dan bukal
lebih lebar daripada
mandibula
 Maxillary gum pads

terbagi menjadi 2 :
1. Bagian labiobukal
2. Bagian lingual
 Bagian labiobukal

berkembang lebih cepat,


bagian ini dibagi menjadi
10 bagian oleh groove
a. Lateral sulcus : groove
yg terdapat antara gigi
kaninus sulung dan
molar pertama sulung
-mengatur hubungan
antar lengkung
b. Gingival groove :
memisahkan gum pads
dari palatal
c. Dental groove : dimulai
dari papila insisif
memanjang ke leteral
hingga menyentuh
gingival groove
Mandibular gum pad
 Gum pad rahang
bawah berbentuk
U dan persegi
 Terdapat groove :

1. Gingival groove
2. Dental groove
3. Lateral sulcus
Hubungan gum pads RA dan RB
 tampak terdapat openbite di anterior,
sementara di posterior terdapat kontak,
lidah protrusi ke anterior pada ruangan
yg tersedia
 Penutupan ruang intermaksila terjadi dg
adanya erupsi gigi sulung
 Gum pad RA overlap secara horizontal
dan vertikal terhadap gum pad RB
 Pola gum pad RA tampak lebih kedepan
spt Kelas II
 Dengan posisi ini akan lebih mudah bagi
bayi menghisap saat menyusui
 Sulkus lateral RB lebih ke posterior
daripada RA
 Pergerakan RB lebih banyak ke arah
vertikal
Hubungan rahang pada neonatal
 Hubungan gum pads RA dan RB belum bisa
menentukan hubungan oklusi gigi yg akan
terjadi
 Mulut bayi baru lahir kaya akan sistem

panduan sensoris yg menyediakan input bagi


fungsi neuromuskuler spt menghisap,
bernafas, menelan, batuk dan menguap.
Gigi pre-erupsi
 Terkadang bayi lahir dengan
sudah terdapat gigi pada
rahangnya, hal ini disebut natal
teeth
 Atau terkadang gigi erupsi
setelah bulan ke-2 atau ke-3
yg disebut neonatal teeth
 Biasanya gigi tersebut
hypoplasia email dan
munculnya krn faktor herediter
 Jika gigi tersebut tumbuh
normal, maka tidak perlu
dihilangkan, tetapi jika
merupakan gigi supernumerary
atau goyang, maka perlu
dicabut.
Oklusi gigi sulung
 Periode gigi sulung
berlangsung dari Urutan erupsi gigi sulung
erupsinya gigi
sulung pertama
sampai dengan
erupsinya gigi
permanen pertama
(biasanya usia 6
bulan s/d 6 tahun)
 Biasanya lengkung gigi sulung berbentuk oval
 Gigi sulung erupsi lengkap pada sekitar usia

2,5 dan akarnya lengkap di sekitar usia 3,5


tahun (23 bulan – 33 bulan)
 Terdapat kondisi gigi sulung yaitu
 Deepbite, terjadi karena inklinasi gigi i

vertical yg akan terkoreksi oleh erupsi M1


dan atrisi gigi i
 Overbite, biasanya besar pada gigi sulung,

dan akan berangsur berkurang


Spacing pada gigi sulung
 Kondisi gigi sulung biasanya terdapat spacing dan
disebut physiological spaces atau developmental spaces
 Spacing pada gigi sulung penting agar perkembangan
gigi permanen dapat berjalan normal
 Jika tidak ada spacing ini maka dapat mengakibatkan
crowding pada gigi permanen nantinya (karena gigi
permanen berukuran lebih besar)
 Terdapat spacing fisiologis yg agak besar
di mesial c RA dan distal c RB
 Ruang itu disebut primate space / simian
space / anthropoid space
 Space ini membantu dalam pergantian
gigi kaninus dirahang lawannya
Hubungan Molar kedua sulung

 Terminal plane adalah hubungan permukaan


distal gigi molar kedua sulung atas dan
bawah
 Hubungan normal pada gigi molar kedua

sulung atas dan bawah adalah flush terminal


plane, yaitu permukaan distalnya sebidang
Hubungan terminal plane
lain yang dapat terjadi
pada molar kedua sulung
antara lain :
• Mesial step, dimana m2
RB lebih ke mesial
daripada m2 RA
• Distal step, dimana m2
RB lebih kedistal
daripada m2 RA
Hubungan terminal plane dengan
oklusi gigi molar permanen
Leeway space
• Leeway space adalah selisih antara ukuran lebar mesio-distal
gigi c, m1 dan m2 dengan ukuran lebar mesio-distal gigi C,
P1 dan P2 penggantinya
• Menurut Nance : RA = 0,9 mm/sisi dan RB = 1,7 mm/sisi
• Menurut Proffit : RA = 1,5 mm/sisi dan RB = 2,5 mm/sisi
Perkembangan oklusi gigi campuran

 Periode gigi campuran adalah Periode ketika gigi sulung

dan gigi permanen ada didalam mulut, mulai sekitar

umur 6 tahun sampai 12 tahun dimulai erupsinya gigi

permanent I1 dan M1 RB s/d munculnya gigi M2 RA


 Gigi M1 erupsi dengan panduan kontak dengan m2
 Relasi sagital gigi molar bergantung pada tipe terminal

plane dari m2 RA & RB


Perkembangan Oklusi gigi permanen
dibagi tiga tahap :
 Periode transisi pertama
 Periode inter-transisional
 Periode transisi kedua
Periode transisi pertama
 Ditandai dengan erupsi gigi M1 dan pergantian
gigi insisif sulung dg Insisif permanen
 Gigi M1 erupsi pada umur 6 tahun dan erupsinya

dipandu oleh permukaan distal m2


 Dg erupsinya gigi M1 maka deepbite pd gigi

sulung akan berkurang


 Hubungan m2 dapat berupa flush terminal plane,
mesial step dan distal step
Flush terminal plane
• Hubungan flush terminal plane dapat menghasilkan
hubungan M1 RA dan RB yg flush terminal atau end to end
• Untuk mencapai hubungan M1 kelas I maka M1 RB harus
bergerak lebih kedepan ±3mm daripada M1 RA dengan
memanfaatkan Leeway space dan pertumbuhan
mandibula kedepan
• Pergerakan M1 ini terjadi dalam 2 cara : Early shift dan
Late shift
Early shift
 Terjadi pada awal dari periode gigi campuran
 Gaya erupsi M1 cukup untuk mendorong gigi m1
dan m2 kedepan menutup primate space sehingga
tercapai hubungan M1 kelas I Angle
Late shift
 Terjadi pada akhir periode gigi campuran
 Terkadang anak-anak tidak mempunyai primate
space sehingga gaya erupsi M1 tidak dapat
mencapai hubungan M1 kelas I Angle
 Pada kondisi ini, ketika m2 sulung tanggal, M1
bergerak memanfaatkan Leeway space untuk
mencapai hubungan M1 kelas I Angle
Mesial Step
 M1 erupsi langsung menjadi Kelas I Angle
 Mesial step terminal plane sering terjadi karena

early growth dari mandibula


 Jika pertumbuhan mandibula kedepan terus terjadi

maka dapat terjadi hubungan M1 Kelas III Angle


 Jika pertumbuhan mandibula minimal, maka dapat

tercapai hubungan Kelas I Angle


Distal Step
 Kondisi distal step m2 ini dapat
mengakibatkan erupsi M1 menjadi Kelas II
Angle
Pergantian gigi insisif
 Gigi Insisif RB yg pertama kali erupsi
 Ukuran gigi I lebih besar daripada gigi i
 Perbedaan ukuran yg dibutuhkan oleh gigi I ini
disebut Incisal Liability
 RA ±7 mm
 RB ± 5 mm
 Incisal Liability ini didapat dari :
1. Memanfaatkan physiologic space
2. Penambahan lebar interkaninus
3. Perubahan inklinasi gigi Insisif
Ugly ducling stage
 Adalah suatu tahapan transisi maloklusi yang akan
terkoreksi dengan sendirinya, pada regio insisif RA,
pada anak usia 8-9 tahun
 Kondisi khusus ini terjadi selama proses erupsi gigi C
 Disebut juga Broadbent’s phenomena
Periode Inter Transisional
 Pada periode ini, masing2 rahang memiliki
gigi sulung dan gigi permanen
 Diantara gigi M dan I terdapat gigi suling m1,

m2 dan c
 Periode ini relatif stabil
Periode Transisi Kedua
 Ditandai dg penggantian m
dan c oleh P dan C sesuai
urutannya
 Jumlah lebar mesio-distal C

dan P biasanya lebih kecil


daripada mesio-distal m
dan c
 Leeway Space
 Pada RA, Gigi P1 erupsi lebih dahulu daripada
gigi C, sementara gigi P2 erupsi hamper
bersamaan dg gigi C
 Panjang lengkung gigi berkurang seiring

shifting-nya gigi M1 untuk mencapai


hubungan kelas I (biasanya pada late shif
M1)
 Periode gigi campuran berakhir ketika semua

gigi sulung telah digantikan oleh gigi


permanen
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai