Pendahuluan
Kontak gigi permanen dengan 2 gigi pada sisi yang berlawanan kecuali insisif pertama RB dan molar
kedua RA
Oklusi
melibatkan keseluruhan sistem stomatognati, gigi geligi (morfologi dan angulasi), jaringan periodontal,
tulang, TMJ, otot, sistem saraf dan gerakan fungsional rahang (Singh, 2007).
Berawal dari suatu membran mukus segmen masing-masing segmen membentuk daerah
gigi.
Lateral sulcus : groove antara kaninus sulung dan regio molar pertama sulung
Dental groove
Lateral sulcus
Bagian anterior tidak kontak, kontak terjadi di regio molar. Lidah mengisi ruangan
kosong. Kontak intermaksiler terjadi pada saat erupsi gigi sulung (self-correction).
Pergerakan fungsional mandibu-la ke arah vertikal & sedikit arah anteroposterior. Tidak
ada ge-rakan arah lateral.
Fase ini dimulai sejak erupsi insisif sulung rahang bawah dan berakhir saat erupsi molar pertama
permanen (biasanya mulai 6 bulan dan berakhir usia 6 tahun – erupsi gigi sangat bervariasi, bisa
lebih awal/lambat).
Erupsi geligi sulung secara lengkap + pada usia 2,5 tahun dan berfungsi secara normal.
Penutupan apeks akar geligi sulung secara keseluruhan biasanya tercapai pada usia 3 tahun.
Tanda-tanda fase geligi sulung yang normal
1. Diastema fisiologis di anterior atau menyeluruh (generalized spacing). Fungsi diastema ini
adalah menyediakan ruang untuk erupsi gigi permanen.
2. primate/simian/anthropoid space: space ini terletak di mesial kaninus sulung RA dan distal
kaninus sulung RB
3. Terdapat overjet dan overbite (OJ 0-4mm, OB biasanya berkurang/sedikit open bite)
1. Flush terminal plane: apabila bagian distal molar kedua sulung maksila dan mandibula terletak
lurus dalam arah vertikal relasi normal
2. Mesial step : apabila bagian distal molar kedua sulung mandibula terletak lebih mesial terhadap
distal molar kedua sulung maksila
3. Distal step : apabila bagian distal molar kedua sulung mandibula terletak lebih ke distal
dibanding molar kedua sulung maksila
I sentral RB – I sentral RA
I lateral RB – I lateral RA
Kaninus RA – kaninus RB
A gap-toothed smile
Disebut juga masa geligi campuran dikarenakan dalam rongga mulut terdapat campuran gigi
sulung dan gigi permanen.
Merupakan masa peralihan (transitional dentition) atau pergantian dari masa geligi sulung ke
masa geligi permanen (masa gigi pergantian).
Gigi permanen yang menggantikan gigi sulung disebut : successional teeth, succedaneus teeth,
successor teeth.
Gigi permanen yang tumbuh di sebelah distal lengkung gigi sulung disebut: accessional teeth,
additional teeth.
Benih gigi insisif permanen RA dan RB terletak di lingual dan apikal terhadap insisif sulung.
Benih kaninus permanen kurang lebih terletak segaris dengan kaninus sulung.
Molar pertama berperan penting dalam memb-entuk oklusi pada fase geligi permanen.
Relasi molar pertama permanen mengikuti relasi sisi distal molar kedua sulung dalam arah
sagital.
Perubahan posisi anteroposterior gigi molar permanen dapat dilihat pada gambar:
Leeway space:
Perbedaan jumlah lebar mesiodistal gigi C, M1 dan M2 sulung dengan jumlah lebar mesiodistal gigi C,P1
dan P2 permanen.
Early mesial shift (pada gigi sulung dengan diastema fisiologis): pada saat molar pertama
permanen erupsi, pergeseran molar pertama permanen ke arah mesial yang menyebabkan
penutupan primate space.
Late mesial shift: (pada gigi sulung yang tidak berdiastema): pada saat molar pertama permanen
erupsi, pergeseran molar pertama permanen menggunakan leeway space (setelah molar kedua
sulung tanggal).
Terjadi apabila insisif sentral RA erupsi tipping (condong/miring) ke distal (distoklinasi) sehingga
terdapat diastema di antara ke dua insisif sentral.
Pada saat kaninus erupsi , mahkota kaninus akan mempengaruhi akar insisif lateral permanen
atas dan mendorong ke mesial.
Fase geligi permanen dimulai dengan tanggalnya gigi sulung terakhir sampai dengan semua gigi
permanen tumbuh (tidak termasuk molar ketiga).
Pada saat oklusi gigi atas terletak lebih labial dan bukal daripada gigi bawah (fissura luar
rahang atas)
Semua gigi permanen mempunyai kontak dengan dua gigi antagonis kecuali insisif
sentral bawah dan molar kedua atas.
Kurva Spee normal (lengkung yang menghubungkan insisal insisif dengan bidang oklusal
molar terakhir RB).
Relasi molar klas II : mesiobukal cusp gigi permanen RA terletak di mesial bukal groove molar
pertama permanen RB.
Relasi molar klas III : mesiobukal cusp gigi molar pertama permanen RA terletak di distal dari
bukal groove gigi molar pertama permanen RB.
2. Angulasi mahkota (mesiodistal tip). Semua mahkota gigi condong ke mesial atau mesioklinasi.
3. Inklinasi mahkota : bagian gingival gigi insisif atas terletak lebih lingual daripada bagian insisal.
Untuk gigi selain insisif atas, bagian gingiva terletak lebih labial/bukal daripada bagian insisal
atau oklusal (labiolingual torque).
thank you